Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 28 Agustus 2013

Love Is Really Hurt (Part 2)

Love Is Really Hurt

PART 2
 
 
Judul        : Love is Really Hurt
Author      : Lilian Nay
Genre       : Sad Romance
Lenght      : Chaptered
Cast          : Kim Jong Woon ( Yesung ), Part Jessica




12 tahun kemudian....................

“oppa, cepatlah sedikit aku akan terlambat” teriak yeoja cantik di luar rumah sederhananya. Ia sangat cantik dengan menggunakan seragam sekolah senior high school bertuliskan Shinwa. Serta rambut hitam panjang yang tergerai.

“sebentar Sica. Kau ini tidak sabaran sekali” kata Teuk dengan jalan tergesa gesa.

“oppa, aku ini sedang mau mendaftar kuliah, nanti jika aku terlamabat bagaimana?” kesal Sica.
“nene, mianhae, kajja” kata Teuk menaiki mobil. Teuk mengantarkan Sica ke Universitas Kora. Setelah mengantarkan Sica, Teuk pun berangkat ke kantornya. Kini ia sudah bekerja di suatu perusahaan yang mungkin cukup untuk membiayai dirinya sendiri dan kebutuhan keluarga. Teuk ingin sekalai membantu Appanya. Ia tak mau selalu merepotkan Appanya. Bahkan sekolahnya dibiayai oleh Appanya. Hampir setiap bulan Appanya mengirimkan uang untuk keluarganya di Seoul. Appanya akan berkunjung ke Seoul 1 tahun sekali atau saat ada kepentingan.

Sekarang Sica tidak seperti dulu lagi. kini ia sudah dewasa. Ia kini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Bahkan banyak yang mengagumi kecantikannya itu. memang ia baru saja lulus SMA, makanya hari ini ia memutuskan untuk mengikuti wawancara masuk ke Universitas yang ia inginkan.


SKIP


“bagaimana wawancaranya Sica? Kau bisakan?” kata Hakyung teman Sica.

“huffffftttttt........” Sica hanya mengehembuskan nafas beratnya. Setelah melewati sesi tes wawancara yang menakutkan. Sangat menakutkan apalagi dalam Bahasa Inggris ia tidak terlalu pandai mengucapkannya.

“yak, jangan lemas seperti itu. Kau pasti bisa Sica. Aku juga tidak yakin dengan diriku. Apakah aku bisa masuk ke Universitas ini” kata Yoona sambil melangkahkan kakinya mengikuti Sica.

Mereka sedang berkeliling melihat lihat Universitas itu yang sangat besar. Sambil melepas ketegangan yang tadi mencuak saat tes wawancara. Tentu saja sedikit menghibur mereka.

“ahh, bagaimna ini Hakyung,?? Tadi dosen yang mewawancaraiku sangat galak. Huh, aku tak yakin.” Kata Sica kecewa dan berjalan pelan.

“tak apa Sica, kau tau apa yang harus kita lakukan?” kata Yoona menyemangati. Sica pun tersenyum. Dan melihat Yoona yang juga tengan tersenyum kepadanya.

“FIGHTING” teriak Yoona dan Sica bersamaan.

BRUKKKKK

Tiba tiba Sica tidak sengaja menabrak namja yang sedang melintas di depannya.

“mianhamida,, maaf, sekali lagi maafkan aku” kata Sica minta maaf dan menunduk hampir 90 derajat.

“ne” suara namja itu dengan dingin.

Sica sedikit kesal karena jawaban namja itu terlalu singkat dan sangat dingin seperti tidak menghargainya. Ia mulai menegakkan kepalanya dan melihat namja itu.

DEG

Jantungnya seperti mau copot ketika mengetahui namja yang ditabraknya sangat tampan. Namja itu tak tersenyum sedikitpun tapi tetap terlihat manis dengan kulit putihnya. Pangeran. Jinja? Ia tengah melihat pangeran sekarang. Di kampus ini?

“lain kali kalau jalan pakai mata” dengus namja tadi lalu beranjak pergi.

Sica masih mematung. Ia masih terpesona dengan namja tadi. Ia bahkan tak mendengar Hakyung yang mengkhawatirkannya. Apa lagi jawaban ketus namja itu.

“yak Sica, gwencana?” teriak Hakyung karena Sica tak mendengarnya.

“ohh ne ne ne” kata Sica gugup.

“em, cinta pada pandangan yang pertama kah?” goda Hakyung. Sica hanya cengar cengir tak jelas. Ia kan hanya mengagumi namja tadi. Sepertinya namja tadi juga kuliah di sana. Membuat Sica jadi semakin ingin melanjutkan studinya di UK(Univesitas Korea). Ia tentu saja sangat berharap bertemu dengan namja itu lagi. bahkan, ia tak atau dengan namanya.


#######

1 bulan kemudian...

“Hakyung-ah” teriak Sica bersemangat. Tentu saja ia sangat bersemangat. Ia diterima di UK dan jurusan yang ia minati. Sekarang, ia tak perlu lagi memakai seragam.

Hakyung yang merasa di panggilpun menoleh ke arah Sica dan ikut melambaikan tangan. Dengan cepat Hakyung mendekati Sica.

“em, kajja aku kan memperlihatkan sesutau kepadamu” kata Yoona langsung menarik tangan Sica. Sica pun hanya menuruti apa yang dilakukan Hakyung. Sepertinya sangat penting.

Hakyung mengajak Sica ke salah satu sudut kampus. Mereka bisa melihat setiap papan pengumuman di layar monitor berukuran besar yang mungkin terpasang di setiap sudut. Setiap ada pengumuman pasti akan tampak disana. Di sebelahnya juga ada papan pengumuman yang memaparkan namja atau yoja yang naik daun di kampus. Biasanya diisi oleh 20 anak. Mereka bisa masuk asalkan ada yang menarik perhatian.

Sica membelalakkan matanya saat melihat papan pengumuman itu. Sica melihat namja yang ia tabrak 1 bulan lalu. Namja yang sangat manis menurutnya. Ternyata pilihan Sica tak sia sia.

Namanya Lee Sungmin. Anak orang kaya yang mempunyai perusahaan besar di kota Seoul. Ia juga termasuk grup namja yang banyak diminati. Grup namja yang bernama C5 yang terdiri dari Sungmin, Lee Hyuk Jae atau sering disebut Eunhyuk, Cho Kyuhyun, Lee Donghae dan Choi Siwon. Tapi beritanya Choi Siwon sudah keluar gara gara ada masalah. Entahlah masalah apa di pengumuman tak disebutkan. Mereka adalah namja yang sangat dibanggakan di sana.

“waah ternyata namanya Lee Sungmin. Dia sangat hebat” kata Sica senang setelah membacanya.

“bukan hanya itu C5 juga akan menjadi sunbae pengasuh mahasiswa baru untuk OSPEC” kata Yoona menunjukkan komputer besar di sebelahnya. Yah, author juga tidak tau di sana ada OSPEC atau tidak. Yang penting nikmati sajalah ceritanya.

“wahhhhhhh” lagi lagi Sica sangat kagum. Ternyata Sungmin memang namja yang benar benar luar biasa. Beda dengan Sica, Hakyung melihatnya hanya biasa saja. Apalagi mengingat sifat Sungmin yang dingin itu.


#######

2 hari berlalu

Pagi itu kampus sudah ramai. Banyak anak yang sedang mengerjakan tugas di taman atau bahkan hanya sekedar bercengkramah. Di sebuah lapangan besar terlihat banyak mahasiswa yang berkumpul di sana. Lebih tepatnya mahasiswa baru.

Terlihat juga yeoja cantik yang kini tengah melihat namja yang sedang berbicara di depan. Tunggu,,, sepertinya ia tidak memperhatikan setiap omongan namja itu. tentu saja ia lebih tertarik untuk melihat pesona seorang Lee Sungmin.

Sica memang sangat lelah mengikuti OSPEC. Ia harus mengikuti setiap perintah sunbaenya yang selalu menyiksanya dengan tugas tugas yang mengerikan. Tapi gara gara Sungmin, Sica selalu melakukannya dengan senang  hati.

“Hari ini ada sebuah permainan. Semua siswa baru harus menulis tentang sunbae yang ada di sini. Kalian harus memilih salah satu dari kami dan jangan lupa sertakan nama kalian. Arraseo!!” bentak sunbae yang bernama Eunhyuk. Memang mereka semuanya sangat kasar kasar dan galak. Menyebalkan memang, tapi tentu saja mengasikkan karena itu juga merupakan tantangan tersendiri.

Semuanya pun menurutinya. Mereka mulai menulis tentang Sunbae yang mereka inginkan. Sica bingung harus menulis apa. Ia pun mempunyai ide. Perlahan ia menulis tentang Sungmin yang ada di pikirannya. Setelah selesai mereka harus memberikannya untuk sunbae yang dipilih masing masing.

Di lain sisi C5 sedang duduk sambil sesekali meneguk minuman yang mereka bawa. Sepertinya mereka sudah biasa dengan hal semacam itu. Lihatlah mereka sangat akrab. Mereka adalah mahasiswa tahun keempat.

“Sunbae ini untukmu” tiba tiba seorang yeoja yang tak lain adalah Sica memberikan sebuah kertas kepada Sungmin. Ia memberikannya dengan gugup.
Tanpa menjawabnya Sungmin langsung menerimanya. Sica langsung pergi dengan hati yang sangat senang. Tentu saja senang. Suratnya diterima dengan baik. ani, mungkin hanya dipikiran yeoja itu saja jika diterima dengan baik.

Setelah waktu habis, mereka berkumpul.

“Ok selesai untuk hari ini. Kalian sekarang boleh pulang. Persiapkan diri kalian besok adalah hari terakhir masa orientasi” kata Sungmin.


#####

Pagi yang indah mengawali kegiatan yang akan dilakukan banyak orang di kota Seoul. Begitu juga dengan yeoja cantik yang kini sedang mencuci piring setelah ia sarapan bersama keluarganya. Tak seperti dulu saat kecil, ia langsung berangkat saja kini tentu saja ia harus mencuci piring lebih dahulu membantu eommanya.

“eomma, Sica berangkat ne,” pamit Sica kepada eommanya.

“ne, hati hati Chagi. Em nanti kalian jangan pulang sore sore ne. Appa akan pindah ke Seoul lagi. ia akan pindah ke sini” kata Eomma kepada Sica dan Teuk.

“jinja?” kaget Sica. Eommanya mengangguk. Kini mata Sica berbinar binar. Appa yang sangat ia rindukan akan tinggal bersamanya lagi.

“ye,,, Appa pulang” teriak Sica. Ia benar benar senang akan kedatangan Appanya. Tentu saja ini sudah dinantikan sejak lama.

“em, ok nanti Teuk akan ijin saja pulang lebih awal. Ya sudah eomma kami berangkat ne. Kajja Sica”



################

@UK

Pagi pagi para mahasisiwa baru sudah harus berpanas panasan di lapangan. Menyebalkan sekali memang.

Terlihat para panitia sudah siap berada di depan. Tapi entah kenapa mereka membawa sebuah surat di tangan mereka satu satu.

“kami akan membacakan surat yang menurut kita adalah yang terbaik. Setiap panitia yang mengampu kalian di sini sudah memilih satu surat itu.

DEG

Sica membelalakkan matanya.

Surat?

Dibaca di depan umum?

Sial.

Bagaimana jika ia yang ditunjuk. Semua yang ada di sana tentu saja akan tau apa isinya. ANDWEE. Ini memalukan.

Ternyata bukan hanya Sica. Yang lain juga sama khawatirnya dengan Sica. Satu per satu banyak yang maju dan membacakan suratnya di depan umum. Setelah nama terakhir disebutkan, Sica sangat beruntung, namanya tidak disebutkan.

‘huh, untung saja’ batin Sica.

Ia tentu saja tidak mau diejek seperti teman temannya yang lain saat suratnya dibacakan.

“em iya ada satu surat yang sangat menarik perhatianku. Surat itu sangat jelek. Tapi karena suratnya berantakan aku akan mengembalikan surat itu” kata Sungmin.

‘jangan. Jangan aku. Aku mohon jangan aku Tuhan’ batin Jessica.

Semua memperhatikan Sungmin. Sepertinya mereka menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sungmin pun membuka surat itu dan membacakan namanya.

“Park Jessica, cepat maju” kata Sungmin.

DEG

'sial, kenapa harus aku’ dengus Sica. Jantungnya seakan terus berdetak kencang. Tidak, ia tidak mau malu. Ia tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya. Tapi semua temannya malah menoleh ke arahnya membuat Sica menundukkan kepalanya. malu... tentu saja.

