Angel
part 1
Judul : Angel
Author : Lilian Nay Clouds
Genre : Sad Romance,
married life
Lenght : Chaptered
Cast :
1.
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
2.
Kim Eun Soo (Euna)
3.
Kim Jong Woon
4.
Lee Donghae
5.
Cho Nara
6.
Cho Kyuhyun
Apa sulitnya
menerimaku? Apa aku terlalu buruk untukmu? Katakanlah apa yang harus aku
lakukan untuk membuatmu melihatku?
Terlihat seorang yeoja yang tengah sibuk
dengan masakannya. Cantik. Rambutnya ia ikat ke atas. Sesekali ia membenarkan
letak anak rambutnya yang menurutnya menganggu. Ia harus bisa memasak dengan
hasil memuaskan. Semoga saja suaminya akan memujinya seperti bayangannya.
Tapi...
Apakah itu akan terjadi?
Euna sudah menyiapkan masakannya yang sudah
matang ke meja makan. Ia tersenyum dengan hasil masakannya yang terlihat
menggiurkan. Semoga saja Eunhyuk akan senang.
Saat Euna mendengar suara langkah kaki
langsung menoleh ke sumber suara. Lagi- ia tersenyum manis saat melihat Eunhyuk
tengah menuruni tangga.
“Oppa, kajja makan” semangat Euna kemudian
Euna menghampiri Eunhyuk dan menggandeng tangannya.
Srtt
Eunhyuk menghempaskan tangan Euna sedikit
kasar. Euna menatap Eunhyuk dengan kecewa. Eunhyuk tak peduli. Ia melangkahkan
kakinya menuju almari es di sebelah meja makan. Mengambil air putih dan
meminumnya.
“Oppa, aku mohon makanlah, aku sudah
memasakkan untukmu” kata Euna lagi dengan nada lirih. Ia sebenarnya takut
mengatakan itu melihat wajah Eunhyuk yang dingin. Selalu saja seperti itu saat
bersamanya. Eunhyuk melirik makanannya sekilas.
“aku tidak lapar. Aku pergi” jawab Eunhyuk
singkat langsung meninggalkan Euna sendirian. Euna lagi lagi hanya menunduk.
Kenapa selalu saja seperti ini. Apa ia harus membuang makannya lagi? Eunhyuk
bahkan tak pernah sekalipun menyentuh makanannya. Semenjak kejadian Euna memergoki
Eunhyuk tengah mendekati Yemi sahabtanya. Seharusnya ia kan yang marah? Tentu
saja ia harus marah karena suaminya bersama dengan yeoja lain. Bahkan yeoja itu
sahabat istrinya sendiri. Tapi apa ini? Eunhyuk bahkan selalu dingin pada Euna.
Ya Tuhan kuatkan aku.
BACA ONLY HOPE
Sejak awal memang Eunhyuk tak menginginkan
perjodohan ini. Eunhyuk dan Euna dijodohkan sudah dari kecil. Eunhyuk memang
dulu terima saja dan selalu baik pada Euna. Ia bahkan selalu menutup hatinya
agar tak melihat yeoja lain. Ia akan menuruti perintah orang tuanya.
Eunhyuk tak bisa merasakan seperti teman
temannya yang selalu berkencan dan menyatakan cintanya pada yeoja. Tapi
Eunhyuk? Bahkan ia tak mencintai Euna. Tapi semenjak Eunhyuk merasakan jika ia
menyukai Yemi, Eunhyuk tak tahan lagi dan mulai memberontak. Ia selalu
menghindari Euna yang sangat menyebalkan dan manja itu. Tapi apa yang Euna
lakukan? Bahkan setelah lulus dari kuliahnya selang beberapa bulan Eunhyuk
menikah dengan Euna. Ia yakin Euna yang memaksa orangtuanya.
Inilah kenyataan yang membuatnya menderita.
Tapi itu membuat Eunhyuk semakin gencar mendekati Yemi. Setiap jam istirahat
Eunhyuk sempatkan untuk mendekati Yemi. Dan suatu ketika Eunhyuk kepergok Euna
membuat mereka bertengkar. Euna mengatakan ia tak akan menyerah membuat Eunhyuk
mencintainya tapi Eunhyuk sebaliknya, ia akan mengatakan jika akan membuat Euna
tak betah hidup bersamanya. Setelah kejadian itu Euna benar benar berusaha
keras agar Eunhyuk mencintainya.
Euna menatap makananya. Ia duduk di kursi dan
menyenderkan kepalanya pada meja. Sempai kapan ia harus seperti ini? Sebenarnya
ia sudah lelah. Sangat lelah.
“apa Noona baik baik saja?” tanya bibi Shin
yang kini juga tengah menyiapkan buah buahan di meja makan. Ya, hanya bibi Shin
yang tau semuanya. Tau tentang retaknya hubungan majikannya itu.
Euna tersenyum menanggapinya. Yeoja itu
selalu saja tersenyum walau sebenarnya ia tengah sedih. Pantas saja ia terlihat
masih seperti anak kecil.
“Ahh, bibi, ayo makan bersamaku, aku rasa
makanan ini tak akan habis jika aku snediri yang makan”
“tapi...”
“ahh ayo” kata Euna lalu mendorong tubuh Bibi
Shin dengan lembut lalu mendudukannya. Bibi Shin tersenyum. Inilah kelebihan
Euna. Ia sangat baik hati dengan siapapun walau dengan pembantunya sekalipun.
Merekapun makan berdua.
“bagaimana kalau Noona membawakan makan
siang untuk Tuan?” saran bibi Shin. Euna seketika berhenti makan.
“ahh, bibi benar juga. Jika aku membawakan
makan siang pasti Eunhyuk oppa berhenti bertemu dengan Yemi lagi” Euna
berbinar. Ok, apa salahnya dicoba.
‘aku pasti bisa mendapatkan hatimu Oppa’
***************
Sepertinya saran bibi Shin berhasil. Euna
selalu membawakan makan siang ke kantor tempat Eunhyuk bekerja. Awalnya Eunhyuk
memang tidak mau dan tetap mau pergi, tapi dengan segala cara Euna memaksa
Eunhyuk untuk memakan masakannya. Euna tak peduli dengan ejekan Eunhyuk pada
masakannya. Memang ia baru bisa memasak setelah menikah, ia jadi menyesal
kenapa tidak dari dulu ia belajar memasak.
Euna juga berjanji pada dirinya sendiri
agar hidup mandiri tidak seperti dulu yang masih bergantung dengan orang tuanya
dan bersikap sangat manja, kerjaannya hanya bisa menyuruh orang. Ia akan
buktikan kepada Eunhyuk ia adalah istri yang baik.
Seperti siang ini. Euna berjalan dengan
senyuman manisnya saat berada di perusahaan milik Yesung. Ya, Eunhyuk memang
bekerja di sana. Beberapa karyawan di sana selalu menyambut Euna dengan baik
mengingat Euna adalah istri Eunhyuk.
Euna membuka pintu ruangan Eunhyuk.
“Oppa” sapanya ramah.
Eunhyuk hanya bisa menghela nafasnya. Ia
kini sudah terbiasa saat Euna mengantarkan makan siang untuknya. Eunhyuk tau
jika Euna melakukan itu agar ia tak bisa bertemu dengan Yemi lagi. Ok, memang
Euna menang. Mana mungkin ia menolaknya.
“aku bawakan makanan untuk Oppa. Kau pasti
lapar” kata Euna sambil membuka bekal yang ia bawa. Eunhyuk pasrah. Ia menutup
berkas yang sedang ia kerjakan. Sebelum Euna merajuk seperti kemarin.
“ckk, seharusnya kau tak perlu bawakan aku
setiap hari”
Euna mengambilkan makanan dan menyuapi
Eunhyuk seakan tak mendengar apa yang dikatakan Eunhyuk.
“aku bisa sendiri” kata Eunhyuk sambil
mengambil alih makanan, tapi dicegah Euna.
“andwe. Biar aku saja yang menyuapi Oppa.
Itu juga tugas seorang istrikan” jawab Euna sambil tersenyum. Eunhyuk pasrah.
Ia pun mau disuapi Euna. Eunhyuk heran bagaimana bisa Euna tetap bisa tersenyum
padahal Euna sebenarnya sangat menderita.
Setelah itu pasti Euna dengan setia
menunggu Eunhyuk selesai bekerja. Ia memastikan jika Eunhyuk langsung pulang.
Hari hari kini dilewati Eunhyuk dengan Euna selalu disisinya. Ia sudah terbiasa
akan hal itu. Semenjak hari itu juga Eunhyuk tak pernah bertemu dengan Yemi
membuat Euna yakin jika ia akan dengan mudah membuat Eunhyuk jatuh cinta
padanya.
Tapi tak dipungkiri kini hubungan
persahabtan Euna dan Yemi sedikit merenggang. Euna masih tidak terima jika
Eunhyuk mencintai sahabatnya sendiri. Euna tidak membenci Yemi sedikitpun
karena memang Yemi tak salah. Hanya saja ia snagat takut jika Eunhyuk akan
pergi darinya. Euna sangat mencintai namja itu lebih dari apapaun.
“Hyukjae-ya” teriak namja yang baru saja
datang. Tanpa rasa sopan sedikitpun namja itu masuk ke ruangan Eunhyuk tanpa
mengetuk pintu. Siapa lagi kalau bukan Donghae. Donghae terdiam saat melihat
Euna yang sedang menyuapi Eunhyuk. Tapi setelah itu Donghae tersenyum dan
mendekati sahabatnya.
“Ommo, kalian romantis sekali” goda
Donghae.
“Oppa, kau tak ke Rumah sakit?” tanya Euna.
Ia menghentikan menyuapi Eunhyuk.
“sudah tadi, aku tidak ada jadwal sekarang.
Sebenarnya aku mau makan siang tapi...”
Donghae sedikit melirik ke makanan yang di
bawa Euna. Sebenarnya hanya modus saja biar Donghae bisa makan. Euna tersenyum
mengerti akan tatapan Donghae. Pasti Donghae kini sedang lapar dan ingin makan
siang.
“Oppa mau?” tawar Euna sambil menunjukkan
makanannya. Eunhyuk mendelik. Yang benar saja. Itukan makan siangnya. Heyy,
Eunhyuk juga lapar.
“Ahh, Euna-ya kau sangat ba.... “ Donghae
mengulurkan tangan untuk menerimanya tapi belum sempat untuk menggapainya,
Eunhyuk malah merebutnya dengan kasar.
“Yak Hyukie...” teriak Donghae. Eunhyuk tak
mempedulikan sahabatnya itu. Ia memakan sendiri makanannya. Enak saja main
rebut. Euna membawakan makanan untuknya kan? Eunhyuk terus memakan makanannya
dengan lahap. Biar saja ia dibilang pelit. Ia hanya tidak ingin Donghae makan
makanannya.
“Oppa, bukankah tadi kau menolak makananku.
Kenapa sekarang kau malah memakan seperti orang yang kelaparan?”
Perkataan Euna membuat Eunhyuk berhenti.
Lalu menatap Euna sekejab tapi langsung meneruskan makannya. Aneh. Apa yang
dikatakan Euna benar. Kenapa ia jadi seperti ini? Bukankah ia sangat tak suka
jika Euna selalu membawakan makan siang untuknya. Tapi kenapa saat makanannya
diberikan Donghae rasanya Eunhyuk sangat tak rela. Apakah dia mulai...? tidak
tidak.
***************
Beberapa hari kemudian...
Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai
istri yang baik, Euna bergegas ke kamar Eunhyuk. Euna membuka pintu kamar
Eunhyuk. Eunhyuk memang sudah pergi ke kantor. Euna melihat sekeliling kamar
itu. Tentu saja rapi, setelah Eunhyuk pergi Euna selalu membersihkannya. Euna
jadi tersenyum. Ia memang banyak berubah setelah menikah. Ia kini rajin dan
tidak terlalu manja seperti dulu yang bergantung pada orang lain. Ini semua
karena Eunhyuk. Ya, makanya, Euna ingin sekali berterimakasih padanya.
Euna duduk di sebelah ranjang. Ia
tersenyum, sepertinya kamar itu sudah rapi. Euna melihat laptop milik Eunhyuk
di meja.
“Ehh, Oppa tak membawanya?”
Euna pun mendekat dan membukanya. Ia bahkan
tak pernah melihat isi dari laptopnya. Ia jadi penasaran. Euna pun
menghidupakan laptop itu dan membuka setiap folder yang ada di dalamnya. Ia senang,
ternyata isinya tak ada yang aneh. Banyak sekali foto C5 saat bersama. Euna
tersenyum sendiri saat melihat Eunhyuk di foto sangat lucu.
Euna terdiam saat melihat fotonya saat
masih kecil bersama Eunhyuk. Mereka tertawa senang. Saat itu Eunhyuk benar
benar menjaganya dan menuruti apa yang Euna minta tapi sekarang? Mengingat itu
Euna jadi sedikit sesak. Kenyataannya bahwa sekarang Eunhyuk lebih memilih
Yemi.
Euna membuka e-mail milik suaminya. Ia
penasaran. Tidak ada yang aneh. Hanya terlihat pesan dari Yesung dan Leeteuk.
Euna heran, bagaimana bisa Yesung selalu menghubungi Eunhyuk tapi ia tak
membalas pesan Nara sedikitpun. Euna jadi merasa kasian pada Nara.
Tapi ada pesan yang memang membuatnya
sangat penasaran karena didalamnya terlihat namanya. Euna menyipitkan matanya.
Pesan dari Leeteuk? Setaunya, ia tak dekat dengan Leeteuk, mungkin hanya dengan
Yesung dan Donghae saja.
Euna membuka pesan itu...
‘tidak Hyukie, seharusnya kau tak seperti
itu. Euna adalah istrimu. Belajarlah mencintainya. Aku lihat dia adalah yeoja
yang sangat baik’ - Leeteuk
Euna menyipitkan matanya. Apa yang
sebenarnya dibicarakan Leeteuk. Euna sangat penasaran dan langsung membuka
pesan keluar.
‘Hyung, aku benar benar tidak tahan hidup
bersama Euna. Kau tau sendirikan aku sangat mencintai Yemi. Jika seperti ini
terus aku bisa gila’
‘aish, apannya yang cantik? Manja iya. Euna
selalu memasak untukku. Kau tau Hyung, masakannya bahkan tidak enak. Ya walau
aku harus akui semakin hari ia semakin pintar memasak dan merubah rasa
masakannya yang hambar itu. Dia sangat keras kepala, aku selalu bilang jika dia
tak perlu memasak tapi tetap saja ia memasakkan untukku. Aku tak menyukai
masakannya. Dan lagi, Ia banyak tingkah dan selalu saja mengangguku. Tak
bisakah ia hanya diam saja?’
‘aku ingin bercerai saja. Aku benar benar
gila jika terus menyimpan perasaan pada Yemi. Aku harus bagaimana Hyung?’
‘ya, awalnya aku pasrah dan terima Euna
akan menjadi istriku karena aku sudah bersamanya sejak kecil. Aku bahkan selalu
menutup hatiku pada yeoja lain karena aku memilikinya. Tapi kini aku sadar, aku
juga butuh kebebasan hingga Yemi masuk ke dalam hidupku. Tapi gara gara
perjodohan sialan ini aku terperangkap. Aku bahkan benci menyebutnya
istriku’
‘ck, arra. Sudah ya Hyung, aku ingin tidur.
Ingat, jangan sampai Yesung hyung tau. Aku akan dibunuhnya’ -Eunhyuk
DEG
Mata Euna membulat saat membaca tulisan
itu. Perlahan penglihatannya kabur. Air mata sialan ini menutupinya.
Tes tes...
Butiran air dari mata Euna tak bisa lagi
ditahannya. Euna mematung melihat tulisan itu. Tulisan Eunhyuk yang dikirim
untuk Leeteuk. Hatinya sangat sakit. Ia lemas seketika. Rasanya ingin sekali ia
mati saat itu juga karena tidak bisa manahan rasa sakit di hatinya. Kenapa
harus seperti ini? Eunhyuk sangat tersiksa dengan pernikahan mereka. Bahkan
Eunhyuk benci menyebutnya istri.
Hiks hiks...
Euna menyenderkan kepalanya di meja.
Kepalanya terasa berat. Pandanganya kini kabur. Sial. Kenapa air matanya terus
mengalir. Apa ia akan bisa bertahan jika seperti ini? Rasanya sangat sulit.
Awalnya ia berfikir membuat Eunhyuk mencintainya mudah. Tapi ia salah. Hati
Eunhyuk bukan untuknya tapi untuk Yemi. Euna benar benar muak dengan semuanya.
Kenapa harus seperti ini.
‘apakah aku bisa bertahan Oppa?’
***************
Euna melihat isi pesan di ponselnya. Dari
Yemi. Katanya Yemi akan ke rumahnya kerena ia pulang lebih awal. Euna
memejamkan matanya. Kenapa ia jadi benci dengan nama itu. Yemi. Seharusnya
tidak boleh begitu. Yemi tidak salah dalam hal ini. Yemi adalah sabatanya.
Tak lama kemudian Yemi datang. Euna dengan
senang menyambutnya. Merekapun seperti dulu yang akrab dan bercanda ria.
“ahh, Na-ya, semenjak kau menikah kenapa
jarang sekali ke rumahku hmmm? Kau tak ingat denganku?” kata Yemi sedikit
memanyunkan mulutnya. Euna tersenyum.
“seharusnya kau saja yang datang kesini.
Kau saja yang terlalu sibuk dengan pekerjaanmu”
“ehh, kau menangis Na-ya? Wae?” tanya Yemi
saat melihat mata Nara yang berkantung. Tentu saja ia menangis. Bagaimana ia
bisa tidak menangis jika suaminya sendiri menyukai sahabatnya.
“ani, gwenchana. ahh, Yemi-ya, boleh aku
bertanya?”
“kau yakin baik baik saja”
“yak, aku boleh bertanya tidak, aku bilang
aku baik baik saja Yemi”
“ne ne..”
“apa kau masih mencintai Yesung Oppa?”
Hening
Pertanyaan itu membuat Yemi terdiam. Apa
yang harus ia jawab? Kenyataannya memang seperti itu. Ia masih sangat mencintai
Yesung. Tapi bagaimana dengan Nara? *baca Only Hope
Euna masih saja menatap Yemi meminta
jawaban.
“aku tidak tau”
Euna mengangguk lalu meminum air putih di
hadapannya.
“kadang memang ada sesuatu yang tidak bisa
kita miliki karena sesuatu itu sudah dimiliki orang lain” –termasuk suamiku
Yemi terdiam sebenatr lalu mendingakkan
kepalanya.
“arra, aku tau, Yesung sudah dimiliki Nara”
‘bukan bukan Yesung Oppa, tapi suamiku’
***************
Malam ini bulan dan bintang bersinar dengan
terang. Malam yang sangat indah. Suara ramai di luar sana membuat suasana
menjadi lebih menyenangkan. Kota itu tak pernah sepi. Lampu lampu gemerlapan.
Suasana yang sangat mendukung untuk pergi jalan jalan malam harikan?
Eunhyuk sudah membereskan barang barangnya.
Ia melihat jam baru menunjukkan pukul 7 malam. Entah kenapa ia ingin segera
pulang. Ia sangat lapar. Tadi siang ia belum makan. Ia kira Euna akan mengantarkan
makan siang seperti biasanya, tapi entah kenapa siang tadi Euna tak datang.
Tapi Eunhyuk terlalu gengsi hanya untuk sekedar menelpon dan menanyakannya.
Aneh. Biasanya ia akan segera makan di
tempat biasa. Di dekat kantor Yemi. Tapi kenapa Eunhyuk tadi memilih menunggu
Euna?
“kau sudah mau pulang?” tanya Appa saat
Eunhyuk keluar dari ruangannya.
“ne Appa”
Appa mengangguk.
“salam buat menantu Appa ne”
Eunhyuk tersenyum lalu mengangguk. Ia pun
pergi dari sana.
SKIP
Eunhyuk masuk ke rumahnya. Ia melihat Euna
yang tengah keluar dari dapur lalu duduk di ruang tengah.
“Eun....” perkataan Eunhyuk terhenti saat
melihat siapa yeoja yang tengah duduk di samping Euna. Mereka beriga sama sama
diam. Eunhyuk mengalihkan tatapannya ke arah Euna, emmbuat mata mereka bertemu
tapi hanya sekilas karena Euna mengalihkan padangannya.
“ohh, Hyuk Oppa, anyeong” sapa Yemi ramah
dengan senyumannya. Eunhyuk ikut tersenyum dan mengangguk.
Euna yang melihatnya entah kenapa rasanya
sangat sakit. Bahkan Eunhyuk belum pernah tersenyum seperti itu padanya. Miris.
“Ahh, Euna-ya, sepertinya aku harus pulang.
Ini sudah malam”
“mwo? Kenapa pulang sekarang? ini masih jam
7 Yemi-ya? Eunhyuk Oppa baru saja pulang,
ia pasti senang kau ada di sini” jawab Euna sedikit menyindiri Eunhyuk.
Entah kenapa Euna merasa ini bukan dirinya. Kenapa ia jadi seperti ini.
Yemi yang mendengarnya hanya mengerutkan
dahi tanda tak mengerti, sedangkan Eunhyuk? Ia masih membatu. Ia tau sekali apa
maksud dari perkataan Euna. Ya, seharusnya ia senang Yemi berada di rumahnya.
Tapi Eunhyuk tidak suka sedikitpun. Bahkan pandangannya tak lepas dari Euna
yang tengah menunduk. Terlihjat wajahnya sedikit memerah? Sesekali tangannya
mengusap matanya. Eunhyuk tau, Euna berusaha mati matian menahan air matanya.
“ahh, Na-ya, masih ada waktu, ya sudah aku
pulang” Yemi menmgambil tasnya dan bersiap untuk pulang.
“Eunhyuk Oppa akan mengantarkanmu, ini
sudah malam Yemi-ya” kata Euna berusaha tersenyum. Lagi, Eunhyuk hanya diam.
Apa maksud Euna bicara seperti itu? apa Euna gila?
“aniya, pasti Hyuk Oppa lelah”
“tidak, ia pasti akan senang mengantarm....”
“ya, aku sangat lelah Yemi-ya, mianhae, aku
tak bisa mengantarmu, kau bisa naik taksi kan?” potong Eunhyuk sebelum Euna
melanjutkan perkataannya. Eunhyuk menatap Euna tajam.
“ahh, tentu saja, ya sudah aku pulang dulu”
Yemi meninggalkan mereka berdua. Euna
melambaikan tangan sambil tersenyum tanpa peduli dengan Hyuk yang seprtinya
tengah menatapnya. Setelah Yemi tidak terlihat, Euna melangkahkan kakinya.
“apa maksudmu?” tanya Hyuk membuat Euna
berhenti.
“maksudku apa?”
“kau bilang aku senang Yemi berada di siini
dan kau bilang jika aku akan mengan...”
“itu memang benarkan? Aneh, kenapa kau
menolak? Seharusnya kau senangkan? Ahh tentu saja, Yemi kan yeoja pujaan
hatimu” jawab Euna, setelah mengatakan itu Euna langsung pergi begitu saja.
Eunhyuk masih ditempatnya. Mencerna
perkataan Euna. Seharusnya ia senangkan? Ya, tapi kenapa tadi ia menolak. Ini
aneh. Sangat aneh. Ia bahkan dari tadi memikirkan perasaan Euna saat Eunhyuk dan
Yemi berpapasan.
Eunhyuk menatap punggung Euna yang mulai
menjauh. Hari ini entah kenapa Eunhyuk benar benar merasakan perubahan Euna.
Euna tak mengantarkan makanan dan juga sikap Euna kepadanya sangat aneh.
Eunhyuk menghempaskan tubuhnya di sofa.
Ahh, ia bahkan lupa jika ia lapar. Eunhyuk pun bergegas menuju ke meja makan
tapi Eunhyuk berhenti saat melihat Euna akan pergi entah kemana.
“kau mau kemana?” tanya Eunhyuk.
“aku ingin pergi keluar membeli makanan”
“kau tak memasak?Tadi kau juga tak
mengantarkan aku makan siang”
Euna mengerutkan dahinya.
“Walau aku memasak, nanti akhirnya dibuang
karena tak ada yang memakannya. Ku kira Oppa akan makan siang bersama Yemi”
jawab Euna lirih. Tapi tentu saja Eunhyuk mendengarnya.
Eunhyuk terdiam mendengarkan jawaban Euna.
Kenapa hatinya ngilu mendengarkannya. Lihatlah. Bahkan Euna kini
meninggalkannya. Apakah ia sangat keterlaluan pada Euna. Tapi bukankah
seharusnya itu yang ia lakukan agar Euna tak betah berada di sisinya. Tapi
kenapa rasanya sakit melihat Euna seperti mengacuhkannya.
Tidak, Eunhyuk sangat keterlaluan. Apa ini
alasannya ia melihat makanan yang masih utuh ada di tempat sampah? Gara gara
tidak ada yang memakannya? Bodoh. Euna memasakkan untuknya tapi ia menyia
nyiakannya. Dan sekarang saat ia membutuhkannya, Euna meninggalkannya. Kenapa
jadi seperti ini.
Apa yang harus ia lakukan sekarang? ia
sangat lapar. Benar benar lapar.
***************
Eunhyuk kini terburu buru. Ia bangun telat.
Ahh, kenapa ini terjadi. Ia tergopoh gopoh memakai baju dan membenarkan
dasinya. Euna tak membangunkannya? Ah, sial. Ia akan mewakili Kim Ahjumma untuk
pergi menemui client. Ia bisa telat jika seperti ini.
“Eh Oppa. Kau sudah akan pergi?”
Eunhyuk menoleh ke sumber suara. Ternyata
Euna ada di belakangnya. Eunhyuk hanya mengangguk. Euna tersenyum lalu pergi
dari hadapan Eunhyuk. Ada apa sebenarnya hari ini. Biasanya Euna akan
memasangkan dasi untuknya, menyiapkan sarapan untuknya dan mengantarkannya
sampai ke depan rumah. Tapi apa ini?
“apa aku sudah gila?” gerutu Eunhyuk. Ia
mengacak rambutnya kasar. Sebenarnya ada apa dengan Euna?
Ok, sepertinya ia harus melakukan semua itu
sendiri. TANPA Euna. Eunyuk menatap Euna yang berjalan menuju kamarnya. Ia
menghembuskan nafasnya kasar. Ia benar benar sudah bergantung dengan yeoja itu
.
Persetan dengan dasi, ia langsung saja
pergi.
****************
Beberapa hari kemudian...
Eunhyuk menatap kosong ke depan. Dagunya
ditopang dengan tangannya. ia merasakan kepalanya benar benar berat. Sebenarnya
ada apa dengan dirinya. Di pikirannya kini hanya ada Euna. Ia terus memikirkan
sikap Euna yang berubah padanya. Tak ada lagi Euna yang dulu yang selalu
perhatian padanya.
Kini jika ia pulang tak ada yang
menyambutnya, tak ada sarapan, makan siang dan makan malam untuknya. Ia kini
sangat merasa kualahan dengan sikap Euna yang tak peduli padanya. Bahkan Euna
kini jarang tersenyum saat menyambutnya. Tak seperti dulu.
Eunhyuk mengacak kasar rambutnya.
“Argghh,,, Euna-ya, kau membuatku gila”
Ia kini harus mencari makanan untuknya
sendiri seperti dulu. Padahal dulu ia baik baik saja. Bahkan ia juga mencuci
dan menyertika bajunya sendiri. Kini malah Euna seperti membalas dendam
padanya. Ya, dulu Eunhyuk selalu bersikap dingin padanya dan kini giliran Euna
yang seperti itu. Sebenarnya ada apa dengan yeoja itu.
Kini Eunhyuk menyadari jika ia sangat
membutuhkan Euna di sisinya. Ia menyayanginya Euna, ani, bukan hanya
menyayanginya. Ia mencintai istrinya. Sangat. Bodoh. Kenapa ia baru
menyadarinya sekarang? apakah ini karma untuknya? benar.. ia sangat menderita
sekarang. bodoh. Ia seharusnya menyadarinya dari dulu.
Tok tok tok...
Eunhyuk mengangkat wajahnya menatap pintu
di depannya. Ia berdecak sebal. Ia sedang malas sekarang.
“masuk” kata Eunhyuk. Setelah itu ada
seorang namja yang masuk ke ruangannya.
“Hyung...” teriak namja itu girang. Tanpa
disuruh, namja itu langsung duduk di depan Eunhyuk. Namja itu adalah Seungri.
Adik dari suami kakaknya.
“ohh, Hyung, ada apa hmm? Kau terlihat
muram” tanya Seungri penasaran.
“tidak ada apa apa. Ada apa kau kemari.
Sepertinya penting”
Seungri tersenyum. Lalu ia mengeluarkan
sebuah kotak. Lalu Seungri membukanya. Terlihat cincin di dalamnya. Sangat
cantik. Eunhyuk mengerutkan dahinya tak mengerti.
“hyung... lihatlah, baguskan?” tanya
Seungri. Eunhyuk menatap cincin itu. Eunhyuk pun mengangguk, ya memang cincin
itu terlihat sangat bagus.
“ahh, aku tak salah pilihkan. Rencananya
besok aku akan melamar yeojachinguku. Kau tau hyung, aku sangat gugup. Makanya
aku ke sini untuk minta tolong kau mengajariku untuk melamar yeoja”
“Mwo? Aku?”
Eunhyuk terbelalak. Kenapa harus dia? Heyy,
yang benar saja.
“tentu saja. Aku yakin kau sangat hebat.
Buktinya Euna noona kini sudah jadi istrimu. Aku diajarin ya, kau kan sudah
berpengalaman”
Deg
Kata kata Seungri benar benar menusuk
hatinya. Kenapa darahnya seperti berdesir cepat. Melamar? Bahkan ia tidak
melamar Euna. Mengucapkan kata kata ia mencintai Euna juga belum pernah ia
lakukan. Eunhyuk menggenggam erat tangannya. Hatinya terasa sakit. Ia yakin
Euna sebenarnya sangat menginginkannya. Namja macam apa sebenarnya ia.
“Hyung..” panggilan Seungri membuat Eunhyuk
sadar dari lamunannya.
“kau maukan?” lanjut Seungri.
“a-aku sedang sibuk. Mendingan kau cari yang
lain saja. Ahh, cari saja Hyung. Dia kan juga melamar Soora Noona” jawab
Eunhyuk mencari alasan. Yang benar saja. Eunhyuk bahkan tidak berpengalaman
sama sekali. Ia malu jika mengatakan yang sebenarnya.
Seungri pun mendesah kecewa. Tapi ia maklum
karena Eunhyuk terlihat sibuk. Lalu Seungri pamit pulang. Sepeninggal Seungri,
Eunhyuk langsung pergi. Ia benar benar pusing dengan semua pikiran yang
berkecamuk di pikirannya. Sial. Kenapa wajah dan suara Euna melayang layang
dipikirannya. Ia gila. Ia bisa gila.
Ia terus menjalankan mobilnya sampai di
depan bar. Sedikit minuman mungkin dapat menghilangkan segala pikiran yang
membuatnya pusing. Di sana memang tidak terlalu ramai. Mungkin karena masih
sore. Hyuk melihat sekitar. Sudah lama ia tidak pergi ke sini. Bahkan inilah
pertama kali Eunhyuk datang sendiri.
Eunhyuk duduk di sebelah pojok. Ini gila.
Ia langsung meminum minuman di depannya. Ia sendiri sebenarnya tidak bisa
minum. Setelah minum sedikit kepalanya langsung terasa pening. Sial. Ia benar
benar tak suka rasanya. Ia ingin memuntahkannya. Bagaimana bisa Kyuhyun
menyukai minuman setan itu. Dadanya benar benar panas. Tapi ia tidak peduli, ia
malah terus meminumnya. Ia tersenyum sendiri. Ya, ia kini benar benar seperti
orang gila. Ini semua gara gara Euna.
Eunhyuk tidak tau jika ada seorang yeoja
yang dari tadi memperhatikannya. Yeoja itu tersenyum licik melihat ternyata
salah satu anggota C5 datang sendiri. Dan kini dalam keadaan mabuk.
Yeoja itu melangkahkan kakinya menuju
tempat Eunhyuk.
“tampan” kata yeoja itu lirih.
TBC