Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 24 November 2013

Only Hope (Part 8)

Only Hope



PART 8



Judul        : Only Hope
Author      : Lilian Nay Clouds
Genre       : Sad Romance
Lenght      : Chaptered
Cast         : 
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae) 
Kim Eun Soo (Euna)



Eunhyuk merasa sangat lelah. Badannya terasa remuk. Ia melihat ke arah jam dinding rumahnya. Sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan dia baru saja pulang. Benar benar melelahkan. Ia melangkahkan kakinya ke kamarnya.

“Oppa”

Deg

Eunhyuk terlonjak saat mendengar suara Euna yang tiba tiba muncul dari dapur.
“Hya... kau mengagetkanku” kata Eunhyuk kesal. Selalu saja yeoja ini keluar masuk rumahnya sesuka hatinya. Benar benar tak tau malu. Lihat saja walaupun sudah dibentak, Euna malah tersenyum tanpa dosa. Ia mendekati Eunhyuk. Tangannya membawakan sebuah coklat hangar untuk Eunhyuk.

“Oppa, minumlah dulu. Kau pasti kelelahan” kata Euna sambil menyerahkan minuman itu pada Eunhyuk.

Eunhyuk menghela nafasnya agar tidak emosi. Mau tidak mau ia harus duduk dan menerima minuman yang telah dibuatkan Euna. Eunhyuk meminum sedikit coklat itu, lalu meletakkannya di meja.

“eottoke? Enak?”

“hufft, Euna-ya, kau tau, kau datang kesini membuatku tambah lelah. Aku yakin sehabis ini aku akan mengantarkanmu pulang”

“ahh, tidak usah Oppa, aku bisa naik taksi. Aku pikir besok aku harus berlatih mengendarai mobil supaya tidak merepotkanmu”

Eunhyuk menatap Euna tajam. Apa yeoja itu tidak berpikir ini sudah malam?

“ckk, jangan pikir macam macam. Cha, aku antar kau pulang. Aku yakin kau sudah lama menungguku”

“mwo? Aniya” elak Euna. Bohong. Ya, sebenarnya Euna sudah lama menunggu Eunhyuk.
Eunhyuk tak mau ambil resiko. Ia langsung memakai jaketnya lagi dan bersiap mengantarkan calon tunangannya itu. ahh memikirkannya saja sudah pusing ditambah masalah Yesung dan Kyuhyun membuat kepala Eunhyuk benar benar serasa mau pecah.

Di perjalanan Eunhyuk juga memilih diam saja. Sesekali ia menjawab pertanyaan Euna tentang keadaan Yesung dan Kyuhyun. Ckk, kapan Eunhyuk akan terbebas dari yeoja super manja ini. Ia sepertinya harus cepat bertindak. Ia sudah bosan hidup seperti dalam penjara karena tidak bebas karena yeoja ini.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Yesung berjalan sendirian. Pandangannya lurus ke depan. Banyak mata yang sedang menatapnya. Berita tentang Yesung mungkin sudah menyebar. Yesung yakin semua orang di sana tau.

“aw.. aw,, itu sakit, akhhh”

Yesung mendelik ke arah 2 namja yang sekarang tengah mengejeknya. 1 namja berpegangan pada kursi dan satu lagi memukulnya. Mereka sekarang berani mengejek Yesung. sepertinya mereka berdua sudah lama tidak suka dengan Yesung.

“akhh”

“dasar pecundang, kau selalu semena mena. Sekarang rasakan akibatnya” kata namja itu. Walau tidak berbicara langsung pada Yesung, Yesung tau jika kedua namja itu tengah menyindirnya.Yesung berhenti melangkah. Tangannya mengepal. Ia menghela nafasnya agar tidak emosi. Yesung sekarang sendirian, tak ada yang membantunya lagi. tak ada lagi C5 yang selalu membantunya.

Yesung tersenyum lalu mendekati kedua namja itu. sontak namja namja itu langsung diam.
“kalian mengejekku?”

“kau merasa? Lalu kenapa ha? Kau mau memukul kami? Atau menyuap lagi, agar bisa mengeluarkan kami? Silahkan, kami tidak takut”
Yesung terdiam. Tangannya terulur kedepan.

“maafkan aku” lirih Yesung
“waw... aku tidak salah dengar?” ucap salah satu namja tadi.
“aku serius, maafkan aku”

Kedua namja itu terdiam. Aneh rasanya mendengar kata maaf dari Yesung. Yesung yang merasa diabaikan menurunkan tangannya.
“terimakasih, kuharap lain kali jika kita bertemu lagi kalian sudah memaafkan aku” kata Yesung sebelum mengangkat kakinya untuk pergi dari sana.
Yesung lagi lagi mendapat imbalan. Ia merasakan tidak enaknya jika diejek seperti itu. padahal dulu mulutnya selalu keluar kata kata yang menyakitkan hati.

Yesung berhenti saat melihat Nara yang tengah berjalan berlainan arah dengannya. Nara sedang sibuk dengan tasnya. Seperti mencari sesuatu. ia memang mencari tugasnya yang sepertinya tertinggal di rumah. Makanya ia akan pulang mengambil tugasnya sebelum masuk.
Nara berhenti juga saat melihat Yesung tepat di depannya. Nara menerjabkan matanya. Ia sedikit kasian dengan keadaan Yesung yang seperti itu. Nara menghembuskan nafasnya. Ia melangkahkan kakinya untuk pulang seperti tujuannya. Ia tidak peduli dengan Yesung yang terus menatapnya. Nara melewati Yesung begitu saja.

Srrtt
Nara berhenti saat Yesung menarik tangannya. Nara berusaha melepasnya, tapi semakin ia mencoba melepaskannya semakin erat pula genggaman Yesung. Nara tidak berniat untuk berbicara pada Yesung walau hanya untuk meminta Yesung melepaskannya.
Yesung menatap Nara.

“kau percaya padaku, Goyangi?”
Nara mendongak untuk menatap Yesung, tapi ia menunduk lagi. Ia takut menatap mata Yesung. Seakan mata sipit Yesung bisa meruntuhkan keteguhannya. Ia benci itu. Nara tidak habis pikir. Di saat seperti ini Yesung juga memanggilnya Goyangi? Apakah tidak ada nama yang lebih bagus?
Nara tak menjawab. Ia mencoba lagi melepaskan tangannya membuat Yesung gemas. Nara benar benar tidak bisa diam. Yesung lebih mendekatkan tubuhnya.

“aku mohon percayalah padaku” lirih Yesung.
“apa yang harus aku percayai? Kau lagi lagi menyakitiku. Aku membencimu. Sebenarnya apa yang kau mau hah? Kau mau menghancurkan hidupku?”

