Only Hope
PART 8
Judul : Only Hope
Author : Lilian Nay Clouds
Genre : Sad Romance
Lenght : Chaptered
Cast :
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae)
Kim Eun Soo (Euna)
Eunhyuk merasa sangat lelah.
Badannya terasa remuk. Ia melihat ke arah jam dinding rumahnya. Sudah menunjukkan
pukul 9 malam. Dan dia baru saja pulang. Benar benar melelahkan. Ia melangkahkan
kakinya ke kamarnya.
“Oppa”
Deg
Eunhyuk terlonjak saat mendengar
suara Euna yang tiba tiba muncul dari dapur.
“Hya... kau mengagetkanku” kata
Eunhyuk kesal. Selalu saja yeoja ini keluar masuk rumahnya sesuka hatinya.
Benar benar tak tau malu. Lihat saja walaupun sudah dibentak, Euna malah
tersenyum tanpa dosa. Ia mendekati Eunhyuk. Tangannya membawakan sebuah coklat
hangar untuk Eunhyuk.
“Oppa, minumlah dulu. Kau pasti
kelelahan” kata Euna sambil menyerahkan minuman itu pada Eunhyuk.
Eunhyuk menghela nafasnya agar
tidak emosi. Mau tidak mau ia harus duduk dan menerima minuman yang telah
dibuatkan Euna. Eunhyuk meminum sedikit coklat itu, lalu meletakkannya di meja.
“eottoke? Enak?”
“hufft, Euna-ya, kau tau, kau
datang kesini membuatku tambah lelah. Aku yakin sehabis ini aku akan
mengantarkanmu pulang”
“ahh, tidak usah Oppa, aku bisa
naik taksi. Aku pikir besok aku harus berlatih mengendarai mobil supaya tidak
merepotkanmu”
Eunhyuk menatap Euna tajam. Apa
yeoja itu tidak berpikir ini sudah malam?
“ckk, jangan pikir macam macam.
Cha, aku antar kau pulang. Aku yakin kau sudah lama menungguku”
“mwo? Aniya” elak Euna. Bohong.
Ya, sebenarnya Euna sudah lama menunggu Eunhyuk.
Eunhyuk tak mau ambil resiko. Ia
langsung memakai jaketnya lagi dan bersiap mengantarkan calon tunangannya itu.
ahh memikirkannya saja sudah pusing ditambah masalah Yesung dan Kyuhyun membuat
kepala Eunhyuk benar benar serasa mau pecah.
Di perjalanan Eunhyuk juga
memilih diam saja. Sesekali ia menjawab pertanyaan Euna tentang keadaan Yesung
dan Kyuhyun. Ckk, kapan Eunhyuk akan terbebas dari yeoja super manja ini. Ia
sepertinya harus cepat bertindak. Ia sudah bosan hidup seperti dalam penjara
karena tidak bebas karena yeoja ini.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Yesung berjalan sendirian. Pandangannya
lurus ke depan. Banyak mata yang sedang menatapnya. Berita tentang Yesung
mungkin sudah menyebar. Yesung yakin semua orang di sana tau.
“aw.. aw,, itu sakit, akhhh”
Yesung mendelik ke arah 2 namja
yang sekarang tengah mengejeknya. 1 namja berpegangan pada kursi dan satu lagi
memukulnya. Mereka sekarang berani mengejek Yesung. sepertinya mereka berdua
sudah lama tidak suka dengan Yesung.
“akhh”
“dasar pecundang, kau selalu
semena mena. Sekarang rasakan akibatnya” kata namja itu. Walau tidak berbicara
langsung pada Yesung, Yesung tau jika kedua namja itu tengah
menyindirnya.Yesung berhenti melangkah. Tangannya mengepal. Ia menghela
nafasnya agar tidak emosi. Yesung sekarang sendirian, tak ada yang membantunya
lagi. tak ada lagi C5 yang selalu membantunya.
Yesung tersenyum lalu mendekati
kedua namja itu. sontak namja namja itu langsung diam.
“kalian mengejekku?”
“kau merasa? Lalu kenapa ha?
Kau mau memukul kami? Atau menyuap lagi, agar bisa mengeluarkan kami? Silahkan,
kami tidak takut”
Yesung terdiam. Tangannya
terulur kedepan.
