Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 22 September 2014

Pabo (Kyuhyun - Hana) Oneshoot


Pabo
Judul   : Pabo
Author : Lilian nay
Genre  : Romance, Happy Ending
Lenght : One Shoot
Cast    :
1.    Cho Kyuhyun
2.    Lee Hana
3.    Yesung
4.    Eunhyuk
5.    Donghae          


“ya aku memang bodoh. aku benar benar bodoh”

Hanya seorang wanita bodoh yang mau saja mengabdi pada orang yang sama sekali tidak peduli padanya. Semua pengorbanan yang wanita itu lakukan sebenarnya hanya sia-sia. Namja yang amat sangat dicintainya tidak pernah sekalipun mengerti. Tidak peka sama sekali. Akan tetapi dengan bodohnya wanita itu tetap bertahan. Melakukan apapun demi sang namja. Tanpa mengharapkan balasan.
Sama seperti halnya aku. Aku wanita bodoh itu. Kalian tau apa yang aku lakukan demi namja yang sangat aku cintai? Banyak. Tapi aku tidak tau apa yang kulakukan itu berharga dimatanya. Setiap malam, aku rela menemaninya lembur kerja. Padahal pekerjaan yang aku lakukan sudah selesai. Membuatnya makanan, sebisa mungkin membuatnya tidak bosan, membantunya agar ia menjadi seorang pria yang selalu bisa melakukan hal apapun di depan teman-temannya, pria yang selalu menang tanpa ada kata kalah “di depan teman temannya”. Aku yang membantunya semua itu, ani, malah lebih dari itu. Cho Kyuhyun, namja yang aku akui sangat sempurna di mata orang, tampan, kaya raya, pintar, tinggi, putuh. Apa kekurangannya? Di sempurna di mata orang lain, tapi tidak untukku.
Apa yang aku maksud dengan membantunya agar selalu menang di hadapan teman temannya? Apakah aku harus ceritakan? Itu sebuah kisah yang menjijikan menurutku. Saat itu, aku pulang bekerja kira kira jam sepuluh malam. Aku bekerja di perusahaan namja itu, Commanditaire Vennootschap CY and Co. seperti namanya CY and Co, CV itu didirikan oleh ayahnya Cho Young Hwan dan saudaranya, mungkin. Aku tidak terlalu paham. Yang aku tau, Kyuhyun hanyalah namja yang sangat beruntung, ia tinggal menjadi penerus usaha ayahnya tanpa perlu berusaha keras lagi. Ahh, kenapa jadi menceritakan hal itu. kembali lagi, saat aku pulang, tiba tiba ada yang menyeretku ke mobilnya. Mataku terbuka lebar saat mengetahui jika atasanku, Cho Kyuhyun di depanku. Tentu saja kau kaget. Karena selama ini kami tidak saling mengenal. Malah aku belum pernah berbicara padanya. Aku hanyalah pegawai rendah, jadi untuk bertemu dengan Kyuhyun itu hal yang langka.
Ia menyuruhku masuk ke mobilnya. Aku hanya menurut. Iyalah, ingat dia atasanku. Tak lama, ia melajukan mobilnya. Sebenarnya aku sangat penasaran. Apa yang akan ia lakukan. Apakah dia mengenalku?
“di mana rumahmu?”
“ne?” aku sedikit gugup sehingga tidak terlalu mendengar apa yang ia ucapkan.
“ckk, di mana rumahmu, dengarkanlah, aku paling tidak suka jika harus mengulang perkataanku”
Aku menunduk takut. Apakah aku membuatnya marah. Semoga tidak.
“Chun…chundong sajangnim”
Setelah aku menjawabnya ia tidak lagi bertanya. Lagi lagi hening. Aku harus bagaimana? Ohh, ini sangat canggung Tuhan.
“ehmm..” ia berdehem. Aku yang semula menatap luar jendela langsung menoleh ke arahnya.
“aku baru saja bertaruh pada temanku” katanya pelan. Aku hanya diam mendengarkan. Aku baru menyadari jika sedikit berantakan, tidak seperti yang aku lihat saat di kantor yang selalu rapi. Dan.. bau alcohol? Aku tidak tau pasti seperti apa baunya. Tapi sepertinya aku tidak salah, aku dengar memag dia suka minuman menjijikan itu.
Ia menghela nafas beratnya.
“aku bertaruh, menjadikanmu yeojachinguku”
“mwo?” aku membulatkan mataku lebar. Ya Tuhan, aku? Kenapa harus aku? Dan? Apakah sebelum ini dia mengenalku? Apa teman temannya juga mengenalku.
Dia menghentikan mobilnya di tepi. Ia langsung menatapku.
“kau bisa berpura pura menjadi pacarku untuk beberapa saat. Kau tau, aku tidak suka kalah. Aku janji kau akan aku jadikan manajer pemasaran”
“tap.. tapi..”
“haey, kau mau kupecat? Ayolah, hanya berpura pura. Lagian kau juga mendapat keuntungan”
Aku diam. ya, aku mendapatkan keuntungan memang, tapi seharusnya ia bertanya bagaiaman perasaanku. Dia menjadikan aku bahan taruhan. aku tidak terima. Tapi lagi- sialnya aku hanya bisa patuh. Apakah aku harus senang. Aku akan menjadi pacar seorang namja tampan kaya raya, dan sempurna. Ckk, malam itu aku berpikir ia tidak lagi sempurna, tidak seperti saat aku melihatnya pertama kali dan sangat memujanya. Ia namja yang egois dan kejam.
“hey, jawablah”
“ne” dengan berat hati aku menerimanya. Sedetik kemudain ia tersenyum licik. Oke, aku akui ia semakin tampan dengan senyumnya itu. tapi, dasar, ia pria brengsek.
“Mulai besok akan kuurus tentang jabantanmu yang baru. Dan aku, aku akan mendapatkan mobil Yesung, aku akan menghubungimu setelah ini untuk rencana selanjutnya. Jangan katakana ini pada siapapun”
Diam. Lidahku kelu. Sebenarnya aku ingin protes. Hanya karena mobil ia tega menjadikan aku barang taruhan. apakah ia tidak bisa membelinya. Atau memang mobil milik Yesung sangat berarti untuknya. Sial. Aku akan membunuh Yesung setelah ini.

Semenjak malam itu aku resmi menjadi pacar pura-pura bosku. Dia selalu menghubungiku untuk melakukan apa yang ia suruh. Dan sudah 3 bulan aku melakukan itu. selama itu juga aku melakukan apapun demi dirinya, bahkan sudah menjadi kebiasaanku selalu berada di sisinya.
Tentang jabatanku? Ia menepatinya. Membuat ruanganku lebih dekat dengannya, sehingga kapan saja aku bisa masuk dan keluar ke ruangannya.

“Hya, jangan diam saja” bentaknya membuat aku terlonjak dari lamunanku. Bodoh. aku lupa jika sekarang aku tengah berada di ruangannya. kenapa aku malah mengingat masa laluku itu.
“apa yang harus aku lakukan sajangnim” kataku sedikit tidak suka. tentu saja aku tidak suka. Dia lagi lagi bertaruh pada temannya jika ia akan menjadi juara satu menyanyikan lagu ballad besok. Aku sudah bilangkan, ia tidak sempurna. Ia sedikit bodoh juga. Sudah tau jika suara Yesung lebih bagus darinya masih saja bilang ia akan menjadi yang pertama. Untuk yang satu ini apa yang bisa aku lakukan?
Kemarin ia lagi lagi bisa membuktikan jika ia bisa tidak minum wine atau minuman sejenis itu dalam waktu satu minggu. Sedikit banyak, berkat aku ia bisa melakukannya. Iyakan? Saat ia juga bilang bisa menaikkan harga saham, lagi lagi aku juga berperan dan ia berhasil.
Tapi untuk yang satu ini?
“kau bisa membayar pe…”
“tidak” potongku tegas. Aku memang selalu patuh padanya. Tapi tidak untuk berbuat curang. Aku ingin ia jujur. Menang bukan karena curang.
“sial, kau menolak?” ia seperti tidak suka dengan apa yang aku katakana. Aku tidak takut. Aku mengangguk mantap. Kulihat rahangnya mengeras. Ok, jujur aku sedikit takut jika seperti ini.
“sajangnim, ini sudah malam dan anda belum makan, aku akan membelikan, anda…”
“jangan mengalihkan pembicaraan Lee Hana” ucapnya penuh penekanan.
Aku menghembuskan nafasku pelan. Kalian lihatkan? Kami bahkan tidak seperti berpacaran. Aku malah seperti maidnya yang bisa disuruhnya kapanpun yang ia mau.
“maaf sajangnim, tapi aku tidak mau berbuat curang. Memangnya kenapa jika nada kalah satu kali ini. Jika saja orang lain tau mungkin…”
BRAKKKK
Ia berdiri sambil memukul meja kerjanya keras. Aku menunduk takut. Ia berubah mengerikan hari ini. Namja jahat ini sungguh membuatku tidak bisa melawannya. Selama ini aku selalu berusaha merubahnya agar ia lebih baik. Tapi nayatanya, sepertinya sia sia saja.
“kau… kau tidak berguna”
Aku mendongakkan wajahku. Aku tidak salah dengarkan. Sabar sabar. Aku sudah bisa menghadapi lidah tajamnya itu. Aku mengepalkan tanganku kuat kuat agar bisa lebih baik dan sabar menghadapinya.
“tidak berguna? Bahkan aku selalu membantumu sajangnim, membuatmu sempurna di mata orang”
“itu memang tugasmu. Aku selalu memberimu uang lebih untuk tugasmu. Katakan berapa yang kau butuhkan, apakah itu kurang?”
Aku diam. Jadi selama ini ia hanya mengangapku yeoja mata duitan. Oh Tuhan. Aku semakin mengepalkan tanganku. Aku harus menahannya. Aku tidak mau terlihat lemah dan tiba tiba menangis di hadapannya.
“anda bukan manusia sempurna Cho Sajangnim, jadi jangan pernah menganggap semua yang ingin anda lakukan bisa tercapai” aku memberanikan diriku berkata tajam padanya. Walau aku masih menunduk tidak berani melihat wajah kemarahannya itu.
“kau benar benar berani sekali Lee Hana. Sialan” katanya pelan tapi penuh penekanan. Kemudian ia mengambil jasnya dan beranjak meninggalkanku. Aku hanya mematung. Saat dia membuka pintu, aku berkata..
“makanlah Oppa, kau belum makan dari siang”
Dia menghentikan langkahnya sebentar tapi tidak mau menghadap kearahku. Aku kali ini memanggilnya Oppa sama seprti saat aku memanggilnya di depan teman temannya. Aku bisa melihat senyum liciknya dari samping.
“siapa kau berani menyuruhku”
“saat ini aku sedang berperan menjadi yeojachingumu Kyuhyun Oppa”
Lagi, semakin terlihat senyum mirinya itu.
“kau lupa Hana, ini hanya pura-pura” katanya sebelum melangkahkan kakinya lagi. Ia sedikit membanting pintu. Meninggalkanku sendiri. samar samar aku juga mendengar ada namja yang berteriak memanggilnya. Yesung Oppa dan Donghae Oppa.
Aku menurunkan bahuku yang tadi tegang. Seperti inilah aku, aku akan merasa lega jika ia tidak di sampingku. Tapi juga khawatir apa yang akan ia lakukan di luar sana. apakah setelah ini ia akan makan. Atau ia akan mabuk lagi. Oh Tuhan, jangan lagi. Aku bersusah payah menghilangkan kebiasaan buruknya itu.
Aku yang kelalahan, berniat keluar dari ruangan besar ini. Tapi saat aku mau keluar kulihat Yesung dan Donghae Oppa yang membuka pintu dan menatapku seolah bertanya apa yang terjadi pada Kyuhyun.
“oppa, aku lelah” kataku pelan. Dan kulihat Yesung dan Donghae oppa megerti keadaanku.
“ayo istirahat. Ruangan Ahjussi tidak buruk” kata Yesung Oppa, ia menarik tanganku dan mengganggamnya pelan. Menuntunku ke ruangan Cho Sajangnim, ayah Kyuhyun. Sedangkan Donghae Oppa mengikuti kami berjalan di samping Yesung Oppa.

***********************


Aku duduk di sofa empuk di ruangan tuan Cho. Ahh, aku merasa lebih baik sekarang. Aku bahkan meletakkan kepalaku di pundak Yesung Oppa. Nyaman sekali. Lagi pula Yesung oppa yang menawariku untuk memimjam bahunya.
“sekarang diamana anak nakal itu?” tanya tuan Cho sedikit emosi setelah mendengarkan ceritaku tadi.
“aku sudah menelpon Hyukjae Ahjussi, ia akan segera menemukan Kyuhyun” kata Yesung Oppa.
“ahjussi bolehkan aku minum?” Donghae tanpa rasa sopan langsung mengambil soft drink yang ada di meja tuan cho. Tidak heran jika Yesung maupun Donghae oppa tidak sopan. Mereka sudah sangat akrab dengan Tuan Cho. Begitupun aku.
“ambiil saja, tak biasanya kau ijin dulu” jawab Tuan Cho sedikit bercanda. Donghae hanya nyengir tanpa dosa. Lihat saja kelakuannya masih seperti anak lima tahun saja.
Aku menegakkan dudukku dan meneguk minuman yang Donghae berikan padaku. Ahh, leganya. Aku sebenarnya memang kehausan dari tadi. Tapi aku masih punya malu jika aku melekukan apa yang tadi Donghae oppa lakukan.
“bolehkan aku berhenti Tuan Cho, aku lelah. Sepertinya apa yang aku lakukan sia-sia” kataku pelan tapi membuat Tuan Cho mengerutkan dahinya. Yesung Oppa malah mencubit pipiku. Aku menatapnya tidak suka. mentang mentang dia kakakku, ia melakukan apa yang ia suka. cihh, namja ini menyebalkan. Dari awal, ia juga melibatkan aku di permainan ini. Oh, aku lupa memberitahu jika Yesung Oppa adalah kakak sepupuku. Tentu saja kami sangat dekat.
“yak Oppa” aku tidak terima.”
“hey, kenapa kau bicara seperti itu jelek, apa yang sudah kau lakukan itu tidak sia-sia” ucap Yesung Oppa.
“tapi aku tidak suka Kyuhyun selalu menindasku. Memanggilku wanita tidak berguna bahkan sering memanggilku sialan. Aku sudah bersabar selam ini menghadapinya”
Semuanya diam setelah aku bicara. Aku melihat Tuan Cho yang sepertinya tidak enak denganku. Apakah aku keterlaluan menjelek-jelekkan anaknya? Tapi aku sudah benar benar muak.
Kalian tau aku bisa berada di sini? Aku dimintai tolong Tuan Cho untuk bisa merubah kelakuan buruk anaknya itu. Yang menggunakan kekuasaan dan kekayaannya untuk melakukan apa yang ia inginkan. Tuan Cho sudah tidak bisa berbuat apa-apa untuk bisa merubah kelakuan Kyuhyun, makanya ia meminta bantuan Yesung, Donghae dan Eunhyuk Oppa. Dan itu berdampak padaku, waktu itu aku pernah melihat Yesung dan Kyuhyun bersama, aku bilang pada Yesung Oppa tertarik pada Kyuhyun. membuat Yesung Oppa menadap ide melibatkan aku. Dan dengan bodohnya aku menerimanya. Kenapa? Tentu karena aku peduli dengan Kyuhyun.
Sebenarnya dari awal aku memang tau jika Kyuhyun akan memintaku untuk menjadi pacar pura puranya. Perlahan aku berusaha merubahnya. Ia sudah mulai giat bekerja, tidak menyuruh bawahannya seenak jidatnya, menjauhi minuman menjijikan itu. semoga saja itu berlangsung terus menerus. Tapi setelah apa yang ia lakukan tadi membuatku ragu. Apa yang aku lakukan tidak ada gunanya.
“ahh, Hana-ya, maafkan aku, gara gara anakku, kau jadi seperti ini, ah ani, ini gara gara aku yang tidak bisa mendidik anakku dengan baik” kata Tuan Cho. Aku yang mendengarnya jadi tidak enak. Ahh, apa aku keterlaluan?
“ahh, ani bukan begitu. Aku hanya merasa bersalah tidak bisa menjalankan tugasku dengan baik. Maafkan aku”
“tidak Hana-ya, aku sebagai seorang ayah seharusnya turun tangan melihat kelakuan anakku. Tapi, kalian taukan jika Kyuhyun di depanku terlihat seperti anak yang sangat baik. Aku harus bagaimana” tutur tuan cho terlihat frustasi. Ahh, Kyuhyun benar benar keterlaluan. Apakah aku harus tetap bertahan? Tapii…
“hey, ahjussi, jangan putus asa. Aku yakin, Kyuhyun semain dewasa. Ia akan berubah” timpal Donghae.
“biarkan dulu Kyuhyun, maafkan aku. Aku yang melibatkan Hana. Sekarang kau boleh berhenti Hana-ya. Aku akan mengurus Kyuhyun” Yesung ikut berkata. Aku melihat Yesung Oppa, ia juga sepertinya merasa bersalah melibatkan aku. Ahh, aku jadi merasa tidak enak.
Maafkan aku Yesung Oppa, Cho Sajang.


****************


Aku tengah terlelap. Tadi aku pulang jam 3 sore, jadi aku bisa tidur puas di rumah kontrakanku. Selama 3 bulan lebih aku tinggal di sini. Agar lebih dekat dengan kantor dan…Kyuhyun. ok, sore ini sepertinya aku bisa istiharat dengan dengan tenang mengingat tadi Kyuhyun mendiamiku. Sepertinya ia masih marah.
DUG
Kurasakan, ada suara dan hantaman kecil di ranjang. Ahh, mungkin mimpi.
Dug dug
Suara itu semakin keras. Ranjangku sedikit bergerak. Sial. Ini menganggu. Aku bisa merasakan ada yang menendang kaki ranjang tidurku yang kecil ini.
“HYA”
Aku membuka mataku saat mendengar suara namja di kamarku. Astaga. Aku langsung bangun. Aku melihat Kyuhyun yang masih menendang nendang kaki ranjang. Apa yang ia lakukan sih. Membangunkanku dengan cara seperti itu.
Mataku berkedip kedip menyesuaikan cahaya.
“palli  ireona” kata si tukang perintah itu. Ia memang memaksaku untuk memberikan password rumahku. Bodohnya aku malah lupa mengunci kamarku hingga ia bisa masuk seenak jidatnya.
“ada apa Tuan Muda Cho Kyuhyun, aku benar mengantuk”
“kau lupa hari ini aku akan tampil menyanyi. Kau malah tidur hah? Dasar bodoh” bentaknya.
Siapa yang bodoh sebenarnya. Bukankah ia kemarin mengolok ngolokku, marah marah mengatakan aku yeoja tidak berguna. Ku kira ia tidak perlu bantuanku lagikan? Tapi kenapa ia malah di hadapanku menyuruhku bangun dari tidur indahku. Menyebalkan. Aku tak menanggapinya. Aku turun dari ranjang dan beranjak ke kamar mandi.
Bisa kulihat dari ujung mataku, jika mulut Kyuhyun komat kamit tidak jelas. Ia kesal mungkin gara gara aku tidak menanggapinya.
“hey, mau kemana kau. Aku bicara padamu Hana”
Aku membalikkan badanku menatapnya tajam. Ia hanya diam. mungkin heran melihatku yang masih mengantuk dengan mata merah karenanya. Aku tidak peduli lagi dengannya. Aku tidak takut lagi.
“bisakah kau diam, kau benar benar cerewet, aku mau bersiap menemanimu Tuan Kyuhyun terhormat. Dan aku harus mandi”
Waw, aku benar benar tak sadar berkata kasar pada Kyuhyun. ini yang pertama. Apkah setelah ini ia akan marah besar. ahh, aku tidak peduli. Aku bisa melihatnya tercengang dengan perkataanku. Kau pikir aku tidak berani padamu Cho.
Kyuhyun menerjabkan matanya beberapa kali. Saat aku mau berbalik, aku mendengar ucapannya pelan.
“kau benar benar menakutkan jika bangun tidur”
Itu sisi lainku, kau harus tau Cho Kyu. Aku sebenarnya juga heran. Kenapa ia diam saja. biasanya ia akan marah dan mengancamku. Sepertinya sifatnya sudah mulai berubah.

