Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Juni 2014

you are my love (Yesung-Hakyung)

you are my love
 
Title         : You Are My Love (sekuel Just You)
Author      : Lilian Nay Clouds
Lenght      : Ficlet
Cast          :
                            Yesung
                            Hakyung




 -ff pendek sekuel dari just you, hehe, agak gaje sih. Ini masih ada lanjutannya loh, jadi ditunggu aja ya... selamat membaca



Aku akan memberikan hatiku, aku ingin mendekat di sampingmu. Aku akan menyampaikan padamu, aku ingin dekat di sampingmu. Aku mencintaimu, orang yang kurindukan.  Kyuhyun – Just One



Malam yang sangat dingin. Tak terlihat bintang di langit yang gelap itu. Angin berhembus sedikit kencang. Mau tidak mau orang-orang di kota itu harus memakai jacket atau penghangat ruangan agar tidak dingin.
Malam itu Hakyung di rumah. Ia sedang duduk di ruang tengah sendirian. Lagi-lagi suaminya harus pulang malam atau malah tidak pulang seperti biasanya. Suaminya itu terlalu sibuk dengan persiapan Super Show Super Junior Jepang minggu depan. Kemarin saja Yesung tidak pulang saat SS Seoul.
Hakyung menatap televisi yang menyala. Ia mendesah pelan saat melihat iklan yang menampilkan Super Junior. Tentu saja Yesung juga ikut. Tiba tiba ia merasakan rindu yang luar biasa. Kapan Yesug pulang? Kenapa Yesung tak menghubunginya? Ahh menyebalkan sekali. Mempunyai suami seorang artis memang tidak semudah yang ia pikirkan.
Hakyung mengambil ponselnya yang ada di meja. Mencoba menghubungi suaminya itu, tapi sayangnya Yesung tak menjawabnya. Membuat Hakyung merengut. Ia melihat jam di dinding, sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tak bisakah Yesung pulang saja?
“ckk, biarkan saja, dasar namja menyebalkan, aku tak akan menunggunya” gerutu Hakyung. Ia langsung beranjak dari duduknya berniat akan tidur lebih dulu dengan nyenyak tidak susah susah menunggu Yesung yang tidak peka itu. Saat akan melangkahkan kakinya ia jadi ragu.
“ahh, sebaiknya menunggu saja” katanya lagi dengan lirih. Hakyung pun duduk kembali. Ia tidak tega jika meninggalkan suaminya. Tak mungkinkan jika ia tidur dengan nyaman sedangkan Yesung di luar sana sedang bekerja demi menghidupinya.
Ceklek……
Hakyung langsung terlonjak ketika mendengar suara pintu depan dibuka. Pasti Yesung, siapa lagi. Hakyung langsung berlari untuk menghampiri Yesung, ia berniat akan memarahinya karena membuatnya khawatir dan juga membuatnya rindu setengah mati.
“gomawo”
Samar samar Hakyung mendengar Yesung bicara. Saat sudah dekat Hakyung dapat melihat jika Yesung bicara dengan menagernya. Hakyung mengerutkan dahinya. Tak biasanya Yesung diantar oleh managernya.
“istirahatlah saja, jangan sampai sakit” kata managernya sopan. Hakyung terlihat khawatir saat mendengar kata sakit. Apakah Yesung sakit? Ia tidak tau kerena Yesung membelakanginya dan Hakyung tidak bisa melihat wajahnya.
Manager Yesung langsung membungkuk hormat saat melihat Hakyung di belakang Yesung. Lalu dibalas oleh Hakyung. Melihat itu membuat Yesung menoleh ke belakang. Ia tersenyum manis.
Tunggu.
Wajah Yesung terlihat sangat pucat. Terlihat sekali di wajahnya. Yesung terlihat sangat lelah. Hakyung semakin mendekat. Ia sangat khawatir. Sungguh.
“Oppa, gwenchana? Kenapa Oppa pucat sekali? Oppa sakit?” tanya Hakyung sambil memegang dahi Yesung. Tapi ditanggapi Yesung dengan tersenyum. Yesung menarik tangan Hakyung di wajahnya.
“ani, aku baik baik saja”
“tapi Oppa kau panas”
“gwenchana chagiya”
“ehmm… ahh sebaiknya aku pulang dulu” suara itu menyadarkan Yesung dan Hakyung jika mereka tidak hanya berdua saat ini. Hakyung jadi terlihat kikuk. Ia bahkan melupakan manager Yesung. Ini semua gara gara ia terlalu khawatir.
“ahh, ne, gomawo-yo” kata Yesung dan Hakyung hamper bersamaan. Yoon manager hanya bisa tersenyum melihat pasangan di depannya itu.
“Hakyung-ssi sepertinya suamimu harus beristirahat, dia sedikit keras kepala, ya sudah. Aku pergi”
“ne” Hakyung mengangguk. Lalu namja itu pergi.
Dengan cepat Hakyung menutup pintu lalu memegang tangan Yesung. Menuntunnya berjalan ke kamar mereka berdua. Hakyung terus menatap Yesung yang tidak seperti biasanya. Ia tidak suka jika Yesung sakit. Ia khawatir. Bahkan kini Hakyung bisa merasakan suhu badan Yesung yang terasa panas.
