Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 29 Januari 2014

Angel (part 1)

Angel

part 1



Judul        : Angel
Author      : Lilian Nay Clouds
Genre       : Sad Romance, married life
Lenght      : Chaptered
Cast          :
1.      Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
2.      Kim Eun Soo (Euna)
3.      Kim Jong Woon
4.      Lee Donghae
5.      Cho Nara
6.      Cho Kyuhyun



Apa sulitnya menerimaku? Apa aku terlalu buruk untukmu? Katakanlah apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu melihatku?



Terlihat seorang yeoja yang tengah sibuk dengan masakannya. Cantik. Rambutnya ia ikat ke atas. Sesekali ia membenarkan letak anak rambutnya yang menurutnya menganggu. Ia harus bisa memasak dengan hasil memuaskan. Semoga saja suaminya akan memujinya seperti bayangannya.

Tapi...

Apakah itu akan terjadi?

Euna sudah menyiapkan masakannya yang sudah matang ke meja makan. Ia tersenyum dengan hasil masakannya yang terlihat menggiurkan. Semoga saja Eunhyuk akan senang.

Saat Euna mendengar suara langkah kaki langsung menoleh ke sumber suara. Lagi- ia tersenyum manis saat melihat Eunhyuk tengah menuruni tangga.

“Oppa, kajja makan” semangat Euna kemudian Euna menghampiri Eunhyuk dan menggandeng tangannya.

Srtt

Eunhyuk menghempaskan tangan Euna sedikit kasar. Euna menatap Eunhyuk dengan kecewa. Eunhyuk tak peduli. Ia melangkahkan kakinya menuju almari es di sebelah meja makan. Mengambil air putih dan meminumnya.

“Oppa, aku mohon makanlah, aku sudah memasakkan untukmu” kata Euna lagi dengan nada lirih. Ia sebenarnya takut mengatakan itu melihat wajah Eunhyuk yang dingin. Selalu saja seperti itu saat bersamanya. Eunhyuk melirik makanannya sekilas.

“aku tidak lapar. Aku pergi” jawab Eunhyuk singkat langsung meninggalkan Euna sendirian. Euna lagi lagi hanya menunduk. Kenapa selalu saja seperti ini. Apa ia harus membuang makannya lagi? Eunhyuk bahkan tak pernah sekalipun menyentuh makanannya. Semenjak kejadian Euna memergoki Eunhyuk tengah mendekati Yemi sahabtanya. Seharusnya ia kan yang marah? Tentu saja ia harus marah karena suaminya bersama dengan yeoja lain. Bahkan yeoja itu sahabat istrinya sendiri. Tapi apa ini? Eunhyuk bahkan selalu dingin pada Euna. Ya Tuhan kuatkan aku.

BACA ONLY HOPE

Sejak awal memang Eunhyuk tak menginginkan perjodohan ini. Eunhyuk dan Euna dijodohkan sudah dari kecil. Eunhyuk memang dulu terima saja dan selalu baik pada Euna. Ia bahkan selalu menutup hatinya agar tak melihat yeoja lain. Ia akan menuruti perintah orang tuanya.

Eunhyuk tak bisa merasakan seperti teman temannya yang selalu berkencan dan menyatakan cintanya pada yeoja. Tapi Eunhyuk? Bahkan ia tak mencintai Euna. Tapi semenjak Eunhyuk merasakan jika ia menyukai Yemi, Eunhyuk tak tahan lagi dan mulai memberontak. Ia selalu menghindari Euna yang sangat menyebalkan dan manja itu. Tapi apa yang Euna lakukan? Bahkan setelah lulus dari kuliahnya selang beberapa bulan Eunhyuk menikah dengan Euna. Ia yakin Euna yang memaksa orangtuanya.

Inilah kenyataan yang membuatnya menderita. Tapi itu membuat Eunhyuk semakin gencar mendekati Yemi. Setiap jam istirahat Eunhyuk sempatkan untuk mendekati Yemi. Dan suatu ketika Eunhyuk kepergok Euna membuat mereka bertengkar. Euna mengatakan ia tak akan menyerah membuat Eunhyuk mencintainya tapi Eunhyuk sebaliknya, ia akan mengatakan jika akan membuat Euna tak betah hidup bersamanya. Setelah kejadian itu Euna benar benar berusaha keras agar Eunhyuk mencintainya.

Euna menatap makananya. Ia duduk di kursi dan menyenderkan kepalanya pada meja. Sempai kapan ia harus seperti ini? Sebenarnya ia sudah lelah. Sangat lelah.

“apa Noona baik baik saja?” tanya bibi Shin yang kini juga tengah menyiapkan buah buahan di meja makan. Ya, hanya bibi Shin yang tau semuanya. Tau tentang retaknya hubungan majikannya itu.

Euna tersenyum menanggapinya. Yeoja itu selalu saja tersenyum walau sebenarnya ia tengah sedih. Pantas saja ia terlihat masih seperti anak kecil.

“Ahh, bibi, ayo makan bersamaku, aku rasa makanan ini tak akan habis jika aku snediri yang makan”

“tapi...”

“ahh ayo” kata Euna lalu mendorong tubuh Bibi Shin dengan lembut lalu mendudukannya. Bibi Shin tersenyum. Inilah kelebihan Euna. Ia sangat baik hati dengan siapapun walau dengan pembantunya sekalipun. Merekapun makan berdua.

“bagaimana kalau Noona membawakan makan siang untuk Tuan?” saran bibi Shin. Euna seketika berhenti makan.

“ahh, bibi benar juga. Jika aku membawakan makan siang pasti Eunhyuk oppa berhenti bertemu dengan Yemi lagi” Euna berbinar. Ok, apa salahnya dicoba.

‘aku pasti bisa mendapatkan hatimu Oppa’



***************



Sepertinya saran bibi Shin berhasil. Euna selalu membawakan makan siang ke kantor tempat Eunhyuk bekerja. Awalnya Eunhyuk memang tidak mau dan tetap mau pergi, tapi dengan segala cara Euna memaksa Eunhyuk untuk memakan masakannya. Euna tak peduli dengan ejekan Eunhyuk pada masakannya. Memang ia baru bisa memasak setelah menikah, ia jadi menyesal kenapa tidak dari dulu ia belajar memasak.

Euna juga berjanji pada dirinya sendiri agar hidup mandiri tidak seperti dulu yang masih bergantung dengan orang tuanya dan bersikap sangat manja, kerjaannya hanya bisa menyuruh orang. Ia akan buktikan kepada Eunhyuk ia adalah istri yang baik.

Seperti siang ini. Euna berjalan dengan senyuman manisnya saat berada di perusahaan milik Yesung. Ya, Eunhyuk memang bekerja di sana. Beberapa karyawan di sana selalu menyambut Euna dengan baik mengingat Euna adalah istri Eunhyuk.

Euna membuka pintu ruangan Eunhyuk.

“Oppa” sapanya ramah.

Eunhyuk hanya bisa menghela nafasnya. Ia kini sudah terbiasa saat Euna mengantarkan makan siang untuknya. Eunhyuk tau jika Euna melakukan itu agar ia tak bisa bertemu dengan Yemi lagi. Ok, memang Euna menang. Mana mungkin ia menolaknya.

“aku bawakan makanan untuk Oppa. Kau pasti lapar” kata Euna sambil membuka bekal yang ia bawa. Eunhyuk pasrah. Ia menutup berkas yang sedang ia kerjakan. Sebelum Euna merajuk seperti kemarin.

“ckk, seharusnya kau tak perlu bawakan aku setiap hari”
Euna mengambilkan makanan dan menyuapi Eunhyuk seakan tak mendengar apa yang dikatakan Eunhyuk.

“aku bisa sendiri” kata Eunhyuk sambil mengambil alih makanan, tapi dicegah Euna.

“andwe. Biar aku saja yang menyuapi Oppa. Itu juga tugas seorang istrikan” jawab Euna sambil tersenyum. Eunhyuk pasrah. Ia pun mau disuapi Euna. Eunhyuk heran bagaimana bisa Euna tetap bisa tersenyum padahal Euna sebenarnya sangat menderita.

Setelah itu pasti Euna dengan setia menunggu Eunhyuk selesai bekerja. Ia memastikan jika Eunhyuk langsung pulang. Hari hari kini dilewati Eunhyuk dengan Euna selalu disisinya. Ia sudah terbiasa akan hal itu. Semenjak hari itu juga Eunhyuk tak pernah bertemu dengan Yemi membuat Euna yakin jika ia akan dengan mudah membuat Eunhyuk jatuh cinta padanya.

Tapi tak dipungkiri kini hubungan persahabtan Euna dan Yemi sedikit merenggang. Euna masih tidak terima jika Eunhyuk mencintai sahabatnya sendiri. Euna tidak membenci Yemi sedikitpun karena memang Yemi tak salah. Hanya saja ia snagat takut jika Eunhyuk akan pergi darinya. Euna sangat mencintai namja itu lebih dari apapaun.

“Hyukjae-ya” teriak namja yang baru saja datang. Tanpa rasa sopan sedikitpun namja itu masuk ke ruangan Eunhyuk tanpa mengetuk pintu. Siapa lagi kalau bukan Donghae. Donghae terdiam saat melihat Euna yang sedang menyuapi Eunhyuk. Tapi setelah itu Donghae tersenyum dan mendekati sahabatnya.

“Ommo, kalian romantis sekali” goda Donghae.

“Oppa, kau tak ke Rumah sakit?” tanya Euna. Ia menghentikan menyuapi Eunhyuk.

“sudah tadi, aku tidak ada jadwal sekarang. Sebenarnya aku mau makan siang tapi...”

Donghae sedikit melirik ke makanan yang di bawa Euna. Sebenarnya hanya modus saja biar Donghae bisa makan. Euna tersenyum mengerti akan tatapan Donghae. Pasti Donghae kini sedang lapar dan ingin makan siang.

“Oppa mau?” tawar Euna sambil menunjukkan makanannya. Eunhyuk mendelik. Yang benar saja. Itukan makan siangnya. Heyy, Eunhyuk juga lapar.

“Ahh, Euna-ya kau sangat ba.... “ Donghae mengulurkan tangan untuk menerimanya tapi belum sempat untuk menggapainya, Eunhyuk malah merebutnya dengan kasar.

“Yak Hyukie...” teriak Donghae. Eunhyuk tak mempedulikan sahabatnya itu. Ia memakan sendiri makanannya. Enak saja main rebut. Euna membawakan makanan untuknya kan? Eunhyuk terus memakan makanannya dengan lahap. Biar saja ia dibilang pelit. Ia hanya tidak ingin Donghae makan makanannya.

“Oppa, bukankah tadi kau menolak makananku. Kenapa sekarang kau malah memakan seperti orang yang kelaparan?”

Perkataan Euna membuat Eunhyuk berhenti. Lalu menatap Euna sekejab tapi langsung meneruskan makannya. Aneh. Apa yang dikatakan Euna benar. Kenapa ia jadi seperti ini? Bukankah ia sangat tak suka jika Euna selalu membawakan makan siang untuknya. Tapi kenapa saat makanannya diberikan Donghae rasanya Eunhyuk sangat tak rela. Apakah dia mulai...? tidak tidak.



***************



Beberapa hari kemudian...

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai istri yang baik, Euna bergegas ke kamar Eunhyuk. Euna membuka pintu kamar Eunhyuk. Eunhyuk memang sudah pergi ke kantor. Euna melihat sekeliling kamar itu. Tentu saja rapi, setelah Eunhyuk pergi Euna selalu membersihkannya. Euna jadi tersenyum. Ia memang banyak berubah setelah menikah. Ia kini rajin dan tidak terlalu manja seperti dulu yang bergantung pada orang lain. Ini semua karena Eunhyuk. Ya, makanya, Euna ingin sekali berterimakasih padanya.

Euna duduk di sebelah ranjang. Ia tersenyum, sepertinya kamar itu sudah rapi. Euna melihat laptop milik Eunhyuk di meja.

“Ehh, Oppa tak membawanya?”

Euna pun mendekat dan membukanya. Ia bahkan tak pernah melihat isi dari laptopnya. Ia jadi penasaran. Euna pun menghidupakan laptop itu dan membuka setiap folder yang ada di dalamnya. Ia senang, ternyata isinya tak ada yang aneh. Banyak sekali foto C5 saat bersama. Euna tersenyum sendiri saat melihat Eunhyuk di foto sangat lucu.

Euna terdiam saat melihat fotonya saat masih kecil bersama Eunhyuk. Mereka tertawa senang. Saat itu Eunhyuk benar benar menjaganya dan menuruti apa yang Euna minta tapi sekarang? Mengingat itu Euna jadi sedikit sesak. Kenyataannya bahwa sekarang Eunhyuk lebih memilih Yemi.

Euna membuka e-mail milik suaminya. Ia penasaran. Tidak ada yang aneh. Hanya terlihat pesan dari Yesung dan Leeteuk. Euna heran, bagaimana bisa Yesung selalu menghubungi Eunhyuk tapi ia tak membalas pesan Nara sedikitpun. Euna jadi merasa kasian pada Nara.

Tapi ada pesan yang memang membuatnya sangat penasaran karena didalamnya terlihat namanya. Euna menyipitkan matanya. Pesan dari Leeteuk? Setaunya, ia tak dekat dengan Leeteuk, mungkin hanya dengan Yesung dan Donghae saja.

Euna membuka pesan itu...

‘tidak Hyukie, seharusnya kau tak seperti itu. Euna adalah istrimu. Belajarlah mencintainya. Aku lihat dia adalah yeoja yang sangat baik’ - Leeteuk

Euna menyipitkan matanya. Apa yang sebenarnya dibicarakan Leeteuk. Euna sangat penasaran dan langsung membuka pesan keluar.

‘Hyung, aku benar benar tidak tahan hidup bersama Euna. Kau tau sendirikan aku sangat mencintai Yemi. Jika seperti ini terus aku bisa gila’

‘aish, apannya yang cantik? Manja iya. Euna selalu memasak untukku. Kau tau Hyung, masakannya bahkan tidak enak. Ya walau aku harus akui semakin hari ia semakin pintar memasak dan merubah rasa masakannya yang hambar itu. Dia sangat keras kepala, aku selalu bilang jika dia tak perlu memasak tapi tetap saja ia memasakkan untukku. Aku tak menyukai masakannya. Dan lagi, Ia banyak tingkah dan selalu saja mengangguku. Tak bisakah ia hanya diam saja?’

‘aku ingin bercerai saja. Aku benar benar gila jika terus menyimpan perasaan pada Yemi. Aku harus bagaimana Hyung?’

‘ya, awalnya aku pasrah dan terima Euna akan menjadi istriku karena aku sudah bersamanya sejak kecil. Aku bahkan selalu menutup hatiku pada yeoja lain karena aku memilikinya. Tapi kini aku sadar, aku juga butuh kebebasan hingga Yemi masuk ke dalam hidupku. Tapi gara gara perjodohan sialan ini aku terperangkap. Aku bahkan benci menyebutnya istriku’

‘ck, arra. Sudah ya Hyung, aku ingin tidur. Ingat, jangan sampai Yesung hyung tau. Aku akan dibunuhnya’ -Eunhyuk


DEG

Mata Euna membulat saat membaca tulisan itu. Perlahan penglihatannya kabur. Air mata sialan ini menutupinya.

Tes tes...

Butiran air dari mata Euna tak bisa lagi ditahannya. Euna mematung melihat tulisan itu. Tulisan Eunhyuk yang dikirim untuk Leeteuk. Hatinya sangat sakit. Ia lemas seketika. Rasanya ingin sekali ia mati saat itu juga karena tidak bisa manahan rasa sakit di hatinya. Kenapa harus seperti ini? Eunhyuk sangat tersiksa dengan pernikahan mereka. Bahkan Eunhyuk benci menyebutnya istri.

Hiks hiks...

Euna menyenderkan kepalanya di meja. Kepalanya terasa berat. Pandanganya kini kabur. Sial. Kenapa air matanya terus mengalir. Apa ia akan bisa bertahan jika seperti ini? Rasanya sangat sulit. Awalnya ia berfikir membuat Eunhyuk mencintainya mudah. Tapi ia salah. Hati Eunhyuk bukan untuknya tapi untuk Yemi. Euna benar benar muak dengan semuanya. Kenapa harus seperti ini.

‘apakah aku bisa bertahan Oppa?’


***************



Euna melihat isi pesan di ponselnya. Dari Yemi. Katanya Yemi akan ke rumahnya kerena ia pulang lebih awal. Euna memejamkan matanya. Kenapa ia jadi benci dengan nama itu. Yemi. Seharusnya tidak boleh begitu. Yemi tidak salah dalam hal ini. Yemi adalah sabatanya.

Tak lama kemudian Yemi datang. Euna dengan senang menyambutnya. Merekapun seperti dulu yang akrab dan bercanda ria.

“ahh, Na-ya, semenjak kau menikah kenapa jarang sekali ke rumahku hmmm? Kau tak ingat denganku?” kata Yemi sedikit memanyunkan mulutnya. Euna tersenyum.

“seharusnya kau saja yang datang kesini. Kau saja yang terlalu sibuk dengan pekerjaanmu”

“ehh, kau menangis Na-ya? Wae?” tanya Yemi saat melihat mata Nara yang berkantung. Tentu saja ia menangis. Bagaimana ia bisa tidak menangis jika suaminya sendiri menyukai sahabatnya.

“ani, gwenchana. ahh, Yemi-ya, boleh aku bertanya?”

“kau yakin baik baik saja”

“yak, aku boleh bertanya tidak, aku bilang aku baik baik saja Yemi”

“ne ne..”

“apa kau masih mencintai Yesung Oppa?”

Hening

Pertanyaan itu membuat Yemi terdiam. Apa yang harus ia jawab? Kenyataannya memang seperti itu. Ia masih sangat mencintai Yesung. Tapi bagaimana dengan Nara? *baca Only Hope

Euna masih saja menatap Yemi meminta jawaban.

“aku tidak tau”

Euna mengangguk lalu meminum air putih di hadapannya.

“kadang memang ada sesuatu yang tidak bisa kita miliki karena sesuatu itu sudah dimiliki orang lain” –termasuk suamiku

Yemi terdiam sebenatr lalu mendingakkan kepalanya.

“arra, aku tau, Yesung sudah dimiliki Nara”

‘bukan bukan Yesung Oppa, tapi suamiku’



***************



Malam ini bulan dan bintang bersinar dengan terang. Malam yang sangat indah. Suara ramai di luar sana membuat suasana menjadi lebih menyenangkan. Kota itu tak pernah sepi. Lampu lampu gemerlapan. Suasana yang sangat mendukung untuk pergi jalan jalan malam harikan?

Eunhyuk sudah membereskan barang barangnya. Ia melihat jam baru menunjukkan pukul 7 malam. Entah kenapa ia ingin segera pulang. Ia sangat lapar. Tadi siang ia belum makan. Ia kira Euna akan mengantarkan makan siang seperti biasanya, tapi entah kenapa siang tadi Euna tak datang. Tapi Eunhyuk terlalu gengsi hanya untuk sekedar menelpon dan menanyakannya.

Aneh. Biasanya ia akan segera makan di tempat biasa. Di dekat kantor Yemi. Tapi kenapa Eunhyuk tadi memilih menunggu Euna?

“kau sudah mau pulang?” tanya Appa saat Eunhyuk keluar dari ruangannya.

“ne Appa”

Appa mengangguk.

“salam buat menantu Appa ne”

Eunhyuk tersenyum lalu mengangguk. Ia pun pergi dari sana.


SKIP


Eunhyuk masuk ke rumahnya. Ia melihat Euna yang tengah keluar dari dapur lalu duduk di ruang tengah.

“Eun....” perkataan Eunhyuk terhenti saat melihat siapa yeoja yang tengah duduk di samping Euna. Mereka beriga sama sama diam. Eunhyuk mengalihkan tatapannya ke arah Euna, emmbuat mata mereka bertemu tapi hanya sekilas karena Euna mengalihkan padangannya.

“ohh, Hyuk Oppa, anyeong” sapa Yemi ramah dengan senyumannya. Eunhyuk ikut tersenyum dan mengangguk.

Euna yang melihatnya entah kenapa rasanya sangat sakit. Bahkan Eunhyuk belum pernah tersenyum seperti itu padanya. Miris.

“Ahh, Euna-ya, sepertinya aku harus pulang. Ini sudah malam”

“mwo? Kenapa pulang sekarang? ini masih jam 7 Yemi-ya? Eunhyuk Oppa baru saja pulang,  ia pasti senang kau ada di sini” jawab Euna sedikit menyindiri Eunhyuk. Entah kenapa Euna merasa ini bukan dirinya. Kenapa ia jadi seperti ini.

Yemi yang mendengarnya hanya mengerutkan dahi tanda tak mengerti, sedangkan Eunhyuk? Ia masih membatu. Ia tau sekali apa maksud dari perkataan Euna. Ya, seharusnya ia senang Yemi berada di rumahnya. Tapi Eunhyuk tidak suka sedikitpun. Bahkan pandangannya tak lepas dari Euna yang tengah menunduk. Terlihjat wajahnya sedikit memerah? Sesekali tangannya mengusap matanya. Eunhyuk tau, Euna berusaha mati matian menahan air matanya.

“ahh, Na-ya, masih ada waktu, ya sudah aku pulang” Yemi menmgambil tasnya dan bersiap untuk pulang.

“Eunhyuk Oppa akan mengantarkanmu, ini sudah malam Yemi-ya” kata Euna berusaha tersenyum. Lagi, Eunhyuk hanya diam. Apa maksud Euna bicara seperti itu? apa Euna gila?

“aniya, pasti Hyuk Oppa lelah”

“tidak, ia pasti akan senang mengantarm....”

“ya, aku sangat lelah Yemi-ya, mianhae, aku tak bisa mengantarmu, kau bisa naik taksi kan?” potong Eunhyuk sebelum Euna melanjutkan perkataannya. Eunhyuk menatap Euna tajam.

“ahh, tentu saja, ya sudah aku pulang dulu”

Yemi meninggalkan mereka berdua. Euna melambaikan tangan sambil tersenyum tanpa peduli dengan Hyuk yang seprtinya tengah menatapnya. Setelah Yemi tidak terlihat, Euna melangkahkan kakinya.

“apa maksudmu?” tanya Hyuk membuat Euna berhenti.

“maksudku apa?”

“kau bilang aku senang Yemi berada di siini dan kau bilang jika aku akan mengan...”

“itu memang benarkan? Aneh, kenapa kau menolak? Seharusnya kau senangkan? Ahh tentu saja, Yemi kan yeoja pujaan hatimu” jawab Euna, setelah mengatakan itu Euna langsung pergi begitu saja.

Eunhyuk masih ditempatnya. Mencerna perkataan Euna. Seharusnya ia senangkan? Ya, tapi kenapa tadi ia menolak. Ini aneh. Sangat aneh. Ia bahkan dari tadi memikirkan perasaan Euna saat Eunhyuk dan Yemi berpapasan.

Eunhyuk menatap punggung Euna yang mulai menjauh. Hari ini entah kenapa Eunhyuk benar benar merasakan perubahan Euna. Euna tak mengantarkan makanan dan juga sikap Euna kepadanya sangat aneh.

Eunhyuk menghempaskan tubuhnya di sofa. Ahh, ia bahkan lupa jika ia lapar. Eunhyuk pun bergegas menuju ke meja makan tapi Eunhyuk berhenti saat melihat Euna akan pergi entah kemana.

“kau mau kemana?” tanya Eunhyuk.

“aku ingin pergi keluar membeli makanan”

“kau tak memasak?Tadi kau juga tak mengantarkan aku makan siang”

Euna mengerutkan dahinya.

“Walau aku memasak, nanti akhirnya dibuang karena tak ada yang memakannya. Ku kira Oppa akan makan siang bersama Yemi” jawab Euna lirih. Tapi tentu saja Eunhyuk mendengarnya.

Eunhyuk terdiam mendengarkan jawaban Euna. Kenapa hatinya ngilu mendengarkannya. Lihatlah. Bahkan Euna kini meninggalkannya. Apakah ia sangat keterlaluan pada Euna. Tapi bukankah seharusnya itu yang ia lakukan agar Euna tak betah berada di sisinya. Tapi kenapa rasanya sakit melihat Euna seperti mengacuhkannya.

Tidak, Eunhyuk sangat keterlaluan. Apa ini alasannya ia melihat makanan yang masih utuh ada di tempat sampah? Gara gara tidak ada yang memakannya? Bodoh. Euna memasakkan untuknya tapi ia menyia nyiakannya. Dan sekarang saat ia membutuhkannya, Euna meninggalkannya. Kenapa jadi seperti ini.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? ia sangat lapar. Benar benar lapar.



***************



Eunhyuk kini terburu buru. Ia bangun telat. Ahh, kenapa ini terjadi. Ia tergopoh gopoh memakai baju dan membenarkan dasinya. Euna tak membangunkannya? Ah, sial. Ia akan mewakili Kim Ahjumma untuk pergi menemui client. Ia bisa telat jika seperti ini.

“Eh Oppa. Kau sudah akan pergi?”

Eunhyuk menoleh ke sumber suara. Ternyata Euna ada di belakangnya. Eunhyuk hanya mengangguk. Euna tersenyum lalu pergi dari hadapan Eunhyuk. Ada apa sebenarnya hari ini. Biasanya Euna akan memasangkan dasi untuknya, menyiapkan sarapan untuknya dan mengantarkannya sampai ke depan rumah. Tapi apa ini?

“apa aku sudah gila?” gerutu Eunhyuk. Ia mengacak rambutnya kasar. Sebenarnya ada apa dengan Euna?

Ok, sepertinya ia harus melakukan semua itu sendiri. TANPA Euna. Eunyuk menatap Euna yang berjalan menuju kamarnya. Ia menghembuskan nafasnya kasar. Ia benar benar sudah bergantung dengan yeoja itu
.
Persetan dengan dasi, ia langsung saja pergi.



****************



Beberapa hari kemudian...


Eunhyuk menatap kosong ke depan. Dagunya ditopang dengan tangannya. ia merasakan kepalanya benar benar berat. Sebenarnya ada apa dengan dirinya. Di pikirannya kini hanya ada Euna. Ia terus memikirkan sikap Euna yang berubah padanya. Tak ada lagi Euna yang dulu yang selalu perhatian padanya.

Kini jika ia pulang tak ada yang menyambutnya, tak ada sarapan, makan siang dan makan malam untuknya. Ia kini sangat merasa kualahan dengan sikap Euna yang tak peduli padanya. Bahkan Euna kini jarang tersenyum saat menyambutnya. Tak seperti dulu.

Eunhyuk mengacak kasar rambutnya.

“Argghh,,, Euna-ya, kau membuatku gila”

Ia kini harus mencari makanan untuknya sendiri seperti dulu. Padahal dulu ia baik baik saja. Bahkan ia juga mencuci dan menyertika bajunya sendiri. Kini malah Euna seperti membalas dendam padanya. Ya, dulu Eunhyuk selalu bersikap dingin padanya dan kini giliran Euna yang seperti itu. Sebenarnya ada apa dengan yeoja itu.

Kini Eunhyuk menyadari jika ia sangat membutuhkan Euna di sisinya. Ia menyayanginya Euna, ani, bukan hanya menyayanginya. Ia mencintai istrinya. Sangat. Bodoh. Kenapa ia baru menyadarinya sekarang? apakah ini karma untuknya? benar.. ia sangat menderita sekarang. bodoh. Ia seharusnya menyadarinya dari dulu.

Tok tok tok...

Eunhyuk mengangkat wajahnya menatap pintu di depannya. Ia berdecak sebal. Ia sedang malas sekarang.

“masuk” kata Eunhyuk. Setelah itu ada seorang namja yang masuk ke ruangannya.

“Hyung...” teriak namja itu girang. Tanpa disuruh, namja itu langsung duduk di depan Eunhyuk. Namja itu adalah Seungri. Adik dari suami kakaknya.

“ohh, Hyung, ada apa hmm? Kau terlihat muram” tanya Seungri penasaran.

“tidak ada apa apa. Ada apa kau kemari. Sepertinya penting”

Seungri tersenyum. Lalu ia mengeluarkan sebuah kotak. Lalu Seungri membukanya. Terlihat cincin di dalamnya. Sangat cantik. Eunhyuk mengerutkan dahinya tak mengerti.

“hyung... lihatlah, baguskan?” tanya Seungri. Eunhyuk menatap cincin itu. Eunhyuk pun mengangguk, ya memang cincin itu terlihat sangat bagus.

“ahh, aku tak salah pilihkan. Rencananya besok aku akan melamar yeojachinguku. Kau tau hyung, aku sangat gugup. Makanya aku ke sini untuk minta tolong kau mengajariku untuk melamar yeoja”

“Mwo? Aku?”

Eunhyuk terbelalak. Kenapa harus dia? Heyy, yang benar saja.

“tentu saja. Aku yakin kau sangat hebat. Buktinya Euna noona kini sudah jadi istrimu. Aku diajarin ya, kau kan sudah berpengalaman”

Deg

Kata kata Seungri benar benar menusuk hatinya. Kenapa darahnya seperti berdesir cepat. Melamar? Bahkan ia tidak melamar Euna. Mengucapkan kata kata ia mencintai Euna juga belum pernah ia lakukan. Eunhyuk menggenggam erat tangannya. Hatinya terasa sakit. Ia yakin Euna sebenarnya sangat menginginkannya. Namja macam apa sebenarnya ia.

“Hyung..” panggilan Seungri membuat Eunhyuk sadar dari lamunannya.

“kau maukan?” lanjut Seungri.

“a-aku sedang sibuk. Mendingan kau cari yang lain saja. Ahh, cari saja Hyung. Dia kan juga melamar Soora Noona” jawab Eunhyuk mencari alasan. Yang benar saja. Eunhyuk bahkan tidak berpengalaman sama sekali. Ia malu jika mengatakan yang sebenarnya.

Seungri pun mendesah kecewa. Tapi ia maklum karena Eunhyuk terlihat sibuk. Lalu Seungri pamit pulang. Sepeninggal Seungri, Eunhyuk langsung pergi. Ia benar benar pusing dengan semua pikiran yang berkecamuk di pikirannya. Sial. Kenapa wajah dan suara Euna melayang layang dipikirannya. Ia gila. Ia bisa gila.

Ia terus menjalankan mobilnya sampai di depan bar. Sedikit minuman mungkin dapat menghilangkan segala pikiran yang membuatnya pusing. Di sana memang tidak terlalu ramai. Mungkin karena masih sore. Hyuk melihat sekitar. Sudah lama ia tidak pergi ke sini. Bahkan inilah pertama kali Eunhyuk datang sendiri.

Eunhyuk duduk di sebelah pojok. Ini gila. Ia langsung meminum minuman di depannya. Ia sendiri sebenarnya tidak bisa minum. Setelah minum sedikit kepalanya langsung terasa pening. Sial. Ia benar benar tak suka rasanya. Ia ingin memuntahkannya. Bagaimana bisa Kyuhyun menyukai minuman setan itu. Dadanya benar benar panas. Tapi ia tidak peduli, ia malah terus meminumnya. Ia tersenyum sendiri. Ya, ia kini benar benar seperti orang gila. Ini semua gara gara Euna.

Eunhyuk tidak tau jika ada seorang yeoja yang dari tadi memperhatikannya. Yeoja itu tersenyum licik melihat ternyata salah satu anggota C5 datang sendiri. Dan kini dalam keadaan mabuk.

Yeoja itu melangkahkan kakinya menuju tempat Eunhyuk.


“tampan” kata yeoja itu lirih.




TBC

2 komentar: