Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 04 April 2014

NOW (part 1) Yesung-Nara


Now

part 1
Author      : Lilian Nay Clouds
Genre       : Romance
Lenght      : Chaptered
Cast          :
1.      Kim Jong Woon
2.      Cho Nara
3.      Lee HyukJae
4.      Lee Donghae
5.      Cho Kyuhyun




Lihatlah lebih dalam, kau akan menemukan sesuatu yang kau tidak ketahui sebelumnya.


Daun itu mulai menguning, tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya. Perlahan daun itu mulai rapuh dan meninggalkan tangkainya. Pohonnya yang kokoh dan dengan gagahnya tertanam di sana bahkan tak bisa mencegah daun itu agar tetap tumbuh.
Daun malang
Ia terbang diterpa angin. Pelan, daun itu jatuh.
Yesung
Namja itu cepat menangkap daun itu. Ditatapnya daun kuning tersebut. Yesung menatapnya. Memutar mutar daun itu. Entah apa yang ia lakukan. Mulai bosan, ia membuang daun yang malang itu. Yesung menyenderkan kepalanya pada bahu kursi yang berada di taman kampus itu.
“Hya,, lihatlah, itu yeoja yang aku maksud. Cantikkan?” namja yang ada disebelahnya menunjuk seorang wanita cantik yang sedang terburu buru entah mau kemana. Ia terlihat beberapa kali melihat jam. Yesung menatap kemana arah telunjuk Donghae. Tapi ia hanya diam tak menanggapi. Tapi tetap saja matanya terus mengikuti yeoja itu sampai akhirnya hilang karena pintu ruangan yang menghalangi pandangannya.
“woaa.., kau benar Hae. Aku sepertinya pernah melihatnya” jawab Eunhyuk yang duduk di bawah.
“namanya Nara, 1 tingkat dibawah kita, tapi katanya dia adalah yeoja yang sedikit kejam” Donghae menyahut.
Yesung berdecak tidak suka dengan pembicaraan Donghae dan Eunhyuk. Eunhyuk dan Donghae menatap Yesung aneh. Beda lagi dengan Kyuhyun yang tampak tidak peduli. Ia malah sibuk dengan ponselnya.
“berhentilah bermain dengan yeoja” tanggapan singkat Yesung membuat Donghae mengerutkan dahinya. Biasanya Yesung juga tidak pedulikan? Yesung tak menanggapi lagi setelah itu. Ia malah menyumpalkan benda kecil yang telinganya, headset.
“dasar si aneh ini” gumam Eunhyuk sambil meneguk minumannya.


***********************


Di lain sisi terlihat Nara yang menggerakkan kepalanya. Pegal rasanya. Oh, untung saja tadi ia tidak telat tadi.
“huh” Nara menghembuskan nafasnya kasar. Menyebalkan sekali hari ini. Jadwalnya padat, belum lagi ia harus pergi ke rumah temannya nanti malam. Ia ingin tidur dengan nyenyak tanpa diganggu sebenarnya. Ia mengetukkan jarinya beberapa kali menatap hp nya yang ada di depannya. Huh. Lagi ia menghembuskan nafas sampai yeoja di depannya menatapnya aneh.
“Wae? Menatapku?” Tanya Nara sadis pada yeoja di depannya. Yeoja itu tak membalas. Ia malah mengambil tasnya dan cepat pergi dari sana. Ok, Nara seharusnya tak menanggapi yeoja itu. Ia mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan.
-bolehkah aku pergi nanti malam?- send
Nara mengetukkan jarinya berharap pesannya cepat dibalas.

Drrttt drrttt
Nara menerjabkan matanya saat melihat nomor yang tadi ia kirim pesan menelponnya. Apakah ia harus mengangkatnya? Dengan ragu Nara menekan tombol hijau.
“y-yeoboseyo” katanya lirih
“pergi kemana?” suara berat itu sedikit membuat Nara takut. Bahkan namja itu langsung bicara to the point.
“ke rumah Yekyung, ia ulang tahun hari ini, aku tidak enak jika..”
“dengan siapa?”
Ya tuhan, bahkan Nara belum sempat menyelesaikan kalimatnya.
“dengan Hyeri”
Hening
Nara masih menunggu jawaban. Semoga saja boleh. Jika tidak ia tidak tau harus beralasan apa pada Yekyung. Yang benar saja ia tidak datang saat hari special sahabatnya.
“jangan pulang terlalu malam” jawab namja diseberang sana membuat Nara tersenyum.
“ne, terimakasih”
Nara menatap ponselnya. Lagi ia tersenyum. Meminta ijin pada namja itu memang wajib ia lakukan. Jika tidak, entahlah apa yang akan terjadi. Ia sangat mencintai namja itu, awalnya memang ia terpaksa bertunangan dengan namja itu. Tapi entahlah, lama lama ia sangat menyayangi namja itu bahkan selalu menuruti semua perkataannya walau hubungan mereka tidak seperti pasangan biasanya. Mereka jarang bertemu dan berkomunikasi, mungkin jika hanya ada perlu saja. Nara sadar, hanya ia yang mencintai namja itu, tidak sebaliknya. Tapi itu tak masalah baginya. Ia percaya suatu saat ia akan mendapatkan cintanya.
Nara. Gadis cantik berkulit putih berambut hitam panjang. Ia kuliah di Seoul National University. Hal itu membuatnya harus tinggal di apartemen di Seoul sendiri. Ibunya ada di Chonan sedangkan ayahnya sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Dulu Nara berasal dari keluarga kaya dan membuatnya sangat manja. Bahkan ia terkenal suka menjelekkan orang lain sehingga banyak yang tidak suka dengannya. Tapi setelah ayahnya meninggal, kehidupan Nara jauh berbeda, perusahaan ayahnya jatuh ke tangan bibinya yang rakus. Bahkan semua harta miliknya dirampas oleh bibinya.
Ia kini hidup sederhana, bahkan semua biaya kuliahnya ditanggung oleh teman ayahnya yang sangat baik hati termasuk apartemen yang ia tempati. Awalnya ia sangat menderita dan sangat sulit menyesuaikan dengan kehidupan yang sederhana, tapi ia sadar, ia harus berubah dan membuat orang tuanya bangga dan sedikit demi sedikit sifatnya berubah menjadi lebih baik. Ia bertekad akan mengambil haknya atas perusahaan Appanya.


**********************

Nara, Yekyung, dan Hyeri tengah berada di belakang kampus. Seperti biasa, mereka berlama lama disana hanya untuk mengobrol. Tak lama kemudian terlihat Eunhyuk dan Donghae mendekati mereka.
“hai” sapa Eunhyuk ramah.
Mereka bertiga saling menatap. Sepertinya ada yang salah dengan Eunhyuk dan Donghae.
“ne Sunbae. Ada apa?” Tanya Hyeri. Tak bisanya Donghae dan Eunhyuk mendekati mereka. Nara yang melihatnya malah bergumam kecil. Ia sebenarnya tidak suka dengan orang yang sok akrab seperti Eunhyuk. Sifatnya memang belum semuanya berubah.
“Boleh bergabung?” Tanya Donghae.
“ne” jawab Yekyung dan Nara antusias. Yah, secara Donghae itu tampan, baik hati, tentu saja Nara suka. Donghae dan Eunhyuk pun duduk bersama mereka.
“yah, siapa yang bilang Eunhyuk Sunbae boleh bergabung” kata Nara lantang membuat semua yang ada di sana heran. Bahkan Hyeri sempat menyenggol lengan Nara.
“m-mwo?” Eunhyuk tidak percaya. Baru kali ini ada yeoja yang berani bilang tidak sopan seperti itu dengannya. Donghae malah terkekeh melihatnya. Sebenarnya sebelum mereka bergabung, Donghae dan Eunhyuk membuat perjanjian siapa yang berhasil mendekati Nara ia menang dan yang kalah harus mentraktir pemenang selama 1 minggu. Tentu saja melihat itu Donghae senang. Kemungkinannya ia kan yang menang melihat Nara yang tidak terlalu suka dengan Eunhyuk.
“apa aku harus mengulanginya?” balas Nara.
“hya Ra-ya” bisik Hyeri lagi. Temannya itu benar benar. Ckk
“neo.. aish, jinja?” Eunhyuk sedikit frustasi. Benar kata Donghae sebelumnya, Nara akan berterus terang menampakkan rasa tidak sukanya jika ia tidak suka dengan seseorang. Apakah itu artinya Nara tidak suka dengannya? Hey yang benar saja. Bahkan Eunhyuk termasuk namja yang popular dan diminati banyak yeoja.
Tiba tiba..
“kau! ikut aku” suara itu membuat semua orang menoleh kesana. Orang itu Yesung. Ya, Tiba tiba Yesung datang dan langsung menarik tangan Nara untuk menjauh. Nara dengan patuh mengikuti Yesung. Sedangkan teman teman Nara termasuk Eunhae hanya melongo. Sejak kapan Yesung kenal dengan Nara?


**********************


Hening
Nara dan Yesung sama sama diam. Kini mereka ada di dalam mobil Yesung. Nara terlihat sangat gugup. Ia menggigit bibir bawahnya mengurangi ketakutan yang kini ia rasakan. Setiap kali berdekatan dengan Yesung, ia memang selalu gugup. Kini ia bahkan bisa merasakan detak jantungnya tidak teratur lagi.
Yesung menghembuskan nafas kasarnya lalu menatap Nara dengan tatapannya yang sangat dingin. Nara yang memang tadi sempat memandang Yesung kini menunduk. Sungguh, ia semakin takut melihat Yesung yang terlihat marah. Apakah ia melakukan kesalahan? Yesung mendekatkan wajahnya.
“Kau… kau adalah tunanganku. Apa kau lupa?” Tanya Yesung dingin.
“ti-tidak, aku tidak lupa” balas Nara lirih. Ya Tuhan, kenapa bibirnya saja kelu. Bagaimana dia bisa bersikap jika seperti ini? Yesung tersenyum miring.
“kau sedang menggoda mereka? Kau pikir kau cantik?”
DEG
Kenapa? Kenapa namja ini selalu seenaknya saja jika bicara. Apa dia bilang? Menggoda? Yang benar saja. Jika saja yang bicara di depannya bukan Yesung ia akan berteriak dan memakinya. Bahkan ia akan mengiyakan jika memang dirinya cantik. Tapi apa daya. Yesung berbeda dengan yang lain. Entah kenapa Yesung bisa membuat Nara takut padanya dan tak bisa membantah.
Yesung yang melihat Nara hanya diam saja menbuang nafasnya kasar. Ia tau akan begini jadinya. Perlahan Yesung menjalankan mobilnya.
“jika aku melihat kau bersama teman temanku lagi, awas saja. Ingatlah statusmu Cho Nara” kata Yesung tegas.
Ya, Nara sangat tau statusnya. Ia adalah tunangan dari pemuda tampan yang ada di sebelahnnya. Cinta? Entahlah, mungkin hanya Nara saja yang mempunyai rasa itu. Yesung bahkan tidak pernah sekalipun bersikap baik padanya. Nada bicaranya selalu saja datar. Apapun yang ia lakukan selalu harus mendapat persetujuan dari namja itu. Tak ada yang tau memang tentang hubungan mereka kecuali keluarga masing masing.
Mengingat semua itu kini mata Nara memanas. Sial. Ia akan menangis. Tidak tidak. Ia adalah yeoja yang kuat. Tidak boleh seperti ini hanya karena namja sialan itu yang mengambil seluruh hatinya. Ia hanya meremas ujung bajunya. Melampiaskan seluruh kekesalannya.
Ia tak tau jika dari tadi Yesung diam diam memperhatikannya. Apakah Yesung keterlaluan?


**********************

Keesokan harinya
Yesung keluar dari parkiran. Seperti biasa ia berjalan dengan sedikit cepat. Matanya lurus kedepan seakan tidak mau tau apa yang terjadi di sekitarnya. Tapi yang membuat pagi itu berbeda adalah banyak orang yang melihatnya aneh. Ya jika melihat saja memang biasa, tapi ini benar benar beda dari hari sebelumnya. Masa bodoh, Yesung tidak peduli. Ia terus berjalan.
Yesung melihat Eunhyuk, Hae dan Kyu yang tengah duduk di depan. Yesung pun mendekati dan ikut duduk.
“kau datang?” sapa Donghae.
“ne”
“lihat ini” Donghae menyerahkan ponselnya yang tadi ia pegang pada Yesung. Yesung melihat apa isinya.
DEG
Matanya membulat
`Kim Jong Woon dan Cho Nara dari tingkat 3 tersenyata sudah bertunangan’
Judul yang menarik. Yesung masih terus menatap layar ponsel. Sial. Ok, trending topik menyangkut dirinya. Tentu saja mungkin semua siswa sudah mengetahui berita itu. Kyuhyun, Donghae, dan Eunhyuk menatap Yesung seakan meminta penjelasan. Apakah berita itu benar? Apakah Yesung sahabat mereka? Kenapa ia tidak pernah bercerita sama sekali.
“apakah berita itu benar Yesung-ah?” Tanya Kyuhyun. Yesung menatap Kyuhyun sekilas. Ia menghembuskan nafasnya sebelum menjawab.
“ne”
“Sudah kuduga, kau hebat Yesung-ah merasahasian hal sebesar itu pada kami” timpal Eunhyuk. Yesung diam. Ya memang benar ia merasahasiakan semua itu bahkan dengan sahabat sahabatnya juga. Tapi, bukan itu yang harus ia pikirkan dulu, bagaimana dengan Nara? Apakah ia sudah tau? Bagaimana reaksinya mengetahui semua ini?
Yesung dengan cepat berdiri dan berjalan meninggalkan teman temannya yang menatapnya heran. Yesung mengeluarkan ponselnya. Mencoba menelpon Nara. Ohhh, sial. Tidak diangkat. Yesung menuju ke ruang kelas Nara. Yesung menghembuskan nafasnya lega saat melihat Nara yang dengan tenangnya duduk di temani Hyeri. Saat menyadari kehadiran Yesung wajah Nara berubah menjadi pucat. Jujur, ia sangat takut. Takut kalau Yesung akan memarahinya. Ia tau Yesung tak mau jika pertunangan mereka diketahui banyak orang.
“Yesung sunbae” sapa Hyeri sopan sambil menundukkan kepalanya pelan tapi ia tak mendapatkan respon dari Yesung. Dari tadi mata Yesung terus menatap Nara penuh selidik. Nara menundukkan kepalanya. Kebiasaan anak itu jika berhadapan dengan Yesung.
“ikut aku” ucap Yesung langsung meninggalkan tempat itu diikuti Nara. Sungguh, Nara takut. Sangat. Hyeri tersenyum mencoba menyemangati Nara sebelum akhirnya Nara meninggalkannya.
Mereka kini berada di belakang kampus.
Sepi, mungkin hanya ada mereka berdua di sana.
“kau sudah melihatnya?” lirih Nara.
“ne”
“bukan aku, aku tidak..”
Perkataan Nara terpotong saat Yesung menoleh kepalanya ke arahnya. Menatapnya dengan tatapannya yang menakutkan.
“arra, aku tau. Aku hanya ingin bertanya, apakah kau bahagia akan menjadi istriku?”
Hening
Apa yang harus Nara katakan? Tentu saja ia sangat senang. Tapi di lain sisi ia juga benci dengan kelakuan Yesung yang selalu bersikap dingin padanya, semua yang ia lakukan harus mendapatkan ijinnya. Dia hanya tunangan Nara, bagaimana jika mereka sudah menikah? Akankah Yesung tetap seperti itu? Kapan Yesung tersenyum padanya? Kapan? Bahkan Nara belum pernah melihat senyum tulus Yesung yang diberikan untuknya.
“ak..aaku……”
Yesung menunggu jawaban Nara. Berharap Nara mengucapkan yang ia harapkan. Tapi melihat nara yang kebingungan membuat Yesung tidak yakin jika Nara menjawabnya dengan jujur.
“sebenarnya…”
“tidak usah dijawab, walaupun kau tidak suka, walau mereka kini tau, kau akan tetap jadi istriku kelak. Apapun yang terjadi. Jadi bersiaplah Cho Nara”
Nara mendongak. Apakah telinganya bisa mendengar dengan baik? Ia tidak salah dengarkan? Yesung bahkan tidak marah walau nada bicaranya seperti mengancam. Nara sedikit tersenyum menanggapinya.
‘aku bahagia Yesung oppa, aku bahagia akan menjadi pendampingmu kelak’



