Now
part 1
Author : Lilian Nay Clouds
Genre : Romance
Lenght : Chaptered
Cast :
1.
Kim Jong Woon
2.
Cho Nara
3.
Lee HyukJae
4.
Lee Donghae
5.
Cho Kyuhyun
Lihatlah lebih dalam, kau akan menemukan sesuatu yang kau
tidak ketahui sebelumnya.
Daun itu mulai menguning, tanpa ada
seorangpun yang mengetahuinya. Perlahan daun itu mulai rapuh dan meninggalkan
tangkainya. Pohonnya yang kokoh dan dengan gagahnya tertanam di sana bahkan tak
bisa mencegah daun itu agar tetap tumbuh.
Daun malang
Ia terbang diterpa angin. Pelan, daun itu
jatuh.
Yesung
Namja itu cepat menangkap daun itu.
Ditatapnya daun kuning tersebut. Yesung menatapnya. Memutar mutar daun itu.
Entah apa yang ia lakukan. Mulai bosan, ia membuang daun yang malang itu.
Yesung menyenderkan kepalanya pada bahu kursi yang berada di taman kampus itu.
“Hya,, lihatlah, itu yeoja yang aku
maksud. Cantikkan?” namja yang ada disebelahnya menunjuk seorang wanita cantik
yang sedang terburu buru entah mau kemana. Ia terlihat beberapa kali melihat
jam. Yesung menatap kemana arah telunjuk Donghae. Tapi ia hanya diam tak
menanggapi. Tapi tetap saja matanya terus mengikuti yeoja itu sampai akhirnya
hilang karena pintu ruangan yang menghalangi pandangannya.
“woaa.., kau benar Hae. Aku sepertinya pernah
melihatnya” jawab Eunhyuk yang duduk di bawah.
“namanya Nara, 1 tingkat dibawah kita,
tapi katanya dia adalah yeoja yang sedikit kejam” Donghae menyahut.
Yesung berdecak tidak suka dengan pembicaraan
Donghae dan Eunhyuk. Eunhyuk dan Donghae menatap Yesung aneh. Beda lagi dengan
Kyuhyun yang tampak tidak peduli. Ia malah sibuk dengan ponselnya.
“berhentilah bermain dengan yeoja”
tanggapan singkat Yesung membuat Donghae mengerutkan dahinya. Biasanya Yesung
juga tidak pedulikan? Yesung tak menanggapi lagi setelah itu. Ia malah
menyumpalkan benda kecil yang telinganya, headset.
“dasar si aneh ini” gumam Eunhyuk sambil
meneguk minumannya.
***********************
Di lain sisi terlihat Nara yang
menggerakkan kepalanya. Pegal rasanya. Oh, untung saja tadi ia tidak telat
tadi.
“huh” Nara menghembuskan nafasnya kasar.
Menyebalkan sekali hari ini. Jadwalnya padat, belum lagi ia harus pergi ke
rumah temannya nanti malam. Ia ingin tidur dengan nyenyak tanpa diganggu
sebenarnya. Ia mengetukkan jarinya beberapa kali menatap hp nya yang ada di
depannya. Huh. Lagi ia menghembuskan nafas sampai yeoja di depannya menatapnya
aneh.
“Wae? Menatapku?” Tanya Nara sadis pada
yeoja di depannya. Yeoja itu tak membalas. Ia malah mengambil tasnya dan cepat
pergi dari sana. Ok, Nara seharusnya tak menanggapi yeoja itu. Ia mengambil
ponselnya dan mengetik sebuah pesan.
-bolehkah aku pergi nanti malam?-
send
Nara mengetukkan jarinya berharap pesannya
cepat dibalas.
Drrttt drrttt
Nara menerjabkan matanya saat melihat
nomor yang tadi ia kirim pesan menelponnya. Apakah ia harus mengangkatnya?
Dengan ragu Nara menekan tombol hijau.
“y-yeoboseyo” katanya lirih
“pergi kemana?” suara berat itu sedikit
membuat Nara takut. Bahkan namja itu langsung bicara to the point.
“ke rumah Yekyung, ia ulang tahun hari
ini, aku tidak enak jika..”
“dengan siapa?”
Ya tuhan, bahkan Nara belum sempat
menyelesaikan kalimatnya.
“dengan Hyeri”
Hening
Nara masih menunggu jawaban. Semoga saja
boleh. Jika tidak ia tidak tau harus beralasan apa pada Yekyung. Yang benar
saja ia tidak datang saat hari special sahabatnya.
“jangan pulang terlalu malam” jawab namja
diseberang sana membuat Nara tersenyum.
“ne, terimakasih”
Nara menatap ponselnya. Lagi ia tersenyum.
Meminta ijin pada namja itu memang wajib ia lakukan. Jika tidak, entahlah apa
yang akan terjadi. Ia sangat mencintai namja itu, awalnya memang ia terpaksa
bertunangan dengan namja itu. Tapi entahlah, lama lama ia sangat menyayangi
namja itu bahkan selalu menuruti semua perkataannya walau hubungan mereka tidak
seperti pasangan biasanya. Mereka jarang bertemu dan berkomunikasi, mungkin
jika hanya ada perlu saja. Nara sadar, hanya ia yang mencintai namja itu, tidak
sebaliknya. Tapi itu tak masalah baginya. Ia percaya suatu saat ia akan
mendapatkan cintanya.
Nara. Gadis cantik berkulit putih berambut
hitam panjang. Ia kuliah di Seoul National University. Hal itu membuatnya harus
tinggal di apartemen di Seoul sendiri. Ibunya ada di Chonan sedangkan ayahnya sudah
meninggal 2 tahun yang lalu.
Dulu Nara berasal dari keluarga kaya dan
membuatnya sangat manja. Bahkan ia terkenal suka menjelekkan orang lain
sehingga banyak yang tidak suka dengannya. Tapi setelah ayahnya meninggal,
kehidupan Nara jauh berbeda, perusahaan ayahnya jatuh ke tangan bibinya yang
rakus. Bahkan semua harta miliknya dirampas oleh bibinya.
Ia kini hidup sederhana, bahkan semua
biaya kuliahnya ditanggung oleh teman ayahnya yang sangat baik hati termasuk
apartemen yang ia tempati. Awalnya ia sangat menderita dan sangat sulit
menyesuaikan dengan kehidupan yang sederhana, tapi ia sadar, ia harus berubah
dan membuat orang tuanya bangga dan sedikit demi sedikit sifatnya berubah
menjadi lebih baik. Ia bertekad akan mengambil haknya atas perusahaan Appanya.
**********************
Nara, Yekyung, dan Hyeri tengah berada di
belakang kampus. Seperti biasa, mereka berlama lama disana hanya untuk
mengobrol. Tak lama kemudian terlihat Eunhyuk dan Donghae mendekati mereka.
“hai” sapa Eunhyuk ramah.
Mereka bertiga saling menatap. Sepertinya
ada yang salah dengan Eunhyuk dan Donghae.
“ne Sunbae. Ada apa?” Tanya Hyeri. Tak
bisanya Donghae dan Eunhyuk mendekati mereka. Nara yang melihatnya malah
bergumam kecil. Ia sebenarnya tidak suka dengan orang yang sok akrab seperti
Eunhyuk. Sifatnya memang belum semuanya berubah.
“Boleh bergabung?” Tanya Donghae.
“ne” jawab Yekyung dan Nara antusias. Yah,
secara Donghae itu tampan, baik hati, tentu saja Nara suka. Donghae dan Eunhyuk
pun duduk bersama mereka.
“yah, siapa yang bilang Eunhyuk Sunbae
boleh bergabung” kata Nara lantang membuat semua yang ada di sana heran. Bahkan
Hyeri sempat menyenggol lengan Nara.
“m-mwo?” Eunhyuk tidak percaya. Baru kali
ini ada yeoja yang berani bilang tidak sopan seperti itu dengannya. Donghae malah
terkekeh melihatnya. Sebenarnya sebelum mereka bergabung, Donghae dan Eunhyuk
membuat perjanjian siapa yang berhasil mendekati Nara ia menang dan yang kalah
harus mentraktir pemenang selama 1 minggu. Tentu saja melihat itu Donghae
senang. Kemungkinannya ia kan yang menang melihat Nara yang tidak terlalu suka
dengan Eunhyuk.
“apa aku harus mengulanginya?” balas Nara.