“maafkan aku” lirih Yesung
“waw... aku tidak salah
dengar?” ucap salah satu namja tadi.
“aku serius, maafkan aku”
Kedua namja itu terdiam. Aneh
rasanya mendengar kata maaf dari Yesung. Yesung yang merasa diabaikan
menurunkan tangannya.
“terimakasih, kuharap lain kali
jika kita bertemu lagi kalian sudah memaafkan aku” kata Yesung sebelum
mengangkat kakinya untuk pergi dari sana.
Yesung lagi lagi mendapat imbalan.
Ia merasakan tidak enaknya jika diejek seperti itu. padahal dulu mulutnya
selalu keluar kata kata yang menyakitkan hati.
Yesung berhenti saat melihat Nara
yang tengah berjalan berlainan arah dengannya. Nara sedang sibuk dengan tasnya.
Seperti mencari sesuatu. ia memang mencari tugasnya yang sepertinya tertinggal
di rumah. Makanya ia akan pulang mengambil tugasnya sebelum masuk.
Nara berhenti juga saat melihat
Yesung tepat di depannya. Nara menerjabkan matanya. Ia sedikit kasian dengan
keadaan Yesung yang seperti itu. Nara menghembuskan nafasnya. Ia melangkahkan
kakinya untuk pulang seperti tujuannya. Ia tidak peduli dengan Yesung yang
terus menatapnya. Nara melewati Yesung begitu saja.
Srrtt
Nara berhenti saat Yesung menarik
tangannya. Nara berusaha melepasnya, tapi semakin ia mencoba melepaskannya
semakin erat pula genggaman Yesung. Nara tidak berniat untuk berbicara pada
Yesung walau hanya untuk meminta Yesung melepaskannya.
Yesung menatap Nara.
“kau percaya padaku, Goyangi?”
Nara mendongak untuk menatap
Yesung, tapi ia menunduk lagi. Ia takut menatap mata Yesung. Seakan mata sipit
Yesung bisa meruntuhkan keteguhannya. Ia benci itu. Nara tidak habis pikir. Di
saat seperti ini Yesung juga memanggilnya Goyangi? Apakah tidak ada nama yang
lebih bagus?
Nara tak menjawab. Ia mencoba
lagi melepaskan tangannya membuat Yesung gemas. Nara benar benar tidak bisa
diam. Yesung lebih mendekatkan tubuhnya.
“aku mohon percayalah padaku”
lirih Yesung.
“apa yang harus aku percayai?
Kau lagi lagi menyakitiku. Aku membencimu. Sebenarnya apa yang kau mau hah? Kau
mau menghancurkan hidupku?”
“jebal. Percayalah padaku. Aku
mohon jangan seperti itu. Ini demi kebaikan”
“kebaikan? Kebaikan mana yang
kau bicarakan?” kini suara Nara semakin meninggi.
Yesung terdiam.
Yesung lebih mendekatkan
tubuhnya. Ia memeluk Nara. Nara membulatkan matanya. Apa yang dilakukan Yesung
nara terus berontak. Tapi Yesung masih terdiam.
“aku harus pulang, lepaskan”
kata Nara.
Yesung melepaskan pelukannya.
Ia sedikit tersenyum. Nara tidak habis pikir. Sebenarnya apa yang ada di
pikiran Yesung? ia masih bisa tersenyum seperti itu?
“Gomawoyo. Aku akan lebih kuat
menghadapi hukuman ini. Aku hanya berharap kau percaya padaku Ra-ya”
Nara mendorong tubuh Yesung
hingga Yesung mundur ke belakang.
“kau benar benar namja tidak
tau malu” kata Nara sebelum ia pergi dari hadapan Yesung. Yesung hanya diam
saja menatap Nara yang semakin menjauh darinya. Tapi perkataan Yesung memang
benar. Nara seperti kekuatan untuknya. Ia akan lebih kuat menghadapi
hukumannya.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Kyuhyun sudah ada di rumah. Ia
hanya duduk di depan ruang TV tanpa melakukan apapun. Benar benar bosan.
Kepalanya masih terbalut perban. Ia mematikan TV yang ada di depannya. Ia benar
benar tidak tau harus melakukan apa. Jika ia tidak sakit, ia pasti sudah
berangkat ke kampus.
Kyuhyun menatap Nara yang
menuruni tangga. Nara sudah rapi dan akan bersiap siap ke kempus lagi. Nara
mendekati Kyuhyun.
“Nara berangkat ne Oppa”
“aku ikut”
“mwo? Ckk, jangan bercanda
Oppa”
“aku ingin menemui Yesung”
“Yesung, dia mungkin sedang di
hukum sekarang” lirih Nara tapi masih bisa didengar oleh Yesung. Kyuhyun
menyipitkan matanya. Dihukum? Kenapa Yesung dihukum?
“Yesung dihukum? Ada apa
dengannya?”
Kini Nara yang tidak mengerti
dengan ucapan Kyuhyun. Seharusnya Kyuhyun tau kenapa Yesung di hukum. Bukankah
Yesung yang menyebabkan Kyuhyun seperti ini?
Nara pun mejelaskan semuanya.
“namja bodoh” setelah mendengarkan
penjelasan Nara, Kyuhyun tidak mau tinggal diam. Yesung tidak bersalah. Yesung
bahkan yang menyelamatkannya tapi Yesung malah dihukum. Kyuhyun langsung
beranjak. Ia langsung pergi ke kampus. Ia harus memberitahu kebenarannya.
Di sisi lain
DUG
Jongjin mendorong Ryeowook.
“apa kau temanku hah?” teriak Jongjin
pada Ryeowook.
Jonjin terlihat sangat emosi.
Tentu saja ia marah dengan Ryeowook. Ryeowook baru bilang padanya jika Yesung
tidak bersalah. Sial, ini sudah terlambat. Yesung bahkan sudah kesakitan
kemarin. Tidak ia tidak boleh terlambat lagi. Ia harus segera menyelamatkan
Yesung. tidak boleh terlambat lagi.
“mi... mianhae”
“aku kecewa padamu”
“Yesung hyung menyuruhku
merahasiankannya”
“bodoh... dan kau membiarkan
orang yang tidak bersalah dicambuk sampai kesakitan seperti itu hah? Dia
hyungku yang sangat aku sayangi Wook-ah”
Jongjin segera meninggalkan
Ryeowook. Ia benar benar kecewa dengan sahabatnya itu. ia harus segera
menyelamatkan Yesung.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Yesung sudah bersiap –dihukum-lagi-.
Entah apa yang harus ia rasakan
saat ini. Ia akan kesakitan lagi? Tentu saja. Seperti kemarin, semua orang
banyak yang menontonnya, kali ini lebih banyak dari yang kemarin. Tentu saja
banyak yang penasaran akan Yesung.
Kini ia mulai ragu. Haruskah ia
jujur? Tapi, bagaimana nasib Daehyun? Yesung benar benar tidak pernah
memikirkan nasib seseorang sampai harus berkorban seperti ini. Tapi kali ini
beda. Ia melihat Eomma Daehyun yang sangat takut kehilangan Daehyun. Ia melihat
ketulusan ibu Daehyun yang sangat baik itu sampai mau berlutut di depan Yesung
demi menyelamatkan anaknya. Andai Eommanya juga sangat menyayanginya seperti
itu.
Ia adalah Kim Jong Woon.
Jika Daehyun di posisinya,
Yesung yakin, ia malah akan tambah bersalah membiarkan Daehyun yang sedang
sakit berada di posisinya. Hidup ini memang tak adil jika dipandang dengan
sebelah mata. Awalnya Yesung selalu berfikiran seperti itu. Tapi ia salah.
Tuhan Maha Adil. Daehyun diberi sakit tapi juga mempunyai Eomma yang sangat menyayanginya.
Sedangkan Yesung? kurang apa dia? Kaya, tampan, pintar, apalagi? Ia hanya ingin
Eommanya lebih perhatian padanya.
Yesung tersenyum sebelum
tongkat itu benar benar melayang di tubuhnya.
Ia kini menyadari jika Eommanya
sangat menyayanginya. Eommanya peduli dengannya.
Tongkat sudah diangkat. Yesung
sedikit mengeratkan pegangannya. Nafasnya tercekat. Hana... dul... s..
“TUNGGU” teriak seorang namja.
Kini semua mata tertuju
padanya. Yesung yang tadi menunduk kini mulai mengangkat kepalanya. Matanya
terbelalak saat mengetahui siapa namja itu.
“Yesung tidak bersalah” ucap
namja itu lagi.
Daehyun.
Namja itu terlihat pucat, tapi ia
masih bisa walau hanya sekedar berjalan pelan.
Hening...
Walau banyak orang disana.
Hanya ada suara suara bisikan entah apa itu. Mereka sepertinya masih fokus
dengan pemandangan yang ada di depan.
“hoss.. hoss” Jongjin dan Ryeowook
terlihat terengah engah. Jongjin hanya diam melihat Yesung dan Daehyun
bergantian. Jongjin terlihat memegangi dadanya yang sakit karena berlari
terlalu kencang demi Yesung, walaupun akhirnya terlmbat.
“TUNGGU” teriak seseorang lagi.
Ia juga terlihat terengah engah. Kepalanya tertutup topi rajut untuk menutupi
lukanya. Namja itu Kyuhyun. Kyu menatap daehyun dengan tatapan tidak suka. Ia
benar benar benci dengan namja itu. Namja yang membuatnya sakit. Namja yang
membuat Yesung terkena hukuman.
Yesung menutup matanya
sebentar. Kepalanya kini sedikit pening. Apa yang akan ia lakukan sekarang?
‘Eomma benar. Kebenaran
pasti akan terungkap’
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
“maaf Nyonya, Daehyun terpaksa
kami keluarkan” kata Seongsaengnim.
“Tapi sang,,..” Yesung berusaha
mempertahankan Daehyun.
“tidak Yesung. ini sudah
keputusan”
Yesung terdiam. Daehyun
tersenyum walau terpaksa. Ia sebenarnya tidak mau. Tidak mau dikeluarkan tapi
inilah resikonya. Ia tidak bisa berbuat apa apa lagi.
Mendadak suasana menjadi
hening. Id ruangan itu hanya terlihat Yesung, Eommanya, daehyun dan Eommanya, Kyuhyun
dan beberapa sam. Yang lain memang tidak boleh masuk ke ruangan itu.
Yesung menatap Daehyun kasian.
Apa pengorbanannya sia sia? Kenapa jadi seperti ini? Ia memang tidak terlalu
akrab dengan Daehyun. Tapi jelas ia tau karena Daehyun dulu adalah temannya
waktu SHS.
Daehyun menatap Yesung.
“Yesung-ah. Mianhae... mianhae”
Daehyun mengeluarkan suara seraknya.
“Daehyun-ah”
“kau adalah namja bodoh, benar
benar bodoh. Hanya demi aku kau berkorban dan menyakiti dirimu?”
“yang bodoh adalah kau. Kau
yang menyebabkan semua ini terjadi. Jika saja...” ucapakan Kyuhyun berhenti
saat Yesung memotongnya.
“Kyu, hentikan”
“mianhamnida. Ini semua salah
saya. Saya yang meminta Yesung untuk menutupinya. Mianhamnida” kata Eomma
Daehyun. Wanita paruh baya itu terlihat gusar. Ia sangat merasa bersalah pada
Yesung dan Kyuhyun.
“sudah sudah. ini sudah
terselesaikan. Dan untuk Yesung, kami semua minta maaf” Songsaengnim menengahi.
Tapi tidak ada respon dari Yesung. Yesung malah menatap Eommanya yang tengah
duduk di belakangnya. Eommanya dari tadi hanya diam saja.
Eomma sangat senang semuanya
terungkap. Tapi ia juga malu pada Yesung karena selam ini tidak tau tentang
keadaan Yesung yang sebenarnya. Yang ia tau hanyalah Yesung yang selalu berbuat
nakal dan membuat Eommanya malu. Tapi nyatanya Yesung ternyata rela
mengorbankan dirinya demi Daehyun bahkan bukan siapa siapa Yesung. Eomma sangat
merasa bersalah. Tapi ia bangga. Sangat bangga menyebutkan jika Kim Jong Woon
adalah anaknya yang sangat ia sayang.
Setelah Daehyun dan Eommanya
meminta maaf, mereka langsung saja meninggalkan tempat itu. Semua songsaengnim
juga sudah pergi. Jongjin, Eunhyuk, Leeteuk, Donghae, Euna dan Yemi langsung
masuk ke ruangan itu.
“bagaimana?” tanya Eunhyuk
antusias. Ia benar benar ingin tau apa yang tadi terjadi.
“tidak ada apa apa”
Yesung mendekati Eommanya. Ia
mensejajarkan tubuhnya agar menyamai Eommanya yang tengah duduk. Di sana mereka
hanya diam saja menyaksikan apa yang akan dilakukan Yesung.
“Eomma.. mianhae, Yesung tidak
bisa menjadi anak yang berbakti seperti yang diharapkan Eomma” lirih Yesung. Mendengar
itu, Eomma Yesung malah mengeluarkan air matanya. Ia benar benar menyesali apa
yang telah diperbuatnya.
Eomma Yesung memeluk Yesung
erat. Menangis dalam pelukan anaknya yang sangat ia sayangi. Ia sangat bangga
menyebut Yesung ankanya.
“tidak, Eomma yang minta maaf. Maafkan
Eomma tidak bisa menjadi ibu yang baik untukmu”
Yesung tersenyum. Saat itu ia
benar benar bahagia. Sangat bahagia. Semua yang ia sayang ada di sana. Di sisinya.
Ia melihat Yemi yang juga tengah tersenyum menatap Yesung. Yesung juga membalas
senyuman Yemi. Seakan mengucapkan terimakasih banyak atas apa yang Yemi lakukan
selama ini untuk Yesung.
Yesung melepaskan pelukan
Eommanya. Menghapus air mata ibunya. Yesung kini beralih menatap Kyuhyun. Sahabatnya
yang sangat ia rindukan.
“kau tidak mau memelukku?” kata
Kyuhyun yang membuat Yesung tersenyum.
“mianhae Kyuhyun-ah. Mianhae”
kata Yesung langsung memeluk Kyuhyun. kyuhyun kini juga tersenyum. Ia sangat
bodoh pernah membenci Yesung. Sahabatnya yang selalu ada di sisinya. Eunhyuk,
Donghae, dan Leeteuk yang melihatnya tampak iri. Mereka pun langsung
berhamburan memeluk Yesung dan Kyuhyun. Eomma, Jongjin, Nara dan Yemi hanya
tersenyum melihat tingkah C5 yang sekarang sudah kembali.
“yak aw...aw... lepaskan”
teriak Yesung saat merasakan punggungnya kembali sakit karena pelukan teman
temannya yang menurutnya berlebihan.
“wae?”
“yak, jangan menyentuh
punggungku. Masih sakit tau”
“jinja?” Kyuhyun bertanya
dengan polosnya. Seringai kini tampak dari bibirnya. Kyuhyun malah menekan punggung
Yesung.
“Yakkk......... Kyuuu” teriak
Yesung.
Kyuhyun malah terkekeh. Diikuti C5
yang lain. Ternyata sifat Kyuhyun tak pernah berubah dari dulu. Tidak salahkan
jika mereka menyebutkan setan berwajah malaikat.
“Hyung kau melupakanku?” tanya
Jongjin tak terima karena dari tadi ia diabaikan.
“nugu-ya?” canda Yesung membuat
Jongjin mengercutkan bibirnya. Menyebalkan sekali kakaknya ini. Yesung kini
memeluk Jongjin. Ia kini berjanji tidak akan seperti dulu lagi yang selalu tak
peduli dengan adiknya bahkan malah seperti musih saja. Ia sangat menyayangi
adiknya itu.
Hari itu
memang sangat manis. Yesung
tak akan pernah melupakan hari yang indah ini. Ai tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama. Ia akan mempertahankan orang orang yang ia sayang.
Harus. Tunggu, tapi sepertinya ada yang kurang. Nara. seharusnya Nara
ada di sana.
Jongjin menatap Kyuhyun. Entah
apa yang mereka berdua pikirkan sehingga membentuk senyuman penuh arti. Tentu saja
Yesung tak tau karena ia masih memeluk Jongjin.
“tapi aku punya hukuman buatmu
Hyung?”
“mwo”
“Yakkk
JONGJINNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN” teriak Yesung kesakitan. Apasih yang Jongjin
perbuat hmm?? Pasti gara gara si Kyuhyun mempengaruhi Jongjin.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
TBC------------