Yesung yang merasa di tatap lalu menoleh ke arah istrinya. Lagi lagi ia tersenyum, ia hanya tidak mau membuat Hakyung khawatir.
“aku baik baik saja, hanya kelelahan sayang, kau tidak perlu khawatir” kata Yesung terdengar serak.
Bukannya menjawab Hakyung malah merasakan desiran darahnya yang mengalir cepat. Entah kenapa saat itu ia sangat senang. Ia sungguh bangga memilikii suami Yesung. Yesung tetap memikirkan perasaannya walau kondisinya sedang tidak baik. Ia jadi teringat tadi ia sempat mangatai Yesung menyebalkan, Yesung yang tidak peka. Tidak, Hakyung menyesal mengatakan itu.
Hakyung membantu Yesung berbaring saat sudah sampai kamar mereka. Dengan sayang, Hakyung melepas jaket yang dipakai Yesung, kemudian sepatunya. Hakyung menyelimuti tubuh Yesung setelah itu ia duduk di sebelah Yesung. Menyelus dahi Yesung yang terasa panas. Suaminya benar benar sakit.
Entah kenapa Yesung sangat suka diperlakukan seperti ini. Ia nyaman. Andai saja jadwalnya tidak padat, ia ingin seperti ini setiap hari. Bermanja manja dengan istrinya tercinta.
“oppa sudah makan?” tanya Hakyung pelan.
Yesung hanya menjawab dengan anggukan.
“apa yang  kau rasakan Oppa? Apakah sangat pusing? Apa kita ke rumah sakit saja?” tnya Hakyung bertubi tubi. Yesung menanggapinya dengan tersenyum. Istrinya ini benar benar khawatir padanya.
Hakyung masih mengelus dahii Yesung sampai ke rambutnya. Lembut dan penuh kasih sayang membuat Yesung tak rela jika ia kehilangan moment ini. Rasanya sangat nyaman.
“tidak perlu sayang, aku hanya sedikit pusing dan besok akan sembuh”
“aku hanya khawatir padamu Oppa”
“bagaimana denganku, bagaimana denganku saat kau dulu sakit parah tanpa memberitahuku. Bahkan dengan mudahnya kau tersenyum saat aku seperti ingin mati karena mengkhawatirkanmu” jawab Yesung teringat masa lalu saat Hakyung sakit parah dan harus dirawat di Rumah Sakit di Singapura *baca Just You
Saat mendengar itu Hakyung langsung membatu. Tangannya berhenti. Ia menunduk. Ya, ia memang mengakui jika ia salah saat itu. Tapi ia hanya tidak ingin Yesung tau. Bodoh. mengingat masa lalu membuat Hakyung merasa tidak pantas berada di sisi Yesung. Ia jahat. Ia menyakiti Yesung.
Yesung yang melihat perubahan mimik muka Hakyung langsung tersadar. Bodoh, kenapa ia mengungkit itu. Yesung jadi tidak enak. Yesung menggenggam tangan Hakyung lembut. Membuat Hakyung menatap Yesung sedikit takut.
“mi-mianhae” ucap Hakyung dengan lirih.
“tidak, aku yang minta maaf, sudah lupakan saja. Kemarilah!!” Yesung menepuk kasur di sebelahnya mengisyaratkan agar Hakyung tidur disebelahnya. Hakyung menatapnya ragu. Tidak sabar, Yesung langsung menarik tangan Hakyung yang masih digenggamnya.
“aku sedang sakit, tak bisakah kau langsung menurutiku hmm?” kata Yesung. Ia masih membernanarkan posisi hakyung. Meletakkan kepala Hakyung pada bahunya kanannya, lalu menyelimuti Hakyung satu selimut dengannya. Setelah dirasa nyaman, Yesung menutup matanya. Ia masih pusing dan ingin segera tidur.
Mendapat perlakuan seperti itu membuat Hakyung malu. Seharusnya ia yang merawat Yesung karena Yesung sedang sakit tapi apa ini? Seperti anak manja saja. Hakyung bahkan tidak berani mendongak, ia menyembunyukan kepalanya di dada Yesung. Mencari posisi paling nyaman.
“berhenti bergerak sayang, kau mau aku tidak tidur karena kau terus menggodaku hm?” ucap Yesung masih dengan menutup matanya. Hakyung mendengarnya membulatkan matanya. Menggoda? Yang benar saja. Siapa yang menggoda. Ia kan hanya bergerak sedikit, bahkan hanya kepalanya saja.
“a-apa?”
Yesung tersenyum mendengar jawaban gugup Hakyung. Istrinya terkadang memang masih seperti anak kecil. Yesung mengeratkan pelukannya.
“tidurlah, tapi sebelum itu ucapkan selamat tidur untuk suamimu yang tampan ini”
Hakyung malah tersenyum. Jawaban yang terlalu percaya diri, ya tapi memang harus diakui jika Yesung memang tampan. Sangat tampan malah.
“selamat malam Oppa, mimpi yang indah”
“e-emm… masih kurang”
“apa?”
“bukan panggilan Oppa”
Hakyung mendongakkan kelapanya, menatap Yesung yang juga tengah menatapnya. Hakyung tersenyum lagi.
“selamat tidur dan mimpi yang indah… Sayang. Saranghae”
CHUP
Hakyung mengecup bibir Yesung sebentar. Membuat Yesung tersenyum puas.
“coa.. sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini karena ciuman istriku tersayang”


Yesung&Hakyung