*********************


Beberapa minggu kemudian…
Tidak ada yang berbeda, hanya saja kini Nara lebih dekat dengan Kyuhyun, Donghae dan Eunhyuk. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Mungkin karena ketiga namja itu yang sering menggoda Nara dengan Yesung.
Satu lagi, namja yang mengincar Nara kini berkurang. Mereka tak mau mengambil resiko. Nara sudah bertunangan. Apalagi dengan namja yang bisa dibilang termasuk namja yang paling dihormati di kampus itu. Kini Yesung sudah menyelesaikan skripsinya tinggal menunggu wisuda kelulusan. Makanya ia kini disibukkan dengan pekerjaannya di perusahaan Ayahnya.
Siang itu Nara menemani Yekyung dan Hyeri latihan dance. Nara kagum melihat Eunhyuk dengan lincahnya mengajari para anggota dancer. Ia jadi ingin ikut. Memang sebenarnya dari dulu ia ingin menari.
“Ok, kita lanjutkan besok” kata Eunhyuk.
“yeay” semua orang yang ada di sana berteriak. Nara pun bertepuk tangan.
Eunhyuk menatap Nara lalu menghampirinya.
“Kau hanya menonton?” Tanya Eunhyuk.
“ne, sebenarnya aku ingin ikut sunbae”
“haha, kau bisa menari eoh penguin? Aku tidak yakin”
“yak aku bukan penguin dasar monyet”
“yak apa kau bilang?” teriak Eunhyuk tak terima. Ckk, selalu seperti ini. Nara dengan beraninya selalu mengejeknya. Bahkan tanpa rasa takut sedikitpun. Hoobae kurang ajar. Itulah mereka. Selalu bertengkar mempermasalahkan hal kecil.
Yekyung dan Hyeri bergabung. Merekapun berbincang bincang dan bercanda bersama. Hyeri dan Yekyung membujuk Nara agar mau ikut menari besok. Tentu saja Nara ingin, tapi yang ia takutkan jika Yesung tidak member ijin.
“tenang saja, Yesung pasti mengijinkan” ucap Eunhyuk membuat Nara semakin bersemangat untuk ikut anggota tari. Sepertinya menyenangkan.


*****************


Langit berwarna jingga terlihat mempesona di atas sana. Jalan raya terlihat ramai. Mungkin banyak orang yang ingin pulang setelah seharian ada di sekolah ataupun bekerja. Di sebuah jalan terlihat mobil putih mewah. Entah kenapa mobil itu berjalan dengan pelan. Tidak seperti biasanya. Jujur, pemilik mobil ingin berlama lama di jalan.
Yesung mengantarkan Nara pulang. Sore itu Nara disuruh Eomma Yesung untuk berkunjung ke rumahnya. Mereka saling diam, hingga akhirnya Nara memulai pembicaraan.
“kau tau jika Eunhyuk sunbae melatih dance?” Tanya Nara mencoba memperbaiki suasana yang canggung.
“ne”
“Hyeri dan Yekyung juga ikut menjadi anggotanya. Mereka sangat bagus dalam menari” Nara berusaha berbasa basi. Tapi malah tak ada jawaban dari Yesung membuat Nara memajukan bibirnya. Menyebalkan.
“yesung-ssi, kau tau aku juga ingin ikut da…”
“tidak” dengan cepat Yesung menjawab bahkan sebelum Nara menyelesaikan perkataannya. Nara memandang Yesung heran.
“tapi aku ingin sekali ikut, mereka menakjupkan”
“aniy, kau tidak boleh”
Nara menghembuskan nafasnya. Lama lama ia jenuh jika seperti ini. Ia seperti robot yang selalu patuh pada tuannya. Ia juga ingin bebas. Tak bisakah Yesung mengerti?
“aku mohon Yesung-ssi, menari adalah hal yang..”
Ucapan Nara terpotong saat melihat Yesung yang menatapnya. Ia menunduk takut. Kenapa selalu saja seperti ini? Kenapa ia tidak bisa melawannya?
“jika aku bilang tidak, berarti tidak Cho Nara”
Ya, Nara kalah lagi.

