Love Is Really Hurt
sejujurnya author kecewa dengan FF buatanku ini. entah kenapa aku gag puas. munkin bahasanya yang terlalu singkat dan langsung pada intinya.
jadi gag dapat feelnya
PART 4
Sica pergi
menemui Yesung. Ia melihat Yesung di kelasnya. Ia memakai earpone. Tentu saja
jika Sica memanggilnya Yesung tak akan dengar. Ia perlahan mendekati Yesung.
DEG
Ternyata
disebelah Yesung ada Donghae dan Sungmin. Sica mengatur nafasnya.
‘aku hanya
menemui Yesung,’ batinnya. Karena ia tak mau salting saat ada Sungmin.
“Yesung....................."
panggil Sica. Yesung tak mendengarnya. Mungkin karena earpone itu. malah
Sungmin dan Donghae yang menoleh. Sica harus menahan malu.
Sungmin tersenyum dengan Sica. Perasaan
Sica kini campur aduk. Karena sungmin tak tega melihat Sica, akhirnya ia
menyenggol tangan Yesung. Sungmin menunjukkan jika ada Sica.
“kau? Wae?” tanya Yesung datar.
“aku perlu uang” kata Sica to the point.
Yesung langsung mengeluarkan dompetnya
dan memberikannya kepada Sica.
“ambil secukupnya” kata Yesung dingin.
‘Bahkan Yesung tak menanyakan untuk apa
uang itu. benar benar bukan oppa yang baik’ batin Sica. Sica pun mengambil uang
Yesung secukupnya dan mengembalikan dompet Yesung.
Sungmin dan Donghae hanya melongo. Mereka
heran kenapa yesung dengan santainya memberikan uangnya kepada yeoja yang tak
ia kenal.
“Yesung kau kenal dengan yeoja kelinci
ini” tanya Donghae penasaran. Sica hanya tersenyum.
‘kanapa masih iangat saja tentang
kelinci. Huft’
“em, dia dongsaengku” kata yesung datar.
“mwo? Kanapa kau tak pernah bilang oih.
Apa kau dongsaeng kandung Yesung?” tanya Sungmin kepada Sica.
“ne.” jawab Sica.
“ya sudah Yesung, em Sungmin Oppa dan
Donghae Oppa, aku ke kelasku ne. Gomawo Yesung uangnya” kata Sica sambil
beranjak.
Setelah Sica pergi Sungmin dan Donghae
terus menghujani Yesung dengan segunung pertanyaan tentang Sica. Selama ini
mereka bersahabat, tapi mereka bahkan tak tau jika yeoja kelinci itu adalah
dongsaengnya Yesung. Dengan malas Yesungpun menjawab setipa pertanyaan kedua
temannya itu.
#######
Beberapa hari kemudian,
Yuri terlihat menangis di taman belakang
kampus. Sungmin yang melihatnyapun tak tega dan mendekatinya.
“ulljima Yuri-ya, wae kau menagis” kata
Sungmin lembut. tapi Yuri tak menjawab. Sungmin memmbujuknya, akhirnya Yuri mau
menceritakannya.
“aku kecewa dengan Yesung. Kau tau dari
dulu aku suka dengannya tapi kenapa ia tak pernah memblasnya. Bahkan ia sekarang
menjadi namja Playboy. Hatiku sakit.” Tangis Yuri semakin menjadi jadi. Sungmin
tak tau harus bilang apa, karena kenyataanya Yesung memang seperti itu
sekarang.
Sungmin pun memeluk Yuri agar Yuri lebih
baik.
Disisi lain..
Sica berjalan jalan di taman sambil
menunggu Yoona datang. Tak sengaja ia melihat Sungmin yang berpelukan dengan
Yuri.
Hatinya seakan tersayat beribu ribu
silet. Air matanya yang ia tahan kini mulai keluar membanjiri pipinya.
‘Sungmin Oppa, kenapa aku begitu pabo
mengharapkanmu. Ternyata kau sudah punya yeoja’ batin Sica dengan menahan rasa
sakitnya, Sica berlari agar menghindari ia melihat kemesraan Yuri dengan
Sungmin.
Tak sengaja Sungmin melihat Sica yang
menangis lalu berlari entah kemana. Ingin sekali Sungmin mengejarnya. Ia tau
jika Sica kan sakit melihatnya. Sebenarnya selama ini Sungmin juga menyukai
Sica. Tapi melihat keadaan Yuri tak tak mungkin ditinggalkan, Sungmin
mengurungkan niatnya.