“jebal. Percayalah padaku. Aku mohon jangan seperti itu. Ini demi kebaikan”
“kebaikan? Kebaikan mana yang kau bicarakan?” kini suara Nara semakin meninggi.

Yesung terdiam.
Yesung lebih mendekatkan tubuhnya. Ia memeluk Nara. Nara membulatkan matanya. Apa yang dilakukan Yesung nara terus berontak. Tapi Yesung masih terdiam.

“aku harus pulang, lepaskan” kata Nara.
Yesung melepaskan pelukannya. Ia sedikit tersenyum. Nara tidak habis pikir. Sebenarnya apa yang ada di pikiran Yesung? ia masih bisa tersenyum seperti itu?

“Gomawoyo. Aku akan lebih kuat menghadapi hukuman ini. Aku hanya berharap kau percaya padaku Ra-ya”
Nara mendorong tubuh Yesung hingga Yesung mundur ke belakang.

“kau benar benar namja tidak tau malu” kata Nara sebelum ia pergi dari hadapan Yesung. Yesung hanya diam saja menatap Nara yang semakin menjauh darinya. Tapi perkataan Yesung memang benar. Nara seperti kekuatan untuknya. Ia akan lebih kuat menghadapi hukumannya.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Kyuhyun sudah ada di rumah. Ia hanya duduk di depan ruang TV tanpa melakukan apapun. Benar benar bosan. Kepalanya masih terbalut perban. Ia mematikan TV yang ada di depannya. Ia benar benar tidak tau harus melakukan apa. Jika ia tidak sakit, ia pasti sudah berangkat ke kampus.
Kyuhyun menatap Nara yang menuruni tangga. Nara sudah rapi dan akan bersiap siap ke kempus lagi. Nara mendekati Kyuhyun.

“Nara berangkat ne Oppa”
“aku ikut”
“mwo? Ckk, jangan bercanda Oppa”
“aku ingin menemui Yesung”
“Yesung, dia mungkin sedang di hukum sekarang” lirih Nara tapi masih bisa didengar oleh Yesung. Kyuhyun menyipitkan matanya. Dihukum? Kenapa Yesung dihukum?

“Yesung dihukum? Ada apa dengannya?”

Kini Nara yang tidak mengerti dengan ucapan Kyuhyun. Seharusnya Kyuhyun tau kenapa Yesung di hukum. Bukankah Yesung yang menyebabkan Kyuhyun seperti ini?
Nara pun mejelaskan semuanya.

“namja bodoh” setelah mendengarkan penjelasan Nara, Kyuhyun tidak mau tinggal diam. Yesung tidak bersalah. Yesung bahkan yang menyelamatkannya tapi Yesung malah dihukum. Kyuhyun langsung beranjak. Ia langsung pergi ke kampus. Ia harus memberitahu kebenarannya.

Di sisi lain


DUG

Jongjin mendorong Ryeowook.

“apa kau temanku hah?” teriak Jongjin pada Ryeowook.
Jonjin terlihat sangat emosi. Tentu saja ia marah dengan Ryeowook. Ryeowook baru bilang padanya jika Yesung tidak bersalah. Sial, ini sudah terlambat. Yesung bahkan sudah kesakitan kemarin. Tidak ia tidak boleh terlambat lagi. Ia harus segera menyelamatkan Yesung. tidak boleh terlambat lagi.

“mi... mianhae”
“aku kecewa padamu”
 “Yesung hyung menyuruhku merahasiankannya”
“bodoh... dan kau membiarkan orang yang tidak bersalah dicambuk sampai kesakitan seperti itu hah? Dia hyungku yang sangat aku sayangi Wook-ah”
Jongjin segera meninggalkan Ryeowook. Ia benar benar kecewa dengan sahabatnya itu. ia harus segera menyelamatkan Yesung.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Yesung sudah bersiap –dihukum-lagi-.
Entah apa yang harus ia rasakan saat ini. Ia akan kesakitan lagi? Tentu saja. Seperti kemarin, semua orang banyak yang menontonnya, kali ini lebih banyak dari yang kemarin. Tentu saja banyak yang penasaran akan Yesung.
Kini ia mulai ragu. Haruskah ia jujur? Tapi, bagaimana nasib Daehyun? Yesung benar benar tidak pernah memikirkan nasib seseorang sampai harus berkorban seperti ini. Tapi kali ini beda. Ia melihat Eomma Daehyun yang sangat takut kehilangan Daehyun. Ia melihat ketulusan ibu Daehyun yang sangat baik itu sampai mau berlutut di depan Yesung demi menyelamatkan anaknya. Andai Eommanya juga sangat menyayanginya seperti itu.
Ia adalah Kim Jong Woon.
Jika Daehyun di posisinya, Yesung yakin, ia malah akan tambah bersalah membiarkan Daehyun yang sedang sakit berada di posisinya. Hidup ini memang tak adil jika dipandang dengan sebelah mata. Awalnya Yesung selalu berfikiran seperti itu. Tapi ia salah. Tuhan Maha Adil. Daehyun diberi sakit tapi juga mempunyai Eomma yang sangat menyayanginya. Sedangkan Yesung? kurang apa dia? Kaya, tampan, pintar, apalagi? Ia hanya ingin Eommanya lebih perhatian padanya.
Yesung tersenyum sebelum tongkat itu benar benar melayang di tubuhnya.
Ia kini menyadari jika Eommanya sangat menyayanginya. Eommanya peduli dengannya.
Tongkat sudah diangkat. Yesung sedikit mengeratkan pegangannya. Nafasnya tercekat. Hana... dul... s..

“TUNGGU” teriak seorang namja.

Kini semua mata tertuju padanya. Yesung yang tadi menunduk kini mulai mengangkat kepalanya. Matanya terbelalak saat mengetahui siapa namja itu.
“Yesung tidak bersalah” ucap namja itu lagi.

Daehyun.
Namja itu terlihat pucat, tapi ia masih bisa walau hanya sekedar berjalan pelan.
Hening...
Walau banyak orang disana. Hanya ada suara suara bisikan entah apa itu. Mereka sepertinya masih fokus dengan pemandangan yang ada di depan.
“hoss.. hoss” Jongjin dan Ryeowook terlihat terengah engah. Jongjin hanya diam melihat Yesung dan Daehyun bergantian. Jongjin terlihat memegangi dadanya yang sakit karena berlari terlalu kencang demi Yesung, walaupun akhirnya terlmbat.