******************


Keesokan harinya Nara bertekad tetap akan mengikuti dance apapun yang terjadi. Ia mencoba tidak mempedulikan Yesung. Ia sudah bosan selalu saja diatur oleh namja itu. Nara terlihat sangat senang mengikuti latihan dance saat itu walau tak bisa dipungkiri ada rasa takut jika Yesung mengetahuinya.
“1.. 2..3..”
Eunhyuk memandu mereka dengan sabar. Kini ia tidak sendiri. Ia ditemani Donghae. Donghae mencontohkan di depan sedangkan Eunhyuk memperhatikan mereka dan sesekali memperbaiki gerakan yang salah.
“cukup hari, kalian luar biasa” teriak Donghae diikuti tepuk tangan dari anggota. Nara sedikit merenggangkan otot lehernya. Ternyata sangat melelahkan.
“Nara aku pulang dulu” kata Soora.
“ne” jawab Nara. Nara membungkuk mengikat tali sepatunya yang lepas. Nara mendongak
DEG
Matanya terbelalak. Yesung ada di depannya. ia takut, tidak, ia tidak boleh takut. Kini ia harus melawan. Ia tidak mau seterusnya seperti robot yang selalu menuruti Yesung. Yesung menatap Nara sekilas lalu beralih menatap Eunhyuk.
“Yesung-ah kau datang?” sapa Eunhyuk ramah.
“kenapa kau membiarkan Nara masuk?” Tanya Yesung mendekati Eunhyuk. Yesung terlihat marah. Oh tidak, jangan. Nara mulai berdiri dan mengikuti di belakang Yesung.
“ne?”
“aku sudah bilangkan padamu Hyuk-ah, aku tak mau Nara ikut menari” nada bicara Yesung meninggi.
“wae?”
“hey hey, Yesung-ah, Nara kan ingin menari seperti yang lain, apa salahnya?” kini Donghae ikut menengahi.
“Yesung-ssi, jangan salahkan Eunhyuk sunbae aku yang menginginkannya” bela Nara.
“diam kau” bentak Yesung membuat orang yang masih ada di sana menatap Yesung. Untung saja hanya ada beberapa orang saja yang masih tinggal.
“Yesung-ssi, mianhae, bukannya aku ingin membantahmu tapi aku hanya ingin menari. Aku sangat ingin”
“neo… sudah berapa kali aku bilang jika kau tidak boleh ikut. APA KAU TULI HAH? KAU INGIN MENGGODA NAMJA HAH”
“Hyaa” Donghae dan Eunhyuk seakan tidak terima jika Yesung mengatakan itu. Apakah Yesung tidak tau apa yang sedang ia katakan?
Nara? Entahlah. Ia hanya diam mendengarkan ucapan Yesung yang menyakitkan itu. Memandang Yesung dengan tatapan tidak percaya. Mata Nara mulai panas. Sembab. Ia tidak bisa menahannya lagi. Air matanya kini keluar begitu saja. Melihat itu Donghae langsung mendekati Nara dan menarik Nara menjauh tapi Nara melepaskan tangan Donghae.
Nara melangkah ke depan.
“Ne, aku tuli. Sekarang aku akan tuli dengan semua kemauanmu Yesung-ssi. Aku lelah, aku bosan menurutimu, dan aku menari bukan untuk menggoda namja” ucap Nara sedikit bergetar. Yesung membulatkan matanya. Baru kali ini Nara berani bicara dengannya seperti itu. Ia sedikit merasa bersalah ketika melihat air mata Nara yang turun. Semua yang ada di sana hanya bisa melihat kejadian itu.
“wae? Wae? Kau tidak terima hah?” lagi. Nara menaikkan nada suaranya.
“kau seharusnya tidak seperti ini Nara”
“selama ini aku sudah menuruti semua kemauanmu. Aku hanya ingin menari. Hanya itu, tapi kenapa kau selalu melarangku? Aku juga ingin bahagia”