“kenapa kau masih disini, kejarlah”
perintah Yuri. Ternyata tadi Yuri juga melihatnya. Mendengar Yuri berkata
seperti itu Sungmin pun berdiri.
“maianhae aku harus pergi, and gomawo kau
telah mengerti aku Yuri-ya” kata Sungmin dan ia langsung berlari mengejar Sica.
Sungmin terus mencari cari Sica. Akhirnya
Sungmin menemukan Sica sedang menagis di belakang kampus. Perlahan Sungmin
mendekatinya.
“yeoja kelinci, emmm, maksudku Jessica
wae kau menangis?” tanya Sungmin halus. Sica yang mendengarkan suara Sungmin
langsung menghapus air matanya.
“emm, Sungmin Oppa, kenapa kau disini?”
tanya Sica pura pura tegar.
“mencarimu” jawab Sungmin.
“mwo? Mencariku?” Kata Sica tak percaya.
“kau belum jawab pertanyaanku, wae kau
menangis?”
“a...aa....aku hanya.....” kata Sica
gugup.
“apa kau cemburu?” potong Sungmin.
“mwo? Aku hanya hanya...........” elak
Sica. Tapi ia harus menghentikan kata katanya. Ia tak tau harus beralasan
apalagi.
Sungmin memandang Sica dengan penuh
harap. Ia mendekati Sica dan duduk di sebelahnya.
“aku mencintaimu Sica” kata Sungmin
lirih.
DEG
Sica benar benar tak percaya yang baru
saja Sungmin katakan. Apakah ia tak salah dengar? Ia hanya mematung. Tak tau
harus menjawab apa. ia tak mengerti dengan Sungmin. Baru saja ia melihat
Sungmin bermesaraan dengan yeoja lain, dan tiba tiba Sungmin menyatakan jika Sungmin
mencintai Sica.
“apa kau juga punya persaan yang sama?”
tanya Sungmin lagi.
“bukankah kau sudah punya yeoja. Jangan
seperti ini Oppa. Aku tak mau jadi bahan permainanmu....aku...............”
Sebelum Sica meneruskan kata katanya
mulutnya harus diam karena jari telunjuk Sungmin sudah berada di mulutnya.
“dengarkan aku Sica. Tadi adalah Yuri
temanku. Hanya teman. Tadi ia memerlukan bahuku untuk meluapkan rasa sedihnya.
Apa aku akan menolak untuk meminjamkan bahuku. Apa aku sejahat itu? hanya
ada satu yeoja yang ada di hatiku. Hanya
kamu sica. Hanya kamu. Ali sudah tertarik padamu saat kau menulis surat kelinci
itu untukku. Percayalah!” kata Sungmin lembut. Sica masih terdiam. Ia masih tak
percaya apa yang sungmin katakan. Ini semua seperti mimpi saja.
“sica, jessica, maukah kau menjadi
yeojachingu Sungmin?” tanya Sungmin lembut dan penuh harap Sica akan
menerimanya. Sica hanya mengangguk pertanda mau.
“jinjja?”
######
@Sungmin’s house
Sungmin pulang dengan hati yang sangat
gembira, akhirnya yeoja yang selama ini mengisi hatinya kini sudah menjadi
miliknya.
Sungmin membuka pintu. Beberapa
pelayannya menunduk dan memberi salam. Sungmin membalas dengan senyuman.
“ouh, tampan sekali jika tuan muda
tersenyum” bisik salah satu pelayan. Karena memang Sungmin jika di rumah jarang
sekali tersenyum.
Sungmin langsung menuju ke kamar. Ia
membuka pintu kamar. Ia menatap beberapa foto yang terpajang di mejanya, yakni
foto nya dan keluarganya. Seketika senyumnya hilang begitu saja. Ia ingat orang
tuanya yang tak pernah pulang. Hanya memikirkan pekerjaanya saja. Ia pun
membalik bingkai foto tersbut, terlihat wajah yeoja cantik. Siapa lagi kalau
bukan Sica. Ia pun kembali tersenyum.
Sungmin semenjak Sica memberi surat
kelinci itu, ia sangat penasaran dengan Sica, akhirnya ia cari tau siapa Sica.
