Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 28 Maret 2014

Angel (part 3)

Angel

part 3



Judul        : Angel
Author      : Lilian Nay Clouds
Genre       : Sad Romance, married life
Lenght      : Chaptered
Cast          :
1.      Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
2.      Kim Eun Soo (Euna)
3.      Kim Jong Woon
4.      Lee Donghae
 
 
part sebelumnya :
“bawa Euna pulang Ra-ya” perintah Appanya pada Soora. Soora mengangguk lalu membawa Euna pergi. Eunhyuk yang melihatnya langsung berdiri.

“andwe... andwee” teriak Eunhyuk. Ia ingin segera mengejar Euna yang di bawa Soora. Tapi tidak bisa, badan Eunhyuk ditahan oleh Appanya.

“Euna-ya andwee, appa Eunhyuk mohon jangan bawa Euna. Eunhyuk mohon”

Appa seperti tidak mendengarkan perkataan Eunhyuk.

“Na-ya.. andwee kajima kajima. Kau harus mendengarkan aku, Na-yaaa”
 

-part 3-


‘ini resikomu, inilah akibat perbuatanmu sendiri Lee Hyukjae’


3 minggu kemudian..

“makanlah dulu Hyukie”

Kata Soora berulang kali sedikit frustasi melihat adiknya hanya berdiam diri tak mau melakukan apapun, bahkan dari kemarin ia tidak mau makan. Semenjak Ayahnya membawa Euna entah kemana, Eunhyuk merasa sangat sedih.

Tidak, Euna seharusnya berada di dekatnya. Ia bahkan belum sampai meminta maaf atas semua kelakuannya selama ini. Sialan kau Hyukjae, kau terlalu sering menyakiti istrimu sendiri. Apa kau pantas dimaafkan yeoja berhati malaikat seperti Euna. Andai saja waktu bisa berrputar Eunhyuk tak akan mengalihkan hatinya pada siapapun. Hanya pada Euna. Hanya dia.

“Hyukie” panggil Soora lebih keras.

Eunhyuk sedikit melirik ke arah Soora. Soora yang tidak tega akhirnya mendekati Eunhyuk dan mengelus pundaknya memberikan semangat pada adiknya. Tapi Eunhyuk malah menepis tangan Soora.

“jangan pura pura peduli padaku, Noona tega padaku, kenapa kau memisahkanku dengan Euna. Wae.. WAE?” teriak Eunhyuk. Soora menghela nafasnya. Sebenarnya ia memang tidak tega melihat Eunhyuk seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi jika sudah kemauan Appa maka Soora tidak bisa apa apa.

Soora menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Eunhyuk. Menatapnya tajam. Ya, setidaknya ia harus bersabar menghadapi Eunhyuk sekarang.

“bagaimana rasanya jika ditinggalkan orang yang kita cintai hm? Apa kau tak pernah berfikir selama ini Euna lebih sakit daripada apa yang kau rasakan selama ini. Kau sudah dewasa. Ya aku tau jika Euna kekanakan tapi seharusnya kau yang bisa menjaganya. Tapi apa kau perbuat? Bukan hanya Euna yang sakit, keluargamu Hyukie, Appa sangat malu. Apa yang harus ia jelaskan pada keluarga Euna hah? Inilah resikomu, akibat dari perbuatanmu sendiri Lee Hyukjae” Soora dengan sabar menanggapi Eunhyuk.

Eunhyuk diam seribu bahasa. Ya Soora benar. Ia memang keterlaluan. Sangat keterlaluan. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Bahkan ia tidak tau dimana Euna sekarang. Sudah beberapa kali ia kerumah orang tuanya tapi Euna tak ada, ia juga sudah ke rumah Euna tapi ia selalu saja tidak di perbolehkan masuk. Soora juga tidak mau memberitahu diama Euna berada.
Brengsek, ya kau memang brengsek Lee Hyukjae. Setelah apa yang kau lakukan selama ini kau mengharapkan Euna memaafkanmu? Bahkan kau tidak pernah membuat Euna bahagia sedikitpun.

Eunhyuk menunduk. Ia sangat sadar. Ia seharusnya berterimakasih pada Soora yang mau merawatnya. Bukan malah marah. Sial. Keapa matanya memerah. Sakit, sangat sakit jika ia mengingat Euna. Melihat Eunhyuk menunduk, Soora berusaha membuat Eunhyuk nyaman dengan menepuk bahunya pelan.

“Tapi Noona, aku dijebak, foto itu tidak benar” lirih Eunhyuk.

“aku tau,, semuanya sudah tau Hyukie, kau tak usah khawatir. Sekarang kau makan dulu, kemudian mandi. Aku akan membantumu membuat Euna kembali. Aku yakin Euna akan memaafkanmu. fighting”

Eunhyuk mendongakkan kepalanya berharap kata kata Soora benar.

“jin-jinja?”

“ne adikku sayang, Euna ada di ruamhnya. Kau harus berusaha, jangan menyerah. Tapi ada syaratnya. Berjanjilah jika kau tak akan pernah mengulangi perbuatanmu Hyukie, jangan menyakitinya lagi”

Eunhyuk tersenyum langsung memeluk kakaknya.

“gomawo, gomawo jeongmal gomawo noona, kau memang noonaku yang sangat baik hati. Ya aku berjanji. Aku berjanji Noona”


***************


Rumah itu sepi lagi. Eunhyuk menghela nafasnya. Gerbang rumah Euna bahkan dikunci rapat. Ia harus bagaimana? Sudah 3 jam ia berada disana. Ia tak akan menyerah. Benar benar tak akan menyerah. Kadang ia berteriak memanggil Euna walau tak ada jawaban.

Ia tak peduli menjadi bahan gunjingan orang orang yang melihatnya. Ia hanya memikirkan Euna. Appa Euna, Eunhyuk sudah menghubunginya beberapa kali tapi tetap saja tak ada jawaban. Ia bahkan sudah ke kantornya tapi Eunhyuk tidak diijinkan masuk. Dan sekarang ia bertekat tak akan menyerah lagi. Apapun yang terjadi ia tak akan meninggalkan rumah itu.

Ia menyadari, ia kini sangat membutuhkan Euna, ia sangat menyayangi Euna. Ani, tapi sangat sangat mencintai istrinya.

“Euna aku mohon keluarlah” lagi- Eunhyuk berteriak menghadap ke arah CCTV. Ia yakin Euna tau jika Eunhyuk ada di sana. Eunhyuk sudah lelah. Ia duduk bersandar di gerbang. Kapan ia dibolehkan masuk menemui Euna. Ya Tuhan, ia sangat merindukan yeoja itu.

SRKKkkkkkkkk

Tak lama kemudian gerbang dibuka oleh penjaga. Eunhyuk dengan cepat mendekatinya antusias. Wajahnya berseri. Semoga ia bisa menemui Euna.

“masuklah Tuan” ucap penjaga itu

“khamsahamnida” ucap Eunhyuk. Ia dengan cepat masuk rumah Euna. Di dalam Eunhyuk melihat Appa Euna yang tengah duduk di sofa depan TV. Eunhyuk membungkuk hormat kepada mertuanya. Matanya berputar mencari keberadaann Euna tapi nihil. Euna tidak terlihat.

“duduklah Hyuk-ah” kata Appa lembut. Eunhyuk sedikit bingung dengan sikap Appa Euna. Kenapa beliau bersikap sangat baik padanya seakan tidak ada yang terjadi sebelumnya. Eunhyuk jadi tak enak. Benar saja jika Euna sangat baik. Appanya juga baik padahal ia sudah membuat anaknya menderita.

“terimakasih Appa”

Eunhyuk duduk di depan Appa. Ia masih menundukkan kepalanya tapi matanya terus mencari cari berharap ia menemukan Euna.

“kenapa kau tak mengatakan dengan jujur pada Appa sebelumnya. Jika kau terpaksa dengan perjodohan ini, aku bisa mengerti Hyuk. Bukan malah seperti ini”

Jleb,. Eunhyuk diam. Apa yang harus ia jawab? Ya, ia memang salah. Kenyataannya ia salah.

“mianhae, mianhae Appa, a-aku sangat menyesal. Aku mohon Appa berilah aku kesempatan buat memperbaikinya”

“kau masih mau mempertahankan pernikahan kalian? Kau yakin? Bukankah kau tidak suka dengan Euna”

“ani, ani, aku sangat mencintainya Appa, aku sangat menyesal. Aku mohon Appa maafkanlah aku, aku mohon”

“aku percaya denganmu, tapi Euna menginginkan lain. Ia ingin kalian bercerai”

DEG

Eunhyuk membulatkan matanya. Tidak, ia tidak akan mau. Ia tidak akan melepaskan Euna lagi. Ia menggelengkan kepala cepat. Tidak tidak.

“andwee, andweeyo”

“1 minggu waktumu mengurus perceraian itu”

“andwee, andwee, aku tak akan pernah melakukan itu Appa, aku mohon. Biarakan aku bertemu dengan Euna Appa, aku mohon”

“pulanglah”

“tidak tidak, EUNA EUNA” Eunhyuk dengan cepat beranjak dan berteriak memanggil Euna berharap Euna mau mendengarkannya. Eunhyuk langsung pergi menuju kamar Euna. Appa yang melihatnya hanya bisa menghela nafas. Ia sebenarnya juga tidak tega melakukannya. Tapi itu adalah keputusan Euna. Melihat Eunhyuk yang berusaha keras untuk mempertahankan Nara membuat Appa percaya jika Eunhyuk sudah berubah.

“Tuan apa yang harus saya lakukan?” Tanya pengawal pada Appa Euna. Appa Euna tersenyum menanggapinya.

“biarkan saja dulu” jawabnya.

Di lain sisi Euhyuk terus mengetuk pintu kamar Euna.

“Euna-ya, Euna, bukalah, aku mohon”

Tidak ada jawaban. Eunhyuk mengacak rambutnya kasar. Apa yang harus ia lakukan kali ini. Setidaknya ia sudah bertindak sejauh ini. Ia tak akan menyerah.

“Euna. Aku tau kau ada di dalam. Euna, Aku mohon maafakanlah aku, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya. Euna-ya, aku mohon. Kau harus tau Euna-ya, aku sangat mencintaimu jeongmal sharanghae Euna”

***************


Tok tok tok....

“bukalah sayang, ini Eomma” kata Eomma            lembut di depan kamar Euna. Mendengar itu Euna langsung membukakan pintu kamarnya. Euna terlihat buruk beberapa hari ini, wajahnya pucat dan matanya selalu sembab. Siapa lagi penyebabnya jika bukan Eunhyuk.

Euna yang melihat Eomma Eunhyuk langsung memeluknya erat. Ia tidak tau lagi harus bagaimana sekarang. Eunhyuk memang sudah pulang beberapa waktu yang lalu karena memang hari sudah larut. Euna tak habis pikir, Eunhyuk tak menyerah tadi. Untung saja Appanya berhasil membujuk Eunhyuk untuk pulang, walau awalnya Eunhyuk meolaknya.

“tenanglah sayang, Eunhyuk sudah pulang” Eomma menenangkan Euna. Euna memang mendengarkan semua yang Eunhyuk katakana tadi. Pernyataan cinta setelah masalah sebesar ini. Bukannya membuat Euna lebih baik, tapi ia semakin benci dengan laki-laki itu.

Eommanya mengajak Euna untuk duduk. Ia memberikan makan dan minuman, karena memang tadi Euna tidak makan karena terus mengurung diri di kamar. Tapi ia menolak. Euna terlihat tidak sehat. Beberapa hari ini ia tidak mau makan nasi. Ia sering mual dan mudah tersinggung.

“menghindar dari masalah itu tidak baik sayang” nasehat Eomma. Tapi Euna hanya menunduk. Ia hanya tidak ingin bertemu dengan Eunhyuk. Itu saja.

Euna melihat Eomma yang kini tengah mengambilkan makanan untuknya. Betapa beruntungnya Euna mendapatkan Eomma yang sangat baik hati. Eomma Eunhyuk memang selelu mengunjungi Euna. Membuat Euna nyaman. Ia merasa lebih kuat menghadapi masalahnya. Euna tersenyum. Eomma Eunhyuk benar benar seperti Eommanya sendiri. Setelah Eomma Euna meninggalkan dunia ini, Eomma Eunhyuklah yang selalu disisinya. Mengganggapnya sebagai anaknya sendiri. Jika bukan karena Eomma, Euna akan menceraikan Eunhyuk sudah dari kemarin. Tapi melihat Eomma yang juga sedih melihat anaknya kacau, membuat Euna mengurungkan niatnya.

“besok Eunhyuk akan datang. Bercerai bukan solusi yang tepat. Apalagi kau sedang hamil sayang. Kau tidak bisa bercerai dengan Eunhyuk”

“Euna harus bagaimana Eomma?”

“temui Eunhyuk, bicaralah baik baik padanya. Kasian. Dia terus datang ke sini tapi kau tak pernah sekalipun menemuinya. Ia bahkan rela menunggu di depan gerbang berjam jam, dia selalu menanyakanmu pada Eomma. Kau tau, Eomma juga sangat menyayanginya. Sangat”

Euna terdiam. Ia menyesal membuat Eomma kini bersedih. Apakah ia keterlaluan? Tapi Eunhyuk, bukankah ia selalu menyakitinya?

“Eomma, mianhae, Euna..”

Euna menghentikan kalimatnya saat melihat Eomma mengeluarkan air matanya. Lalu menghapusnya pelan.

“jangan marah pada Eunhyuk, Eomma yang salah Euna, Eomma tidak bisa mendidiknya dengan baik. Marahlah pada Eomma. Bahkan Eomma rela bersujud di depanmu, asal jangan bercerai. Eomma menyayangimu nak, Eomma tidak ingin kau meninggalkan Eomma dan Eunhyuk. Eomma mohon”

“Eomma”

“Eomma mohon”

Euna yang tak tahan lagi langsung memeluk Eomma dengan penuh kasih sayang. Ia benar benar tak tega melihat Eomma bersedih seperti itu. Kini air mata Euna mengalir menganak sungai. Hatinya sakit melihat Eomma yang ia sayangi berkata seperti itu. Sungguh, ia tak tega, Eomma mau melakukan apa saja demi Euna dan Eunhyuk. Ya Tuhan, kenapa ia merasa menjadi wanita yang sangat jahat?

Euna menghapus air matanya. Setidaknya ia memang harus bersikap dewasa kini. Rasanya sakit sekali. Ia hamil? Ya, tanpa suami yang mendampinginya. Ia memang menutupinya dari Eunhyuk.

Sekarang apa yang harus Euna lakukan? Memaafkan Eunhyuk-kah? Memberi kesempatan untuk Eunhyuk. Tapi ia takut, ia takut akan kecewa lagi. Tapi ia ingin membahagiakan wanita paruh baya yang dipeluknya. Apa yang harus ia lakukan? Ia sangat bingung memikirkannya. Kenapa hanya ada kesedihan, seharusnya ia bahagia, ia akan menjadi calon ibu. Ia sangat bahagia, tapi kenapa harus di saat seperti ini.

“mianhaee aegy, maafkan Eomma”

***************


Jongjin memandang Eunhyuk kesal. Eunhyuk bahkan tidak sadar jika Jongjin tengah memandangnya. Tatapannya kosong walau ia terlihat sedang melihat berkas yang ada di meja. Tapi pikirannya entah kemana.

“Hyung kau tidak mendengarkanku?” kata Jongjin membuat Eunhyuk tersadar dari lamunannya. Ya dari tadi memang Jongjin menjelaskan konsep proyek yang akan dikerjakan Eunhyuk. Eunhyuk sangat kacau, ia tidak pernah berkonsentrasi bekerja, bahkan sering membolos. Untung saja Ahjummanya sangat mengerti keadaan Eunhyuk.

“ne?” jawab Eunhyuk yang memang tak mengerti apa yang tadi dikatakan Jongjin.

Jongjin berdecak. Ahh, ia sudah capek sebenarnya. Sudah beberapa kali itu terjadi. Apakah Eunhyuk tak menyadarinya?

“sudahlah hyung, kau memang belum siap untuk bekerja.”

“mianhae”

 “gwenchana, kau tau Hyung, aku juga sedang malas sekarang. Bahkan tugas kuliahku belum selesai.” Jongjin tersenyum. Eunhyuk membalasnya. Inilah yang Jongjin suka dari Eunhyuk. Ia tetap akan tersenyum untuk menghormati lawan bicaranya walau sebenarnya Eunhyuk tak ingin melakukannya.

Tak beberapa lama setelah itu Jongjin pergi meninggalkan Eunhyuk. Eunhyuk menyenderkan kepalanya. Beberapa kali ia melihat jam berharap jam itu cepat berputar. Ia ingin segera menemui Euna walau akhirnya Euna tetap tidak akan mau bicara padanya. Ia sangat merindukan yeoja itu. Sudah sangat lama ia tidak melihatnya. Bagaimana keadaanya? Apakah sehat? Makan dengan baik? Eunhyuk ingin sekali melihat senyum yeoja itu. Ya tuhan. Apakah ini hukuman untuknya? Apakah masih kurang? Is udah tersiksa dengan keadaan ini.

Tok tok tok

Suara pintu itu menganggu telinga Eunhyuk. Oh, Ayolah, ia ingin beristirahat.

 “masuk” katanya malas bahkan tidak menoleh ke arah pintu. Ia malah memejamkan matanya yang sangat berat. Pintu terbuka perlahan menampakkan yeoja yang kini tengah mengganggu pikiran Eunhyuk. Eunhyuk yang mengetahui jika Euna yang ada di sana langsung berdiri.

Entah kenapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Yeoja itu yang selama ini telah mengganggu pikirannya. Yeoja yang sangat ia rindukan. Ia tidak bermimpikan? Euna, yeoja itu perlahan mendekati Eunhyuk. Cantik walau tanpa senyum yang menghiasi wajahnya. Eunhyuk dengan cepat menghampiri Euna langsung menarik kursi untuk Euna duduk.

“Euna-ya, kau datang?” Eunhyuk tersenyum. Ini nyata. Ia sangat bahagia. Sangat. Matanya tak bisa lepas dari wajah Euna. Sial, rasanya ia ingin memeluk yeoja itu. Ia sangat merindukannya. Senyum Eunhyuk hilang saat menyadari jika Euna terlihat pucat.

“Euna, apa kau sakit? Kau sangat pucat. Kau sudah makankan sayang? Euna-ya aku…” Eunhyuk menggenggam tangan Euna dan menghujani Euna dengan beribu pertanyaan tapi langsung dipotong Euna. Euna melepaskan tangan Eunhyuk.

“gwenchana. Aku kesini ingin bicara denganmu”

“n-ne” entah kenapa kini Eunhyuk merasa sangat takut. Tidak dengan bercerai. Tidak tidak, pikirannya terus mengingatkan kata kata Appa kemarin yang sangat ia benci itu. Sial.

Euna menghela nafanya. Apakah ini pilihan yang tepat? Apa ia harus memberitahu Eunhyuk?

“tidak dengan bercerai” kata Eunhyuk sebelum Euna mengatakan sesuatu.

“kita tidak bercerai karena a-aku.. hamil” lirih Euna.

Hening

Eunhyuk masih mencerna apa yang Euna katakan. Apa? Hamil? Euna hamil? Eunhyuk mengerjabkan matanya. Ia tidak salah dengarkan?

“h..hamil?”

Euna mengangguk lemah. Ya Tuhan. Euna benar benar hamil? Itu artinya Eunhyuk akan menjadi seorang Ayah? Entah kenapa mata Eunhyuk kini memerah. Ia sangat bahagia sangat bahagia. Tak terasa air matanya jatuh begitu saja. Tuhan sangat sayang padanya. Ia mengirimkan malaikat kecil agar Euna tidak meninggalkannya.

Eunhyuk langsung memeluk Euna. Sesekali menghapus air matanya.

“euna kau benar benar hamil? Gomawo, gomawo” Eunhyuk mengeratkan pelukannya. Ya tuhan, ia tidak tau harus bagaimana caranya berterimakasih. Ingin rasanya ia bersorak memberitahu dunia jika ia sangat bahagia.

Euna mendorong dada Eunhyuk untuk menjauh darinya. Membuat Eunhyuk sedikit kecewa. Tapi ia `menuruti kemauan Euna, ia tidak mau Euna meninggalkannya. Tidak.

“bukan berarti aku memaafkanmu” ucap Euna. Eunhyuk berusaha tersenyum.

“gwenchana, memang tidak mudah, aku janji Euna-ya. Aku akan menjagamu dan calon anak kita, aku akan berusaha membahagiakanmu dan membuatmu memaafkan aku. Sekali lagi terimakasih Euna, jeongmal gomawo”

***************


Sore yang indah. Langit yang berwarna jingga menambah indanya langit. Kota itu memang tak pernah mati masih saja ramai. Terlihat Eunhyuk yang turun dari mobil dengan membawa beberapa kotak makanan. Di wajahnya terlihat senyuman. Ia tak sabar ingin menemui istri tercintanya. Eunhyuk sedikit berlari menuju ke rumahnya.

Setelah kejadian beberapa minggu yang lalu saat Euna mengatakan dirinya hamil, Euna tinggal lagi bersama Eunhyuk. Semua terlihat baik baik saja walau kini sikap Euna berubah tidak seperti dulu. Tapi Eunhyuk mengerti. Ia tetap akan berusaha membuat Euna nyaman hidup bersamanya. Ia tidak akan mengulangi kesalahnnya yang dulu. Ia akan melindungi yeoja itu apapun yang terjadi walau harus mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Eunyuk menaiki tangga dan langsung menuju ke kamarnya bersama Euna. Eunhyuk menemukan Euna di balkon. Eunhyuk lagi lagi tersenyum dan langsung menghampiri Euna.

“Euna-ya”

Euna yang mendengar Eunhyuk memanggilnya langsung menoleh ke belakang.

“sayang, lihat aku bawakan ice cream kesukaanmu, aku juga bawakan coklat” kata Eunhyuk sambil menaruh Ice Cream dan coklat di meja. Euna pun mendekati Eunhyuk. Ia tersenyum melihat Ice Cream yang sangat menggoda. Ia tadi memang meminta Eunhyuk membelikan ice cream untuknya. Euna tersenyum langsung memakannya. Melihat itu Eunhyuk ikut tersenyum. Ia sangat bahagia melihat senyum Euna, yah walau bukan ditunjukkan untuknya.

Lihatlah Euna dengan lahap memakan ice creamnya tanpa sisa. Euna yang melihat coklat di depannya entah kenapa merasa kesal. Ia pun langsung mendorong coklat itu hingga terjatuh. Eunhyuk menautkan alisnya. Ada apa?

“kenapa dibuang Euna?”

“aku tidak suka melihat coklat?”

Eunhyuk melongo dibuatnya. Yang benar saja. Bukankah Euna sangat suka dengan coklat? Kemarin bahkan Euna menghabiskan coklat tanpa mau membaginya. Eunhyukpun mengambil kembali coklat itu tapi Euna tak mempedulikannya.

“ahh, enak sekali” gumam Euna. Eunhyuk masih setia menunggunya. Melihat Euna merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan.

Euna melirik Eunhyuk yang masih menatapnya.

“wae? Kenapa masih disini?” Tanya Euna ketus.

“mm, menunggumu”

“ckk, kurang kerjaan saja”

Eunhyuk tersenyum menanggapinya. Setidaknya Euna masih mau bicara dengannyakan? Tidak seperti saat Euna pertama kali kembali, ia tidak mau bicara sepatah katapun dengannya.

Saat sudah selesai memakan ice nya. Euna berdiri dan membawa tempat ice yang kotor ke dapur. Euna yang menyadari dari tadi Eunhyuk hanya berdiam diri sambil melihatnya pun meoleh ke arahnya.

“Apa aku harus mengucapkan terimakasih?” taya Euna

“aniya, itu tak perlu sayang,”

“jangan memanggilku sayang”

“untuk yang satu ini aku tidak mau menurutinya, Euna harus terbiasa dengan panggilan itu”

Euna berdecak kesal. Tapi ia tak membalasnya. Euna langsung meninggalkan Eunhyuk pergi. Sepeninggal Euna, Eunhyuk menatap coklat yang Euna buang. Menatapnya dengan sendu. Dia tidak akan bernasib samakan dengan coklat itu?


**************



Malam ini Eomma datang ke rumah. Tentu saja Euna sangat senang karena memang sudah agak lama ia tidak bertemu dengan Eommanya. Euna dan Eomma terus mengobrol dan bercanda di ruang tengah. Entahlah apa yang mereka bicarakan. Tapi apapun itu sepertinya mengasikkan.

Kini perut Euna terlihat lebih berisi. Tentu saja karena kehamilannya kini sudah menginjak bulan ke 4.

“apa caon aegy baik baik saja?” Tanya Eomma. Euna tersenyum lalu mengangguk.

“ne, sangat baik Eomma, ia selalu membuatku senang, walau  Euna belum bisa merasakan kehadirannya”

Eomma mengelus rambut Euna sayang.

“jika ada masalah lagi katakana pada Eomma sayang, Eomma akan membantumu. Eomma janji” Lagi. Euna hanya bisa mengangguk. Oh Tuhan, ia benar benar senang Eommanya sangat baik padanya.

“kau menginginkan apa sayang? Katakanlah. Apa mungkin aegy yang menginginkannya?”

“emm, ada sih Eomma, tapi…”

“apa katakanlah”

“Euna ingin Eomma mencium perut Euna dan mengelusnya. Bolehkah?” Tanya Euna membuat Eomma terkekeh.

“tentu saja Euna”

“sebenarnya Euna ingin Appanya yang melakukannya, tapi tidak mungkin”

“ommo, Eomma akan memberitahukan Eunhyuk agar…”

“andwee, andwee Eomma, gwenchana, sebenarnya Euna masih canggung dengan Eunhyuk, bolehkah Eomma saja? Eomma atau Eunhyuk itu sama saja” mohon Euna.

Eomma menghela nafasnya. Tapi setelah itu ia tersenyum. Ia sedikit kecewa karena Euna dan Eunhyuk masih saja seperti itu. Tapi yang penting kini Euna selalu mengatakn apapun yang terjadi pada Eomma.

Eomma pun melakukan permintaan Euna ahh lebih tepatnya si aegy. Eomma mengelus perut Euna yang memang belum terlalu terlihat jika hamil. Lalu menciumnya dengan lembut. Ahh, sangat senang rasanya. Andai saja Eunhyuk yang melakukannya.

Mereka tak tau jika dari tadi ada namja yang dari tadi melihat dan mendengar percakapan mereka dari tangga. Eunhyuk. Sampai sekarang mata Eunhyuk tak bisa lepas dari Euna. Ia memegang dadanya yang ngilu. Ia merasa gagal menjadi suami yang baik untuk Euna. Bahkan Euna tak pernah mengatakan permintaan itu padanya. Apakah sebegitu bencinya Euna pada Eunhyuk.

Eunhyuk memejamkan matanya.

‘Euna tak bisakah kau memaafkanku? Setidaknya bicaralah yang kau inginkan. Aku sangat mencintaimu sayang. Apakah kesalahanku sangat berat hingga kau menghukumku seperti ini Euna. Aku sudah merasakan sakit di sini. Mianhae euna sayang, mianhae’




TBC---

1 komentar: