Pabo
Judul : Pabo
Author : Lilian nay
Genre : Romance, Happy
Ending
Lenght : One Shoot
Cast :
1. Cho Kyuhyun
2. Lee Hana
3. Yesung
4. Eunhyuk
5. Donghae
“ya aku memang bodoh.
aku benar benar bodoh”
Hanya seorang wanita bodoh yang mau
saja mengabdi pada orang yang sama sekali tidak peduli padanya. Semua
pengorbanan yang wanita itu lakukan sebenarnya hanya sia-sia. Namja yang amat
sangat dicintainya tidak pernah sekalipun mengerti. Tidak peka sama sekali.
Akan tetapi dengan bodohnya wanita itu tetap bertahan. Melakukan apapun demi
sang namja. Tanpa mengharapkan balasan.
Sama seperti halnya aku. Aku wanita
bodoh itu. Kalian tau apa yang aku lakukan demi namja yang sangat aku cintai? Banyak.
Tapi aku tidak tau apa yang kulakukan itu berharga dimatanya. Setiap malam, aku
rela menemaninya lembur kerja. Padahal pekerjaan yang aku lakukan sudah
selesai. Membuatnya makanan, sebisa mungkin membuatnya tidak bosan, membantunya
agar ia menjadi seorang pria yang selalu bisa melakukan hal apapun di depan
teman-temannya, pria yang selalu menang tanpa ada kata kalah “di depan teman temannya”. Aku yang
membantunya semua itu, ani, malah lebih dari itu. Cho Kyuhyun, namja yang aku
akui sangat sempurna di mata orang, tampan, kaya raya, pintar, tinggi, putuh.
Apa kekurangannya? Di sempurna di mata orang lain, tapi tidak untukku.
Apa yang aku maksud dengan
membantunya agar selalu menang di hadapan teman temannya? Apakah aku harus
ceritakan? Itu sebuah kisah yang menjijikan menurutku. Saat itu, aku pulang
bekerja kira kira jam sepuluh malam. Aku bekerja di perusahaan namja itu,
Commanditaire Vennootschap CY and Co. seperti namanya CY and Co, CV itu
didirikan oleh ayahnya Cho Young Hwan dan saudaranya, mungkin. Aku tidak terlalu
paham. Yang aku tau, Kyuhyun hanyalah namja yang sangat beruntung, ia tinggal
menjadi penerus usaha ayahnya tanpa perlu berusaha keras lagi. Ahh, kenapa jadi
menceritakan hal itu. kembali lagi, saat aku pulang, tiba tiba ada yang
menyeretku ke mobilnya. Mataku terbuka lebar saat mengetahui jika atasanku, Cho
Kyuhyun di depanku. Tentu saja kau kaget. Karena selama ini kami tidak saling
mengenal. Malah aku belum pernah berbicara padanya. Aku hanyalah pegawai
rendah, jadi untuk bertemu dengan Kyuhyun itu hal yang langka.
Ia menyuruhku masuk ke mobilnya. Aku
hanya menurut. Iyalah, ingat dia atasanku. Tak lama, ia melajukan mobilnya.
Sebenarnya aku sangat penasaran. Apa yang akan ia lakukan. Apakah dia
mengenalku?
“di mana rumahmu?”
“ne?” aku sedikit gugup sehingga
tidak terlalu mendengar apa yang ia ucapkan.
“ckk, di mana rumahmu, dengarkanlah,
aku paling tidak suka jika harus mengulang perkataanku”
Aku menunduk takut. Apakah aku
membuatnya marah. Semoga tidak.
“Chun…chundong sajangnim”
Setelah aku menjawabnya ia tidak lagi
bertanya. Lagi lagi hening. Aku harus bagaimana? Ohh, ini sangat canggung
Tuhan.
“ehmm..” ia berdehem. Aku yang semula
menatap luar jendela langsung menoleh ke arahnya.
“aku baru saja bertaruh pada temanku”
katanya pelan. Aku hanya diam mendengarkan. Aku baru menyadari jika sedikit
berantakan, tidak seperti yang aku lihat saat di kantor yang selalu rapi. Dan..
bau alcohol? Aku tidak tau pasti seperti apa baunya. Tapi sepertinya aku tidak
salah, aku dengar memag dia suka minuman menjijikan itu.
Ia menghela nafas beratnya.
“aku bertaruh, menjadikanmu
yeojachinguku”
“mwo?” aku membulatkan mataku lebar.
Ya Tuhan, aku? Kenapa harus aku? Dan? Apakah sebelum ini dia mengenalku? Apa
teman temannya juga mengenalku.
Dia menghentikan mobilnya di tepi. Ia
langsung menatapku.
“kau bisa berpura pura menjadi
pacarku untuk beberapa saat. Kau tau, aku tidak suka kalah. Aku janji kau akan
aku jadikan manajer pemasaran”
“tap.. tapi..”
“haey, kau mau kupecat? Ayolah, hanya
berpura pura. Lagian kau juga mendapat keuntungan”
Aku diam. ya, aku mendapatkan
keuntungan memang, tapi seharusnya ia bertanya bagaiaman perasaanku. Dia
menjadikan aku bahan taruhan. aku tidak terima. Tapi lagi- sialnya aku hanya
bisa patuh. Apakah aku harus senang. Aku akan menjadi pacar seorang namja
tampan kaya raya, dan sempurna. Ckk, malam itu aku berpikir ia tidak lagi
sempurna, tidak seperti saat aku melihatnya pertama kali dan sangat memujanya.
Ia namja yang egois dan kejam.
“hey, jawablah”
“ne” dengan berat hati aku
menerimanya. Sedetik kemudain ia tersenyum licik. Oke, aku akui ia semakin
tampan dengan senyumnya itu. tapi, dasar, ia pria brengsek.
“Mulai besok akan kuurus tentang
jabantanmu yang baru. Dan aku, aku akan mendapatkan mobil Yesung, aku akan
menghubungimu setelah ini untuk rencana selanjutnya. Jangan katakana ini pada
siapapun”
Diam. Lidahku kelu. Sebenarnya aku
ingin protes. Hanya karena mobil ia tega menjadikan aku barang taruhan. apakah
ia tidak bisa membelinya. Atau memang mobil milik Yesung sangat berarti
untuknya. Sial. Aku akan membunuh Yesung setelah ini.
Semenjak malam itu aku resmi menjadi
pacar pura-pura bosku. Dia selalu
menghubungiku untuk melakukan apa yang ia suruh. Dan sudah 3 bulan aku
melakukan itu. selama itu juga aku melakukan apapun demi dirinya, bahkan sudah
menjadi kebiasaanku selalu berada di sisinya.
Tentang jabatanku? Ia menepatinya.
Membuat ruanganku lebih dekat dengannya, sehingga kapan saja aku bisa masuk dan
keluar ke ruangannya.
“Hya, jangan diam saja” bentaknya membuat
aku terlonjak dari lamunanku. Bodoh. aku lupa jika sekarang aku tengah berada
di ruangannya. kenapa aku malah mengingat masa laluku itu.
“apa yang harus aku lakukan sajangnim”
kataku sedikit tidak suka. tentu saja aku tidak suka. Dia lagi lagi bertaruh
pada temannya jika ia akan menjadi juara satu menyanyikan lagu ballad besok.
