Angel
part 3
Judul : Angel
Author : Lilian Nay Clouds
Genre : Sad Romance,
married life
Lenght : Chaptered
Cast :
1.
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
2.
Kim Eun Soo (Euna)
3.
Kim Jong Woon
4.
Lee Donghae
part sebelumnya :
“bawa Euna pulang Ra-ya”
perintah Appanya pada Soora. Soora
mengangguk lalu membawa Euna pergi. Eunhyuk yang melihatnya langsung berdiri.
“andwe... andwee”
teriak Eunhyuk. Ia ingin segera mengejar Euna yang di bawa Soora. Tapi
tidak bisa, badan Eunhyuk ditahan oleh Appanya.
“Euna-ya andwee, appa
Eunhyuk mohon jangan bawa Euna. Eunhyuk mohon”
Appa seperti
tidak mendengarkan perkataan Eunhyuk.
“Na-ya..
andwee kajima kajima. Kau harus mendengarkan aku, Na-yaaa”
-part 3-
‘ini resikomu, inilah akibat perbuatanmu
sendiri Lee Hyukjae’
3
minggu kemudian..
“makanlah
dulu Hyukie”
Kata Soora
berulang kali sedikit frustasi melihat adiknya hanya berdiam diri tak mau
melakukan apapun, bahkan dari kemarin ia tidak mau makan. Semenjak Ayahnya
membawa Euna entah kemana, Eunhyuk merasa sangat sedih.
Tidak,
Euna seharusnya berada di dekatnya. Ia bahkan belum sampai meminta maaf atas
semua kelakuannya selama ini. Sialan kau Hyukjae, kau terlalu sering menyakiti
istrimu sendiri. Apa kau pantas dimaafkan yeoja berhati malaikat seperti Euna. Andai
saja waktu bisa berrputar Eunhyuk tak akan mengalihkan hatinya pada siapapun.
Hanya pada Euna. Hanya dia.
“Hyukie”
panggil Soora lebih keras.
Eunhyuk
sedikit melirik ke arah Soora. Soora yang tidak tega akhirnya mendekati Eunhyuk
dan mengelus pundaknya memberikan semangat pada adiknya. Tapi Eunhyuk malah menepis
tangan Soora.
“jangan
pura pura peduli padaku, Noona tega padaku, kenapa kau memisahkanku dengan
Euna. Wae.. WAE?” teriak Eunhyuk. Soora menghela nafasnya. Sebenarnya ia memang
tidak tega melihat Eunhyuk seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi jika sudah
kemauan Appa maka Soora tidak bisa apa apa.
Soora menggeser
duduknya agar lebih dekat dengan Eunhyuk. Menatapnya tajam. Ya, setidaknya ia
harus bersabar menghadapi Eunhyuk sekarang.
“bagaimana
rasanya jika ditinggalkan orang yang kita cintai hm? Apa kau tak pernah
berfikir selama ini Euna lebih sakit daripada apa yang kau rasakan selama ini.
Kau sudah dewasa. Ya aku tau jika Euna kekanakan tapi seharusnya kau yang bisa
menjaganya. Tapi apa kau perbuat? Bukan hanya Euna yang sakit, keluargamu
Hyukie, Appa sangat malu. Apa yang harus ia jelaskan pada keluarga Euna hah? Inilah
resikomu, akibat dari perbuatanmu sendiri Lee Hyukjae” Soora dengan sabar
menanggapi Eunhyuk.
Eunhyuk
diam seribu bahasa. Ya Soora benar. Ia memang keterlaluan. Sangat keterlaluan.
Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bahkan ia tidak tau dimana Euna sekarang.
Sudah beberapa kali ia kerumah orang tuanya tapi Euna tak ada, ia juga sudah ke
rumah Euna tapi ia selalu saja tidak di perbolehkan masuk. Soora juga tidak mau
memberitahu diama Euna berada.
Brengsek,
ya kau memang brengsek Lee Hyukjae. Setelah apa yang kau lakukan selama ini kau
mengharapkan Euna memaafkanmu? Bahkan kau tidak pernah membuat Euna bahagia
sedikitpun.
Eunhyuk
menunduk. Ia sangat sadar. Ia seharusnya berterimakasih pada Soora yang mau
merawatnya. Bukan malah marah. Sial. Keapa matanya memerah. Sakit, sangat sakit
jika ia mengingat Euna. Melihat Eunhyuk menunduk, Soora berusaha membuat
Eunhyuk nyaman dengan menepuk bahunya pelan.
“Tapi
Noona, aku dijebak, foto itu tidak benar” lirih Eunhyuk.
“aku
tau,, semuanya sudah tau Hyukie, kau tak usah khawatir. Sekarang kau makan
dulu, kemudian mandi. Aku akan membantumu membuat Euna kembali. Aku yakin Euna
akan memaafkanmu. fighting”
Eunhyuk
mendongakkan kepalanya berharap kata kata Soora benar.
“jin-jinja?”
“ne
adikku sayang, Euna ada di ruamhnya. Kau harus berusaha, jangan menyerah. Tapi ada
syaratnya. Berjanjilah jika kau tak akan pernah mengulangi perbuatanmu Hyukie,
jangan menyakitinya lagi”
Eunhyuk
tersenyum langsung memeluk kakaknya.
“gomawo,
gomawo jeongmal gomawo noona, kau memang noonaku yang sangat baik hati. Ya aku
berjanji. Aku berjanji Noona”
***************
Rumah
itu sepi lagi. Eunhyuk menghela nafasnya. Gerbang rumah Euna bahkan dikunci
rapat. Ia harus bagaimana? Sudah 3 jam ia berada disana. Ia tak akan menyerah.
Benar benar tak akan menyerah. Kadang ia berteriak memanggil Euna walau tak ada
jawaban.
Ia tak
peduli menjadi bahan gunjingan orang orang yang melihatnya. Ia hanya memikirkan
Euna. Appa Euna, Eunhyuk sudah menghubunginya beberapa kali tapi tetap saja tak
ada jawaban. Ia bahkan sudah ke kantornya tapi Eunhyuk tidak diijinkan masuk.
Dan sekarang ia bertekat tak akan menyerah lagi. Apapun yang terjadi ia tak
akan meninggalkan rumah itu.
Ia
menyadari, ia kini sangat membutuhkan Euna, ia sangat menyayangi Euna. Ani, tapi
sangat sangat mencintai istrinya.
“Euna aku
mohon keluarlah” lagi- Eunhyuk berteriak menghadap ke arah CCTV. Ia yakin Euna
tau jika Eunhyuk ada di sana. Eunhyuk sudah lelah. Ia duduk bersandar di
gerbang. Kapan ia dibolehkan masuk menemui Euna. Ya Tuhan, ia sangat merindukan
yeoja itu.
SRKKkkkkkkkk
Tak
lama kemudian gerbang dibuka oleh penjaga. Eunhyuk dengan cepat mendekatinya
antusias. Wajahnya berseri. Semoga ia bisa menemui Euna.
“masuklah
Tuan” ucap penjaga itu
“khamsahamnida”
ucap Eunhyuk. Ia dengan cepat masuk rumah Euna. Di dalam Eunhyuk melihat Appa Euna
yang tengah duduk di sofa depan TV. Eunhyuk membungkuk hormat kepada mertuanya.
Matanya berputar mencari keberadaann Euna tapi nihil. Euna tidak terlihat.
“duduklah
Hyuk-ah” kata Appa lembut. Eunhyuk sedikit bingung dengan sikap Appa Euna.
Kenapa beliau bersikap sangat baik padanya seakan tidak ada yang terjadi
sebelumnya. Eunhyuk jadi tak enak. Benar saja jika Euna sangat baik. Appanya
juga baik padahal ia sudah membuat anaknya menderita.
“terimakasih
Appa”
Eunhyuk
duduk di depan Appa. Ia masih menundukkan kepalanya tapi matanya terus mencari
cari berharap ia menemukan Euna.
“kenapa
kau tak mengatakan dengan jujur pada Appa sebelumnya. Jika kau terpaksa dengan
perjodohan ini, aku bisa mengerti Hyuk. Bukan malah seperti ini”
Jleb,. Eunhyuk
diam. Apa yang harus ia jawab? Ya, ia memang salah. Kenyataannya ia salah.
“mianhae,
mianhae Appa, a-aku sangat menyesal. Aku mohon Appa berilah aku kesempatan buat
memperbaikinya”
“kau
masih mau mempertahankan pernikahan kalian? Kau yakin? Bukankah kau tidak suka
dengan Euna”
“ani,
ani, aku sangat mencintainya Appa, aku sangat menyesal. Aku mohon Appa
maafkanlah aku, aku mohon”
“aku
percaya denganmu, tapi Euna menginginkan lain. Ia ingin kalian bercerai”
DEG
Eunhyuk
membulatkan matanya. Tidak, ia tidak akan mau. Ia tidak akan melepaskan Euna
lagi. Ia menggelengkan kepala cepat. Tidak tidak.
“andwee,
andweeyo”
“1
minggu waktumu mengurus perceraian itu”
“andwee,
andwee, aku tak akan pernah melakukan itu Appa, aku mohon. Biarakan aku bertemu
dengan Euna Appa, aku mohon”
“pulanglah”
“tidak
tidak, EUNA EUNA” Eunhyuk dengan cepat beranjak dan berteriak memanggil Euna
berharap Euna mau mendengarkannya. Eunhyuk langsung pergi menuju kamar Euna.
Appa yang melihatnya hanya bisa menghela nafas. Ia sebenarnya juga tidak tega
melakukannya. Tapi itu adalah keputusan Euna. Melihat Eunhyuk yang berusaha
keras untuk mempertahankan Nara membuat Appa percaya jika Eunhyuk sudah
berubah.
“Tuan
apa yang harus saya lakukan?” Tanya pengawal pada Appa Euna. Appa Euna
tersenyum menanggapinya.
“biarkan
saja dulu” jawabnya.
Di lain
sisi Euhyuk terus mengetuk pintu kamar Euna.
“Euna-ya,
Euna, bukalah, aku mohon”
Tidak
ada jawaban. Eunhyuk mengacak rambutnya kasar. Apa yang harus ia lakukan kali
ini. Setidaknya ia sudah bertindak sejauh ini. Ia tak akan menyerah.
“Euna.
Aku tau kau ada di dalam. Euna, Aku mohon maafakanlah aku, aku berjanji tidak
akan mengulanginya lagi. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya.
Euna-ya, aku mohon. Kau harus tau Euna-ya, aku sangat mencintaimu jeongmal
sharanghae Euna”
***************
Tok tok
tok....
“bukalah
sayang, ini Eomma” kata Eomma lembut
di depan kamar Euna. Mendengar itu Euna langsung membukakan pintu kamarnya.
Euna terlihat buruk beberapa hari ini, wajahnya pucat dan matanya selalu
sembab. Siapa lagi penyebabnya jika bukan Eunhyuk.
Euna
yang melihat Eomma Eunhyuk langsung memeluknya erat. Ia tidak tau lagi harus
bagaimana sekarang. Eunhyuk memang sudah pulang beberapa waktu yang lalu karena
memang hari sudah larut. Euna tak habis pikir, Eunhyuk tak menyerah tadi. Untung
saja Appanya berhasil membujuk Eunhyuk untuk pulang, walau awalnya Eunhyuk
meolaknya.
“tenanglah
sayang, Eunhyuk sudah pulang” Eomma menenangkan Euna. Euna memang mendengarkan
semua yang Eunhyuk katakana tadi. Pernyataan cinta setelah masalah sebesar ini.
Bukannya membuat Euna lebih baik, tapi ia semakin benci dengan laki-laki itu.
Eommanya
mengajak Euna untuk duduk. Ia memberikan makan dan minuman, karena memang tadi
Euna tidak makan karena terus mengurung diri di kamar. Tapi ia menolak. Euna
terlihat tidak sehat. Beberapa hari ini ia tidak mau makan nasi. Ia sering mual
dan mudah tersinggung.
“menghindar
dari masalah itu tidak baik sayang” nasehat Eomma. Tapi Euna hanya menunduk. Ia
hanya tidak ingin bertemu dengan Eunhyuk. Itu saja.
Euna
melihat Eomma yang kini tengah mengambilkan makanan untuknya. Betapa
beruntungnya Euna mendapatkan Eomma yang sangat baik hati. Eomma Eunhyuk memang
selelu mengunjungi Euna. Membuat Euna nyaman. Ia merasa lebih kuat menghadapi masalahnya.
Euna tersenyum. Eomma Eunhyuk benar benar seperti Eommanya sendiri. Setelah
Eomma Euna meninggalkan dunia ini, Eomma Eunhyuklah yang selalu disisinya.
Mengganggapnya sebagai anaknya sendiri. Jika bukan karena Eomma, Euna akan menceraikan
Eunhyuk sudah dari kemarin. Tapi melihat Eomma yang juga sedih melihat anaknya
kacau, membuat Euna mengurungkan niatnya.
“besok
Eunhyuk akan datang. Bercerai bukan solusi yang tepat. Apalagi kau sedang hamil
sayang. Kau tidak bisa bercerai dengan Eunhyuk”
“Euna
harus bagaimana Eomma?”
“temui
Eunhyuk, bicaralah baik baik padanya. Kasian. Dia terus datang ke sini tapi kau
tak pernah sekalipun menemuinya. Ia bahkan rela menunggu di depan gerbang berjam
jam, dia selalu menanyakanmu pada Eomma. Kau tau, Eomma juga sangat
menyayanginya. Sangat”
Euna
terdiam. Ia menyesal membuat Eomma kini bersedih. Apakah ia keterlaluan? Tapi
Eunhyuk, bukankah ia selalu menyakitinya?
“Eomma,
mianhae, Euna..”
Euna
menghentikan kalimatnya saat melihat Eomma mengeluarkan air matanya. Lalu
menghapusnya pelan.
“jangan
marah pada Eunhyuk, Eomma yang salah Euna, Eomma tidak bisa mendidiknya dengan
baik. Marahlah pada Eomma. Bahkan Eomma rela bersujud di depanmu, asal jangan bercerai.
Eomma menyayangimu nak, Eomma tidak ingin kau meninggalkan Eomma dan Eunhyuk.
Eomma mohon”
“Eomma”
“Eomma
mohon”
Euna
yang tak tahan lagi langsung memeluk Eomma dengan penuh kasih sayang. Ia benar
benar tak tega melihat Eomma bersedih seperti itu. Kini air mata Euna mengalir
menganak sungai. Hatinya sakit melihat Eomma yang ia sayangi berkata seperti
itu. Sungguh, ia tak tega, Eomma mau melakukan apa saja demi Euna dan Eunhyuk.
Ya Tuhan, kenapa ia merasa menjadi wanita yang sangat jahat?
Euna
menghapus air matanya. Setidaknya ia memang harus bersikap dewasa kini. Rasanya
sakit sekali. Ia hamil? Ya, tanpa suami yang mendampinginya. Ia memang menutupinya
dari Eunhyuk.
Sekarang
apa yang harus Euna lakukan? Memaafkan Eunhyuk-kah? Memberi kesempatan untuk
Eunhyuk. Tapi ia takut, ia takut akan kecewa lagi. Tapi ia ingin membahagiakan
wanita paruh baya yang dipeluknya. Apa yang harus ia lakukan? Ia sangat bingung
memikirkannya. Kenapa hanya ada kesedihan, seharusnya ia bahagia, ia akan
menjadi calon ibu. Ia sangat bahagia, tapi kenapa harus di saat seperti ini.
“mianhaee aegy, maafkan Eomma”
***************
Jongjin
memandang Eunhyuk kesal. Eunhyuk bahkan tidak sadar jika Jongjin tengah
memandangnya. Tatapannya kosong walau ia terlihat sedang melihat berkas yang
ada di meja. Tapi pikirannya entah kemana.
“Hyung
kau tidak mendengarkanku?” kata Jongjin membuat Eunhyuk tersadar dari
lamunannya. Ya dari tadi memang Jongjin menjelaskan konsep proyek yang akan
dikerjakan Eunhyuk. Eunhyuk sangat kacau, ia tidak pernah berkonsentrasi
bekerja, bahkan sering membolos. Untung saja Ahjummanya sangat mengerti keadaan
Eunhyuk.
“ne?”
jawab Eunhyuk yang memang tak mengerti apa yang tadi dikatakan Jongjin.
Jongjin
berdecak. Ahh, ia sudah capek sebenarnya. Sudah beberapa kali itu terjadi.
Apakah Eunhyuk tak menyadarinya?
“sudahlah
hyung, kau memang belum siap untuk bekerja.”
“mianhae”
“gwenchana, kau tau Hyung, aku juga sedang
malas sekarang. Bahkan tugas kuliahku belum selesai.” Jongjin tersenyum.
Eunhyuk membalasnya. Inilah yang Jongjin suka dari Eunhyuk. Ia tetap akan
tersenyum untuk menghormati lawan bicaranya walau sebenarnya Eunhyuk tak ingin
melakukannya.
Tak beberapa
lama setelah itu Jongjin pergi meninggalkan Eunhyuk. Eunhyuk menyenderkan
kepalanya. Beberapa kali ia melihat jam berharap jam itu cepat berputar. Ia
ingin segera menemui Euna walau akhirnya Euna tetap tidak akan mau bicara
padanya. Ia sangat merindukan yeoja itu. Sudah sangat lama ia tidak melihatnya.
Bagaimana keadaanya? Apakah sehat? Makan dengan baik? Eunhyuk ingin sekali
melihat senyum yeoja itu. Ya tuhan. Apakah ini hukuman untuknya? Apakah masih
kurang? Is udah tersiksa dengan keadaan ini.
Tok tok
tok
Suara
pintu itu menganggu telinga Eunhyuk. Oh, Ayolah, ia ingin beristirahat.
“masuk” katanya malas bahkan tidak menoleh ke
arah pintu. Ia malah memejamkan matanya yang sangat berat. Pintu terbuka
perlahan menampakkan yeoja yang kini tengah mengganggu pikiran Eunhyuk. Eunhyuk
yang mengetahui jika Euna yang ada di sana langsung berdiri.
Entah
kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Yeoja itu yang selama ini
telah mengganggu pikirannya. Yeoja yang sangat ia rindukan. Ia tidak bermimpikan?
Euna, yeoja itu perlahan mendekati Eunhyuk. Cantik walau tanpa senyum yang
menghiasi wajahnya. Eunhyuk dengan cepat menghampiri Euna langsung menarik
kursi untuk Euna duduk.
“Euna-ya,
kau datang?” Eunhyuk tersenyum. Ini nyata. Ia sangat bahagia. Sangat. Matanya
tak bisa lepas dari wajah Euna. Sial, rasanya ia ingin memeluk yeoja itu. Ia
sangat merindukannya. Senyum Eunhyuk hilang saat menyadari jika Euna terlihat
pucat.
“Euna,
apa kau sakit? Kau sangat pucat. Kau sudah makankan sayang? Euna-ya aku…” Eunhyuk
menggenggam tangan Euna dan menghujani Euna dengan beribu pertanyaan tapi
langsung dipotong Euna. Euna melepaskan tangan Eunhyuk.
“gwenchana.
Aku kesini ingin bicara denganmu”
“n-ne”
entah kenapa kini Eunhyuk merasa sangat takut. Tidak dengan bercerai. Tidak
tidak, pikirannya terus mengingatkan kata kata Appa kemarin yang sangat ia
benci itu. Sial.
Euna
menghela nafanya. Apakah ini pilihan yang tepat? Apa ia harus memberitahu
Eunhyuk?
“tidak
dengan bercerai” kata Eunhyuk sebelum Euna mengatakan sesuatu.
“kita
tidak bercerai karena a-aku.. hamil” lirih Euna.
Hening
Eunhyuk
masih mencerna apa yang Euna katakan. Apa? Hamil? Euna hamil? Eunhyuk
mengerjabkan matanya. Ia tidak salah dengarkan?
“h..hamil?”
Euna
mengangguk lemah. Ya Tuhan. Euna benar benar hamil? Itu artinya Eunhyuk akan
menjadi seorang Ayah? Entah kenapa mata Eunhyuk kini memerah. Ia sangat bahagia
sangat bahagia. Tak terasa air matanya jatuh begitu saja. Tuhan sangat sayang
padanya. Ia mengirimkan malaikat kecil agar Euna tidak meninggalkannya.
Eunhyuk
langsung memeluk Euna. Sesekali menghapus air matanya.
“euna
kau benar benar hamil? Gomawo, gomawo” Eunhyuk mengeratkan pelukannya. Ya
tuhan, ia tidak tau harus bagaimana caranya berterimakasih. Ingin rasanya ia
bersorak memberitahu dunia jika ia sangat bahagia.
Euna
mendorong dada Eunhyuk untuk menjauh darinya. Membuat Eunhyuk sedikit kecewa.
Tapi ia `menuruti kemauan Euna, ia tidak mau Euna meninggalkannya. Tidak.
“bukan
berarti aku memaafkanmu” ucap Euna. Eunhyuk berusaha tersenyum.
“gwenchana,
memang tidak mudah, aku janji Euna-ya. Aku akan menjagamu dan calon anak kita,
aku akan berusaha membahagiakanmu dan membuatmu memaafkan aku. Sekali lagi
terimakasih Euna, jeongmal gomawo”
***************
Sore
yang indah. Langit yang berwarna jingga menambah indanya langit. Kota itu
memang tak pernah mati masih saja ramai. Terlihat Eunhyuk yang turun dari mobil
dengan membawa beberapa kotak makanan. Di wajahnya terlihat senyuman. Ia tak
sabar ingin menemui istri tercintanya. Eunhyuk sedikit berlari menuju ke
rumahnya.
Setelah
kejadian beberapa minggu yang lalu saat Euna mengatakan dirinya hamil, Euna
tinggal lagi bersama Eunhyuk. Semua terlihat baik baik saja walau kini sikap
Euna berubah tidak seperti dulu. Tapi Eunhyuk mengerti. Ia tetap akan berusaha
membuat Euna nyaman hidup bersamanya. Ia tidak akan mengulangi kesalahnnya yang
dulu. Ia akan melindungi yeoja itu apapun yang terjadi walau harus
mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Eunyuk
menaiki tangga dan langsung menuju ke kamarnya bersama Euna. Eunhyuk menemukan
Euna di balkon. Eunhyuk lagi lagi tersenyum dan langsung menghampiri Euna.
“Euna-ya”
Euna
yang mendengar Eunhyuk memanggilnya langsung menoleh ke belakang.
“sayang,
lihat aku bawakan ice cream kesukaanmu, aku juga bawakan coklat” kata Eunhyuk
sambil menaruh Ice Cream dan coklat di meja. Euna pun mendekati Eunhyuk. Ia
tersenyum melihat Ice Cream yang sangat menggoda. Ia tadi memang meminta
Eunhyuk membelikan ice cream untuknya. Euna tersenyum langsung memakannya.
Melihat itu Eunhyuk ikut tersenyum. Ia sangat bahagia melihat senyum Euna, yah
walau bukan ditunjukkan untuknya.
Lihatlah
Euna dengan lahap memakan ice creamnya tanpa sisa. Euna yang melihat coklat di
depannya entah kenapa merasa kesal. Ia pun langsung mendorong coklat itu hingga
terjatuh. Eunhyuk menautkan alisnya. Ada apa?
“kenapa
dibuang Euna?”
“aku
tidak suka melihat coklat?”
Eunhyuk
melongo dibuatnya. Yang benar saja. Bukankah Euna sangat suka dengan coklat?
Kemarin bahkan Euna menghabiskan coklat tanpa mau membaginya. Eunhyukpun mengambil
kembali coklat itu tapi Euna tak mempedulikannya.
“ahh,
enak sekali” gumam Euna. Eunhyuk masih setia menunggunya. Melihat Euna merupakan
hal yang tidak boleh dilewatkan.
Euna
melirik Eunhyuk yang masih menatapnya.
“wae?
Kenapa masih disini?” Tanya Euna ketus.
“mm,
menunggumu”
“ckk,
kurang kerjaan saja”
Eunhyuk
tersenyum menanggapinya. Setidaknya Euna masih mau bicara dengannyakan? Tidak
seperti saat Euna pertama kali kembali, ia tidak mau bicara sepatah katapun
dengannya.
Saat
sudah selesai memakan ice nya. Euna berdiri dan membawa tempat ice yang kotor
ke dapur. Euna yang menyadari dari tadi Eunhyuk hanya berdiam diri sambil
melihatnya pun meoleh ke arahnya.
“Apa
aku harus mengucapkan terimakasih?” taya Euna
“aniya,
itu tak perlu sayang,”
“jangan
memanggilku sayang”
“untuk
yang satu ini aku tidak mau menurutinya, Euna harus terbiasa dengan panggilan
itu”
Euna
berdecak kesal. Tapi ia tak membalasnya. Euna langsung meninggalkan Eunhyuk
pergi. Sepeninggal Euna, Eunhyuk menatap coklat yang Euna buang. Menatapnya
dengan sendu. Dia tidak akan bernasib samakan dengan coklat itu?
**************
Malam ini
Eomma datang ke rumah. Tentu saja Euna sangat senang karena memang sudah agak lama
ia tidak bertemu dengan Eommanya. Euna dan Eomma terus mengobrol dan bercanda
di ruang tengah. Entahlah apa yang mereka bicarakan. Tapi apapun itu sepertinya
mengasikkan.
Kini perut
Euna terlihat lebih berisi. Tentu saja karena kehamilannya kini sudah menginjak
bulan ke 4.
“apa
caon aegy baik baik saja?” Tanya Eomma. Euna tersenyum lalu mengangguk.
“ne,
sangat baik Eomma, ia selalu membuatku senang, walau Euna belum bisa merasakan kehadirannya”
Eomma mengelus
rambut Euna sayang.
“jika
ada masalah lagi katakana pada Eomma sayang, Eomma akan membantumu. Eomma janji”
Lagi. Euna hanya bisa mengangguk. Oh Tuhan, ia benar benar senang Eommanya
sangat baik padanya.
“kau
menginginkan apa sayang? Katakanlah. Apa mungkin aegy yang menginginkannya?”
“emm,
ada sih Eomma, tapi…”
“apa
katakanlah”
“Euna
ingin Eomma mencium perut Euna dan mengelusnya. Bolehkah?” Tanya Euna membuat
Eomma terkekeh.
“tentu
saja Euna”
“sebenarnya
Euna ingin Appanya yang melakukannya, tapi tidak mungkin”
“ommo,
Eomma akan memberitahukan Eunhyuk agar…”
“andwee,
andwee Eomma, gwenchana, sebenarnya Euna masih canggung dengan Eunhyuk,
bolehkah Eomma saja? Eomma atau Eunhyuk itu sama saja” mohon Euna.
Eomma menghela
nafasnya. Tapi setelah itu ia tersenyum. Ia sedikit kecewa karena Euna dan Eunhyuk
masih saja seperti itu. Tapi yang penting kini Euna selalu mengatakn apapun
yang terjadi pada Eomma.
Eomma pun
melakukan permintaan Euna ahh lebih tepatnya si aegy. Eomma mengelus perut Euna
yang memang belum terlalu terlihat jika hamil. Lalu menciumnya dengan lembut. Ahh,
sangat senang rasanya. Andai saja Eunhyuk yang melakukannya.
Mereka tak
tau jika dari tadi ada namja yang dari tadi melihat dan mendengar percakapan
mereka dari tangga. Eunhyuk. Sampai sekarang mata Eunhyuk tak bisa lepas dari
Euna. Ia memegang dadanya yang ngilu. Ia merasa gagal menjadi suami yang baik
untuk Euna. Bahkan Euna tak pernah mengatakan permintaan itu padanya. Apakah sebegitu
bencinya Euna pada Eunhyuk.
Eunhyuk
memejamkan matanya.
‘Euna tak bisakah kau memaafkanku? Setidaknya bicaralah
yang kau inginkan. Aku sangat mencintaimu sayang. Apakah kesalahanku sangat
berat hingga kau menghukumku seperti ini Euna. Aku sudah merasakan sakit di
sini. Mianhae euna sayang, mianhae’
TBC---