*******************


Kini sangat ramai di café Kona Beans, sepertinya banyak yang ingin melihat pemilik dari restaurant itu berlomba. Restaurant itu memang dibangun mereka berempat, maksudku Kyuhyun, Yesung, Donghae, dan Eunhyuk.
Kulihat Yesung Donghae dan Eunhyuk Oppa yang duduk di ruang khusus, ada juga yeoja cantik Jina, yeoja yang tengah Donghae Oppa kejar kejar. Kyuhyun menarik tanganku dengan cepat.
“pelan pelan sajangnim” protesku.
“panggil aku Oppa, kau lupa jika kau adalah yeojaku”
“pura pura, Oppa juga tidak lupakan?” jawabku membuatnya menoleh ke arahku. Tapi aku mengalihkan pandanganku. Aku menggunakan tangan kiriku untuk melambaikan pada namja namja itu lalu disambut mereka.
Kyuhyun berdecak.
“jangan mencoba menarik perhatian mereka” kata Kyuhyun. sabar sabar Hana. Sepertinya apa yang aku lakukan semuanya salah di mata Kyuhyun. jadi apa yang harus aku lakukan hah. Aku muak jika seperti ini terus. Jika saja Tuhan mau mengabulkan doaku, aku ingin perasaanku terhadap Kyuhyun dihilangkan saja. aku sudah lelah mencintainya.
“oke karena semua sudah datang, kita buat kesepakatan” kata Eunhyuk. Aku duduk di sebelah Kyuhyun dan mendengarkan si paling jelek dinatar mereka, tapi penuh pesona itu.
“kalian menyebutkan satu permintaan dan akan terkabul jika menang” lajutnya.
“kalian? Apakah kau tidak ikut?” tanya Kyuhyun pada Eunhyuk. Kau tersenyum. yang ku tau sih suara Eunhyuk jelek. Kekek, ia akan kalah aku jamin.
“aniya, jika saja boleh menari, aku akan melakukannya” jawabnya. Lihatkan, ia saja takut.
“sebutkan permintaan kalian”
“aku mau kau berdandan layaknya yeoja, berfoto dan upload ke instagram” kata Kyuhyun. eunhyuk melotot. Tentu saja karena Eunhyuk yang jadi sasaran. Yang lain malah tertawa senang, termasuk aku. Lihatkan, Kyuhyun memang kejam.
“silan kau, yak semoga saja kau kalah” umpat Eunhyuk tidak terima.
Kyuhyun malah tertawa senang. Aku jadi khawatir jika Kyuhyun memang, kasihan Eunhyuk Oppa. Tapi kenapa aku merasa Kyuhyun seolah tidak khawatir jika ia kalah. Beda dengan dulu. Apakah ia sudah merencanakan sesuatu?
Aku sedikit mendekat ke arah Kyuhyun, menyentuh lengan atasnya. Ia menoleh ke arahku.
“kau melakukan sesuatu?” bisikku. Aku melihatnya menatapku tidak suka. tapi ia juga tidak menjawab. ya Tuhan, bagaimana jika ia memang melakukan hal curang.
“Apa yang kau inginkan Hae?”
“karena aku baik hati, aku hanya menginginkan Kyuhyun tidak berbicara kasar dan mengolok olok orang seenaknya saja. dan berbicara sopan pada kita” permintaan Donghae membuatku tersenyum. aku tau, ia juga berusaha membuat Kyuhyun berubah.
“ohh, aku?” Kyuhyun menujukkan dirinya sendiri.
“tentu saja, kau maknae diantara kami, tapi aku benar benar muak dengan lidah tajammu itu”
“arra, tapi aku tidak yakin jika kau menang”
Lihat. Aku semakin curiga. Kenapa ia seoptimis itu.
“bagaimana jika aku yang menang?” kata Yesung Oppa membuat semua menolehnya. Oppa mengambil minumnya dan meneguknya hingga setengah. “aku mau kau..” Yesung menunjukku. Aku kenapa aku. Awas saja jika permintaannya aneh aneh. Aku akan mencincangnya. Aku mendengarkan kalimat selanjutnya “… putus dengan Kyuhyun”
Hening
Tak ada yang bicara. Yesung oppa terlihat serius mengucapkan itu. apakah itu ia lakukan agar aku bisa terbebas dari Kyuhyun? tiba tiba saja hatiku bergetar. Apakah aku harus senang atau sedih. Aku sendiri juga tidak tau. Tapi..
“wae. Kau menyukai Hana?” tanya Khyuhyun juga serius.
“jika iya apakah ada masalah?”
Lagi lagi diam.
Bodoh, kenapa Yesung oppa bilang seperti itu. hey, siapapun biacaralah. Buat suasana tidak seserius ini. Bahkan Kyuhyun diam mematung menatap Yesung tajam. Aku tidak tahan lagi. Aku berdiri dan pergi dari kumpulan namja namja itu. Lagi lagi aku jadi barang taruhan. brengsek, aku tak peduli Yesung dan Eunhyuk Oppa yang memanggilku.
Aku duduk di meja pojok. Memainkan ponselku. Sepertinya acara sudah dimulai. Aku berheti menatap ponselku saat mendengar Kyuhyun sebagai peserta pertama menyanyi. Tak dipungkiri, suaranya sangat sangat bagus. Ia bernyanyi dengan serius. Tak disangka ternyata Kyuhyun bisa seperti itu. ia menatapku seklias. Ya, aku bisa melihat itu. Aku mengalihkan pandanganku. Tatapannya lagi lagi membuatku goyah. Rasanya aku tidak mau terlepas darinya.
Saat ia selesai, selanjutnya Donghae oppa. Aku tersenyum melihatnya. ia sungguh tampan. Jika dintanya siapa yang paling tampan dinatara keempat namja itu, aku akan langsung berteriak Donghae oppa. Ia sangat manis.
“minum” kata namja yang baru saja duduk di dekatku. Ia membawakan aku minuman. Aku melihatnya heran. Kenapa aku merasakan ia bukan lagi Kyuhyun yang kejam dan menyebalkan.
“minumlah Hana” katanya lagi. Aku menatap minuman itu. tak berniat meminumnya. Aku mendengar Khyuhyun menghela nafasnya.
“siapa yang akan kau pilih?” tanyanya pelan. Aku menoleh ke arahnya.  Memang yang akan menentukan siapa yang menjadi pemenang adalah semua pengunjung Kona Beans malam ini
“kau menyuruhku memilihmu?” aku balik bertanya. Ia meneguk minumannya lagi. Tak segera menjawab pertanyaanku. Aku sudah bilangkan, yuhyun mala mini aneh.
“tidak” katanya setelah meneguk minumannya. “kau kini bebas memilih” lanjutnya.
Tiba tiba jantungku berdebar cepat. Aku bisa menyimpulkan. Jika Kyuhyun, jika ia sepertinya menginginkan kalah. Apakah ia senang aku putus darinya? Tanganku bergetar. Aku meremas ujung bajuku. Aku ingin memangis. Kenapa sakit. Kenapa sakit sekali. Bukankah aku kemarin yang memutuskan untuk berhenti dari permainannya. Aku goyah. Aku harus bagaimana?
Aku dan Kyuhyun sama sama menoleh ke arah panggung saat Yesung Oppa bernyanyi. Sungguh, aku merinding mendengar suaranya. Nayanyiannya sangat sangat bagus melebihi Donghae maupun Kyuhyun. peluang untuk memang aku yakin sangat besar. Aku menoleh kea rah Kyuhyun, ia tersenyum melihat Yesung. bukan senyum licik yang sering aku lihat. Senyumannya tulus.
Jarang sekali bisa melihatnya tersenyum seperti itu jika ia memang tidak benar benar senang. Berarti mala mini ia sangat senang. Karena… melihat Yesung sangat bagus dalam bernyanyi itu artinya. Aku.. aku akan melepaskanmu Kyuhyun.

SKIP

Aku melihat layar computer. Aku gelisah. Siapa yang aku pilih? Yesung Oppa? Kyuhyun? ya tuhan. Aku ragu sekarang. Aku memejamkan mataku. Tanganku dua duanya berada di tombol 1 dan 3. 1 untuk Kyuhyun dan 3 untuk Yesung Oppa.
Semoga pilihanku tepat.
Klik
Aku bernafas lega setelah melihnya. Semoga pilihanku yang terbaik. Ini bukan soal siapa yang paling bagus dalam bernyanyi, tapi untuk masa depanku jugakan? Karena aku yang jadi bahan taruhan.
Aku keluar dari ruangan pemilihan dan menghampiri Yesung Oppa. Ia tersenyum padaku. Aku membalasnya.
“aku tau siapa yang kau pilih”
“aku tidak tau” jawabku. Ia terkekeh.
“aku tau, aku sudah bisa melihatnya dari sikapmu” aku tersenyum. ia memang sangat tau tentangku. Yesung Oppa, entah aku sangat nyaman berada di dekatnya. Aku senang ia selalu melindungiku. Ia sudah kuanggap sebagai kakak kandungku sendiri.
“Oppa, kau juga harus menyanyikannya untukku”
Ia tersenyum. lalu mengelus rambutku.
“arra-yo”

---

Kyuhyun POV
Aku melihatnya. aku melihat Hana bersama Yesung. Mereka terlihat sangat dekat. Hana tersenyum manis. Aku tidak pernah melihat senyumannya seperti itu jika ia berada di dekatku. Aku tau jika Yesung berbeda denganku. Yesung memperlakukannya sangat baik. Sedangkan aku?
Selama 3 bulan ini, aku hanya bisa menyuruhnya. Tak peduli padanya. Tapi, ia tetap bertahan. Ia bahkan selalu perhatian padaku. Dengan sabarnya, ia menghadapi kelakuan buruk. Kau tersenyum bodoh. pantas saja jika Yesung menyukainya.
Sama sepertiku.
Ia menyadarkanku, jadi nomor satu itu tidaklah penting. Selama ini aku selau nomor satu dengan berbagai cara yang aku lakukan. Tapi, tetap saja ia memilih Yesung. Awalnya malam ini aku akan terima jika aku tidak menang. Aku sudah merenung, ia benar. Memang dengan melakukan hal curang itu salah. Aku bukanlah namja sempurna. Hanya berlagak sok sempurna di mata semua orang.
Tapi saat aku mau menerima kekalahanku, Yesung, ia bilang aku harus putus dengan Hana. Membuatku goyah. Malam ini saja. aku ingin memang. Tolonglah Tuhan. Malam ini saja. setelah itu, aku berjanji akan menerima semua takdirmu. Aku berjanji. Aku begitu membuatuhkannya disamping. Sangat. Ia sudah menjadi bagian hidupku. Ia yang merubahku.
Aku mohon.
Malam ini saja.
Semua orang sedang rebut melihat siapa pemenangnya. Aku berjalan pelan ke arah monitor.
Seketika itu aku lemas. Aku kalah. Aku kalah dan itu artinya kau kehilangan Hana. Kehilangan yeojaku. Aku mengepalkan tanganku kuat. Berjalan dengan cepat ke ruang khusus, aku duduk dan menyenderkan kepalaku pada tembok. Mencoba menerima semua ini. Sakit. Ya Tuhan, apakah ini karmamu. Aku tidak mempergunakan kesempatan saat hana ada bersamaku. Percuma saja, usahaku sia sia. Padahal, saat aku melihatnya sebagai pegawaiku, aku sudah berniat ingin memilikinya. Apalagi saat Yesung bertaruh menjadikan Hana yeojachinguku, peluang besar bagiku untuk semakin dekat dengannya. Tapi saat peluang itu sudah terbuka, aku malah melepaskannya begitu saja. aku orang terbodoh di dunia ini.
“gwenchana-yo?”
Aku membuka mataku, menegakkan tubuhku. Di depanku sudah ada Eunhyuk dan Yesung, serta yeoja yang telah memporak-porandakan hatiku, Hana.
“kau kalah” kata Yesung pelan. Aku tak menjawab. aku tak bisa menjawabnya. Lidahku kelu. Jika saja aku boleh berteriak aku tak mau melepaskan Hana. aku akan melakukannya. Tapi kata-lata Hana terngiang di kepalaku. “aku suka namja yang jujur dan menerima kekalahannya. Menang bukanlah segalanya”
“arra, arrayo” jawabku lirih.
Aku melihat jam, sudah pukul 11 malam. Aku berdiri dan menarik tangan Hana.
“kau harus pulang” kataku. Ia tak melawan. Hanya menurutiku. Aku mulai beranjak. Yesung dan Donghae hanya diam saja. aku yakin setelah ini mereka aku akan dihujam banyak pertanyaan dari mereka. Aku hanya akan mengantar Hana pulang. Aku akan kembali lagi setelah ini.
Dalam perjalanan kami saling diam. Seperti biasa, ia akan melihat ke arah luar. Memang seperti ini kami. Aku menatap mobilku, ini mobil taruhan yang Yesung berikan padaku. Yang mempertemukan aku dengannya, dan kali ini yang memisahkan aku juga dengannya. Bagus. Sial.
Aku semakin menggenggam setir mobilku kuat. Aku tidak boleh emosi. Tidak. Hana tidak suka aku seperti itu. Aku hanya serius menatap jalan. Tanpa terasa sampailah aku di depan rumah sewaannya. Ia keluar dari mobil tanpa mengucapkan apapun. Aku masih diam sambil menatapnya. Tapi sebelum ia membalikkan badanya, ia membuka kembali pintu mobil.
“khamsahamnida sajangnim” katanya pelan.
Tidak, jangan ucapkan terimakasih. Jangan. Seperti kita akan berpisah saja Hana. Tapi bukankah itu benar. Ia tiba tiba menarik bajuku yang ada di bahu. Aku tak mengerti apa yang ia lakukan.
“turun dulu” suruhnya. Aku heran. Kenapa malah menarik bajuku, bukan tanganku saja. apa ia takut? “ayo sajangnim, turun, aku akan membuatkanmu makanan. Kau tadi tidak makan di restaurantkan?”
Aku mengerutkan dahiku. Ia masih sempat peduli padaku. Apakah ia terlalu polos atau bodoh hah. Bukankah sebantar lagi aku akan berpisah dengannya. Tak ada lagi pacaran pura pura. Ckk, kenapa harus pura pura.
Aku menurut. Aku turun dan mengikutinya masuk ke dalam. Ia tampak sibuk membuatkanku makanan. Aku hanya melihatnya dari meja makan. Cantik. selalu cantik. Tak berapa lama ia membawakan aku makanan, tak tau namanya. Na, hanya menatap makanan itu.
Melihatku hanya diam saja. Ia mengambil alih makanan dihadapanku. Menyendoknya lalu menyuapiku. Aku menerimanya dengan senag hati. Aku suka. Sangat suka. Inilah hana. Ia yeoja yang sangat pengertian. Jika saja ia bersikap seperti ini tiap hari padaku. Andai saja… andai saja aku bukan pengecut. Aku akan mengatakan padanya aku sangat menyayanginya dari awal. Bukan malah selalu membuat onar untuk menarik perhatiannya. Kyuhyun kau sangat bodoh.
“ayo putus”
UHUK UHUK UHUK…
Mendengar perkataannya membuatku tersedak makanan yang sedang aku kunyah. Aku langsung mengambil tissue dan memuntahkan makananku. Tenggorokanku seperti disayat. Sangat sakit. Oh my, kenapa ia mengatakannya saat aku sedang makan.
UHUK UHUK..
Aku terus terbatuk. Ia berlari mengambil air putih. Aku bisa melihatnya tengah khawatir padaku. Memberikan air itu padaku. Sepertinya mataku sudah memerah. Oh, sangat sakit.
“gwenchana… gwencahan?” tanyanya sambil mengusap mulutku dengan tissue. Aku tak menjawabnya. Tentu saja aku tidak bbaik baik saja. kau yang membuat aku gila Lee Hana. Kau benar benar berbahaya.
Aku harus segara pergi. Aku tidak mau pembicaraan ini berlanjut. Aku beranjak. Lama lama bersamanya membuatku semakin tidak bisa melupakannya.
“aku pulang” pamitku. Ia mengikutiku dari belakang. Lalu lagi-lagi menarik ujung kemeja belakangku. Aku berhenti sebenatr menetapnya. Matanya sedikit merah. Apakah ia mengerti apa yang aku rasakan?
“apakah Oppa tau bagaimana cara yeoja Indonesia mengatakan selamat tinggal?” tanyanya. Lagi lagi aku tidak tau apa maksudnya. Ia membuatku bingung. Kenapa harus bertanya seperti itu disaat seperti ini? Aku tersentak kaget saat tiba tiba ia mengambil tanganku. Lalu… Menciumnya dengan lembut.
Mataku membuka sempurna. Darahku berdesir cepat. Jantungku berdetak tak karuan. Aku… aku bisa gila. Ia mencium tanganku. Sekali lagi aku tak percaya HANA MENCIUM TANGANKU. Aku sudah benar benar gila.
“selamat tinggal Oppa, semoga kau selalu bahagia”

**************



NORMAL POV

Keesokan hari, pagi
Terlihat namja yang terus menatap beberapa kertas di atas meja. Matanya merah sedikit berair. Rahangya mengeras. Tangannya mengepal kuat. Tubuhnya tegang, tak percaya apa yang ia lihat saat itu. Kyuhyun namja itu tiba tiba mengeluarkan air matanya. Badannya tiba tiba lemas.
Hana mengundurkan diri.
Hana sudah berbenah pagi pagi sekali
Hana
Hana pergi
Hana sudah pergi
Ia bahkan belum sempat melihatnya, dan berita mengejutkan itu datang. Kenapa harus secepat ini. Kyuhyun belum siap. Ia bahkan berniat akan menampakkan wajah cerianya pada Hana pagi ini, ia akan membuktikan bahwa ia baik baik saja. tapi takdir berkata lain, Hana sudah pergi.
Kyuhyun bahkan lebih emosi saat melihat black card milik Hana, pemberiannya. Komplit beserta surat suratnya. Bahkan isinya tak sepeserpun pernah diambil oleh Hana. Apa sebenarnya yang diinginkan Hana?
Kyuhyun dengan cepat langsung beranjak keluar. Mengambil mobilnya, melajukan mobil itu ke kontrakan Hara. Saat sudah sampai, Kyuhyun langsung berlari. Mencoba membuka pintu utama. Tapi.. sudah beberapa kali ia mencoba memasukkan password dan selalu gagal. Kemana lagi ia bisa menemukan Hana?
Yesung?

*************


1 bulan kemudian…
Kyuhyun duduk di sofa empuknya, menyenderkan kepalanya pada tangan sofa. Ia meluruskan kakinya. Ia menatap TV yang ada di depannya. sebenarnya bukan TV yang ia perhatikan. Entah, mungkin pandangan kosong. Sudah satu jam ia seperti itu. ia sudah cukup lelah dengan pekerjaannya di kantor.
“eh, kau sudah pulang sayang?”
Kyuhyun menoleh saat mendengar ibunya. Kyuhyun hanya menjawabnya dengan senyum. Ayahnya juga sudah pulang bersama ibunya. Mereka mendekati Kyuhyun.
“sudah makan?” tanya Eommanya lagi.
“belum, Kyuhyun menunggu Eomma dan Appa” jawab Kyuhyun. Ia menegakkan duduknya kali ini.
Eomma dan Appa Kyuhyun baru saja pulang dari rumah Ahra. Tentu saja menjenguk cucu mereka sangat dibangga banggakan. Ia jadi iri dengan Ahra, kakak perempuannya. Sudah menikah dan mendapatkan namja yang ia cintai. Bahkan sudah mempunyai anak. Ia? Ia masih sendiri.
“kau sudah menyelesaikan laporannya?” kini Appanya yang bertanya.
“ne Appa. Ah.. bagaimana keadaan ponakan kecilku?” tanya Kyuhyun.
“ah, ia sangat semakin menggemaskan saja. lain kali kau harus menyempatkan waktu untuk berkunjung”
Kyuhyun lagi lagi tersenyum sambil mengangguk. “em, Appa, Eomma, Kyuhyun boleh meminta sesuatu?”
“ne katakana”
“aku ingin menikah” kata Kyuhyun mantap.
“mwo?” Eomma dan Appanya kaget mendengar penuturan Kyuhyun. kenapa tiba tiba ingin menikah?
“dengan siapa? Kau sudah punya calonnya?”
“Hana, aku ingin menikah dengannya”
“mwo?”
Lagi, orang tua Kyuhyun terkejut. Siapapun tau jika Hana tidak tau kemana. Ia tiba tiba menghilang satu bulan yang lalu. Semenjak Hana pergi Kyuhyun menjadi seperti ini. Menjadi namja ramah dan penurut. Bukan lagi namja yang merasa dirinya sempurna, tidak menyebalkan dan memerintah seenaknya.
Dan sekarang, Kyuhyun ingin menikah dengan Hana, sedangkan Hana sendiri tidak tau ada di mana.
“kau bicara apa Kyu, sudahlah. Ayo makan”
“shireo, Kyuhyun benar benar ingin menikah dengan Hana, Appa”
Appanya menggelngkan kepalanya melihat Kyuhyun merengek seperti anak kecil.
“bawa dia kemari jika kau bisa”
Mendengarnya Kyuhyun diam. membawa Hana? Bahkan Kyuhyun saja belum menemukan keberadaan Hana. Ia sudah mencarinya kemana-mana. Ia sudah bertanya pada Yesung, tapi Yesung juga tidak tau. Atau mungkin berpura pura tidak tau. Kyuhyun tentu saja percaya saja. awalnya Kyuhyun berpikir Hana mengucapkan selamat tinggal karena ia sudah tidak ada hubungannya dengan Kyuhyun dan berbalik ke Yesung. Tapi ternyata ia salah. Kata Yesung, Hana terakhir menghubungi Yesung dan meminta maaf. Lagi, ia percaya. apakah itu benar? Hanya Yesung yang tau.

**************



Kyuhyun mendengus saat melihat Yesung ada di rumahnya. Sudah beberapa hari Yesung dengan seenak hatinya menginap di rumah Kyuhyun. kyuhyun melepaskan septunya, meletakkannya di rak. Lalu menatap Yesung. Yang ditatap hanya bisa nyengir tanpa merasa bersalah.
“menginap lagi?” kata Kyuhyun menghampiri Yesung dan duduk di sebelahnya.
“tentu saja. lagian orang tuamu tidak keberatan”
“ya, tapi aku sangat sangat keberatan” jawab Kyuhyun tajam.
“ommo, ayolah. Kau tau, aku sedang malas di rumah” melas Yesung.
Kyuhyun terkekeh. Kasian sekali nasib Yesung. Ia dijodohkan orang tuanya. Yang ia tau, yeoja yang akan dijodohkan sama Yesung bernama Nara. ia sudah melihatnya, yeoja itu cantik dan manis, sopan. Itu yyang ia lihat. Tapi kata Yesung, yeoja itu sangat menyebalkan. Makanya Yesung tidak mau, ia sedikit menghindari orang tuanya sebagai bentuk ketidaksukaannya karena memaksa Yesung.
“sampai kapan kau menghindar hmm?” kata Kyuhyun.
“entah, sudahlah aku malas membahas itu”
“ok, ok, jadi kau membawa apa?” tanya Kyuhyun saat melihat di meja ada bungkusan. Sepertinya makanan.
“ahh, ini es cream dan coklat. Aku membelinya banyak. Sepertinya kita butuh cemilan”
Kyuhyun mengerutkan dahinya. Aneh. Yesung terlihat sangat senang menceritakan tentang es cream dan coklat. Yesung bahkn kini tengah membuka satu coklat dan memkannya.
“sejak kapan kau suka coklat?” tanya Kyuhyun heran.
Yesung menghentikan makannya sejenak.
“ne?”
“bukannya dulu kau bilang kau muak dengan semua makanan itu? bahkan ka uterus mengolok ngoloknya karena yeojamu, Nara menyukainya” jelas Kyuhyun membuat Yesung terlonjak. Benar apa yang dikatakan Kyuhyun. kenapa ia bisa menyukai makanan itu. ia bahkan benci sekali dengan semua itu. atau gara gara Nara terlalu sering membelikannya coklat dan Es cream.
Tidak tidak
Ia mulai gila.
Melihat Yesung yang linglung dan kebingungan membuat Kyuhyun terkekeh.
“sepertinya kau mulai terjebak cinta Yesung-ah,”
“yak apa yang kau katakana setan, aku hanya ingin saja. kenapa kau sangkutkan dengan Nara. ” Yesung mengatakan itu sedikit marah.
“oh, aku bahkan tidak bilang Nara” berhenti sebenatr. Begitupun Yesung yang masih dengan wajah linglungnya. “hey, kau juga pernah bilang tidak akan pernah menyebut namanyakan? Ckk, kau benar benar cinta pada yeoja itu”
“m-mwo? Ak- aku. Tidak”
Kyuhyun berdecak. Bahkan terlihat dengan jelas jika Yesung tengah berbohong. Tidak akan Yesung mengatakan dengan gagap seperti itu. jelas sekali Yesung menyukai Nara.
“sepertinya kau perlu kaca. Kau bahkan pernah mengatakan jika aku pengecut karena tidak berani mengungkapkan perasaanku pada Hana. Lihat dirimu, kau sama saja denganku”
“yak..”

****************


Seperti biasanya Kyuhyun jika hari senin akan banyak pekerjaan. Mungkin ia akan pulang nanti malam. Kini baru pukul 4 sore, masih ada beberapa laporan yang harus ia tunjukkan pada Yesung. Perusahaannya memang bekerja sama dengan Yesung.
“15 menit lagi saja aku menemuinya” gumamnya pelan. Ia juga harus istirahatkan. Ia membuka ponselnya, terpampang jelas foto Hana saat serius bekerja dulu. Kyuhyun memang pernah diam diam mengambil gambarnya.
“kau pikir aku akan menyerah hah yeoja jelek. Kau memang bisa bersembunyi saat ini, tapi, pada akhirnya aku yakin kau tetap akan jatuh dipelukanku” kyuhyun terkekeh sendiri setelah mengatakan itu. ia gilakan. Bicara sendiri pada ponselnya. semua itu gara gara Hana.
Kyuhyun meneguk air putih di hadapannya. Lalu mengambil telpon, menelpon kantor Yesung.
“hey, Jeremy Kim, kau dikantorkan?” kata Kyuhyun setelah telpon diangkat tanpa mendengarkan dulu jawaban di seberang sana.
“maaf tuan, tapi Tuan Kim sedang ke rumah Tuan Cho bersama Paman dan Bibinya” jawab seorang yeoja, bukan Yesung. Kyuhyun mengerutkan dahinya. Tuan cho? Rumahnya? Untuk apa? Bersama paman dan bibi?
“ke rumah Cho Kyuhyun?” tanya Kyuhyun.
“ne”
Kyuhyun melongo. Dirinya ada disini, mana mungkin Yesung ke rumahnya.
“hey, jangan berbohong. Aku di sini”
“mi-mianhae, apakah ini Tuan Cho?, tapi Tuan muda tadi mengatakan pada saya ingin menemani paman dan bibinya ke rumah Tuan Cho Kyuhyun”
Kyuhyun tak menjawabnya. Ia malah menutup telponnya. Ada yang tidak beres. Ia harus memastikan apa yang dilakukan. Jangan lagi Yesung menghancurkan kamarnya seperti kemarin. Ckk, dasar namja itu seenaknya saja.
Kyuhyun pun beranjak pulang.

SKIP

Kyuhyun sampai di rumah. Benar. Ia melihat mobil Yesung, dan mobil satu lagi, ia tidak kenal. Aneh, kenapa Yesung ke rumahnya dengan bibi dan pamannya tanpa memberitahunya.
Kyuhyun melangkahkan kakinya. Membuka pintu besar itu.
“aku pulang” kata Kyuhyun sedikit berteriak. Membuat semua orang di ruang tamu menoleh ke arahnya. Kyuhyun tersenyum saat mendapati tamu, membungkuk hormat. Lalu mendekati mereka. Tapi…
DEGH
Betapa kagetnya ia saat melihat yeoja yang duduk di sebelah Yesung. Ia tidak salah lihatkan? Yeoja itu Hana. Ia tidak mimpi. Yeoja itu benar benar Hana. Hana tengah tersenyum menatap Kyuhyun.
“eh, kau pulang secepat ini nak?” kata Eommanya heran karena tidak biasanya Kyuhyun pulang cepat. Kyuhyun seolah tuli ia terus menatap yeoja. Yeoja yang sudah dua bulan hilang entah kemana. Kini ia berpenampilan sangat beda. Hana memakai kemeja chiffon ungu dan rok dengan warna yang lebih gelap. Rambutnya dulu yang sangat rapi tidak ada lagi. Rambutnya sudah berubah menjadi coklat dan bergelombang. Cantik. sungguh sangat cantik.
“Han-hana”
“oh, apakah dia Kyuhyun? Ia lebih tampan aslinya”
“ne, ia pantas saja Hana langsung mau saat dilamar Tuan Cho”
Kyuhyun mendengar itu. Kyuhyun mendengar komentar tentang dirinya barusan. Lamaran? Ya Tuhan. Apalagi? Ia sudah sangat terkejut dengan kedatangan Hana ke rumahnya dan sekarang tentang lamaran? Ia benar benar sudah gila.
“Kyuhyun-ah, matamu bisa copot jika terus menatap Hana seperti itu”
Kyuhyun buru buru mengalihkan pandangannya saat Yesung berkata seperti itu. sial Yesung.  Membuatnya malu saja. dan bodohnya, kenapa ia tidak sadar jika matanya terus menatap Hana.