Ia sangat suka dengan Sica, tapi entah kenapa ia tak bisa mengungkapkan
perasaanya. Ia bahkan pernah menyuruh Eunhyuk untuk mengajarkannya cara
menembak yeoja. Hasilnya nihil. Ia tetap takut mengungkapkan persaanya. Tapi ia
senang tadi bisa mendapatkan yeoja kelinci imutnya.
#######
Di rumah Sica terus tersenyum gaje. Teuk
yang melihanya hanya kebingungan dan menyipitkan kedua matanya. Sepertinya
adiknya sedang sangat gembira.
“wae?” tanya Teuk kemudian.
“eh Oppa” kata Sica manja dan kini ia
malah bergelayutan di bahu oppanya.
“yak, kenapa kamu seperti ini oih?” tanya
Teuk tak mengerti akan kelakuan adiknya.
“oppa sudahlah, Sica lagi senang tau”
Sica pun menceritakan tentangnya dan
Sungmin. Teuk yang mendengarnya juga ikut senang. Teuk mendengarkan cerita
bahagia adiknya sambil terus tersenyum. Tapi entah kenapa Teuk ingat pada
Yesung.
Yesung hari ini belum juga pulang.
Seminggu ini memang Yesung sering pulang malam.
“eh, kamu lihat Oppamu” tanya Teuk
“yak, oppaku ada di depanku kan sekarang”
kata Sica heran.
“yak, bukan aku, maksudku” jelas Teuk.
“Yesung,??? entahlah” jawab Sica datar.
Teuk hanya menggeleng. Sica bahkan tak
pernah menganggap Yesung sebagai Oppanya.
“wae kau membenci Yesung, Chagi?” tanya
Teuk.
“aku tak membencinya Oppa. Hanya tak suka
dengan sikap anehnya. Dia menyebalkan oppa, dia dulu selalu menyakitiku, bahkan
jika aku memanggilnya oppa, dia marah dan mendorongku sampai jatuh, katanya
jika aku memanggil oppa pada dirinya itu menjijikan. Semenjak itu aku berjanji
pada diriku sendiri agar bisa hidup tanpa Yesung. Lagian dia juga tak suka
denganku kan?” jelas Sica.
“Chagi, rubah sikapmu pada Yesung.
Memangnya kau tak ingin menjalani hidup layaknya dongsaeng dan oppa pada Yesung.
Kasian dia. Dia di rumah terus menyendiri, dia tak banyak bicara dan sikapnya
memang aneh. Tapi kau harus tau, dia seperti itu karena ia ingin diperhatikan
Sica. Dari dulu kau yang selalu menang dalam segala hal, dan Yesung selalu
dinomor 2 kan. Ia selalu hanya kena marah eomma dan appa termasuk oppa. Dan
semenjak itu oppa sangat menyesal mencampakan Yesung. Oppa berusaha
mendekatinya, ternyata dia orang yang sangat perhatian. Jika kau mengenalnya
kau akan tau seberapa baiknya dia. Tapi Yesung masih menganggap jika kau yang
selalu nomor 1 Sica, jadi dia masih saja bersikap seperti itu” kata Teuk
panjang lebar.
Sica mendengar itu hanya tertunduk. Ia
menyesal selama ini tidak pernah mencoba mendekati Yesung. Yang ada di
pikrannya hanya Yesung adalah namja aneh yang menyebalkan. Tapi semua itu ia
lakukan karena Sica. Ya penyebab utamanya Yesung bersikap seperti itu adalah
dirinya.
“cobalah untuk bersamanya Sica”
“ne Oppa aku akan mencoba”
SKIP
Sica tiduran di kamar. Ia masih
memikirkan perkataan oppanya tadi.
‘apakah aku sejahat itu. aku baru sadar
jika selama ini Yesung tersiksa. Ya Tuhan maafkan aku. Ternyata aku sangat
egois. Mianhae Yesung’ lirih Sica.
rtttRRtt
Ponsel Sica berdering, ia melihat layar
siapa yang menelponnya malam yang sudah
larut ini. Ia tersenyum saat mengetahui ternyata Sungmin yang menelponnya. Ia
mengambil ponselnya dan membuka flapnya.
“halo Chagi...” kata Sungmin di sebrang
sana.
“ne oppa. Kau belum tidur?” tanya Sica.
“aku teringat padamu”
Merekapun terus berbincang bincang dan
kadang bercanda. Setelah itu Sica terlelap.