Aku sudah bilangkan, ia tidak sempurna. Ia sedikit bodoh juga. Sudah tau jika
suara Yesung lebih bagus darinya masih saja bilang ia akan menjadi yang
pertama. Untuk yang satu ini apa yang bisa aku lakukan?
Kemarin ia lagi lagi bisa membuktikan
jika ia bisa tidak minum wine atau minuman sejenis itu dalam waktu satu minggu.
Sedikit banyak, berkat aku ia bisa melakukannya. Iyakan? Saat ia juga bilang
bisa menaikkan harga saham, lagi lagi aku juga berperan dan ia berhasil.
Tapi untuk yang satu ini?
“kau bisa membayar pe…”
“tidak” potongku tegas. Aku memang
selalu patuh padanya. Tapi tidak untuk berbuat curang. Aku ingin ia jujur.
Menang bukan karena curang.
“sial, kau menolak?” ia seperti tidak
suka dengan apa yang aku katakana. Aku tidak takut. Aku mengangguk mantap.
Kulihat rahangnya mengeras. Ok, jujur aku sedikit takut jika seperti ini.
“sajangnim, ini sudah malam dan anda
belum makan, aku akan membelikan, anda…”
“jangan mengalihkan pembicaraan Lee
Hana” ucapnya penuh penekanan.
Aku menghembuskan nafasku pelan.
Kalian lihatkan? Kami bahkan tidak seperti berpacaran. Aku malah seperti
maidnya yang bisa disuruhnya kapanpun yang ia mau.
“maaf sajangnim, tapi aku tidak mau
berbuat curang. Memangnya kenapa jika nada kalah satu kali ini. Jika saja orang
lain tau mungkin…”
BRAKKKK
Ia berdiri sambil memukul meja
kerjanya keras. Aku menunduk takut. Ia berubah mengerikan hari ini. Namja jahat
ini sungguh membuatku tidak bisa melawannya. Selama ini aku selalu berusaha
merubahnya agar ia lebih baik. Tapi nayatanya, sepertinya sia sia saja.
“kau… kau tidak berguna”
Aku mendongakkan wajahku. Aku tidak
salah dengarkan. Sabar sabar. Aku sudah bisa menghadapi lidah tajamnya itu. Aku
mengepalkan tanganku kuat kuat agar bisa lebih baik dan sabar menghadapinya.
“tidak berguna? Bahkan aku selalu
membantumu sajangnim, membuatmu sempurna di mata orang”
“itu memang tugasmu. Aku selalu
memberimu uang lebih untuk tugasmu. Katakan berapa yang kau butuhkan, apakah
itu kurang?”
Aku diam. Jadi selama ini ia hanya
mengangapku yeoja mata duitan. Oh Tuhan. Aku semakin mengepalkan tanganku. Aku
harus menahannya. Aku tidak mau terlihat lemah dan tiba tiba menangis di
hadapannya.
“anda bukan manusia sempurna Cho
Sajangnim, jadi jangan pernah menganggap semua yang ingin anda lakukan bisa
tercapai” aku memberanikan diriku berkata tajam padanya. Walau aku masih
menunduk tidak berani melihat wajah kemarahannya itu.
“kau benar benar berani sekali Lee
Hana. Sialan” katanya pelan tapi penuh penekanan. Kemudian ia mengambil jasnya
dan beranjak meninggalkanku. Aku hanya mematung. Saat dia membuka pintu, aku
berkata..
“makanlah Oppa, kau belum makan dari
siang”
Dia menghentikan langkahnya sebentar
tapi tidak mau menghadap kearahku. Aku kali ini memanggilnya Oppa sama seprti
saat aku memanggilnya di depan teman temannya. Aku bisa melihat senyum liciknya
dari samping.
“siapa kau berani menyuruhku”
“saat ini aku sedang berperan menjadi
yeojachingumu Kyuhyun Oppa”
Lagi, semakin terlihat senyum mirinya
itu.
“kau lupa Hana, ini hanya pura-pura”
katanya sebelum melangkahkan kakinya lagi. Ia sedikit membanting pintu.
Meninggalkanku sendiri. samar samar aku juga mendengar ada namja yang berteriak
memanggilnya. Yesung Oppa dan Donghae Oppa.
Aku menurunkan bahuku yang tadi
tegang. Seperti inilah aku, aku akan merasa lega jika ia tidak di sampingku.
Tapi juga khawatir apa yang akan ia lakukan di luar sana. apakah setelah ini ia
akan makan. Atau ia akan mabuk lagi. Oh Tuhan, jangan lagi. Aku bersusah payah
menghilangkan kebiasaan buruknya itu.
Aku yang kelalahan, berniat keluar
dari ruangan besar ini. Tapi saat aku mau keluar kulihat Yesung dan Donghae
Oppa yang membuka pintu dan menatapku seolah bertanya apa yang terjadi pada Kyuhyun.
“oppa, aku lelah” kataku pelan. Dan
kulihat Yesung dan Donghae oppa megerti keadaanku.
“ayo istirahat. Ruangan Ahjussi tidak
buruk” kata Yesung Oppa, ia menarik tanganku dan mengganggamnya pelan.
Menuntunku ke ruangan Cho Sajangnim, ayah Kyuhyun. Sedangkan Donghae Oppa
mengikuti kami berjalan di samping Yesung Oppa.
***********************
Aku duduk di sofa empuk di ruangan
tuan Cho. Ahh, aku merasa lebih baik sekarang. Aku bahkan meletakkan kepalaku
di pundak Yesung Oppa. Nyaman sekali. Lagi pula Yesung oppa yang menawariku
untuk memimjam bahunya.
“sekarang diamana anak nakal itu?”
tanya tuan Cho sedikit emosi setelah mendengarkan ceritaku tadi.
“aku sudah menelpon Hyukjae Ahjussi,
ia akan segera menemukan Kyuhyun” kata Yesung Oppa.
“ahjussi bolehkan aku minum?” Donghae
tanpa rasa sopan langsung mengambil soft drink yang ada di meja tuan cho. Tidak
heran jika Yesung maupun Donghae oppa tidak sopan. Mereka sudah sangat akrab
dengan Tuan Cho. Begitupun aku.
“ambiil saja, tak biasanya kau ijin
dulu” jawab Tuan Cho sedikit bercanda. Donghae hanya nyengir tanpa dosa. Lihat
saja kelakuannya masih seperti anak lima tahun saja.
Aku menegakkan dudukku dan meneguk minuman
yang Donghae berikan padaku. Ahh, leganya. Aku sebenarnya memang kehausan dari
tadi. Tapi aku masih punya malu jika aku melekukan apa yang tadi Donghae oppa
lakukan.
“bolehkan aku berhenti Tuan Cho, aku
lelah. Sepertinya apa yang aku lakukan sia-sia” kataku pelan tapi membuat Tuan
Cho mengerutkan dahinya. Yesung Oppa malah mencubit pipiku. Aku menatapnya
tidak suka. mentang mentang dia kakakku, ia melakukan apa yang ia suka. cihh,
namja ini menyebalkan. Dari awal, ia juga melibatkan aku di permainan ini. Oh,
aku lupa memberitahu jika Yesung Oppa adalah kakak sepupuku. Tentu saja kami
sangat dekat.
“yak Oppa” aku tidak terima.”
“hey, kenapa kau bicara seperti itu
jelek, apa yang sudah kau lakukan itu tidak sia-sia” ucap Yesung Oppa.
“tapi aku tidak suka Kyuhyun selalu
menindasku. Memanggilku wanita tidak berguna bahkan sering memanggilku sialan.
Aku sudah bersabar selam ini menghadapinya”
Semuanya diam setelah aku bicara. Aku
melihat Tuan Cho yang sepertinya tidak enak denganku. Apakah aku keterlaluan
menjelek-jelekkan anaknya? Tapi aku sudah benar benar muak.
Kalian tau aku bisa berada di sini?
Aku dimintai tolong Tuan Cho untuk bisa merubah kelakuan buruk anaknya itu. Yang
menggunakan kekuasaan dan kekayaannya untuk melakukan apa yang ia inginkan.
Tuan Cho sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa merubah kelakuan Kyuhyun,
makanya ia meminta bantuan Yesung, Donghae dan Eunhyuk Oppa. Dan itu berdampak
padaku, waktu itu aku pernah melihat Yesung dan Kyuhyun bersama, aku bilang
pada Yesung Oppa tertarik pada Kyuhyun. membuat Yesung Oppa menadap ide
melibatkan aku. Dan dengan bodohnya aku menerimanya. Kenapa? Tentu karena aku
peduli dengan Kyuhyun.
Sebenarnya dari awal aku memang tau
jika Kyuhyun akan memintaku untuk menjadi pacar pura puranya. Perlahan aku
berusaha merubahnya. Ia sudah mulai giat bekerja, tidak menyuruh bawahannya
seenak jidatnya, menjauhi minuman menjijikan itu. semoga saja itu berlangsung
terus menerus. Tapi setelah apa yang ia lakukan tadi membuatku ragu. Apa yang
aku lakukan tidak ada gunanya.
“ahh, Hana-ya, maafkan aku, gara gara
anakku, kau jadi seperti ini, ah ani, ini gara gara aku yang tidak bisa
mendidik anakku dengan baik” kata Tuan Cho. Aku yang mendengarnya jadi tidak
enak. Ahh, apa aku keterlaluan?
“ahh, ani bukan begitu. Aku hanya
merasa bersalah tidak bisa menjalankan tugasku dengan baik. Maafkan aku”
“tidak Hana-ya, aku sebagai seorang
ayah seharusnya turun tangan melihat kelakuan anakku. Tapi, kalian taukan jika Kyuhyun
di depanku terlihat seperti anak yang sangat baik. Aku harus bagaimana” tutur
tuan cho terlihat frustasi. Ahh, Kyuhyun benar benar keterlaluan. Apakah aku
harus tetap bertahan? Tapii…
“hey, ahjussi, jangan putus asa. Aku
yakin, Kyuhyun semain dewasa. Ia akan berubah” timpal Donghae.
“biarkan dulu Kyuhyun, maafkan aku.
Aku yang melibatkan Hana. Sekarang kau boleh berhenti Hana-ya. Aku akan mengurus
Kyuhyun” Yesung ikut berkata. Aku melihat Yesung Oppa, ia juga sepertinya
merasa bersalah melibatkan aku. Ahh, aku jadi merasa tidak enak.
Maafkan aku Yesung Oppa, Cho Sajang.
****************
Aku tengah terlelap. Tadi aku pulang
jam 3 sore, jadi aku bisa tidur puas di rumah kontrakanku. Selama 3 bulan lebih
aku tinggal di sini. Agar lebih dekat dengan kantor dan…Kyuhyun. ok, sore ini
sepertinya aku bisa istiharat dengan dengan tenang mengingat tadi Kyuhyun
mendiamiku. Sepertinya ia masih marah.
DUG
Kurasakan, ada suara dan hantaman
kecil di ranjang. Ahh, mungkin mimpi.
Dug dug
Suara itu semakin keras. Ranjangku
sedikit bergerak. Sial. Ini menganggu. Aku bisa merasakan ada yang menendang kaki
ranjang tidurku yang kecil ini.
“HYA”
Aku membuka mataku saat mendengar
suara namja di kamarku. Astaga. Aku langsung bangun. Aku melihat Kyuhyun yang
masih menendang nendang kaki ranjang. Apa yang ia lakukan sih. Membangunkanku
dengan cara seperti itu.
Mataku berkedip kedip menyesuaikan
cahaya.
“palli ireona” kata si tukang perintah itu. Ia
memang memaksaku untuk memberikan password rumahku. Bodohnya aku malah lupa
mengunci kamarku hingga ia bisa masuk seenak jidatnya.
“ada apa Tuan Muda Cho Kyuhyun, aku
benar mengantuk”
“kau lupa hari ini aku akan tampil
menyanyi. Kau malah tidur hah? Dasar bodoh” bentaknya.
Siapa yang bodoh sebenarnya. Bukankah
ia kemarin mengolok ngolokku, marah marah mengatakan aku yeoja tidak berguna.
Ku kira ia tidak perlu bantuanku lagikan? Tapi kenapa ia malah di hadapanku
menyuruhku bangun dari tidur indahku. Menyebalkan. Aku tak menanggapinya. Aku
turun dari ranjang dan beranjak ke kamar mandi.
Bisa kulihat dari ujung mataku, jika
mulut Kyuhyun komat kamit tidak jelas. Ia kesal mungkin gara gara aku tidak
menanggapinya.
“hey, mau kemana kau. Aku bicara
padamu Hana”
Aku membalikkan badanku menatapnya
tajam. Ia hanya diam. mungkin heran melihatku yang masih mengantuk dengan mata
merah karenanya. Aku tidak peduli lagi dengannya. Aku tidak takut lagi.
“bisakah kau diam, kau benar benar
cerewet, aku mau bersiap menemanimu Tuan Kyuhyun terhormat. Dan aku harus
mandi”
Waw, aku benar benar tak sadar
berkata kasar pada Kyuhyun. ini yang pertama. Apkah setelah ini ia akan marah
besar. ahh, aku tidak peduli. Aku bisa melihatnya tercengang dengan
perkataanku. Kau pikir aku tidak berani padamu Cho.
Kyuhyun menerjabkan matanya beberapa
kali. Saat aku mau berbalik, aku mendengar ucapannya pelan.
“kau benar benar menakutkan jika
bangun tidur”
Itu sisi lainku, kau harus tau Cho
Kyu. Aku sebenarnya juga heran. Kenapa ia diam saja. biasanya ia akan marah dan
mengancamku. Sepertinya sifatnya sudah mulai berubah.
*******************
Kini sangat ramai di café Kona Beans,
sepertinya banyak yang ingin melihat pemilik dari restaurant itu berlomba.
Restaurant itu memang dibangun mereka berempat, maksudku Kyuhyun, Yesung,
Donghae, dan Eunhyuk.
Kulihat Yesung Donghae dan Eunhyuk
Oppa yang duduk di ruang khusus, ada juga yeoja cantik Jina, yeoja yang tengah Donghae
Oppa kejar kejar. Kyuhyun menarik tanganku dengan cepat.
“pelan pelan sajangnim” protesku.
“panggil aku Oppa, kau lupa jika kau
adalah yeojaku”
“pura pura, Oppa juga tidak lupakan?”
jawabku membuatnya menoleh ke arahku. Tapi aku mengalihkan pandanganku. Aku
menggunakan tangan kiriku untuk melambaikan pada namja namja itu lalu disambut
mereka.
Kyuhyun berdecak.
“jangan mencoba menarik perhatian
mereka” kata Kyuhyun. sabar sabar Hana. Sepertinya apa yang aku lakukan
semuanya salah di mata Kyuhyun. jadi apa yang harus aku lakukan hah. Aku muak
jika seperti ini terus. Jika saja Tuhan mau mengabulkan doaku, aku ingin
perasaanku terhadap Kyuhyun dihilangkan saja. aku sudah lelah mencintainya.
“oke karena semua sudah datang, kita
buat kesepakatan” kata Eunhyuk. Aku duduk di sebelah Kyuhyun dan mendengarkan
si paling jelek dinatar mereka, tapi penuh pesona itu.
“kalian menyebutkan satu permintaan dan
akan terkabul jika menang” lajutnya.
“kalian? Apakah kau tidak ikut?”
tanya Kyuhyun pada Eunhyuk. Kau tersenyum. yang ku tau sih suara Eunhyuk jelek.
Kekek, ia akan kalah aku jamin.
“aniya, jika saja boleh menari, aku
akan melakukannya” jawabnya. Lihatkan, ia saja takut.
“sebutkan permintaan kalian”
“aku mau kau berdandan layaknya
yeoja, berfoto dan upload ke instagram” kata Kyuhyun. eunhyuk melotot. Tentu
saja karena Eunhyuk yang jadi sasaran. Yang lain malah tertawa senang, termasuk
aku. Lihatkan, Kyuhyun memang kejam.
“silan kau, yak semoga saja kau
kalah” umpat Eunhyuk tidak terima.
Kyuhyun malah tertawa senang. Aku jadi
khawatir jika Kyuhyun memang, kasihan Eunhyuk Oppa. Tapi kenapa aku merasa Kyuhyun
seolah tidak khawatir jika ia kalah. Beda dengan dulu. Apakah ia sudah
merencanakan sesuatu?
Aku sedikit mendekat ke arah Kyuhyun,
menyentuh lengan atasnya. Ia menoleh ke arahku.
“kau melakukan sesuatu?” bisikku. Aku
melihatnya menatapku tidak suka. tapi ia juga tidak menjawab. ya Tuhan,
bagaimana jika ia memang melakukan hal curang.
“Apa yang kau inginkan Hae?”
“karena aku baik hati, aku hanya
menginginkan Kyuhyun tidak berbicara kasar dan mengolok olok orang seenaknya
saja. dan berbicara sopan pada kita” permintaan Donghae membuatku tersenyum.
aku tau, ia juga berusaha membuat Kyuhyun berubah.
“ohh, aku?” Kyuhyun menujukkan
dirinya sendiri.
“tentu saja, kau maknae diantara
kami, tapi aku benar benar muak dengan lidah tajammu itu”
“arra, tapi aku tidak yakin jika kau
menang”
Lihat. Aku semakin curiga. Kenapa ia
seoptimis itu.
“bagaimana jika aku yang menang?”
kata Yesung Oppa membuat semua menolehnya. Oppa mengambil minumnya dan
meneguknya hingga setengah. “aku mau kau..” Yesung menunjukku. Aku kenapa aku.
Awas saja jika permintaannya aneh aneh. Aku akan mencincangnya. Aku
mendengarkan kalimat selanjutnya “… putus dengan Kyuhyun”
Hening
Tak ada yang bicara. Yesung oppa terlihat
serius mengucapkan itu. apakah itu ia lakukan agar aku bisa terbebas dari Kyuhyun?
tiba tiba saja hatiku bergetar. Apakah aku harus senang atau sedih. Aku sendiri
juga tidak tau. Tapi..
“wae. Kau menyukai Hana?” tanya
Khyuhyun juga serius.
“jika iya apakah ada masalah?”
Lagi lagi diam.
Bodoh, kenapa Yesung oppa bilang
seperti itu. hey, siapapun biacaralah. Buat suasana tidak seserius ini. Bahkan Kyuhyun
diam mematung menatap Yesung tajam. Aku tidak tahan lagi. Aku berdiri dan pergi
dari kumpulan namja namja itu. Lagi lagi aku jadi barang taruhan. brengsek, aku
tak peduli Yesung dan Eunhyuk Oppa yang memanggilku.
Aku duduk di meja pojok. Memainkan
ponselku. Sepertinya acara sudah dimulai. Aku berheti menatap ponselku saat
mendengar Kyuhyun sebagai peserta pertama menyanyi. Tak dipungkiri, suaranya
sangat sangat bagus. Ia bernyanyi dengan serius. Tak disangka ternyata Kyuhyun
bisa seperti itu. ia menatapku seklias. Ya, aku bisa melihat itu. Aku
mengalihkan pandanganku. Tatapannya lagi lagi membuatku goyah. Rasanya aku
tidak mau terlepas darinya.
Saat ia selesai, selanjutnya Donghae
oppa. Aku tersenyum melihatnya. ia sungguh tampan. Jika dintanya siapa yang
paling tampan dinatara keempat namja itu, aku akan langsung berteriak Donghae
oppa. Ia sangat manis.
“minum” kata namja yang baru saja
duduk di dekatku. Ia membawakan aku minuman. Aku melihatnya heran. Kenapa aku
merasakan ia bukan lagi Kyuhyun yang kejam dan menyebalkan.
“minumlah Hana” katanya lagi. Aku
menatap minuman itu. tak berniat meminumnya. Aku mendengar Khyuhyun menghela
nafasnya.
“siapa yang akan kau pilih?” tanyanya
pelan. Aku menoleh ke arahnya. Memang
yang akan menentukan siapa yang menjadi pemenang adalah semua pengunjung Kona
Beans malam ini
“kau menyuruhku memilihmu?” aku balik
bertanya. Ia meneguk minumannya lagi. Tak segera menjawab pertanyaanku. Aku
sudah bilangkan, yuhyun mala mini aneh.
“tidak” katanya setelah meneguk
minumannya. “kau kini bebas memilih” lanjutnya.
Tiba tiba jantungku berdebar cepat.
Aku bisa menyimpulkan. Jika Kyuhyun, jika ia sepertinya menginginkan kalah.
Apakah ia senang aku putus darinya? Tanganku bergetar. Aku meremas ujung
bajuku. Aku ingin memangis. Kenapa sakit. Kenapa sakit sekali. Bukankah aku
kemarin yang memutuskan untuk berhenti dari permainannya. Aku goyah. Aku harus
bagaimana?
Aku dan Kyuhyun sama sama menoleh ke
arah panggung saat Yesung Oppa bernyanyi. Sungguh, aku merinding mendengar
suaranya. Nayanyiannya sangat sangat bagus melebihi Donghae maupun Kyuhyun.
peluang untuk memang aku yakin sangat besar. Aku menoleh kea rah Kyuhyun, ia
tersenyum melihat Yesung. bukan senyum licik yang sering aku lihat. Senyumannya
tulus.
Jarang sekali bisa melihatnya
tersenyum seperti itu jika ia memang tidak benar benar senang. Berarti mala
mini ia sangat senang. Karena… melihat Yesung sangat bagus dalam bernyanyi itu
artinya. Aku.. aku akan melepaskanmu Kyuhyun.
SKIP
Aku melihat layar computer. Aku
gelisah. Siapa yang aku pilih? Yesung Oppa? Kyuhyun? ya tuhan. Aku ragu sekarang.
Aku memejamkan mataku. Tanganku dua duanya berada di tombol 1 dan 3. 1 untuk Kyuhyun
dan 3 untuk Yesung Oppa.
Semoga pilihanku tepat.
Klik
Aku bernafas lega setelah melihnya.
Semoga pilihanku yang terbaik. Ini bukan soal siapa yang paling bagus dalam
bernyanyi, tapi untuk masa depanku jugakan? Karena aku yang jadi bahan taruhan.
Aku keluar dari ruangan pemilihan dan
menghampiri Yesung Oppa. Ia tersenyum padaku. Aku membalasnya.
“aku tau siapa yang kau pilih”
“aku tidak tau” jawabku. Ia terkekeh.
“aku tau, aku sudah bisa melihatnya
dari sikapmu” aku tersenyum. ia memang sangat tau tentangku. Yesung Oppa, entah
aku sangat nyaman berada di dekatnya. Aku senang ia selalu melindungiku. Ia sudah
kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri.
“Oppa, kau juga harus menyanyikannya
untukku”
Ia tersenyum. lalu mengelus rambutku.
“arra-yo”
---
Kyuhyun POV
Aku melihatnya. aku melihat Hana
bersama Yesung. Mereka terlihat sangat dekat. Hana tersenyum manis. Aku tidak
pernah melihat senyumannya seperti itu jika ia berada di dekatku. Aku tau jika Yesung
berbeda denganku. Yesung memperlakukannya sangat baik. Sedangkan aku?
Selama 3 bulan ini, aku hanya bisa
menyuruhnya. Tak peduli padanya. Tapi, ia tetap bertahan. Ia bahkan selalu
perhatian padaku. Dengan sabarnya, ia menghadapi kelakuan buruk. Kau tersenyum
bodoh. pantas saja jika Yesung menyukainya.
Sama sepertiku.
Ia menyadarkanku, jadi nomor satu itu
tidaklah penting. Selama ini aku selau nomor satu dengan berbagai cara yang aku
lakukan. Tapi, tetap saja ia memilih Yesung. Awalnya malam ini aku akan terima
jika aku tidak menang. Aku sudah merenung, ia benar. Memang dengan melakukan
hal curang itu salah. Aku bukanlah namja sempurna. Hanya berlagak sok sempurna
di mata semua orang.
Tapi saat aku mau menerima kekalahanku,
Yesung, ia bilang aku harus putus dengan Hana. Membuatku goyah. Malam ini saja.
aku ingin memang. Tolonglah Tuhan. Malam ini saja. setelah itu, aku berjanji
akan menerima semua takdirmu. Aku berjanji. Aku begitu membuatuhkannya
disamping. Sangat. Ia sudah menjadi bagian hidupku. Ia yang merubahku.
Aku mohon.
Malam ini saja.
Semua orang sedang rebut melihat
siapa pemenangnya. Aku berjalan pelan ke arah monitor.
Seketika itu aku lemas. Aku kalah.
Aku kalah dan itu artinya kau kehilangan Hana. Kehilangan yeojaku. Aku
mengepalkan tanganku kuat. Berjalan dengan cepat ke ruang khusus, aku duduk dan
menyenderkan kepalaku pada tembok. Mencoba menerima semua ini. Sakit. Ya Tuhan,
apakah ini karmamu. Aku tidak mempergunakan kesempatan saat hana ada bersamaku.
Percuma saja, usahaku sia sia. Padahal, saat aku melihatnya sebagai pegawaiku,
aku sudah berniat ingin memilikinya. Apalagi saat Yesung bertaruh menjadikan
Hana yeojachinguku, peluang besar bagiku untuk semakin dekat dengannya. Tapi
saat peluang itu sudah terbuka, aku malah melepaskannya begitu saja. aku orang
terbodoh di dunia ini.
“gwenchana-yo?”
Aku membuka mataku, menegakkan tubuhku.
Di depanku sudah ada Eunhyuk dan Yesung, serta yeoja yang telah
memporak-porandakan hatiku, Hana.
“kau kalah” kata Yesung pelan. Aku
tak menjawab. aku tak bisa menjawabnya. Lidahku kelu. Jika saja aku boleh
berteriak aku tak mau melepaskan Hana. aku akan melakukannya. Tapi kata-lata Hana
terngiang di kepalaku. “aku suka namja
yang jujur dan menerima kekalahannya. Menang bukanlah segalanya”
“arra, arrayo” jawabku lirih.
Aku melihat jam, sudah pukul 11
malam. Aku berdiri dan menarik tangan Hana.
“kau harus pulang” kataku. Ia tak
melawan. Hanya menurutiku. Aku mulai beranjak. Yesung dan Donghae hanya diam
saja. aku yakin setelah ini mereka aku akan dihujam banyak pertanyaan dari
mereka. Aku hanya akan mengantar Hana pulang. Aku akan kembali lagi setelah
ini.
Dalam perjalanan kami saling diam. Seperti
biasa, ia akan melihat ke arah luar. Memang seperti ini kami. Aku menatap
mobilku, ini mobil taruhan yang Yesung berikan padaku. Yang mempertemukan aku
dengannya, dan kali ini yang memisahkan aku juga dengannya. Bagus. Sial.
Aku semakin menggenggam setir mobilku
kuat. Aku tidak boleh emosi. Tidak. Hana tidak suka aku seperti itu. Aku hanya
serius menatap jalan. Tanpa terasa sampailah aku di depan rumah sewaannya. Ia keluar
dari mobil tanpa mengucapkan apapun. Aku masih diam sambil menatapnya. Tapi sebelum
ia membalikkan badanya, ia membuka kembali pintu mobil.
“khamsahamnida sajangnim” katanya
pelan.
Tidak, jangan ucapkan terimakasih. Jangan.
Seperti kita akan berpisah saja Hana. Tapi bukankah itu benar. Ia tiba tiba
menarik bajuku yang ada di bahu. Aku tak mengerti apa yang ia lakukan.
“turun dulu” suruhnya. Aku heran. Kenapa
malah menarik bajuku, bukan tanganku saja. apa ia takut? “ayo sajangnim, turun,
aku akan membuatkanmu makanan. Kau tadi tidak makan di restaurantkan?”
Aku mengerutkan dahiku. Ia masih
sempat peduli padaku. Apakah ia terlalu polos atau bodoh hah. Bukankah sebantar
lagi aku akan berpisah dengannya. Tak ada lagi pacaran pura pura. Ckk, kenapa
harus pura pura.
Aku menurut. Aku turun dan
mengikutinya masuk ke dalam. Ia tampak sibuk membuatkanku makanan. Aku hanya
melihatnya dari meja makan. Cantik. selalu cantik. Tak berapa lama ia
membawakan aku makanan, tak tau namanya. Na, hanya menatap makanan itu.
Melihatku hanya diam saja. Ia
mengambil alih makanan dihadapanku. Menyendoknya lalu menyuapiku. Aku menerimanya
dengan senag hati. Aku suka. Sangat suka. Inilah hana. Ia yeoja yang sangat
pengertian. Jika saja ia bersikap seperti ini tiap hari padaku. Andai saja…
andai saja aku bukan pengecut. Aku akan mengatakan padanya aku sangat
menyayanginya dari awal. Bukan malah selalu membuat onar untuk menarik
perhatiannya. Kyuhyun kau sangat bodoh.
“ayo putus”
UHUK UHUK UHUK…
Mendengar perkataannya membuatku
tersedak makanan yang sedang aku kunyah. Aku langsung mengambil tissue dan
memuntahkan makananku. Tenggorokanku seperti disayat. Sangat sakit. Oh my,
kenapa ia mengatakannya saat aku sedang makan.
UHUK UHUK..
Aku terus terbatuk. Ia berlari
mengambil air putih. Aku bisa melihatnya tengah khawatir padaku. Memberikan air
itu padaku. Sepertinya mataku sudah memerah. Oh, sangat sakit.
“gwenchana… gwencahan?” tanyanya
sambil mengusap mulutku dengan tissue. Aku tak menjawabnya. Tentu saja aku
tidak bbaik baik saja. kau yang membuat aku gila Lee Hana. Kau benar benar
berbahaya.
Aku harus segara pergi. Aku tidak mau
pembicaraan ini berlanjut. Aku beranjak. Lama lama bersamanya membuatku semakin
tidak bisa melupakannya.
“aku pulang” pamitku. Ia mengikutiku
dari belakang. Lalu lagi-lagi menarik ujung kemeja belakangku. Aku berhenti
sebenatr menetapnya. Matanya sedikit merah. Apakah ia mengerti apa yang aku
rasakan?
“apakah Oppa tau bagaimana cara yeoja
Indonesia mengatakan selamat tinggal?” tanyanya. Lagi lagi aku tidak tau apa
maksudnya. Ia membuatku bingung. Kenapa harus bertanya seperti itu disaat
seperti ini? Aku tersentak kaget saat tiba tiba ia mengambil tanganku. Lalu… Menciumnya
dengan lembut.
Mataku membuka sempurna. Darahku berdesir
cepat. Jantungku berdetak tak karuan. Aku… aku bisa gila. Ia mencium tanganku. Sekali
lagi aku tak percaya HANA MENCIUM TANGANKU. Aku sudah benar benar gila.
“selamat tinggal Oppa, semoga kau
selalu bahagia”
**************
NORMAL POV
Keesokan hari, pagi
Terlihat namja yang terus menatap
beberapa kertas di atas meja. Matanya merah sedikit berair. Rahangya mengeras. Tangannya
mengepal kuat. Tubuhnya tegang, tak percaya apa yang ia lihat saat itu. Kyuhyun
namja itu tiba tiba mengeluarkan air matanya. Badannya tiba tiba lemas.
Hana mengundurkan diri.
Hana sudah berbenah pagi pagi sekali
Hana
Hana pergi
Hana sudah pergi
Ia bahkan belum sempat melihatnya, dan
berita mengejutkan itu datang. Kenapa harus secepat ini. Kyuhyun belum siap. Ia
bahkan berniat akan menampakkan wajah cerianya pada Hana pagi ini, ia akan
membuktikan bahwa ia baik baik saja. tapi takdir berkata lain, Hana sudah
pergi.
Kyuhyun bahkan lebih emosi saat
melihat black card milik Hana, pemberiannya. Komplit beserta surat suratnya. Bahkan
isinya tak sepeserpun pernah diambil oleh Hana. Apa sebenarnya yang diinginkan
Hana?
Kyuhyun dengan cepat langsung
beranjak keluar. Mengambil mobilnya, melajukan mobil itu ke kontrakan Hara. Saat
sudah sampai, Kyuhyun langsung berlari. Mencoba membuka pintu utama. Tapi..
sudah beberapa kali ia mencoba memasukkan password dan selalu gagal. Kemana lagi
ia bisa menemukan Hana?
Yesung?
*************
1 bulan kemudian…
Kyuhyun duduk di sofa empuknya,
menyenderkan kepalanya pada tangan sofa. Ia meluruskan kakinya. Ia menatap TV
yang ada di depannya. sebenarnya bukan TV yang ia perhatikan. Entah, mungkin
pandangan kosong. Sudah satu jam ia seperti itu. ia sudah cukup lelah dengan
pekerjaannya di kantor.
“eh, kau sudah pulang sayang?”
Kyuhyun menoleh saat mendengar
ibunya. Kyuhyun hanya menjawabnya dengan senyum. Ayahnya juga sudah pulang
bersama ibunya. Mereka mendekati Kyuhyun.
“sudah makan?” tanya Eommanya lagi.
“belum, Kyuhyun menunggu Eomma dan
Appa” jawab Kyuhyun. Ia menegakkan duduknya kali ini.
Eomma dan Appa Kyuhyun baru saja
pulang dari rumah Ahra. Tentu saja menjenguk cucu mereka sangat dibangga
banggakan. Ia jadi iri dengan Ahra, kakak perempuannya. Sudah menikah dan
mendapatkan namja yang ia cintai. Bahkan sudah mempunyai anak. Ia? Ia masih
sendiri.
“kau sudah menyelesaikan laporannya?”
kini Appanya yang bertanya.
“ne Appa. Ah.. bagaimana keadaan
ponakan kecilku?” tanya Kyuhyun.
“ah, ia sangat semakin menggemaskan
saja. lain kali kau harus menyempatkan waktu untuk berkunjung”
Kyuhyun lagi lagi tersenyum sambil
mengangguk. “em, Appa, Eomma, Kyuhyun boleh meminta sesuatu?”
“ne katakana”
“aku ingin menikah” kata Kyuhyun
mantap.
“mwo?” Eomma dan Appanya kaget
mendengar penuturan Kyuhyun. kenapa tiba tiba ingin menikah?
“dengan siapa? Kau sudah punya
calonnya?”
“Hana, aku ingin menikah dengannya”
“mwo?”
Lagi, orang tua Kyuhyun terkejut. Siapapun
tau jika Hana tidak tau kemana. Ia tiba tiba menghilang satu bulan yang lalu. Semenjak
Hana pergi Kyuhyun menjadi seperti ini. Menjadi namja ramah dan penurut. Bukan lagi
namja yang merasa dirinya sempurna, tidak menyebalkan dan memerintah seenaknya.
Dan sekarang, Kyuhyun ingin menikah
dengan Hana, sedangkan Hana sendiri tidak tau ada di mana.
“kau bicara apa Kyu, sudahlah. Ayo makan”
“shireo, Kyuhyun benar benar ingin
menikah dengan Hana, Appa”
Appanya menggelngkan kepalanya
melihat Kyuhyun merengek seperti anak kecil.
“bawa dia kemari jika kau bisa”
Mendengarnya Kyuhyun diam. membawa
Hana? Bahkan Kyuhyun saja belum menemukan keberadaan Hana. Ia sudah mencarinya
kemana-mana. Ia sudah bertanya pada Yesung, tapi Yesung juga tidak tau. Atau mungkin
berpura pura tidak tau. Kyuhyun tentu saja percaya saja. awalnya Kyuhyun
berpikir Hana mengucapkan selamat tinggal karena ia sudah tidak ada hubungannya
dengan Kyuhyun dan berbalik ke Yesung. Tapi ternyata ia salah. Kata Yesung,
Hana terakhir menghubungi Yesung dan meminta maaf. Lagi, ia percaya. apakah itu
benar? Hanya Yesung yang tau.
**************
Kyuhyun mendengus saat melihat Yesung
ada di rumahnya. Sudah beberapa hari Yesung dengan seenak hatinya menginap di
rumah Kyuhyun. kyuhyun melepaskan septunya, meletakkannya di rak. Lalu menatap
Yesung. Yang ditatap hanya bisa nyengir tanpa merasa bersalah.
“menginap lagi?” kata Kyuhyun
menghampiri Yesung dan duduk di sebelahnya.
“tentu saja. lagian orang tuamu tidak
keberatan”
“ya, tapi aku sangat sangat keberatan”
jawab Kyuhyun tajam.
“ommo, ayolah. Kau tau, aku sedang
malas di rumah” melas Yesung.
Kyuhyun terkekeh. Kasian sekali nasib
Yesung. Ia dijodohkan orang tuanya. Yang ia tau, yeoja yang akan dijodohkan
sama Yesung bernama Nara. ia sudah melihatnya, yeoja itu cantik dan manis,
sopan. Itu yyang ia lihat. Tapi kata Yesung, yeoja itu sangat menyebalkan. Makanya
Yesung tidak mau, ia sedikit menghindari orang tuanya sebagai bentuk
ketidaksukaannya karena memaksa Yesung.
“sampai kapan kau menghindar hmm?”
kata Kyuhyun.
“entah, sudahlah aku malas membahas
itu”
“ok, ok, jadi kau membawa apa?” tanya
Kyuhyun saat melihat di meja ada bungkusan. Sepertinya makanan.
“ahh, ini es cream dan coklat. Aku membelinya
banyak. Sepertinya kita butuh cemilan”
Kyuhyun mengerutkan dahinya. Aneh. Yesung
terlihat sangat senang menceritakan tentang es cream dan coklat. Yesung bahkn
kini tengah membuka satu coklat dan memkannya.
“sejak kapan kau suka coklat?” tanya
Kyuhyun heran.
Yesung menghentikan makannya sejenak.
“ne?”
“bukannya dulu kau bilang kau muak
dengan semua makanan itu? bahkan ka uterus mengolok ngoloknya karena yeojamu,
Nara menyukainya” jelas Kyuhyun membuat Yesung terlonjak. Benar apa yang
dikatakan Kyuhyun. kenapa ia bisa menyukai makanan itu. ia bahkan benci sekali
dengan semua itu. atau gara gara Nara terlalu sering membelikannya coklat dan
Es cream.
Tidak tidak
Ia mulai gila.
Melihat Yesung yang linglung dan
kebingungan membuat Kyuhyun terkekeh.
“sepertinya kau mulai terjebak cinta Yesung-ah,”
“yak apa yang kau katakana setan, aku
hanya ingin saja. kenapa kau sangkutkan dengan Nara. ” Yesung mengatakan itu
sedikit marah.
“oh, aku bahkan tidak bilang Nara”
berhenti sebenatr. Begitupun Yesung yang masih dengan wajah linglungnya. “hey, kau
juga pernah bilang tidak akan pernah menyebut namanyakan? Ckk, kau benar benar cinta
pada yeoja itu”
“m-mwo? Ak- aku. Tidak”
Kyuhyun berdecak. Bahkan terlihat
dengan jelas jika Yesung tengah berbohong. Tidak akan Yesung mengatakan dengan
gagap seperti itu. jelas sekali Yesung menyukai Nara.
“sepertinya kau perlu kaca. Kau bahkan
pernah mengatakan jika aku pengecut karena tidak berani mengungkapkan
perasaanku pada Hana. Lihat dirimu, kau sama saja denganku”
“yak..”
****************
Seperti biasanya Kyuhyun jika hari
senin akan banyak pekerjaan. Mungkin ia akan pulang nanti malam. Kini baru
pukul 4 sore, masih ada beberapa laporan yang harus ia tunjukkan pada Yesung. Perusahaannya
memang bekerja sama dengan Yesung.
“15 menit lagi saja aku menemuinya”
gumamnya pelan. Ia juga harus istirahatkan. Ia membuka ponselnya, terpampang
jelas foto Hana saat serius bekerja dulu. Kyuhyun memang pernah diam diam
mengambil gambarnya.
“kau pikir aku akan menyerah hah
yeoja jelek. Kau memang bisa bersembunyi saat ini, tapi, pada akhirnya aku
yakin kau tetap akan jatuh dipelukanku” kyuhyun terkekeh sendiri setelah
mengatakan itu. ia gilakan. Bicara sendiri pada ponselnya. semua itu gara gara
Hana.
Kyuhyun meneguk air putih di
hadapannya. Lalu mengambil telpon, menelpon kantor Yesung.
“hey, Jeremy Kim, kau dikantorkan?”
kata Kyuhyun setelah telpon diangkat tanpa mendengarkan dulu jawaban di
seberang sana.
“maaf tuan, tapi Tuan Kim sedang ke
rumah Tuan Cho bersama Paman dan Bibinya” jawab seorang yeoja, bukan Yesung. Kyuhyun
mengerutkan dahinya. Tuan cho? Rumahnya? Untuk apa? Bersama paman dan bibi?
“ke rumah Cho Kyuhyun?” tanya
Kyuhyun.
“ne”
Kyuhyun melongo. Dirinya ada disini,
mana mungkin Yesung ke rumahnya.
“hey, jangan berbohong. Aku di sini”
“mi-mianhae, apakah ini Tuan Cho?,
tapi Tuan muda tadi mengatakan pada saya ingin menemani paman dan bibinya ke
rumah Tuan Cho Kyuhyun”
Kyuhyun tak menjawabnya. Ia malah
menutup telponnya. Ada yang tidak beres. Ia harus memastikan apa yang
dilakukan. Jangan lagi Yesung menghancurkan kamarnya seperti kemarin. Ckk,
dasar namja itu seenaknya saja.
Kyuhyun pun beranjak pulang.
SKIP
Kyuhyun sampai di rumah. Benar. Ia melihat
mobil Yesung, dan mobil satu lagi, ia tidak kenal. Aneh, kenapa Yesung ke
rumahnya dengan bibi dan pamannya tanpa memberitahunya.
Kyuhyun melangkahkan kakinya. Membuka
pintu besar itu.
“aku pulang” kata Kyuhyun sedikit
berteriak. Membuat semua orang di ruang tamu menoleh ke arahnya. Kyuhyun tersenyum
saat mendapati tamu, membungkuk hormat. Lalu mendekati mereka. Tapi…
DEGH
Betapa kagetnya ia saat melihat yeoja
yang duduk di sebelah Yesung. Ia tidak salah lihatkan? Yeoja itu Hana. Ia tidak
mimpi. Yeoja itu benar benar Hana. Hana tengah tersenyum menatap Kyuhyun.
“eh, kau pulang secepat ini nak?”
kata Eommanya heran karena tidak biasanya Kyuhyun pulang cepat. Kyuhyun seolah
tuli ia terus menatap yeoja. Yeoja yang sudah dua bulan hilang entah kemana. Kini
ia berpenampilan sangat beda. Hana memakai kemeja chiffon ungu dan rok dengan
warna yang lebih gelap. Rambutnya dulu yang sangat rapi tidak ada lagi. Rambutnya
sudah berubah menjadi coklat dan bergelombang. Cantik. sungguh sangat cantik.
“Han-hana”
“oh, apakah dia Kyuhyun? Ia lebih
tampan aslinya”
“ne, ia pantas saja Hana langsung mau
saat dilamar Tuan Cho”
Kyuhyun mendengar itu. Kyuhyun
mendengar komentar tentang dirinya barusan. Lamaran? Ya Tuhan. Apalagi? Ia sudah
sangat terkejut dengan kedatangan Hana ke rumahnya dan sekarang tentang
lamaran? Ia benar benar sudah gila.
“Kyuhyun-ah, matamu bisa copot jika
terus menatap Hana seperti itu”
Kyuhyun buru buru mengalihkan
pandangannya saat Yesung berkata seperti itu. sial Yesung. Membuatnya malu saja. dan bodohnya, kenapa ia
tidak sadar jika matanya terus menatap Hana.
*************
Malam itu sangat-sangat indah di mata
Kyuhyun. Malam yang penuh ribuan bintang di langit. Apalagi di depannya ada
yeoja yang selama ini dinantinya. Saat ini mereka ada di beranda samping rumah.
Kyuhyun masih menatap Yesung dan Hana yang tengah asyik berbincang. Ingin sekali
ia bergabung. Tapi tidak, ia sedikit canggung.
Apalagi setelah penjelasan dari Appa.
Sekarang ia tau semuanya. Tau semua permainan yang dibuat Appa, teman temannya
dan yeoja itu. Ckk, ia benar benar kesal, kenapa mereka berbuat seperti
padanya. Jahat sekali hanya kerena ingin mengubah sikap Khyuhyun. Oke, memang
diakui rencana mereka berhasil. Tapi benar benar menyebalkan.
Tapi yang paling membuatnya kesal
adalah saat Yesung terus berbohong padanya. Tidak tau hana dimana. Menyembunyikan
Hana darinya. Padahal Yesung sangat tau dimana Hana. Tentu saja ia
sepupunyakan. Dan saat kyuhyun bertanya kenapa Yesung melakukan itu dengan gampangnya
Yesung menjawab ingin melindungi Hana dari setan seperti Kyuhyun. double sial.
“ahh, aku pulang dulu Hana” pamit
Yesung. Hana mengangguk. Yesung berdiri menghampiri Kyuhyun “Kyuhyun-ah, aku
pulang. Jangan macam macam padanya. Awas saja jika kau membuatnya seperti dulu”
kata Yesung.
Kyuhyun berdecak. Ia tidak bodoh
melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.
“arra-arra” jawab kyu cuek.
“semoga yeoja menyebalkan itu tidak
marah” gumam Yesung tapi masih di dengar Kyuhyun. kyuhyun lagi lagi berdecak. Yesung
selalu mengelak jika dibilang sangat peduli dan terperangkap oleh Nara. tapi nyatanya?
Ckk, munafik.
Yesung pun pergi. Kyuhyun mendekati
Hana dan duduk disampingnya.
“an-anyeong” sapa Kyuhyun kikuk.
“nado” balas Hana pelan.
“sudah lama tidak bertemu”
“ahh. Iya”
Diam.
Kyuhyun menghela nafasnya. kenapa ia
jadi gugup begini. Beda dengan dulu. Kyuhyun mengelus tengkuknya pelan,
menghilangkan gugup.
“bagaimana kabarmu?”
“ahh, seperti yang kau lihat. Aku baik.
Bagaimana denganmu?”
“nado”
“masih sering mabuk?” tanya Hana.
“ani-aniya”
“marah marah?”
“ani”
“sering berbohong dan berbuat curang”
“aniya, aku sudah tidak seperti itu”
“jinja?” kata Hana sedikit menggoda
Kyuhyun. Entah kenapa melihat sikap Kyuhyun membuatnya gemas saja. dimana
Kyuhyun yang dulu emm?
“tentu saja” jawab Kyuhyun cepat.
“masih sering menangis?”
“tentu sa… eh,” Kyuhyun tanpa sadar
menawabnya membuat Nara tertawa pelan. Kyuhyun sangat imut sekarang. “mak-maksudku
tidak” ralat Kyuhyun.
“ oh, jadi yang satu ini kau mau
berbohong”
“ok, ok, aku sesekali memangis”
“kenapa menangis”
“tentu saja karenamu” Jawaban Kyuhyun
membuat Hana diam. ahh, bodoh. kenapa Hana bertanya yang tidak tidak. “kau,
maksudku penampilanmu berubah” kata Kyuhyun mencoba memperbaiki suasana.
“sebenarnya aku memang seperti ini,
tapi aku mendalami peranku” jawab Hana.
“peran untuk membuatku seperti orang
bodoh?”
Hana diam. Ia mengginggit bibir
bawahnya. Ia jadi tidak enak dengan Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum. ia menarik kedua
tangan Hana. “kau tau bagaimana namja meminta maaf pada yeoja yang dicintainya?”
tanya Kyuhyun masih dengan senyum menawannya. Hana menggeleng pelan.
CUP
Kyuhyun mencium kedua tangan Hana
lembut membuat Hana terkejut.
“Kyu. Kyuhyun-ssi”
“aku meminta maaf atas semua yang aku
lakukan padamu Hana-ya. Maafkan aku jeongmal. Aku terlalu pengecut karena takut
menyatakan perasaanku padamu. Sebenarnya dari awal aku sangat mencintaimu Hana-
tapi … tapi aku takut.. aku..” Kyuhyun berhenti, ia tidak tau mengatakan apa-apa
lagi. Ia sudah sangat bersyukur Hana berada di depannya kini. “berikan aku
kesempatan memperbaikinya. Menikahlah denganku Hana-ya. Aku mohon”
“kyuhyun-ssi..”
“panggil aku Oppa, Na-ya” Sebelum Hana
menjawab Kyuhyun sudah menarik Hana. Hana hanya mengikuti Kyuhyun.
“kita mau kemana?”
“aku akan bicara pada orang tua kita
agar pernikahan dipercepat. Aku tidak sabar menunggu 1 bulan. Atau besok saja
kita menikah”
“MWO? Yak Kyuhyun-ssi, apa kau gila?”
“ne, aku memang gila karenamu Lee
Hana. Hey, aku sudah bilang panggil aku Oppa, tidak sopan sekali, berapa umurmu
hah?”
“shireo, shireo”
“kau tidak bisa menolaknya sayang”
“hey, aku bahkan belum menerimamu,
yak lepaskan, kau benar benar gila”
“tanpa kau jawab aku tau kau akan
menerimaku, kau juga mencintaiku kan?”
“Ya Tuhan.. ku kira kau sudah
berubah, tapi kau tetap pemaksa, dan menyebalkan sekaligus kejam”
“ya, aku akan berubah seperti itu
jika menyangkut tentang dirimu, calon istriku. I love You”
“yak CHO KYUHYUN”
Sepanjang jalan mereka terus berdebat.
Tapi dibalik semua itu, Hana tersenyum. ia senang sangat senang akhirnya Tuhan
mendengarkan doanya. Sejak awal memang Hana tidak bisa memungkiri jika ia akan
terus mencintai Kyuhyun apapun yang terjadi. Dan kalian harus tau, saat perlombaan
menyanyi, Nara menaruh masa depannya di tangan Kyuhyun, dengan memilih Kyuhyun.
“I Love You Too Kyuhyun Oppa”
END
0 komentar:
Posting Komentar