“hya Ra-ya” bisik Hyeri lagi. Temannya itu
benar benar. Ckk
“neo.. aish, jinja?” Eunhyuk sedikit
frustasi. Benar kata Donghae sebelumnya, Nara akan berterus terang menampakkan
rasa tidak sukanya jika ia tidak suka dengan seseorang. Apakah itu artinya Nara
tidak suka dengannya? Hey yang benar saja. Bahkan Eunhyuk termasuk namja yang
popular dan diminati banyak yeoja.
Tiba tiba..
“kau! ikut aku” suara itu membuat semua
orang menoleh kesana. Orang itu Yesung. Ya, Tiba tiba Yesung datang dan
langsung menarik tangan Nara untuk menjauh. Nara dengan patuh mengikuti Yesung.
Sedangkan teman teman Nara termasuk Eunhae hanya melongo. Sejak kapan Yesung
kenal dengan Nara?
**********************
Hening
Nara dan Yesung sama sama diam. Kini
mereka ada di dalam mobil Yesung. Nara terlihat sangat gugup. Ia menggigit
bibir bawahnya mengurangi ketakutan yang kini ia rasakan. Setiap kali
berdekatan dengan Yesung, ia memang selalu gugup. Kini ia bahkan bisa merasakan
detak jantungnya tidak teratur lagi.
Yesung menghembuskan nafas kasarnya lalu
menatap Nara dengan tatapannya yang sangat dingin. Nara yang memang tadi sempat
memandang Yesung kini menunduk. Sungguh, ia semakin takut melihat Yesung yang
terlihat marah. Apakah ia melakukan kesalahan? Yesung mendekatkan wajahnya.
“Kau… kau adalah tunanganku. Apa kau
lupa?” Tanya Yesung dingin.
“ti-tidak, aku tidak lupa” balas Nara
lirih. Ya Tuhan, kenapa bibirnya saja kelu. Bagaimana dia bisa bersikap jika
seperti ini? Yesung tersenyum miring.
“kau sedang menggoda mereka? Kau pikir kau
cantik?”
DEG
Kenapa? Kenapa namja ini selalu seenaknya
saja jika bicara. Apa dia bilang? Menggoda? Yang benar saja. Jika saja yang
bicara di depannya bukan Yesung ia akan berteriak dan memakinya. Bahkan ia akan
mengiyakan jika memang dirinya cantik. Tapi apa daya. Yesung berbeda dengan
yang lain. Entah kenapa Yesung bisa membuat Nara takut padanya dan tak bisa
membantah.
Yesung yang melihat Nara hanya diam saja
menbuang nafasnya kasar. Ia tau akan begini jadinya. Perlahan Yesung
menjalankan mobilnya.
“jika aku melihat kau bersama teman
temanku lagi, awas saja. Ingatlah statusmu Cho Nara” kata Yesung tegas.
Ya, Nara sangat tau statusnya. Ia adalah
tunangan dari pemuda tampan yang ada di sebelahnnya. Cinta? Entahlah, mungkin
hanya Nara saja yang mempunyai rasa itu. Yesung bahkan tidak pernah sekalipun
bersikap baik padanya. Nada bicaranya selalu saja datar. Apapun yang ia lakukan
selalu harus mendapat persetujuan dari namja itu. Tak ada yang tau memang
tentang hubungan mereka kecuali keluarga masing masing.
Mengingat semua itu kini mata Nara
memanas. Sial. Ia akan menangis. Tidak tidak. Ia adalah yeoja yang kuat. Tidak
boleh seperti ini hanya karena namja sialan itu yang mengambil seluruh hatinya.
Ia hanya meremas ujung bajunya. Melampiaskan seluruh kekesalannya.
Ia tak tau jika dari tadi Yesung diam diam
memperhatikannya. Apakah Yesung keterlaluan?
**********************
Keesokan harinya
Yesung keluar dari parkiran. Seperti biasa
ia berjalan dengan sedikit cepat. Matanya lurus kedepan seakan tidak mau tau apa
yang terjadi di sekitarnya. Tapi yang membuat pagi itu berbeda adalah banyak
orang yang melihatnya aneh. Ya jika melihat saja memang biasa, tapi ini benar
benar beda dari hari sebelumnya. Masa bodoh, Yesung tidak peduli. Ia terus
berjalan.
Yesung melihat Eunhyuk, Hae dan Kyu yang
tengah duduk di depan. Yesung pun mendekati dan ikut duduk.
“kau datang?” sapa Donghae.
“ne”
“lihat ini”
Donghae menyerahkan ponselnya yang tadi ia pegang pada Yesung. Yesung melihat
apa isinya.
DEG
Matanya membulat
`Kim Jong Woon dan Cho Nara dari tingkat 3 tersenyata sudah
bertunangan’
Judul yang menarik. Yesung masih terus
menatap layar ponsel. Sial. Ok, trending topik menyangkut dirinya. Tentu saja
mungkin semua siswa sudah mengetahui berita itu. Kyuhyun, Donghae, dan Eunhyuk
menatap Yesung seakan meminta penjelasan. Apakah berita itu benar? Apakah
Yesung sahabat mereka? Kenapa ia tidak pernah bercerita sama sekali.
“apakah berita itu benar Yesung-ah?” Tanya
Kyuhyun. Yesung menatap Kyuhyun sekilas. Ia menghembuskan nafasnya sebelum
menjawab.
“ne”
“Sudah kuduga, kau hebat Yesung-ah
merasahasian hal sebesar itu pada kami” timpal Eunhyuk. Yesung diam. Ya memang
benar ia merasahasiakan semua itu bahkan dengan sahabat sahabatnya juga. Tapi,
bukan itu yang harus ia pikirkan dulu, bagaimana dengan Nara? Apakah ia sudah
tau? Bagaimana reaksinya mengetahui semua ini?
Yesung dengan cepat berdiri dan berjalan
meninggalkan teman temannya yang menatapnya heran. Yesung mengeluarkan
ponselnya. Mencoba menelpon Nara. Ohhh, sial. Tidak diangkat. Yesung menuju ke
ruang kelas Nara. Yesung menghembuskan nafasnya lega saat melihat Nara yang
dengan tenangnya duduk di temani Hyeri. Saat menyadari kehadiran Yesung wajah
Nara berubah menjadi pucat. Jujur, ia sangat takut. Takut kalau Yesung akan
memarahinya. Ia tau Yesung tak mau jika pertunangan mereka diketahui banyak
orang.
“Yesung sunbae” sapa Hyeri sopan sambil
menundukkan kepalanya pelan tapi ia tak mendapatkan respon dari Yesung. Dari
tadi mata Yesung terus menatap Nara penuh selidik. Nara menundukkan kepalanya.
Kebiasaan anak itu jika berhadapan dengan Yesung.
“ikut aku” ucap Yesung langsung
meninggalkan tempat itu diikuti Nara. Sungguh, Nara takut. Sangat. Hyeri
tersenyum mencoba menyemangati Nara sebelum akhirnya Nara meninggalkannya.
Mereka kini berada di belakang kampus.
Sepi, mungkin hanya ada mereka berdua di
sana.
“kau sudah melihatnya?” lirih Nara.
“ne”
“bukan aku, aku tidak..”
Perkataan Nara terpotong saat Yesung
menoleh kepalanya ke arahnya. Menatapnya dengan tatapannya yang menakutkan.
“arra, aku tau. Aku hanya ingin bertanya,
apakah kau bahagia akan menjadi istriku?”
Hening
Apa yang harus Nara katakan? Tentu saja ia
sangat senang. Tapi di lain sisi ia juga benci dengan kelakuan Yesung yang
selalu bersikap dingin padanya, semua yang ia lakukan harus mendapatkan ijinnya.
Dia hanya tunangan Nara, bagaimana jika mereka sudah menikah? Akankah Yesung
tetap seperti itu? Kapan Yesung tersenyum padanya? Kapan? Bahkan Nara belum
pernah melihat senyum tulus Yesung yang diberikan untuknya.
“ak..aaku……”
Yesung menunggu jawaban Nara. Berharap Nara
mengucapkan yang ia harapkan. Tapi melihat nara yang kebingungan membuat Yesung
tidak yakin jika Nara menjawabnya dengan jujur.
“sebenarnya…”
“tidak usah dijawab, walaupun kau tidak
suka, walau mereka kini tau, kau akan tetap jadi istriku kelak. Apapun yang
terjadi. Jadi bersiaplah Cho Nara”
Nara mendongak. Apakah telinganya bisa
mendengar dengan baik? Ia tidak salah dengarkan? Yesung bahkan tidak marah
walau nada bicaranya seperti mengancam. Nara sedikit tersenyum menanggapinya.
‘aku bahagia Yesung oppa, aku bahagia akan menjadi pendampingmu kelak’
*********************
Beberapa minggu kemudian…
Tidak ada yang berbeda, hanya saja kini
Nara lebih dekat dengan Kyuhyun, Donghae dan Eunhyuk. Entah apa yang membuatnya
seperti itu. Mungkin karena ketiga namja itu yang sering menggoda Nara dengan
Yesung.
Satu lagi, namja yang mengincar Nara kini
berkurang. Mereka tak mau mengambil resiko. Nara sudah bertunangan. Apalagi
dengan namja yang bisa dibilang termasuk namja yang paling dihormati di kampus
itu. Kini Yesung sudah menyelesaikan skripsinya tinggal menunggu wisuda
kelulusan. Makanya ia kini disibukkan dengan pekerjaannya di perusahaan Ayahnya.
Siang itu Nara menemani Yekyung dan Hyeri
latihan dance. Nara kagum melihat Eunhyuk dengan lincahnya mengajari para anggota
dancer. Ia jadi ingin ikut. Memang sebenarnya dari dulu ia ingin menari.
“Ok, kita lanjutkan besok” kata Eunhyuk.
“yeay” semua orang yang ada di sana
berteriak. Nara pun bertepuk tangan.
Eunhyuk menatap Nara lalu menghampirinya.
“Kau hanya menonton?” Tanya Eunhyuk.
“ne, sebenarnya aku ingin ikut sunbae”
“haha, kau bisa menari eoh penguin? Aku
tidak yakin”
“yak aku bukan penguin dasar monyet”
“yak apa kau bilang?” teriak Eunhyuk tak
terima. Ckk, selalu seperti ini. Nara dengan beraninya selalu mengejeknya.
Bahkan tanpa rasa takut sedikitpun. Hoobae kurang ajar. Itulah mereka. Selalu
bertengkar mempermasalahkan hal kecil.
Yekyung dan Hyeri bergabung. Merekapun berbincang
bincang dan bercanda bersama. Hyeri dan Yekyung membujuk Nara agar mau ikut
menari besok. Tentu saja Nara ingin, tapi yang ia takutkan jika Yesung tidak
member ijin.
“tenang saja, Yesung pasti mengijinkan”
ucap Eunhyuk membuat Nara semakin bersemangat untuk ikut anggota tari.
Sepertinya menyenangkan.
*****************
Langit berwarna jingga terlihat mempesona di
atas sana. Jalan raya terlihat ramai. Mungkin banyak orang yang ingin pulang
setelah seharian ada di sekolah ataupun bekerja. Di sebuah jalan terlihat mobil
putih mewah. Entah kenapa mobil itu berjalan dengan pelan. Tidak seperti
biasanya. Jujur, pemilik mobil ingin berlama lama di jalan.
Yesung mengantarkan Nara pulang. Sore itu
Nara disuruh Eomma Yesung untuk berkunjung ke rumahnya. Mereka saling diam,
hingga akhirnya Nara memulai pembicaraan.
“kau tau jika Eunhyuk sunbae melatih
dance?” Tanya Nara mencoba memperbaiki suasana yang canggung.
“ne”
“Hyeri dan Yekyung juga ikut menjadi
anggotanya. Mereka sangat bagus dalam menari” Nara berusaha berbasa basi. Tapi
malah tak ada jawaban dari Yesung membuat Nara memajukan bibirnya. Menyebalkan.
“yesung-ssi, kau tau aku juga ingin ikut
da…”
“tidak” dengan cepat Yesung menjawab
bahkan sebelum Nara menyelesaikan perkataannya. Nara memandang Yesung heran.
“tapi aku ingin sekali ikut, mereka
menakjupkan”
“aniy, kau tidak boleh”
Nara menghembuskan nafasnya. Lama lama ia
jenuh jika seperti ini. Ia seperti robot yang selalu patuh pada tuannya. Ia
juga ingin bebas. Tak bisakah Yesung mengerti?
“aku mohon Yesung-ssi, menari adalah hal
yang..”
Ucapan Nara terpotong saat melihat Yesung
yang menatapnya. Ia menunduk takut. Kenapa selalu saja seperti ini? Kenapa ia
tidak bisa melawannya?
“jika aku bilang tidak, berarti tidak Cho
Nara”
Ya, Nara kalah lagi.
******************
Keesokan harinya Nara bertekad tetap akan mengikuti
dance apapun yang terjadi. Ia mencoba tidak mempedulikan Yesung. Ia sudah bosan
selalu saja diatur oleh namja itu. Nara terlihat sangat senang mengikuti latihan
dance saat itu walau tak bisa dipungkiri ada rasa takut jika Yesung
mengetahuinya.
“1.. 2..3..”
Eunhyuk memandu mereka dengan sabar. Kini
ia tidak sendiri. Ia ditemani Donghae. Donghae mencontohkan di depan sedangkan
Eunhyuk memperhatikan mereka dan sesekali memperbaiki gerakan yang salah.
“cukup hari, kalian luar biasa” teriak
Donghae diikuti tepuk tangan dari anggota. Nara sedikit merenggangkan otot
lehernya. Ternyata sangat melelahkan.
“Nara aku pulang dulu” kata Soora.
“ne” jawab Nara. Nara membungkuk mengikat
tali sepatunya yang lepas. Nara mendongak
DEG
Matanya terbelalak. Yesung ada di
depannya. ia takut, tidak, ia tidak boleh takut. Kini ia harus melawan. Ia
tidak mau seterusnya seperti robot yang selalu menuruti Yesung. Yesung menatap Nara
sekilas lalu beralih menatap Eunhyuk.
“Yesung-ah kau datang?” sapa Eunhyuk
ramah.
“kenapa kau membiarkan Nara masuk?” Tanya
Yesung mendekati Eunhyuk. Yesung terlihat marah. Oh tidak, jangan. Nara mulai
berdiri dan mengikuti di belakang Yesung.
“ne?”
“aku sudah bilangkan padamu Hyuk-ah, aku
tak mau Nara ikut menari” nada bicara Yesung meninggi.
“wae?”
“hey hey, Yesung-ah, Nara kan ingin menari
seperti yang lain, apa salahnya?” kini Donghae ikut menengahi.
“Yesung-ssi, jangan salahkan Eunhyuk
sunbae aku yang menginginkannya” bela Nara.
“diam kau” bentak Yesung membuat orang
yang masih ada di sana menatap Yesung. Untung saja hanya ada beberapa orang
saja yang masih tinggal.
“Yesung-ssi, mianhae, bukannya aku ingin
membantahmu tapi aku hanya ingin menari. Aku sangat ingin”
“neo… sudah berapa kali aku bilang jika
kau tidak boleh ikut. APA KAU TULI HAH? KAU INGIN MENGGODA NAMJA HAH”
“Hyaa” Donghae dan Eunhyuk seakan tidak
terima jika Yesung mengatakan itu. Apakah Yesung tidak tau apa yang sedang ia
katakan?
Nara? Entahlah. Ia hanya diam mendengarkan
ucapan Yesung yang menyakitkan itu. Memandang Yesung dengan tatapan tidak
percaya. Mata Nara mulai panas. Sembab. Ia tidak bisa menahannya lagi. Air
matanya kini keluar begitu saja. Melihat itu Donghae langsung mendekati Nara
dan menarik Nara menjauh tapi Nara melepaskan tangan Donghae.
Nara melangkah ke depan.
“Ne, aku tuli. Sekarang aku akan tuli
dengan semua kemauanmu Yesung-ssi. Aku lelah, aku bosan menurutimu, dan aku
menari bukan untuk menggoda namja” ucap Nara sedikit bergetar. Yesung
membulatkan matanya. Baru kali ini Nara berani bicara dengannya seperti itu. Ia
sedikit merasa bersalah ketika melihat air mata Nara yang turun. Semua yang ada
di sana hanya bisa melihat kejadian itu.
“wae? Wae? Kau tidak terima hah?” lagi.
Nara menaikkan nada suaranya.
“kau seharusnya tidak seperti ini Nara”
“selama ini aku sudah menuruti semua
kemauanmu. Aku hanya ingin menari. Hanya itu, tapi kenapa kau selalu
melarangku? Aku juga ingin bahagia”
“aku adalah tunaganmu Cho Nara” jawab
Yesung.
“kau bilang tunangan. Jadi itu alasanmu? Baiklah
kita batalkan saja pertunangan kita” dengan lantang Nara melepas cincin yang
ada di jari manisnya lalu dibunag di depan Yesung. Eunhyuk akan maju tapi
ditahan oleh Donghae. Mereka pun membiarkan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Cincin itu terus berputar dan akhirnya jatuh terkena ujung sepatu Yesung.
Yesung mematung. Ia menggengam tangannya
erat. Sungguh, bukan itu yang ia inginkan. Rahangnya mengeras. Ia manatap miris
cincin pertunangannya yang telah Nara buang. Dadanya sesak. Hatinya sakit.
Jujur, dari awal ia sangat mencintai Nara.
Sangat. Tapi ia tidak bisa bersikap. Ia tidak tau bagaimana caranya. Semua
perjodohan itu adalah bohong besar. Sebenarnya Yesung yang menginginkannya. Ia
ingin mengikat Nara agar menjadi pendamping hidupnya selamanya. Tapi apa yang
ia dapatkan kini? Ia menyakiti Nara. Ya Tuhan. Apa yang harus ia lakukan?
Apakah sikapnya pada Nara selama ini
keterlaluan? Ia hanya ingin Nara mengatakan setiap kegiatan yang ia lakukan
agar Yesung bisa manjaganya. Ia tidak mau Nara kenapa-napa. Menari? Ia
melarangnya karena tidak ingin banyak orang yang makin terpesona dengan Nara.
Yesung memang egois. Ia hanya ingin Nara menjadi miliknya. Ia sangat yakin jika
banyak namja yang menginginkan Nara mengingat Nara sangat cantik apalagi jika
mereka melihat Nara menari. Tidak boleh. Itulah yang menjadi alasan Yesung
selama ini.
Ia sangat mencintai Nara bahkan sebelum
Nara mengenalnya. Tapi ia tidak sadar jika ia malah menyakiti Nara. Ia membuat
Nara tidak bahagia. Jika saja Yesung boleh memilih, Yesung akan memilih ia dipukul
sampai babak belur dari pada Nara meninggalkannya.
“gomawo Yesung-ssi. Keluargamu sangat baik
padaku, gomawo untuk semuanya. Aku- aku pergi” Nara melangkahkan kakinya
meninggalkan tempat itu diikuti Hyeri dan Yekyung yang memang dari tadi ada di
sana.
‘andwe…andwee, jangan tinggalkan aku Nara-ya, andwe’
Yesung terus berteriak dalam hati. Ia
ingin sekali berteriak memohon agar Nara tidak pergi. Tapi bibirnya sialan,
kenapa rasanya kelu untuk mengucapkan sepatah katapun. Dadanya makin sesak
melihat Nara yang semakin menjauh. Andwee. Andwee. Bahkan matanya semakin buram
gara gara air mata brengsek yang menutupi matanya. Tangannya semakin
menggenggam kuat. Ya Tuhan. Kenapa rasanya sakit sekali.
Tubuh Yesung lemas. Ia kini terduduk di
ruangan itu. Yesung mengambil cincin Nara dan mengenggamnya. Nara sudah benar
benar hilang dari pandangannya. Andai waktu bisa diputar. Ia tak akan melakukan
hal bodoh lagi. Donghae dan Eunhyuk mendekati Yesung. Entah apa yang dikatakan
Donghae, Yesung tidak peduli. Eunhyuk yang menepuk pundaknya bahkan tidak bisa
lagi menjadi penyemangatnya. Apakah sudah berakhir?
‘aku mohon Ra-ya. Kembalilah. Aku mohon’
TBC--
aaaa waw
BalasHapusrata2 di ff ni karakter sungie kesulitan mengungkapkn perasaan y...
BalasHapusberusaha mmbri tw nara ttg karakterny aj, sprtny nara pun krng kenal karakter yesung