“aku adalah tunaganmu Cho Nara” jawab Yesung.
“kau bilang tunangan. Jadi itu alasanmu? Baiklah kita batalkan saja pertunangan kita” dengan lantang Nara melepas cincin yang ada di jari manisnya lalu dibunag di depan Yesung. Eunhyuk akan maju tapi ditahan oleh Donghae. Mereka pun membiarkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Cincin itu terus berputar dan akhirnya jatuh terkena ujung sepatu Yesung.
Yesung mematung. Ia menggengam tangannya erat. Sungguh, bukan itu yang ia inginkan. Rahangnya mengeras. Ia manatap miris cincin pertunangannya yang telah Nara buang. Dadanya sesak. Hatinya sakit.
Jujur, dari awal ia sangat mencintai Nara. Sangat. Tapi ia tidak bisa bersikap. Ia tidak tau bagaimana caranya. Semua perjodohan itu adalah bohong besar. Sebenarnya Yesung yang menginginkannya. Ia ingin mengikat Nara agar menjadi pendamping hidupnya selamanya. Tapi apa yang ia dapatkan kini? Ia menyakiti Nara. Ya Tuhan. Apa yang harus ia lakukan?
Apakah sikapnya pada Nara selama ini keterlaluan? Ia hanya ingin Nara mengatakan setiap kegiatan yang ia lakukan agar Yesung bisa manjaganya. Ia tidak mau Nara kenapa-napa. Menari? Ia melarangnya karena tidak ingin banyak orang yang makin terpesona dengan Nara. Yesung memang egois. Ia hanya ingin Nara menjadi miliknya. Ia sangat yakin jika banyak namja yang menginginkan Nara mengingat Nara sangat cantik apalagi jika mereka melihat Nara menari. Tidak boleh. Itulah yang menjadi alasan Yesung selama ini.
Ia sangat mencintai Nara bahkan sebelum Nara mengenalnya. Tapi ia tidak sadar jika ia malah menyakiti Nara. Ia membuat Nara tidak bahagia. Jika saja Yesung boleh memilih, Yesung akan memilih ia dipukul sampai babak belur dari pada Nara meninggalkannya.
“gomawo Yesung-ssi. Keluargamu sangat baik padaku, gomawo untuk semuanya. Aku- aku pergi” Nara melangkahkan kakinya meninggalkan tempat itu diikuti Hyeri dan Yekyung yang memang dari tadi ada di sana.
‘andwe…andwee, jangan tinggalkan aku Nara-ya, andwe’
Yesung terus berteriak dalam hati. Ia ingin sekali berteriak memohon agar Nara tidak pergi. Tapi bibirnya sialan, kenapa rasanya kelu untuk mengucapkan sepatah katapun. Dadanya makin sesak melihat Nara yang semakin menjauh. Andwee. Andwee. Bahkan matanya semakin buram gara gara air mata brengsek yang menutupi matanya. Tangannya semakin menggenggam kuat. Ya Tuhan. Kenapa rasanya sakit sekali.
Tubuh Yesung lemas. Ia kini terduduk di ruangan itu. Yesung mengambil cincin Nara dan mengenggamnya. Nara sudah benar benar hilang dari pandangannya. Andai waktu bisa diputar. Ia tak akan melakukan hal bodoh lagi. Donghae dan Eunhyuk mendekati Yesung. Entah apa yang dikatakan Donghae, Yesung tidak peduli. Eunhyuk yang menepuk pundaknya bahkan tidak bisa lagi menjadi penyemangatnya. Apakah sudah berakhir?
‘aku mohon Ra-ya. Kembalilah. Aku mohon’

TBC--

2 komentar:

  1. rata2 di ff ni karakter sungie kesulitan mengungkapkn perasaan y...
    berusaha mmbri tw nara ttg karakterny aj, sprtny nara pun krng kenal karakter yesung

    BalasHapus