Ia perlahan maju ke depan. Sungmin pun mengembalikan suratnya.

DEG

Betapa kagetnya saat melihat suratnya sudah ada coretan di suratnya. Dan yang paling parah ia dapat nilai D-. Yang benar saja? ini bukan ulangankan?

“mwo? Memang isinya apa? kenapa kau mengembalikannya Sungmin?” kata Kyuhyun. Kyuhyun yang penasaran langsung ingin merebut surat itu dari Sica. Sica dengan sekuat tenaga menyembunyikan suratnya di belakang.

“Sunbae, jangan” teriak Sica. Ia takmau harga dirinya jatuh di depan teman teman barunya. Kyuhyun tak mengubris. Dapat... yah, sepertinya ia harus malu lagi. Kyuhyun membukanya.

“hahahahahahahaha”

“haha, ini kertas ulangan D- haha” kata Kyu terus tertawa. Eunhyuk yang penasaran juga mengambil kertas itu dari tangan Kyu. Eunhyuk membacakan surat itu.

“untuk Sungmin Oppa

Sungmin Oppa kau tau, kau seperti kelinci imut. Jika aku terus menatapmu seakan jantung ini mau keluar. Entah apa yang kurasakan. Surat ini tulus ku tulis untukmu dengan perasaan. Entah kenapa sejak pertama melihatmu, hatiku terus tertarik denganmu. Apa sebenarnya yang kau lakukan. Kau menarik hatiku seperti saat kau mengambil wortel untuk kau makan. Sunggguh menggemaskan.

Aku harap aku juga bisa menjadi kelinci agar bisa menemanimu kelinci imutku”

“hahahahahah”

“hahahahahhaaaaaaa” tawa semua mahasiswa yang mendengarnya.

Betapa malunya Sica saat itu. ia terus menutupi mukanya. Benar benar memalukan. Hakyung yang melihat Sica seperti itu hanya menarik nafas panjangnya. Kenapa temannya bisa seperti itu. Semua terus tertawa. Pipi Sica kini berubah seperti udang rebus yang sudah matang. Sangat sangat merah.

Sungmin yang melihatnya hanya tersenyum penuh kemenangan.

‘yeoja yang menarik’ batin Sungmin.

Sejak saat itu Sica terkenal dengan sebutan kelinci. Bukannya itu panggilan darinya untuk Sungmin, tapi malah ia yang kena batunya. Bahkan siang harinya Sica sudah menempati yeoja populer dan terpajang di papan besar. Ia diurutan nomor 3. Bayangkan saja betapa terkenalnya dia. Semua orang kini sudah mengenalnya dengan sebutan kelinci.

“hay kelinci imut” sapa seorang namja yang lintas.

Sica hanya menutupi wajahnya dengan buku.

“aish, ini kelakuanmu sih” kata Yoona yang ada di sampingnya.

“aku tak tau Yoona. Ahhh, bagaimana ini. Benar benar memalukan. Tolong aku Yoona-ya” kata Sica sedikit lebay.

“yah, aku juga tak tau harus bagaimana Sica. Kau sih juga pabo. Bagaimana bisa menyurati Sungmin oppa seperti itu”

Saat itu Sica baru ingat jika ia harus langsung pulang. Ia pun pamit dengan Yoona dan langsung pergi. Ia cepat cepat pulang, pasti Oppa dan Eommanya sudah menunggu.


########

@bandara

Sica, Teuk dan eommanya buru buru menuju bandara. Gara gara menunggu Sica, mereka harus terlambat. Mereka kini harus mencari cari Appanya.

“Leeteuk.....” panggil Appanya yang melihat Leeteuk terlebih dahulu.

“appa” Leeteuk pun mendekatinya. Tapi sebelumya Teuk memanggil Eomma dan Sica.

“Appa.......” teriak Sica dan langsung berlari ke Appanya dan memeluknya.

“mianhae Appa, kami terlambat gara gara menungguku” sesal Sica.

“gwehana Chagi”

Appa dan juga memeluk Teuk dan Eommanya. Mereka saling melepas rindu.

“kajja kita pulang Appa” ajak Sica manja.


“yak apa kau lupa, Oppamu belum kesini”

“oppa?”






TBC

0 komentar:

Posting Komentar