Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 31 Oktober 2013

Only Hope (Part 2)

Only Hope



PART 2



Judul        : Only Hope
Author      : Lilian Nay
Genre       : Sad Romance, gaje (wk)
Lenght      : Chaptered
Cast         : 
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae) 
Kim Eun Soo (Euna)







“ckk, kenapa monyet itu belum datang”

“dia akan datang”

Terlihat 3 namja yang tampan berkumpul. Mereka menikmati makanan yang sudah di suguhkan oleh tuan rumah. Bercanda, tertawa bersama. Sepertinya sangat asyik ikut dalam keramaian itu. Walau hanya ada 3 namja, sepertinya tetap membuat rumah besar itu sangat ramai.

“Jina-ya, ambilkan minuman ne” suruh tuan rumah yang tak lain adalah Donghae. Seorang yeoja muda yang dipanggil Jina tadi langsung bergegas karena tuannya yang menyuruhnya. Yah, Jina adalah pembantu Donghae. Tapi Jina hanya hari Minggu saja ke rumah Donghae, hanya untuk membereskan kamar Donghae yang seperti kapal pecah. Bukan hanya itu, ia mengurusi semua yang Donghae minta. Kebetulan hari ini C5 datang ke rumah Donghae.

“beruntung sekali kau mendapatkan pembantu super cantik itu” iri Leeteuk.
Donghae tersenyum menatap Jina. Ia berfikir, kenapa Jina sangat penurut terhadapnya? Apakah Jina suka dengannya? Molla. Mungkin hanya Donghae saja yang besar kepala. Sayangnya Donghae tak tertarik dengan yeoja itu.

“silahkan Oppa” kata Jina lembut sambil menyuguhkan minuman di meja.

“gomawo Jina-ssi” kata mereka serempak.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Yesung menghentikan laju motornya di garasi rumahnya yang sangat besar. Melepas helm serta perlengkapan berkendara lainnya. Ia menatap 2 mobil di depannya. Berwarna merah dan hitam. Seharusnya ada 3. Yah, mungkin sedang di bawa Jongjin. Karena yang tak tidak terlihat mobil yang berwarna putih yang sering di bawa Jongjin.

“eomma sudah pulang” gumamnya melihat mobil warna hitam sudah terparkir rapi di depannya. Karena biasanya Eommanya akan menyuruh sopir membawa mobil warna hitam itu. Ia menatap mobil warna merah. Seharusnya mobil itu miliknya. Tapi bahkan Yesung belum pernah mencobanya. Ia melangkahkan kakinya ke depan. Memandang mobil yang masih terlihat baru karena memang jarang sekali digunakan.

Yesung memegang mobil itu. Ia menghela nafasnya.

‘kapan aku bisa mengendarainya?’

Pertanyaan itu selalu muncul ketika melihat mobil itu. Pasti banyak yang bertanya. Kenapa tidak bisa Yesung mengendarai mobil merah itu? Yesung bahkan bisa saja menyuruh sopir untuk mengendarai dan ia bisa duduk manis di belakang. Tapi bukan itu maksudnya. Ia ingin mengendarainya sendiri. Memegang setir sendiri tanpa bantuan orang lain. Selama ini memang ia hanya mengendarai motor besarnya. Bahkan tak sekalipun ia menyentuh mobilnya itu.

Kecelakaan 4 tahun lalu mengakibatkan ia seperti itu. Takut. Sangat takut.

Tak lama kemudian Yesung mendengarkan suara mobil yang masuk ke garasi itu. Setelah mesin mobil mati, keluarlah Jongjin. Yesung menatap adiknya dengan wajah datar. Jongjin malah tak menatapnya sedikitpun. Tak ada saling sapa. Ah,, sudah hal biasa.

“hey...”

Jongjin berhenti dan menatap hyungnya saat Yesung memanggilnya.

“yeoja yang bernama Nara. Kau tau dia?” tanya Yesung.

“ne”

“kau tau siapa dia?”

“ckk, ada apa denganmu ha? Tentu saja aku tau. Dia Cho Nara”

Yesung menghembuskan nafasnya lega. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Jongjin menatap aneh hyungnya. Ada apa sebenarnya?

Tanpa pamit, Yesung malah meninggalkan Jongjin duluan.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

“Suatu saat nanti aku janji aku akan mengajakmu pergi jalan jalan dengan mobil. Agar kau tak perlu naik bis lagi.”
“Ckk, bahkan oppa tak bisa menyetir.”
“Hya jangan remehkan aku.”


Yesung berjalan sendiri di koridor kampusnya. Bajunya terlihat sudah lusuh. Entah apa yang tadi ia lakukan. Kemeja biru itu hanya setengah saja yang dimasukkan. Ia menggendong ransel berwarna hitam. Tangannya sibuk memainkan ponselnya. Telinganya tersumpal benda kecil, Earphone. Sesekali ia menyanyikan lirih lagu yang ia dengarkan. Yesung bahkan tak menghiraukan orang orang yang menyapanya ramah.

Kini ia menyaku ponselnya ke celananya. Pandangannya lurus ke depan. Tak sengaja ia melihat Cho Nara yang tengah sibuk dengan bukunya. Yesung mempercepat langkah kakinya. Ia melepas earphonenya.

“neo...” panggil Yesung.

Nara tidak memperindah panggilan Yesung. Toh ia juga tak merasa dipanggil.
“kau tuli?” sekali lagi Yesung bicara. Tapi  kini ia berkata sedatar mungkin tapi sukses membuat Nara berhenti dan menoleh ke arah Yesung. Nara melihat ke kanan dan kirinya.

“kau memanggilku?”

Pertanyaan bodoh. Siapa lagi kalau dia. Yesung semakin mendekat. Nara memasang tampang sedatar mungkin. Walaupun hatinya lain. Sedikit bergetar. Nara meruntut dirinya sendiri. Ia benar benar menyesal kuliah di sini. Benar benar menyebabkannya Nara tak bisa tenang.

“m-mau apa?”

“mendekatimu?”

“ne?”

“kita bertemu lagi”

“...”

Yesung terus menatap Nara dengan mata elangnya. Mata yang bisa membuat siapa saja jatuh hati pada namja dingin itu.

“kau punya mulutkan?”

“....”

“neo.. benar benar seperti kucing. Cho Nara Goyangi(kucing)”

“mwo?”

“aku yakin kau masih ingat denganku”

“mianhae aku harus pergi”

Nara menggerakkan kakinya cepat. Tapi ia merasakan ada yang menarik tasnya. Ia yakin Yesung yang melakukannya. Mau apa sebenarnya namja itu? Yesung tak bergeming. Ia berusaha mempertahankan agar Nara tak pergi.

“Yesung-ah...”

Yesung dan Nara menoleh ke sumber suara. Dilihatnya namja tampan tengah berjalan mendekati Yesung. Seulas senyum tampak diwajahnya. Sontak Yesung melepaskan genggaman tangannya pada tas Nara.

“kau sedang apa?” tanya Donghae.

“aniya”

Donghae menatap Nara. Sepertinya ada yang aneh. Nara juga menatap Donghae. Donghae lebih menajamkan tatapannya. Sepertinya Donghae pernah......

“kenapa liat liat?” kata Nara dengan ketusnya. Membuat Donghae sedikit terlonjak. Galak sekali yeoja itu. Beda sekali dengan wajahnya yang lembut.
“woo.. galak sekali”
“cha, pergi” ajak Yesung. Tapi sepertinya Donghae lebih tertarik pada yeoja di depannya ini. Menarik sekali. Bukan hanya cantik, sepertinya Nara juga beda dari yeoja lainnya. Biasanya jika yeoja dekat dengan Donghae, pasti akan tersenyum. Siapa yang tidak kagum dengan Donghae. Namja yang sangat tampan itu.

Nara sepertinya tak peduli dengan situasi saat ini. Ia hanya ingin pergi dari sana. Bukan. Lebih tepatnya menjauh dari Yesung. Nara menggerakkan kakinya.

“neo..”

Nara berhenti lagi. Ditatapnya Donghae yang tengah memanggilnya.

“kau tak tau siapa aku hah?” tanya Donghae.

“apa aku harus tau? Tidak penting”

“mwo?”

Donghae tak habis pikir. Yeoja itu benar benar berani padanya? Yang benar saja.
“Hae-ya. Kajja” Yesung angkat bicara lagi. Ia sedikit kesal karena Donghae malah tak menghiraukannya. Benar benar. Sahabat macam apa itu?

“sebentar Yesung-ah. Apa kau kenal dengan yeoja ini?”

“ne. Dia Goyangi”

“mwo?”

Nara seperti masih tak terima dirinya dipanggil goyangi. Yang benar saja. Dia bukan kucing. Donghae menahan tawanya. Ia menatap kembali Nara.

“hey, kau teman Yesung? Woa,, akhirnya Yesung punya teman dekat juga selain kami” Tangan Donghae menunjuk ke arah Yesung yang membuat Yesung semakin kesal dengan kelakuan Donghae yang terus mengacuhkannya dan lebih tertarik pada Nara.

“ckk... apa peduliku? Aku bahkan benci dengan kalian. Sok sok’an berkuasa di kampus ini”

“kau berani dengan kami?”

“untuk apa aku takut? Memangnya aku bodoh. Sadarlah. Ini bukan drama BBF. Kalian bukan F4 yang bisa seenaknya saja menindasku?”

Donghae dan Yesung kaget mendengar perkataan yeoja itu. Ini memang bukan yang pertama kali mereka di jelek jelekan. Tapi, yeoja ini sangat berani berkata seperti itu di depan Yesung dan Donghae. Donghae kini menatap Yesung. Donghae memastikan jika Yesung tidak emosi. Donghae sudah hafal dengan sifat Yesung yang sekali emosi akan langsung bertindak. Entah memukul atau memberi pelajaran. Makanya Yesung yang paling ditakuti di antara C5.

“kami bisa saja seperti mereka” kini Yesung dengan dinginnya menjawab.

“heh. Memangnya aku peduli”

Nara langsung meninggalkan Yesung dan Donghae. Ia tak mau lagi terjebak diantara mereka.

“ada apa sebenarnya antara kau dengan yeoja itu?” tanya Donghae.

Yesung menoleh. Ia hanya menggelengkan kepalanya dan langsung pergi.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Angin sepoi berhembusan di kamus itu. Kini di sana sangat ramai dengan orang orang yang tengah keluar dari kelasnya masing masing. Yemi dan Euna berjalan sambil sesekali berbincang bincang. Tanpa mereka sadari ada sepasanga mata yang dari tadi menatap mereka berdua.

Dia adalah Eunhyuk. Sudah beberapa kali ia memperhatikan kedua sahabat itu. Yang kemana mana selalu bersama. Hyuk menghembuskan nafasnya pelan. Membuang jauh apa yang terus ada di fikirannya. Tidak. Ia tidak bisa. Dua yeoja itu terus menganggu fikirannya.

Dilema.

Euna. Tunangannya yang sangat baik padanya. Walalupun kadang sifatnya sangat kekanakan. Sedangkan di sebelahnya. Yemi. Yeoja yang ia cin..

Eunhyuk menggeleng.

Itu tidak boleh terjadi. Ia hanya boleh mencintai Euna. Hanya Euna.

“arrrrght” Eunhyuk mengacak rambutnya frustasi. Beberapa minggu ini memang difikirannya hanya ada kedua yeoja itu. Jujur ia sangat suka dengan Yemi. Bahkan ia kadang berfikir jika ia mencintai yeoja itu. Tapi itu salah. Ia sudah memiliki Euna. Tak ada yang lain.

“Yemi-ya. Aku pergi dulu. Pai” kata Euna kepada Yemi sambil melambaikan tangannya. Yemi tersenyum dan juga melambaikan tangannya.

Eunhyuk terus melihat gerak gerik mereka berdua.

Yemi membalikkan badannya. Ia kini dapat melihat Eunhyuk yang berada tak jauh darinya. Eunhyuk tersenyum kepada Yemi. Sedangkan Yemi? Entahlah. Ia mendekati Eunhyuk. Memang ia pernah dekat dengan C5. Bukankah Eunhyuk termasuk? Ne. Tapi itu dulu, sebelum ia memutuskan hubungannya dengan Yesung.

Jika ditanya apakah Yesung pernah menjalin hubungann dengannya? Ya. Yemi adalah mantan yeojachingu Yesung.

“wae?” tanya Yemi.

“ani”

“ne, aku pergi”

Lagi lagi Hyuk hanya diam. Ia hanya bisa menatap Yemi dari jauh. Entah kenapa terbersit di pikirannya untuk mengejar Yemi. Sesungguhnya ia lelah. Ia sangat lelah dengan hubungannya dengan Euna. Bukankah itu hanya paksaan dari kedua orang tuanya?

Eunhyuk menggeleng lagi.

Tidak

Dia bukan anak yang durhaka.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Saatnya pulang.

Nara duduk terdiam, matanya menatap lurus ke depan. Ia sebenarnya benci sendirian. Ia tak suka. Tapi bagaimana lagi, Ryeowook dan Jongjin sudah pulang duluan. Ia tentu saja tak mau pulang bersama mereka. Ia masih ingin mempertahankan kehormatannya. Ia wanita baik baik.

“sedang menunggu seseorang?” suara berat lagi lagi terdengar. baru tadi pagi ia mendengar suara itu, kini ia harus berhadapan lagi dengan namja itu. Kim Jong Woon. Jujur saja memang Nara selalu takut bertemu dengan namja itu. sangat takut.

Kapan Yesung berada di sana? Apa ada yang salah dengan pendengarannya hingga Nara tidak mendengar suara motor Yesung? yesung membuka kaca helmnya dan menatap Nara. Nara malah tak mengubrisnya. Ia malah memalingkan wajahnya.

“bagaimana kabar kakakmu?” tanya Yesung membuat Nara panas mendengarnya. Tangan Nara mengepal menahan emosi.

Ia berdiri dan hendak pergi dari saa. Ia benar benar benci. Benci jika bertemu dengan Yesung, namja brengsek itu. Sialnya, kenapa ia harus satu kampus dengannya.

“Goyangi(kucing)” panggil Yesung.

Nara menoleh dengan mata membelalak.

“jangan panggil aku goyangi lagi. Dan satu lagi, jangan pernah menanyakan kakakku lagi. dia lebih baik tanpamu” jawab Nara dengan rahang yang mengeras. Ia langsung pergi. Yesung diam. ia hanya bisa menatap punggung Nara.

Tak lama kemudian terlihat Yemi yang juga keluar dari kampus bersama Euna. Ckk, kenapa kebetulan sekali. Nara... Yemi........ benar benar membuat Yesung pusing. Yesung menoleh ke arah Euna dan Yemi.

“ohh, anyeong Oppa” sapa Euna ramah. Tapi Yesung diam tak menanggapinya. Matanya malah tertuju pada Yemi. Yemi mengalihkan pandangannya benar benar tak mau melihat Yesung.

“Yakkk Opppaaaaaaaaaaaa” teriak Euna pada Yesung membuat Yesung sedikit terlonjak. Ckk, benar benar yeoja ini seperti anak kecil saja. Eunhyuk sangat hebat bisa bertahan selama ini.

“ckk, aku dengar, tidak usah  berteriak”

“Yemi-ya kajja pergi” ajak Euna tanpa menghiraukan Yesung.

Yesung dengan cepat menarik tangan Yemi. Yemi menoleh.

“jangan membenciku lagi. Jebal...” lirih Yesung. Yemi menepis tangannya dan langsung pergi. Euna menatap sebal pada Yesung seakan berkata ‘ini semua gara gara kau’. Euna pun berlari mengejar Yemi.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


1 minggu berlalu

C5 berjalan beriringan menuju taman kampus. Sepertinya mereka malas untuk pulang. Seperti biasa mereka menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama. Yesung sibuk dengan buku tebalnya. Ck, bagaimana bisa di saat seperti Yesung masih bisa belajar. Sepertinya ia memang kelewatan rajin. Maniak belajar. Eunhyuk dan Donghae kini tengah asyik berbincang satu dengan yang lain. Sedangkan Leeteuk sibuk dengan tab nya.

“Hyung hyung, kelihatannya minuman yang di sana enak sekali” kata Hyuk pada Yesung. yesung mendelik ke arah Hyuk. Benar benar. Ia tau sekali maksud sepupunya itu. Minta gratisan. Donghae mendorong kepala Eunhyuk. Dasar...

“aku tak punya uang” jawab Yesung. ia mengalihkan pandangannya ke buku lagi. mencoba berkonsentrasi lagi.

“ckk, pelit” gerutu Hyuk.

Yesung yang tak tahan mendengar Eunhyuk yang menurutnya menganggu itu langsung mengeluarkan dompetnya. Eunhyuk menyeringai. Kke, gratisan lagi. Eunhyuk bergegas membeli minuman. Donghae menatap Hyuk. Tak sengaja ia melihat Nara. Ia tersenyum.

Donghae pun berdiri.

“kau mau kemana?” tanya teuk.

Donghae menoleh sambil menunjuk ke raha Nara. Yesung yang sepertinya juga tertarik juga menoleh ke arah Nara.

“kau mau mendekatinya lagi. dasar.. sepertinya yeoja itu sangat keras”

“kau benar sekali. Tapi aku tak akan menyerah. Aku kan mendapatkan hatinya” jawab Donghae percaya diri. Donghae pun bergegas mendekati Nara.

Yesung terus melihat mereka. Entah kenapa ada yang aneh di sini. Yesung seakan tak rela. Memang 1 minggu ini Donghae selalu saja mendekati Nara. Yesung kini benar benar tak bisa lagi berkonsentrasi membaca. Ia menutup bukunya dan terus menatap Donghae yang sedang bersama Nara.

Tak lama kemudian Hyuk kembali dengan 4 minuman.

“Donghae mana?” tanya Hyuk yang mengetahyui jika Donghae tidak ada.

“kyaa... lihat lihat” bukannya menjawab, Teuk malah heboh memperlihatkan seseutu yang ia dapatkan. Ia menunjukkan ke arah Yesung dan Hyuk. Sebuah kompetisi dance.

“woa.. kita harus mengikutinya” jawab Hyuk semangat. Sedangkan Yesung hanya diam tak menanggapinya. Hyuk dan Leeteuk pun berbincang bincang tentang kompetisi itu.

Hyuk menoleh ke arah Yesung. Setelah itu Hyuk mengalihkan pada apa yang dilihat Yesung. Donghae dan Nara. Apa yang menarik? Kenapa Yesung malah dari tadi tak mengalihkan pandangannya.

“ohh jadi yeoja itu yang sering Donghae ceritakan?” gumam Hyuk.

Eunhyuk jadi teringhat dengan Yemi. Yesung.. apakah ia masih suka dengan Yemi? Itulah yang terngiang ngiang di pikiran Hyuk.

“hyung..” panggil Hyuk. Yesung menoleh.

“ann...aniya”

Ckk, yesung berdecak. Menyebalkan sekali. Eunhyuk memejamkan matanya sebentar. Kenapa ia jadi takut begini menanyakan hal itu.

“hyung...” panggil Hyuk lagi.

“yak ada apa hah?” teriak Yesung emosi membuat Hyuk ngeri.

“aku kan hanya ingin bertanya”

“mwo?”

“a- apa kau masih menyukai Yemi?”




TBC