“TUNGGU” teriak seseorang lagi. Ia juga terlihat terengah engah. Kepalanya tertutup topi rajut untuk menutupi lukanya. Namja itu Kyuhyun. Kyu menatap daehyun dengan tatapan tidak suka. Ia benar benar benci dengan namja itu. Namja yang membuatnya sakit. Namja yang membuat Yesung terkena hukuman.
Yesung menutup matanya sebentar. Kepalanya kini sedikit pening. Apa yang akan ia lakukan sekarang?
‘Eomma benar. Kebenaran pasti akan terungkap’


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````



“maaf Nyonya, Daehyun terpaksa kami keluarkan” kata Seongsaengnim.
“Tapi sang,,..” Yesung berusaha mempertahankan Daehyun.
“tidak Yesung. ini sudah keputusan”
Yesung terdiam. Daehyun tersenyum walau terpaksa. Ia sebenarnya tidak mau. Tidak mau dikeluarkan tapi inilah resikonya. Ia tidak bisa berbuat apa apa lagi.
Mendadak suasana menjadi hening. Id ruangan itu hanya terlihat Yesung, Eommanya, daehyun dan Eommanya, Kyuhyun dan beberapa sam. Yang lain memang tidak boleh masuk ke ruangan itu.

Yesung menatap Daehyun kasian. Apa pengorbanannya sia sia? Kenapa jadi seperti ini? Ia memang tidak terlalu akrab dengan Daehyun. Tapi jelas ia tau karena Daehyun dulu adalah temannya waktu SHS.

Daehyun menatap Yesung.

“Yesung-ah. Mianhae... mianhae” Daehyun mengeluarkan suara seraknya.
“Daehyun-ah”
“kau adalah namja bodoh, benar benar bodoh. Hanya demi aku kau berkorban dan menyakiti dirimu?”
“yang bodoh adalah kau. Kau yang menyebabkan semua ini terjadi. Jika saja...” ucapakan Kyuhyun berhenti saat Yesung memotongnya.
“Kyu, hentikan”
“mianhamnida. Ini semua salah saya. Saya yang meminta Yesung untuk menutupinya. Mianhamnida” kata Eomma Daehyun. Wanita paruh baya itu terlihat gusar. Ia sangat merasa bersalah pada Yesung dan Kyuhyun.
“sudah sudah. ini sudah terselesaikan. Dan untuk Yesung, kami semua minta maaf” Songsaengnim menengahi. Tapi tidak ada respon dari Yesung. Yesung malah menatap Eommanya yang tengah duduk di belakangnya. Eommanya dari tadi hanya diam saja.
Eomma sangat senang semuanya terungkap. Tapi ia juga malu pada Yesung karena selam ini tidak tau tentang keadaan Yesung yang sebenarnya. Yang ia tau hanyalah Yesung yang selalu berbuat nakal dan membuat Eommanya malu. Tapi nyatanya Yesung ternyata rela mengorbankan dirinya demi Daehyun bahkan bukan siapa siapa Yesung. Eomma sangat merasa bersalah. Tapi ia bangga. Sangat bangga menyebutkan jika Kim Jong Woon adalah anaknya yang sangat ia sayang.

Setelah Daehyun dan Eommanya meminta maaf, mereka langsung saja meninggalkan tempat itu. Semua songsaengnim juga sudah pergi. Jongjin, Eunhyuk, Leeteuk, Donghae, Euna dan Yemi langsung masuk ke ruangan itu.

“bagaimana?” tanya Eunhyuk antusias. Ia benar benar ingin tau apa yang tadi terjadi.
“tidak ada apa apa”
Yesung mendekati Eommanya. Ia mensejajarkan tubuhnya agar menyamai Eommanya yang tengah duduk. Di sana mereka hanya diam saja menyaksikan apa yang akan dilakukan Yesung.
“Eomma.. mianhae, Yesung tidak bisa menjadi anak yang berbakti seperti yang diharapkan Eomma” lirih Yesung. Mendengar itu, Eomma Yesung malah mengeluarkan air matanya. Ia benar benar menyesali apa yang telah diperbuatnya.
Eomma Yesung memeluk Yesung erat. Menangis dalam pelukan anaknya yang sangat ia sayangi. Ia sangat bangga menyebut Yesung ankanya.

“tidak, Eomma yang minta maaf. Maafkan Eomma tidak bisa menjadi ibu yang baik untukmu”
Yesung tersenyum. Saat itu ia benar benar bahagia. Sangat bahagia. Semua yang ia sayang ada di sana. Di sisinya. Ia melihat Yemi yang juga tengah tersenyum menatap Yesung. Yesung juga membalas senyuman Yemi. Seakan mengucapkan terimakasih banyak atas apa yang Yemi lakukan selama ini untuk Yesung.
Yesung melepaskan pelukan Eommanya. Menghapus air mata ibunya. Yesung kini beralih menatap Kyuhyun. Sahabatnya yang sangat ia rindukan.

“kau tidak mau memelukku?” kata Kyuhyun yang membuat Yesung tersenyum.
“mianhae Kyuhyun-ah. Mianhae” kata Yesung langsung memeluk Kyuhyun. kyuhyun kini juga tersenyum. Ia sangat bodoh pernah membenci Yesung. Sahabatnya yang selalu ada di sisinya. Eunhyuk, Donghae, dan Leeteuk yang melihatnya tampak iri. Mereka pun langsung berhamburan memeluk Yesung dan Kyuhyun. Eomma, Jongjin, Nara dan Yemi hanya tersenyum melihat tingkah C5 yang sekarang sudah kembali.

“yak aw...aw... lepaskan” teriak Yesung saat merasakan punggungnya kembali sakit karena pelukan teman temannya yang menurutnya berlebihan.
“wae?”
“yak, jangan menyentuh punggungku. Masih sakit tau”
“jinja?” Kyuhyun bertanya dengan polosnya. Seringai kini tampak dari bibirnya. Kyuhyun malah menekan punggung Yesung.
“Yakkk......... Kyuuu” teriak Yesung.
Kyuhyun malah terkekeh. Diikuti C5 yang lain. Ternyata sifat Kyuhyun tak pernah berubah dari dulu. Tidak salahkan jika mereka menyebutkan setan berwajah malaikat.

“Hyung kau melupakanku?” tanya Jongjin tak terima karena dari tadi ia diabaikan.
“nugu-ya?” canda Yesung membuat Jongjin mengercutkan bibirnya. Menyebalkan sekali kakaknya ini. Yesung kini memeluk Jongjin. Ia kini berjanji tidak akan seperti dulu lagi yang selalu tak peduli dengan adiknya bahkan malah seperti musih saja. Ia sangat menyayangi adiknya itu.
Hari itu memang sangat manis. Yesung tak akan pernah melupakan hari yang indah ini. Ai tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Ia akan mempertahankan orang orang yang ia sayang. Harus. Tunggu, tapi sepertinya ada yang kurang. Nara. seharusnya Nara ada di sana.

Jongjin menatap Kyuhyun. Entah apa yang mereka berdua pikirkan sehingga membentuk senyuman penuh arti. Tentu saja Yesung tak tau karena ia masih memeluk Jongjin.
“tapi aku punya hukuman buatmu Hyung?”
“mwo”
“Yakkk JONGJINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN” teriak Yesung kesakitan. Apasih yang Jongjin perbuat hmm?? Pasti gara gara si Kyuhyun mempengaruhi Jongjin.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


 TBC------------

Only Hope (Part 7)

Only Hope



PART 7
huhu... sebel banget nih... FB ku ke blokir lagi. ini udah yang ketiga kalinya. jadinya gag bisa share... menyebalkan....
ya sudah lah... nikmati aja nih..  selamat membaca... :D 



Judul        : Only Hope
Author      : Lilian Nay
Genre       : Sad Romance
Lenght      : Chaptered
Cast         : 
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae) 
Kim Eun Soo (Euna)
 
“aku benar benar merasakan sakit. Sakit sekali. Di sini. Di hatiku. Sampai kapan ak bisa bertahan lebih lama?”
 

“Oh, Yesung, ada apa? kenapa selarut ini?” Ahjussi yang datang langsung menghampiri Yesung. membuat Hyuk dan Yesung tak bisa menyelesaikan pembicaraan mereka. Ahjussinya mengajak Yesung untuk duduk.
“Ahjussi, Kapan aku mengambil alih perusahaan? Aku ingin secepatnya dilakukan”
“mwo?”
Ahjussi menyipitkan matanya. Aneh dengan pertanyan Yesung. Memang bukan hanya kali ini Yesung bertanya seperti itu, tapi ini benar benar sudah malam dan Yesung kesana hanya untuk menanyakan itu.
“Yesung-ah, apa kau benar benar ingin secepatnya mengambil alih? Kau bahkan belum lulus kuliah. Kau harus tau jika kau harus....”
“aku akan menuruti semuanya Ahjussi, aku hanya muak melihat Eomma yang terlalu egois mementingkan pekerjaannya daripada anaknya. Aku hanya ingin Eomma beristirahat di rumah”
Ahjussinya menghela nafasnya. Yesung memang orang yang keras kepala. Benar benar seperti ayahnya. Ia akan bersikeras untuk mendapatkan segala sesuatu yang ia inginkan. Eunhyuk dan Soora yang memang mendengar itu hanya bisa diam. Mereka kasian dengan Yesung. dan bodohnya Eunhyuk sempat marah dengan Yesung? tidak. Ia tidak marah. Ia hanya kecewa.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Setelah sampai di rumah Yesung langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Ia benar benar malas untuk sekedar naik tangga. Makanya ia lebih memilih tidur di sofa daripada di kamarnya. tadi sudah ada pelayan yang mendatanginya, meminta Yesung untuk di kamarnya saja, tapi Yesung menolak. Ia menyuruh pelayannya untuk mengambilkan selimutnya.
“darimana?”
Suara Jongjin membuat Yesung menoleh.
“rumah ahjussi”
Jongjin lebih mendekati Yesung.
“kenapa kau kembali dengan Yemi?”
Pertanyaan Jongjin membuat Yesung mengerutkan dahinya. Kembali dengan Yemi? Hey... sejak kapan Jongjin peduli padanya apalagi soal yeoja.
“kau bicara apa?”
“bagaimana dengan Nara?” Jongjin tak menjawab pertanyaan Yesung. Yesung semakin merasa aneh.
“kau bilang sendiri aku boleh mendekati siapapun kecuali Nara tapi kenapa seakan kau tak suka jika aku kembali dengan Yemi”
Jongjin terdiam. Ya memang Jongjin seakan tidak rela jika Yesung kembali dengan Yemi. Ia merasa memang Yesung seharusnya dengan Nara. Tapi.....
“aku ingin tidur” Jongjin hanya bisa menjawab itu. Bukan,itu jawaban. Ia hanya mengalihkan pembicaraan. Jongjinpun langsung pergi ke kamarnya.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Sore yang indah. Tapi sepertinya matahari sangat senang memancarkan cahayanya hingga sore ini masih panas. Sudah dari tadi para mahasiswa di UK pulang, hanya ada beberapa orang yang masih di sana. Makanya sore itu tidak seperti siang tadi yang sangat ramai.
Donghae Kyuhyun berjalan beriringan. Donghae dari tadi hanya diam. Kyuhyun dari tadi juga tidak ditanggapi jika bicara dengannya membuat Kyuhyun memilih diam.
Jina benar benar mengganggu pikiran Donghae. Ia kemarin pergi mencari tau rumah Jina. Tapi anehnya semua orang bilang jika Jina bertempat tinggal di rumah besar yang ia lihat. Benar benar aneh. Donghae malah berfikir jika Jina tinggal di sana sebagai pembantu. Ah, benar benar membuatnya pusing. Donghae hanya ingin bertanya kenapa Jina keluar tanpa pamit dengannya.
BRUUKKK
Seorang yeoja menubruk Kyuhyun sehingga mau tak mau Donghae juga berhenti.
“ckkk, hati hati” kata Kyuhyun ketus. Yeoja itu terus menunduk.
“mi-mianhae. Mianhae” dengan cepat yeoja itu langsung pergi meninggalkan Kyuhyun dan Donghae. Donghae menatap yeoja itu sekilas. Matanya mendadak membesar ketika melihat siapa yeoja itu.
“Jina-ya... Jina-ya” teriak Donghae tapi yeoja itu malah seperti menghindari. Donghae dengan cepat mengejar yeoja itu tanpa mempedulikan Kyuhyun.
Dan
Dapat. Donghae berhasil menarik tangan yeoja itu. tepat. Dugaannya tepat. Yeoja itu Jina. Donghae dan Jina saling diam. Jina bahkan menunduk takut. Sial. Kenapa tadi ia menabrak Kyuhyun yang sedang bersama Donghae. Sedangkan Donghae? Jangan ditanya lagi. Ia masih menatap Jina dengan penuh pertanyaan. Sampai sampai ia tak bisa berkata, ia tak tau apa yang harus ia ucapkan terlebih dulu.
“Donghae-ssi... maaf aku buru buru” kata Jina berusaha melepas tangan Donghae. Tapi Donghae malah semakin menggengam tangan Jina kuat.
“kau dari Seochang?” tanya Donghae pelan. Ok, sepertinya pertanyaannya salah. Jina hanya mengangguk pelan.
“hya... kenapa kau tak pernah bercerita padaku?”
“apa perlu?”
Donghae mengerutkan dahinya. Kenapa Jina jadi aneh seperti ini.
“Donghae-ssi, aku....”
“kita perlu bicara”
Donghae pun menarik Jina agar Jina duduk. Donghae benar benar seperti polisi yang sedang mengintrograsi. Ia terus bertanya kenapa mengapa Jina jadi pembantunya. Ya,,, Donghae memang tak bodoh. Ia langsung tau Jina memang anak orang kaya yang bekerja jadi pembantu di rumahnya? Benar benar aneh. Tapi itulah yang terjadi. Tapi Jina benar benar tutup mulut jika ia bekerja hanya untuk bisa dekat dengan Donghae. Ia berusaha mencari alasan yang tepat.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Kyuhyun berjalan pelan. Tangannya sibuk dengan ponsel. Ia kesal dengan Donghae yang meninggalkannya. Benar benar menyebalkan hingga ia harus berjalan sendirian. Ia memang belum tau benar tempat tempat yang ada di kampus. Jadinya ia langsung munuju ke parkiran.
Benar benar sepi. Tapi tak masalah buat Kyuhyun. Kyuhyun tak tau jika dari tadi ada seorang namja yang mengikutinya. Namja itu menatap Kyuhyun tak suka. Ia menatap ke arah kanan kirinya. Tidak ada orang. Waktu yang tepat. Namja itu berjalan dengan cepat menuju ke tempat Kyuhyun berada. Saat Kyuhyun membuka mobilnya...
DUGGGGGGG
Sebuah pukulan keras itu mengenai rahang Kyuhyun sehingga Kyuhyun harus jatuh tersungkur. Kyuhyun memegang tempat bekas pukulan. Oh.. itu benar benar sakit. Ia menatap dengan penuh amarah kepada namja itu.
Daehyun
Namja itu malah tersenyum penuh kemenangan.
Kyuhyun sangat ingat dengan Daehyun. Namja itu juga dari UK Seochang. Dari dulu memang namja itu sangat tidak suka dengan Kyuhyun. Ia sangat benci dengan Kyuhyun karena pernah mempermalukannya di depan umum. Dan sepertinya ini waktu yang tepat untuk pembalasan. Di genggaman Daehyun terdapat batu bata yang cukup menakutkan jika terkena pukulan dari besi itu.
“hem.. “ Kyuhyun kini ikut tersenyum melihat siapa namja yang memukulnya tadi. Ia bangkit. Ia sepertinya meremehkan Daehyun.
“jangan remehkan akussi” kata Daehyun dengan penuh tekanan. Balas dendam. Kyuhyun tau apa tujuan Daehyun. Ia kini mulai waspada melihat apa yang ada di tangan Daehyun.
“Ok coba saja lawan aku jika kau bisa” tantang Kyuhyun membuat Daehyun benar benar tidak bisa menahan emosi. Ia menggenggam semakin erat besi itu.
“HYAA” Daehyun dengan cepat mengibaskan besi yang ada di tangannya. Kyuhyun dengan sigap menghindar. Sial. Ini tidak seperti yang Kyuhyun bayangkan. Daehyun ternyata serius. Dan yang paling parah, Daehyun menggunakan besi dan Kyuhyun dengan tangan kosong.
“brengsek, aku benar benar muak denganmu” teriak Daehyun keras. Ia lagi lagi melayangkan besinya. Kali ini tepat.
BUGG
“ARGggggggggggtt”
Besi itu mengenai kepala Kyuhyun.
Membuat Kyuhyun kesakitan. Ini sangat sakit. Tangannya berusaha menahan sakit yang ia rsakan. Tapi tidak bisa. Darah terus mengalir dari kepalanya. Penglihatannya mulai tak jelas.
“KYU.......” dengan samar samar Kyuhyun mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ia sangat kenal dengan suara itu. Yesung langsung berlari ketika melihat Kyuhyun yang dengan banyak darah di kepalanya.
Kyuhyun benar benar tak kuat lagi menahan rasa sakit itu. Badannya mulai limbung.
BRUK
Dengan cepat Yesung menangkap Kyuhyun agar tak jatuh ke tanah. Yesung yang melihat itu kini bergetar hebat. Tangannya berusaha menahan darah Kyuhyun agar tidak keluar. Tapi sia sia. Darah itu semakin banyak.
“Kyuhyun... aku mohon bertahanlah”
“Yee.. Yesung” kata Kyuhyun lemah.
“Yesu-uung” Kyuhyun tak sadarkan diri. Yesung mencoba mengambil ponselnya. Ia tak peduli lagi ponselnya uang kini juga bersimbah darah. Bukan hanya ponselnya. Kini pakaian Yesung berwarna merah.
Daehyun yang melihat itu juga begetar dengan hebat. Ia seperti tak sadar melakukan itu semua. Matanya juga mengeluarkan air. Ia sekarang benar benar lemas. Ia telah mencelakai Kyuhyun.
PRANG
Besi di tangannya jatuh membuat Yesung menoleh ke arah Daehyun. Mata Yesung melotot. Ia benar benar marah. Kyuhyun sahabatnya telah dicelakai oleh namja yang ia bahkan tak tau siapa.
“Apa yang kau lakukan?” tanya Yesung masih bergetar.
Yesung dengan cepat menghampiri Daehyun
BUG BUG BUG
Yesung yang sedang emosi langsung memukul Daehyun dengan keras. Tapi anehnya tubuh Daehyun langsung jatuh begitu saja. Padahal Yesung baru memukulnya beberapa kali. Bahkan Daehyun juga tidak sadarkan diri.
“STOP” teriak seorang wanita paruh baya. Wanita itu ibu Daehyun. Ia berlari dengan cepat menyelamatkan anaknya. Ibu itu menatap Yesung dengan wajah kasihannya. Ia melangkahkan kakinya mendekati Yesung.
“Nak, saya mohon. Saya mohon maafkan anak saya. Apapun saya lakukan asalkan anak saya selamat, Tuan. Dia anak saya satu satunya. Saya mohon”
Ibu itu terus menangis sambil berlutut di depan Yesung. Yesung hanya diam. Ini benar benar membuatnya pusing apa yang harus ia lakukan.

Namja di balik tembok yang melihat semua itu hanya mematung tidak percaya apa yang ia baru saja lihat. Ia benar benar melihatnya dengan matanya sendiri.
Ryeowook
Ia terus diam sampai banyak orang mendatangi tempat itu, mereka langsung membawa Kyuhyun dan Daehyun ke RS.
“jangan sampai ada yang tau. Aku mohon” suara serak itu membuat Ryewook menoleh. Yesung sudah ada di depannya dengan keadaan kacau. Banyak darah di tubuhnya.
“aku mohon, aku percaya padamu Ryeowook-ah. Jangan sampai ada yang tau” kata Yesung lagi sebelum ia benar benar pergi daru tempat itu. Ryeowook kini lebih ketakutan. Yesung tau? Dari mana Yesung tau jika ia melihat semua kejadian itu?

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

“Apa yang kau lakukan?”
“APA YANG KAU LAKUKAN PADA OPPAKU?” teriak Nara kepada Yesung. Nara terus mengeluarkan air matanya. Tangannya dari tadi terus mengguncang tubuh Yesung yang lemas. Bahkan baju Yesung masih berlumuran darah. Yesung hanya bisa diam. Ia benar benar tak ingin menjawabnya. Ia membiarkan Nara terus memukulnya. Yang bisa ia lakukan hanya diam menunduk pasrah.
“kau... kau pembunuh... kau tak puas mencelakai Eonniku dan sekarang Oppaku?”
“Nara-ya, cukup” lirih Donghae sambil menarik Nara. Ia mencoba menenangkan Nara.
Kini suasana rumah sakit itu hening. Hanya terdengar isakan tangis Nara. Semuanya hanya menunggu di luar. Berharap tidak terjadi apa apa dengan Kyuhyun. orang tua Kyuhyun masih belum datang juga. Sepertinya mereka masih dalam perjalanan.
Eunhyuk menatapa Yesung. yesung kini benar benar kacau. Ia tidak tau harus bagaimana. Eunhyuk mendekati Yesung.
“apa yang sebenarnya terjadi?” Eunhyuk berkata dengan lirih. Tapi lagi lagi Yesung hanya diam. Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terdengar dan tak ada tanggapan dari Yesung.
“Daehyun, apa dia yang memukul Kyu? Kyu pernah bilang jika namja itu sangat benci dengannya” kata Leeteuk pelan.
“ani, aku yang melakukannya” kini Yesung membuka suaranya membuat semua yang ada di sana tercengang. Tidak itu tidak mungkin. Yesung tidak mungkin melakukan itu pada sahabatnya sendiri. Semuanya tau sifat Yesung. Tapi kenapa Yesung melakukan itu.
Ini keputusan Yesung. Ini memang berat baginya. Ia hanya ingin membantu. Daehyun terkena hemofilia. Penyakit darah yang sukar membeku. Penyakit yang tidak boleh kena benturan apalagi sampai menyebabkan darah keluar. Maka dari itu Daehyun yang terkena pukulan Yesung langsung kesakitan dan tidak sadarkan diri. Ia sangat merasa bersalah. Hampir saja ia menghilangkan nyawa Daehyun. Ia juga kasian melihat Eomma Daehyun yang terus menerus memohon padanya.
Ini adalah keputusannya. Ia tau dalam hal ini Daehyun yang bersalah. Tapi Daehyun sakit dan Eommanya sangat menyayanginya dan melindunginya. Ia mengambil semua resiko yang akan terjadi. Ia sudah memikirkannya matang matang. Ia akan semakin dibenci oleh Eomma, Jongjin dan semua temannya. Tapi Nara? Entah kenapa ia merasa tidak mau yeoja itu tambah membencinya. Cukup Jongjin dan teman temannya yang sangat ia sayangi yang membencinya.
“jangan main main Yesung-ah”
“ani, aku yang melakukannya”

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Hening....
Di ruangan besar itu hanya ada keheningan yang menyelimuti. Yesung hanya menunduk diam. Jongjin sama halnya dengan hyungnya itu. Eommanya menatap Yesung sendu. Matany lalu beralih pada surat pemberitauan dari UK.
“kenap Eomma hanya diam? eomma tak memarahi Yesung?” kata Yesung lirih tapi mereka dapat mendengar dengan jelas.
“kau tak mungkin melakukan ini”
“tapi itu kenyataan”
“tidak, kenapa kau melakukannya? Apa alasannya?”
“...”
Diam. yesung tak menjawab lagi. perlahan Eomma Yesung mendekati Yesung. dipeluknya erat tubuh anaknya.
“bicaralah ini semua tidak benar. Bicaralah jujur. Maafkan Eomma, Eomma yang salah” Eommanya menagis dipelukan Yesung. Yesung lagi lagi hanya diam. Ini benar benar langka. Eommanya memeluknya sambil menangis.
“Eo..Eomma”
Yesung menerjabkan matanya. Ini seperti mimpi. Perlahan Eommanya melepaskan pelukannya.
“kita pergi besok. Dan katakan yang sebenarnya bahwa kamu tidak salah Yesung-ah. Eomma bisa membayar...”
“tidak Eomma, Yesung bersalah. Kenapa Eomma selalu seperti ini hah? Uang? Apa uang bisa membeli semuanya? yesung akan menerima hukuman” Yesung langsung meninggalkan ruangan itu.
Jongjin menatap Yesung. Tidak. Ini tidak benar. Ada yang salah.
Eommanya hanya bisa menangis. Surat itu benar benar menyakitkan. Yesung akan dihukum cambuk. Ini tidak boleh terjadi. Eommanya benar benar menyesal. Seharusnya ia sadar dari awal memang Yesung masih butuh perhatiannya.
Jongjin mengelus pundak Eommanya. Menenangkan Eomma.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Hari sudah malam. Di tempat ini sudah sepi. Bau obat yang menyengat membuat orang yang berada di sana pasti merasa tidak nyaman.
Nara, ia masih berada di rumah sakit menatap Oppanya yang masih belum sadar. Kata Dokter memang tidak terlalu parah, tapi tetap saja sakit itu tidak bisa dianggap remeh. Kepala Kyuhyun terkena pukulan besi yang cukup keras. Eomma, Leeteuk dan Eunhyuk juga berada di sana.
“ini tidak bisa dibiarkan Eomma, Yesung.. dia yang menyebabkan ini” kata Nara kepada Eommanya yang juga tengah duduk menunggui Kyuhyun. Eommanya beralih menatap Nara.
“tidak sayang, ini hanya kecelakaan”
“Eomma... kenapa eomma selalu seperti ini?”
Eommanya hanya diam. Sebenarnya ia sudah tau semuanya. Saat tadi ia sampai ke RS, Ryeowook memberitahu semuanya kepada Eomma dan Appa Kyuhun. Tapi Eomma dan Appanya tidak boleh memberitahukan siapa siapa.
Nara berdiri. Ia melangkah kakinya ke luar. Ia benar benar sudah lelah dengan semuanya. Eunhyuk berdiri untuk mengejar Nara. Tapi ditahan oleh Eomma.
“biarkan saja. Nara hanya sedang emosi saja. Kalian pulanglah”
“tapi ahjumma...”
“tidak apa apa. ini sudah malam. Cha, Eunhyuk, Leeteuk, kalian boleh datang lagi besok” tegas Eomma membuat leeteuk dan Eunhyuk menurutinya.
Mereka pun keluar dari RS.
“Argghtt, sail. Aku pusing memikirkan ini. Kyuhyun sakit, Yesung akan mendapat hukuman. Aku harus bagaimana?” Leeteuk mengecak rambutnya frustasi. Tak dipungkiri memang Yesung masih dianggap sahabatnya. Ia yakin Yesung tak melakukan itu. Tapi anehnya Yesung yang bilang sendiri jika ia yang memukul Kyuhyun.
Hanya Daehyun saksinya. Tadi ia sudah ke ruangan yang ditempati Daehyun, tapi Daehyun juga belum sadarkan diri. Kata Eommanya Daehyun hanya kaget menyaksikan kejadian itu hingga Daehyun jatuh dan tidak sadrakan diri karena terjadi benturan saat Daehyun jatuh.
Ini benar benar tidak masuk akal.
Eunhyuk menghembuskan nafasnya. Ia juga sama halnya dengan Leeteuk. Ia sudah mengenal Yesung dengan baik, tidak mungkin ia bertindak sebodoh itu.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Keesokan harinya...
Setelah melakukan persidangan, Yesung dianggap bersalah. Ada dua pilihan dikeluarkan dari UK atau dihukum cambuk. Yesung memilih untuk menerima cambukan. Tidak, ia tidak mau dikeluarkan dari UK. Resikonya terlalu berat buatnya. Ia tidak akan diterima di Universitas manapun dan ia tidak akan bisa meneruskan perusahaan milik Appanya.
Hari ini hari dimana Yesung akan dihukum. Banyak sekali orang orang yang berkumpul di sana. Banyak yang ingin menyaksikan secara langsung Yesung yang akan merasa kesakitan. Seorang Kim Jong Woon yang terkenal dengan orang dingin dan seenaknya saja kini benar benar terlihat lemah. Ada yang senang melihat Yesung dihukum ada juga yang merasa kasian dengannya.
Yesung didampingi ibunya memasuki Aula. Kedatangan Yesung membuat semua orang menatap Yesung. Yemi yang dari tadi menuggu langsung berlari ke arah Yesung. Yemi memberi hormat pada Eomma Yesung sebelum berbicara pada Yesung.
“jangan pergi, aku mohon, jangan”
“tidak aku harus pergi”
“tidak, kau tidak boleh. Kenapa kau tidak mengatakan ini padaku? Katakan yang sejujurnya jika ini tidak benar”
Yesung diam. Ia menatap Eommanya yang menunduk seakan menahan tangis.
“mianhae” lirih Yesung. Dengan langkah pasti Yesung berjalan ke depan. Tapi lagi lagi Yesung harus berhenti saat tangannya di tahan oleh Eommanya. Yesung menepisnya.
‘mianhae Eomma. Inilah yang terbaik’ batin Yesung.
Yesung langsung maju ke depan. Tangan Yesung bertumpu pada meja yang ada di depannya. Ia hanya menunduk tak berani melihat orang orang yang ada di depannya. Ia malu. Sangat malu, terlihat sangat lemah.
Tangan Yesung semakin mencengkeram meja dengan erat. Di sampingnya sudah ada namja paruh baya dengan kayu kecil panjang di tangannya. Benda yang akan membuat Yesung meronta kesakitan.
“mianhae Yesung-ah”
“gwenchana seongsaengnim, lakukanlah” jawab Yesung.
Seongsaengnim menarik nafasnya panjang, ia mengangkat tongkat itu. Semua yang ada di sana tegang. Eomma bahkan sudah menagis di pelukan Jongjin.
BUG
“Arghhht”
BUG
“ARGGt”
Banyak mata yang melihatnya. Melihat Yesung kesakitan. Banyak juga diantara menutup mulutnya. Jongjin menutup matanya. Ia tidak tahan melihatnya.
BUG
“Aarrhh”
Yemi menangis. Leeteuk, Eunhyuk dan Donghae yag ada di sana hanya bisa diam menatap kasian Yesung. donghae mengalihkan pandangannya.
“tidak ini tidak benar. Apa kita hanya bisa melihat sahabat kita kesakutan seperti itu hah?” Donghae memegang pundak Leeteuk. Ia benar benar tidak tega melihat itu. eunhyuk  masih menatap Yesung. Matanya sudah merah. Yesung adalah sepupunya yang sangat ia sayangi yang selalu menjaganya. Dan ia hanya bisa melihat Yesung di saat seperti ini. Ia tidak bisa membantunya.
Yesung mememjamkan matanya. Merasakan kesakitan yang sangat dipunggungnya. Ia tidak menyesal melakukan ini. Ia tersenyum ditengah tengah kesakitannya.
‘aku Kim Jong Woon seorang pahlawankan?’ batinya.
Ada seorang yeoja yang sedang menangis di balik tembok. Ia tidak kuat melihatnya. Ia memegang dadanya yang rasanya sesak. Cho Nara. Ia hanya bisa menangis. Ia benar benar tidak tega melihatnya. Kenapa rasanya aneh sekali. Padahal ia kemarin langsung menunjuk Yesung penyebab Oppanya sakit dan sekarang saat Yesung menyerahkan diri, ia tidak bisa melihat Yesung kesakitan seperti itu.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Yesung berjalan pelan di taman kampus. Wajahnya merah. Matanya sembab. Ia sedikit menggerakkan tubuhnya.
Sial
Sakit
Kenapa sangat sakit.
“Yesung” Eommanya terus mendekati Yesung. ia benar benar sangat khawatir dengan keadaannya.
“jangan mendekat” jawab Yesung.
Yesung menjatuhkan lututnya. Badanya masih lemas. Tangannya juga masih bergetar.
“Yesung-ah”
“ini semua salah Eomma”
“Hyung” Jongjin berusaha agar Yesung tak meneruskan kata katanya.
“Eomma yang bersalah. Eomma tau selam ini Yesung dan Jongjin sangat menderita. Apakah Eomma tau? Eomma tidak tau, yang Eomma tau hanya pekerjaan” lanjut Yesung tak mempedulikan Jongjin.
“hyung hentikan”
“diam kau. Eomma tau, yesung terpaksa belajar dan berusaha untuk menjadi yang terbaik karena Eomma. Tapi ingat Eomma, Yesung TERPAKSA. Agar Yesung bisa mengambil alih perusahaan secepatnya, agar eomma tidak sibuk dengan pekerjaan sialan itu”
“mi...mianhae, mianhae Eomma salah” Eomma masih berusaha mendekati Yesung yang ada di depannya. Membelakangi Eomma.
“aku bilang jangan mendekat” kini Yesung berteriak. Tak peduli yang ia teriaki adalah Eommanya yang sangat ia sayangi. Eommanya hanya bisa menunduk menangis. Ia benar benar merasa bersalah. Sangat bersalah. Selam ini ia tidak peka dengan perasaan Yesung.
“Ahrggt” Yesung meringis saat merasakan punggungnya merasakan sakit lagi. air matany mulai keluar lagi. Ia benar benar tidak ingin ini terjadi. Rasa rasa sangat menyesal membentak Eommanya. Bahkan Yesung tak berani menghadap ke belakang. Ia malu, sangat malu. Merasa dirinya adalah ank yang sangat durhaka.
Yemi, Eunhyuk dan Donghae baru datang langsung mendekati Eomma Yesung. Menyuruh Jongjin untuk membawa pulang Eommanya agar lebih tenang. Awalnya Eomma menolak tapi terus dipaksa dan akhirnya Jongjin membawa Eomma pulang.
Yemi mendekati Yesung.
“aku bilang jangan mendekat. Apa kau tuli hah?” teriak Yesung. tapi Yemi tak peduli. Ia terus mendekati Yesung. ia berjongkok bertumpu pada lututnya. Ia menatap Yesung. namja di depannya benar benar kacau. Yemi menangis. Lagi. Kenapa hari ini banyak sekali yang menangis karena Yesung.
Donghae dan Eunhyuk menatap Yesung dari jauh. Mereka membiarkan Yemi yang menenangkan Yesung. mereka tau, Yemi sudah bisa menghadapi Yesung jika sudah seperti ini. Leeteuk tidak bersama mereka. Ia tadi pergi ke RS menemani Kyuhyun.
“dia sahabat kita” lirih Donghae.
Eunhyuk menatap Yemi dan Yesung. ntah apa yang harus ia rasakan saat ini. Ia sangat kasian dengan Yesung, tapi... ia tidak mau melihat Yemi berdekatan dengan Yesung.
Yemi memegang pipi Yesung agar Yesung menatapnya.
“aku tak akan bertanya apa kau baik baik saja” lirih Yemi. Yesung mendongak. Ia kini bisa menatap dengan jelas yeoja yang ada di depannya. Ada rasa bersalah ketika melihat Yemi selalu ada di sampungnya jika ia membutuhkannya. Tapi Yesung? Apa yang ia lakukan? Mencampakan Yemi.
“aku tak akan berharap lagi kau menjadi milikku”
“Yemi-ya”
“ssttt... aku melepaskanmu. Tapi biarkan aku berada di sisimu untuk terakhir kali Oppa”
Yemi memeluk Yesung. Tidak. Ia hanya menyenderkan kepalanya pada pundak Yesung. ia tak berani menyentuh punggung Yesung.
Yesung hanya diam. Ia nyaman seperti ini. Lagi lagi ia merasa malu. Yemi, yeoja yang lebih muda darinya mampu menengkannya. Benar benar memalukan. Seharusnya Yesung yang melakukan itu. Tapi apa ini? Tapi ia tak peduli. Yesung saat itu berjanji pada dirinya sendiri akan memastikan yeoja di depannya akan mendapat kebahagiaan.
Yemi menegakkan tubuhnya.
“ayo obati lukamu” lirih Yemi. Seketika itu juga Donghae dan Eunhyuk datang. Membawa Yesung pulang ke rumah. Entah kenapa Yesung hanya diam saja.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Kyuhyun mengerjabkan matanya perlahan. Kepalanya benar benar sakit. Sangat pusing. Lagi. Ia berusaha membuka matanya. Dilihatnya orang tuanya, Nara dan Leeteuk.
“kau sudah bangun?” tanya Eomma. Kyuhyun tersenyum. Tadi malam Kyu memang sudah sadar, tapi karena obat, Kyu harus tertidur lagi sampai saat ini. Kyu mencoba mengingat apa yang sebelumnya terjadi. Membuat kepalanya terasa nyeri lagi.
“di... diamana Yesung?” tanya Kyuhyun lirih.
“apa saja yang terjadi saat aku tidur?” tanya Kyuhyun lagi. Eommanya menatap Appa Kyuhyun. seakan ragu untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun. leeteuk dan Nara pun hanya bisa diam.
“kau istirahat saja dulu” kata Appanya cepat.
Sebenarnya Leetuk ingin sekali bertanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi ia enggan karena melihat keadaan Kyuhyun yang masih lemah. Leeteuk tadi sudah ke ruangan Daehyun, tapi Daehyun tidak bisa dijenguk. Keadaannya lebih parah dari Kyuhyun. benar benar membuat Leeteuk pusing. Apa sebenarnya yang diperbuat Yesung pada Daehyun hingga sakitnya sangat parah.
“aku boleh pulang besok kan?” tanya Kyu
“tapi Oppa belum terlihat baik” jawab Nara sembari mendekati Kyuhyun. Kyuhyun menghembuskan nafasnya sedikit kecewa. Ia benar benar benci dengan Rumah Sakit.
“Oppa,, jangan membantah” tambah Nara.
“arra... arrah Nara sayang”
Nara pun tersenyum diikuti dengan Eomma dan Appanya.
‘kenapa kau melakukan ini Yesung’ batin Nara

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Yesung tiduran tengkurap. Matanya terpejam. Punggungnya sudah diobati. Tapi tetap saja besok akan lebih parah mengingat ada hukuman kedua untuk Yesung. Belum lagi ke tiga. Yesung bisa benar benar gila jika memikirkan rasa sakit yang akan besok ia hadapi. Satu kali hukuman ia sudah tidak berdaya seperti ini, palagi besok.
“kalian boleh pergi” kata Yesung dengan mata masih terpejam.
Eomma dan Tuan Lee, ahjussinya pun pergi dari kamar Yesung. mereka tidak mau mengganggu Yesung. tapi sebelumnya Eomma Yesung mendekati Yesung mengelus rambut Yesung pelan.
“kebenaran akan terungkap nak, Eomma yakin kau tidak melakukannya” lirih Eomma Yesung membuat Yesung membuka matanya.
“kau anak yang kuat. Bertahanlah. Eomma mendukung semua yang Yesung lakukan. Eomma tau itu yang terbaik” lanjut Eommanya lagi. Setelah itu Eomma Yesung benar benar pergi meninggalkan Yesung sendiri. Menutup pintu kamar Yesung pelan.
Entah kenapa setelah mendengar itu, Yesung menjadi lebih kuat. Seakan kata Eommanya merupakan penyemangat yang sangat berpengaruh baginya.

 
TBC----