*************


Malam itu sangat-sangat indah di mata Kyuhyun. Malam yang penuh ribuan bintang di langit. Apalagi di depannya ada yeoja yang selama ini dinantinya. Saat ini mereka ada di beranda samping rumah. Kyuhyun masih menatap Yesung dan Hana yang tengah asyik berbincang. Ingin sekali ia bergabung. Tapi tidak, ia sedikit canggung.
Apalagi setelah penjelasan dari Appa. Sekarang ia tau semuanya. Tau semua permainan yang dibuat Appa, teman temannya dan yeoja itu. Ckk, ia benar benar kesal, kenapa mereka berbuat seperti padanya. Jahat sekali hanya kerena ingin mengubah sikap Khyuhyun. Oke, memang diakui rencana mereka berhasil. Tapi benar benar menyebalkan.
Tapi yang paling membuatnya kesal adalah saat Yesung terus berbohong padanya. Tidak tau hana dimana. Menyembunyikan Hana darinya. Padahal Yesung sangat tau dimana Hana. Tentu saja ia sepupunyakan. Dan saat kyuhyun bertanya kenapa Yesung melakukan itu dengan gampangnya Yesung menjawab ingin melindungi Hana dari setan seperti Kyuhyun. double sial.
“ahh, aku pulang dulu Hana” pamit Yesung. Hana mengangguk. Yesung berdiri menghampiri Kyuhyun “Kyuhyun-ah, aku pulang. Jangan macam macam padanya. Awas saja jika kau membuatnya seperti dulu” kata Yesung.
Kyuhyun berdecak. Ia tidak bodoh melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.
“arra-arra” jawab kyu cuek.
“semoga yeoja menyebalkan itu tidak marah” gumam Yesung tapi masih di dengar Kyuhyun. kyuhyun lagi lagi berdecak. Yesung selalu mengelak jika dibilang sangat peduli dan terperangkap oleh Nara. tapi nyatanya? Ckk, munafik.
Yesung pun pergi. Kyuhyun mendekati Hana dan duduk disampingnya.
“an-anyeong” sapa Kyuhyun kikuk.
“nado” balas Hana pelan.
“sudah lama tidak bertemu”
“ahh. Iya”
Diam.
Kyuhyun menghela nafasnya. kenapa ia jadi gugup begini. Beda dengan dulu. Kyuhyun mengelus tengkuknya pelan, menghilangkan gugup.
“bagaimana kabarmu?”
“ahh, seperti yang kau lihat. Aku baik. Bagaimana denganmu?”
“nado”
“masih sering mabuk?” tanya Hana.
“ani-aniya”
“marah marah?”
“ani”
“sering berbohong dan berbuat curang”
“aniya, aku sudah tidak seperti itu”
“jinja?” kata Hana sedikit menggoda Kyuhyun. Entah kenapa melihat sikap Kyuhyun membuatnya gemas saja. dimana Kyuhyun yang dulu emm?
“tentu saja” jawab Kyuhyun cepat.
“masih sering menangis?”
“tentu sa… eh,” Kyuhyun tanpa sadar menawabnya membuat Nara tertawa pelan. Kyuhyun sangat imut sekarang. “mak-maksudku tidak” ralat Kyuhyun.
“ oh, jadi yang satu ini kau mau berbohong”
“ok, ok, aku sesekali memangis”
“kenapa menangis”
“tentu saja karenamu” Jawaban Kyuhyun membuat Hana diam. ahh, bodoh. kenapa Hana bertanya yang tidak tidak. “kau, maksudku penampilanmu berubah” kata Kyuhyun mencoba memperbaiki suasana.
“sebenarnya aku memang seperti ini, tapi aku mendalami peranku” jawab Hana.
“peran untuk membuatku seperti orang bodoh?”
Hana diam. Ia mengginggit bibir bawahnya. Ia jadi tidak enak dengan Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum. ia menarik kedua tangan Hana. “kau tau bagaimana namja meminta maaf pada yeoja yang dicintainya?” tanya Kyuhyun masih dengan senyum menawannya. Hana menggeleng pelan.
CUP
Kyuhyun mencium kedua tangan Hana lembut membuat Hana terkejut.
“Kyu. Kyuhyun-ssi”
“aku meminta maaf atas semua yang aku lakukan padamu Hana-ya. Maafkan aku jeongmal. Aku terlalu pengecut karena takut menyatakan perasaanku padamu. Sebenarnya dari awal aku sangat mencintaimu Hana- tapi … tapi aku takut.. aku..” Kyuhyun berhenti, ia tidak tau mengatakan apa-apa lagi. Ia sudah sangat bersyukur Hana berada di depannya kini. “berikan aku kesempatan memperbaikinya. Menikahlah denganku Hana-ya. Aku mohon”
“kyuhyun-ssi..”
“panggil aku Oppa, Na-ya” Sebelum Hana menjawab Kyuhyun sudah menarik Hana. Hana hanya mengikuti Kyuhyun.
“kita mau kemana?”
“aku akan bicara pada orang tua kita agar pernikahan dipercepat. Aku tidak sabar menunggu 1 bulan. Atau besok saja kita menikah”
“MWO? Yak Kyuhyun-ssi, apa kau gila?”
“ne, aku memang gila karenamu Lee Hana. Hey, aku sudah bilang panggil aku Oppa, tidak sopan sekali, berapa umurmu hah?”
“shireo, shireo”
“kau tidak bisa menolaknya sayang”
“hey, aku bahkan belum menerimamu, yak lepaskan, kau benar benar gila”
“tanpa kau jawab aku tau kau akan menerimaku, kau juga mencintaiku kan?”
“Ya Tuhan.. ku kira kau sudah berubah, tapi kau tetap pemaksa, dan menyebalkan sekaligus kejam”
“ya, aku akan berubah seperti itu jika menyangkut tentang dirimu, calon istriku. I love You”
“yak CHO KYUHYUN”
Sepanjang jalan mereka terus berdebat. Tapi dibalik semua itu, Hana tersenyum. ia senang sangat senang akhirnya Tuhan mendengarkan doanya. Sejak awal memang Hana tidak bisa memungkiri jika ia akan terus mencintai Kyuhyun apapun yang terjadi. Dan kalian harus tau, saat perlombaan menyanyi, Nara menaruh masa depannya di tangan Kyuhyun, dengan memilih Kyuhyun. “I Love You Too Kyuhyun Oppa”

END

0 komentar:

Posting Komentar