you
are my love
Title : You Are My Love (sekuel Just You)
Author : Lilian Nay Clouds
Lenght : Ficlet
Cast :
Yesung
Hakyung
-ff pendek sekuel dari just you, hehe, agak gaje sih. Ini masih ada lanjutannya loh, jadi ditunggu aja ya... selamat membaca
Aku akan memberikan hatiku, aku ingin mendekat di
sampingmu. Aku akan menyampaikan padamu, aku ingin dekat di sampingmu. Aku
mencintaimu, orang yang kurindukan.
Kyuhyun – Just One
Malam yang sangat dingin. Tak
terlihat bintang di langit yang gelap itu. Angin berhembus sedikit kencang. Mau
tidak mau orang-orang di kota itu harus memakai jacket atau penghangat ruangan
agar tidak dingin.
Malam itu Hakyung di rumah. Ia
sedang duduk di ruang tengah sendirian. Lagi-lagi suaminya harus pulang malam
atau malah tidak pulang seperti biasanya. Suaminya itu terlalu sibuk dengan persiapan
Super Show Super Junior Jepang minggu depan. Kemarin saja Yesung tidak pulang
saat SS Seoul.
Hakyung menatap televisi yang
menyala. Ia mendesah pelan saat melihat iklan yang menampilkan Super Junior.
Tentu saja Yesung juga ikut. Tiba tiba ia merasakan rindu yang luar biasa.
Kapan Yesug pulang? Kenapa Yesung tak menghubunginya? Ahh menyebalkan sekali.
Mempunyai suami seorang artis memang tidak semudah yang ia pikirkan.
Hakyung mengambil ponselnya yang
ada di meja. Mencoba menghubungi suaminya itu, tapi sayangnya Yesung tak
menjawabnya. Membuat Hakyung merengut. Ia melihat jam di dinding, sudah
menunjukkan pukul 11 malam. Tak bisakah Yesung pulang saja?
“ckk, biarkan saja, dasar namja
menyebalkan, aku tak akan menunggunya” gerutu Hakyung. Ia langsung beranjak
dari duduknya berniat akan tidur lebih dulu dengan nyenyak tidak susah susah
menunggu Yesung yang tidak peka itu. Saat akan melangkahkan kakinya ia jadi
ragu.
“ahh, sebaiknya menunggu saja”
katanya lagi dengan lirih. Hakyung pun duduk kembali. Ia tidak tega jika
meninggalkan suaminya. Tak mungkinkan jika ia tidur dengan nyaman sedangkan
Yesung di luar sana sedang bekerja demi menghidupinya.
Ceklek……
Hakyung langsung terlonjak
ketika mendengar suara pintu depan dibuka. Pasti Yesung, siapa lagi. Hakyung
langsung berlari untuk menghampiri Yesung, ia berniat akan memarahinya karena
membuatnya khawatir dan juga membuatnya rindu setengah mati.
“gomawo”
Samar samar Hakyung mendengar
Yesung bicara. Saat sudah dekat Hakyung dapat melihat jika Yesung bicara dengan
menagernya. Hakyung mengerutkan dahinya. Tak biasanya Yesung diantar oleh
managernya.
“istirahatlah saja, jangan
sampai sakit” kata managernya sopan. Hakyung terlihat khawatir saat mendengar
kata sakit. Apakah Yesung sakit? Ia tidak tau kerena Yesung membelakanginya dan
Hakyung tidak bisa melihat wajahnya.
Manager Yesung langsung
membungkuk hormat saat melihat Hakyung di belakang Yesung. Lalu dibalas oleh
Hakyung. Melihat itu membuat Yesung menoleh ke belakang. Ia tersenyum manis.
Tunggu.
Wajah Yesung terlihat sangat
pucat. Terlihat sekali di wajahnya. Yesung terlihat sangat lelah. Hakyung
semakin mendekat. Ia sangat khawatir. Sungguh.
“Oppa, gwenchana? Kenapa Oppa
pucat sekali? Oppa sakit?” tanya Hakyung sambil memegang dahi Yesung. Tapi
ditanggapi Yesung dengan tersenyum. Yesung menarik tangan Hakyung di wajahnya.
“ani, aku baik baik saja”
“tapi Oppa kau panas”
“gwenchana chagiya”
“ehmm… ahh sebaiknya aku pulang
dulu” suara itu menyadarkan Yesung dan Hakyung jika mereka tidak hanya berdua
saat ini. Hakyung jadi terlihat kikuk. Ia bahkan melupakan manager Yesung. Ini
semua gara gara ia terlalu khawatir.
“ahh, ne, gomawo-yo” kata Yesung
dan Hakyung hamper bersamaan. Yoon manager hanya bisa tersenyum melihat
pasangan di depannya itu.
“Hakyung-ssi sepertinya suamimu harus
beristirahat, dia sedikit keras kepala, ya sudah. Aku pergi”
“ne” Hakyung mengangguk. Lalu namja
itu pergi.
Dengan cepat Hakyung menutup
pintu lalu memegang tangan Yesung. Menuntunnya berjalan ke kamar mereka berdua.
Hakyung terus menatap Yesung yang tidak seperti biasanya. Ia tidak suka jika
Yesung sakit. Ia khawatir. Bahkan kini Hakyung bisa merasakan suhu badan Yesung
yang terasa panas.
Yesung yang merasa di tatap lalu
menoleh ke arah istrinya. Lagi lagi ia tersenyum, ia hanya tidak mau membuat
Hakyung khawatir.
“aku baik baik saja, hanya
kelelahan sayang, kau tidak perlu khawatir” kata Yesung terdengar serak.
Bukannya menjawab Hakyung malah
merasakan desiran darahnya yang mengalir cepat. Entah kenapa saat itu ia sangat
senang. Ia sungguh bangga memilikii suami Yesung. Yesung tetap memikirkan
perasaannya walau kondisinya sedang tidak baik. Ia jadi teringat tadi ia sempat
mangatai Yesung menyebalkan, Yesung yang tidak peka. Tidak, Hakyung menyesal mengatakan
itu.
Hakyung membantu Yesung
berbaring saat sudah sampai kamar mereka. Dengan sayang, Hakyung melepas jaket
yang dipakai Yesung, kemudian sepatunya. Hakyung menyelimuti tubuh Yesung
setelah itu ia duduk di sebelah Yesung. Menyelus dahi Yesung yang terasa panas.
Suaminya benar benar sakit.
Entah kenapa Yesung sangat suka
diperlakukan seperti ini. Ia nyaman. Andai saja jadwalnya tidak padat, ia ingin
seperti ini setiap hari. Bermanja manja dengan istrinya tercinta.
“oppa sudah makan?” tanya Hakyung
pelan.
Yesung hanya menjawab dengan
anggukan.
“apa yang kau rasakan Oppa? Apakah sangat pusing? Apa kita
ke rumah sakit saja?” tnya Hakyung bertubi tubi. Yesung menanggapinya dengan
tersenyum. Istrinya ini benar benar khawatir padanya.
Hakyung masih mengelus dahii
Yesung sampai ke rambutnya. Lembut dan penuh kasih sayang membuat Yesung tak
rela jika ia kehilangan moment ini. Rasanya sangat nyaman.
“tidak perlu sayang, aku hanya
sedikit pusing dan besok akan sembuh”
“aku hanya khawatir padamu Oppa”
“bagaimana denganku, bagaimana
denganku saat kau dulu sakit parah tanpa memberitahuku. Bahkan dengan mudahnya kau
tersenyum saat aku seperti ingin mati karena mengkhawatirkanmu” jawab Yesung
teringat masa lalu saat Hakyung sakit parah dan harus dirawat di Rumah Sakit di
Singapura *baca Just You
Saat mendengar itu Hakyung
langsung membatu. Tangannya berhenti. Ia menunduk. Ya, ia memang mengakui jika
ia salah saat itu. Tapi ia hanya tidak ingin Yesung tau. Bodoh. mengingat masa
lalu membuat Hakyung merasa tidak pantas berada di sisi Yesung. Ia jahat. Ia menyakiti
Yesung.
Yesung yang melihat perubahan mimik
muka Hakyung langsung tersadar. Bodoh, kenapa ia mengungkit itu. Yesung jadi
tidak enak. Yesung menggenggam tangan Hakyung lembut. Membuat Hakyung menatap
Yesung sedikit takut.
“mi-mianhae” ucap Hakyung dengan
lirih.
“tidak, aku yang minta maaf,
sudah lupakan saja. Kemarilah!!” Yesung menepuk kasur di sebelahnya
mengisyaratkan agar Hakyung tidur disebelahnya. Hakyung menatapnya ragu. Tidak sabar,
Yesung langsung menarik tangan Hakyung yang masih digenggamnya.
“aku sedang sakit, tak bisakah
kau langsung menurutiku hmm?” kata Yesung. Ia masih membernanarkan posisi hakyung.
Meletakkan kepala Hakyung pada bahunya kanannya, lalu menyelimuti Hakyung satu
selimut dengannya. Setelah dirasa nyaman, Yesung menutup matanya. Ia masih
pusing dan ingin segera tidur.
Mendapat perlakuan seperti itu
membuat Hakyung malu. Seharusnya ia yang merawat Yesung karena Yesung sedang
sakit tapi apa ini? Seperti anak manja saja. Hakyung bahkan tidak berani
mendongak, ia menyembunyukan kepalanya di dada Yesung. Mencari posisi paling
nyaman.
“berhenti bergerak sayang, kau
mau aku tidak tidur karena kau terus menggodaku hm?” ucap Yesung masih dengan
menutup matanya. Hakyung mendengarnya membulatkan matanya. Menggoda? Yang benar
saja. Siapa yang menggoda. Ia kan hanya bergerak sedikit, bahkan hanya
kepalanya saja.
“a-apa?”
Yesung tersenyum mendengar
jawaban gugup Hakyung. Istrinya terkadang memang masih seperti anak kecil. Yesung
mengeratkan pelukannya.
“tidurlah, tapi sebelum itu
ucapkan selamat tidur untuk suamimu yang tampan ini”
Hakyung malah tersenyum. Jawaban
yang terlalu percaya diri, ya tapi memang harus diakui jika Yesung memang
tampan. Sangat tampan malah.
“selamat malam Oppa, mimpi yang
indah”
“e-emm… masih kurang”
“apa?”
“bukan panggilan Oppa”
Hakyung mendongakkan kelapanya,
menatap Yesung yang juga tengah menatapnya. Hakyung tersenyum lagi.
“selamat tidur dan mimpi yang
indah… Sayang. Saranghae”
CHUP
Hakyung mengecup bibir Yesung sebentar.
Membuat Yesung tersenyum puas.
“coa.. sepertinya aku akan tidur
nyenyak malam ini karena ciuman istriku tersayang”
Yesung&Hakyung