Di sisi lain,..
Yesung ternyata baru pulang. Teuk yang
melihatnya langsung menegur Yesung.
“dari mana kau”
Yesung menghenntikan langkahnya. Ia tertunduk
dan akan mendengarkan omelan hyungnya itu.
“dari mana Yesung, kau tau ini sudah
sangat malam” kata Teuk lagi.
“kau menghawatirkanku?” lirih yesung.
“tentu saja, kau adalah dongsaengku
Yesung” jawab Teuk halus.
“jeongmal aku adikmu?” kata Yesung dingin
lalu beranjak dan menutup pintu kamarnya.
“yesung, hey yesung” teriak teuk tapi
tidak digubris Yesung. Teuk sangat khwatir dengan Yesung.
‘jangan jangan dia sudah tau,,, ah jangan
berfikir macam macam’ batin Teuk.
Akhirnya ia meninggalkan tempat itu dan tidur
di ranjangnya.
#####
Sica hari harinya dipenuhi dengan senyum
yang merekah. Kini ia selalu bersama Sungmin. Hari harinya jika berda dekat
dengan Sungmin rasanya dipenuhi dengan kebahagiaan tersendiri.
Tapi karena Sungmin kini fokus pada ujian
wisudanya, ia jarang bertemu dengan Sica. Tapi tentu saja Sica memahami
Sungmin. Lagian ia juga akan menghadapi ujiannya.
Sungmin kini belajar bersama dengan C5 di
rumahnya. Mereka berrtukar pikiran dan saling membantu satu sama lin jika ada
kesulitan. Yesung dari tadi hanya membolak balikan bukunya. Bukan fokus dengan
bukunya, pandangan Yesung malah lebih jelas adalah pandangan kosong.
“wae yesung?”
“em gwenchana. Em aku lapar” kata Yesung.
“oh ne aku lupa.” Kata Sungmin. Ia pun
menyuruh pelayannya agar menghidangkan beberapa makanan.
C5 kini sedang melahap makannya.
“em, Yesung kenapa kau tak dekat dengan
Sica? Kau kan oppa nya.” Tanya Sungmin.
“ada yang kau tidak tau Sungmin. Kau tau
love is really hurt” jawab Yesung tak nyambung. Ia malah memakan makananya
lagi. padahal sungmin menunggu penjelasan Yesung lebih lanjut.
Sungminpun hanya dia. Sebenarnya ia ingin
tahu, tapi lagi pula itu urusan pribadi Yesung dan Sica. Ia juga tak perlu tau.
SKIP
Yesung pulang diatar Donghae, kerena
rumah Hae dan Yesung searah. Setelah sampai dirumahnya Yesung langsung ke kaffe
Appanya.
“yesung kau sudah pulang?” sapa Appanya
yang juga sedang sibuk di kasir. Yesung tersenyum manis.
“ne Appa, biar Yesung saja yang
menggantikan” kata yesung kasian melihat Appanya yang kecapean. Ternyata dia
sana uga ada Sica yang juga membantu pegawai Appanya.
“ne, gomawo” kata Yesung ramah kepada
para pengunjung setelah pengunjung itu membayar. Yesung tak lupa untuk
tersenyum.
Sica yang melihatnya sedikit heran.
‘jika tersenyum, ia seperti manusia
normal. ish, memang dia tidak normal apa?. dasar Sica pabo. Ish, tapi tampan
juga Oppa ku itu’ batin Sica sambil senyum senyum.
Setelah berjam jam menjaga kaffe, Yesung
lelah, ia digantikan dengan Appanya lagi. Ia langsung pulang dan membersihkan
dirinya.
SKIP
Sekarang jam menunjukkan pukul 10 malam.
Teuk sudah pulang. Kaffe juga sudah tutup. Sica tersenyum senyum sambil
memainkan ponselnya. Bisa ditebak sendiri, ia sedang saling mengirimin pesan
singkat dengan Sungmin.
“Yesung sudah pulang eomma?” tanya Teuk
pada eommanya. Teuk selalu menanyakannya, karena Teuk selalu khawatir jika
Yesung akan pulang larut malam lagi.
“ne, dia tadi malah membantu Appa menjaga
kaffe” jawab eommanya.
“mwo? Bukankah dia besok ujian, kenapa
malah bekerja” kata Teuk.
“mwo? Jinjja? Appa tidak tau itu. yah apa
Yesung terganggu ya” kata Appanya khawatir.
“em, ya sudah berikan ini kepada Yesung.
Sepertinya ia sangat lelah tadi” kata Eommanya memberikan segelas minuman
kepada Teuk untuk diberikan Yesung. Teuk pun mengangguk dan beranjak ke kamar
Yesung.
“eh Oppa, biar aku saja” kata Sica yang
langsung merebut gelas itu dari tangan Teuk.
“mwo?” Teuk kaget dengan sikap Sica.
“yak, bukankah oppa sendiri yang bilang
jika aku harus dekat dengan Yesung. Ya sudah oppa. Aku pergi” kata Sica
beranjak. Teuk pun tersenyum.
‘semoga mereka bisa bersatu’ batin Teuk
SKIP
Tok tok tok
Pintu kamar Yesung diketuk oleh Sica.
“masuk saja” kata Yesung datar.
Sicapun masuk.
Aneh.
Baru pertama kali ini ia masuk kamar
Yesung. Sedikit aneh memang. Yesung benar benar mempunyai keppribadian yang
aneh. Tak menyangka jika seorang namja yang nakal seperti Yesung kamarnya bisa
serapi itu. walaupun sedikit menakutkan. Tembok kamarnya putih di selingi abu
abu. Dan terdapat foto keluarga di sudut tembok dekat dengan ranjang. Itu
keluarga saat Sica masih kecil. Mereka semua tersenyum. Yesung juga tersenyum.
Terlihat Sica yang duduk di antara Yesung dan Teuk sedangkan orang tuanya ada
di belakang mereka.
Sica duduk di sebelah Yesung. Yesung
terlihat cuek. Ia terus memainkan laptopnya. Mungkin ia terlalu sibuk belajar,
makanya Sica juga hanya diam memandang Yesung.
“apa kau ke sini untuk mengangguku?” kata
Yesung datar tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptopnya.
‘menyebalkan’ dengus Sica.
“andwe, aku hanya ingin memberikan ini
untukmu, aku disuruh eomma, katanya kau hari ini sangat lelah” jawab Sica
canggung. Ia tidak pernah bicara dengan Yesung. Sekali bicara rasanya aneh.
Tapi entah kenapa Sica merasa nyaman saat itu.
“ne” jawab Yesung singkat.
“aku boleh bicara denganmu?” tanya Sica
hati hati.
“bicara saja” yesung menjawab tanpa
sedikitpun memandang Sica.
“mianhae, mianhae atas semua kelakuanku
terhadapmu. Bahkan kita tidak seperti seorang dongsaeng dan oppanya. Mianhae
jeongmal mianhae. Kalau kau, kita menjalani hidup ini tanpa rasa tidak suka dan
kita lakukan seperti layaknya Opa dan Dongsaengnya” kata Sica sambil tersenyum.
Yesung seketika menghentikan kegiatanya.
Ia beralih menatap Sica.
“shireo, aku tak akan pernah menganggapmu
sebagai adikku”
Apa?
Apa yang dikatakan Yesung?
Apakah Yesung setega itu.
Entah kenapa saat Yesung bicara seperti
itu hati Sica tersa disayat. Apakah Yesung sangat membencinya hingga ia tak
menerimanya sebagai adik Yesung. Sica hanya menahan air matanya.
“w..wae?” kata Sica mengubah suaranya
agar tidak parau karena air matanya yang mengganjal.
“karena.... karena a..aku mencintaimu”
Deg
Apa yang Yesung bicarakan.
Ini tidak mungkin.
Yesung adalah kakaknya.
Tapi Sica tidak salah dengarkan?
PRAK
Sica langsung menampar pipi putih Yesung.
Yesung hanya diam menerima perlakuan Sica
“kau gila, apa kau begitu membenciku
sehingga aku juga akan jadi korban kepalyboyanmu. Aku ini adikmu Yesung” teriak
Sica. Kini air matanya tidak bisa ditampung lagi.
“Sica, aku benar benar mencintaimu
sebagai yeoja. Aku benar benar mencintaimu” kata Yesung yang kini tertunduk.
DUG
Tiba tiba sebuah pukulan mendarat di
rahang Yesung. Teuk yang memukul Yesung. Ternyata Teuk mendengarkan semua
kejadian tadi. Teuk benar benar tak menyangka jika Yesung seperti itu.
Yesung hanya merintih memegangi rahangnya
yang dipukul keras oleh Teuk. Ia bahkan kini jatuh dari duduknya. Sica yang
melihatnya tak tau harus berbuat apa, ia kini beranjak dari duduknya. Eomma dan
appa yang mendengar keributan dari bawah langsung berlari ke kamar Yesung.
“bisa bisanya kau bicara seperti itu pada
adikmu sendiri Yesung” bentak Teuk marah.
“hem, adikku,?” kata Yesung tersenyum
sinis.
“apakah dia benar benar adikku, hyung,?”
kata Yesung mulai meninggi. Teuk yang mendengar itu hanya diam.
“ada apa ini” khawatir Appanya. Semuanya
hanya diam.
“Yesung, kau.......” kata Teuk dan
terpotong oleh Yesung.
“ne, aku tau semuanya, kalian sangat
membohongi aku, kalian bersekongkol. Aku bukan anak kandung appa dan eomma kan.
Aku tau semuanya. dan kau Hyung, kau sudah tau dari dulu kan? Kalian jahat aku
benar benar tak menyangka. kau.. kau memang bukan kakakku” kata Yesung tak bisa
lagi membendung air matanya.
Appa dan Eommanya juga Teuk kaget, dari
mana Yesung tau semua itu. sedangkan Sica tercengang dengan kata kata Yesung.
Ia juga tak tau sama sekali apa yang terjadi. Apakah cuma dirinya yang tidak
mengetahuinya? Sica hanya memantung seperti orang bodoh yang tidak tau apa apa.
“dengarkan penjelasan Appa Yesung” kata
Appa
“dengarkan Appa dulu Yesung” kata Appanya
lagi.
“Appa yang harus dengarkan Yesung. Aku
kecewa dengan Appa, Appa sudah memisahkan Yesung dengan orang tua kandung
Yesung” kata Yesung langsung beranjak ke tempat tidurnya.
“Yesung lelah, kalian taukan pintunya ada
di mana” kata Yesung sambil tiduran dan menutup tubuhnya dengan selimut. Semua tentu
saja dengan tidak sengaja Yesung mengusir mereka.
Eommanya mencoba mendekati Yesung tapi
ditahan Teuk, mereka akhirnya meninggalkan Yesung di kamar.
‘kalian jahat’ kata Yesung kali ini
menangis.
FLASBACK
Setiap bertemu dengan Sica, rasanya
jantung Yesung berdetak dengan lebih cepat semenjak pertama kali ia datang ke
Korea. Hari harinya terus dilewati dengan gengsi besarnya sehingga untuk
menyapa Sica saja Yesung berfikir 2 kali. Tapi Yesung cukup senang setiap
sarapan ia bisa melihat Sica yang tersenyum manis apalagi sangat manja dengan
eomma, appa dan teuk. Bahkan dia sampai iri, kenapa Sica tak pernah
menganggapnya.
Yesung terus berfikir, apakah dia suka
dengan Sica, tapi Sica adalah adik kandungnya, tak mungkin ia bisa suka dengan
adik kandungnya.
Suatu hari Yesung pulang lebih awal, ia
berniat membantu Appanya. Tapi tak sengaja ia mendengar pembicaraan Teuk dan
Appanya.
“Teuk, Appa sudah menemukan orang tua
kandung Yesung” kata Appanya kepada Leeteuk.
DEG
Seketika Yesung menghentikan mendekati
Appanya dan bersembunyi di balik pintu.
“jinja?”
“ne, gomawo selama ini kau sudah
menyembunyikan semua ini dari Yesung.”
“ne Appa, walaupun Yesung bukan adik
kandungku tapi aku sangat menyayanginya. Saat aku kecil waktu tau jika Yesung
bukan adik kandungku aku benar benar tak mempercayainya”
Yesung merasa nafasnya sesak mendengar
semua itu. Yesung langsung lari ke kamarnya. Ia benar benar tak percaya jika ia
bukan anak kandung.
Makanya semenejak ia tau ia bukan anak
kandung, Yesung langsung berubah drastis. Ia selalu menyndiri, selalu pulang
larut malam.
Semenjak saat itu juga rasa cintanya
kepada Sica bertambah besar. Yesung selalu mencoba menghilangkan rasa itu
dengan berpacaran dengan yeoja lain. Tapi hasilnya nihil. Ia tetap saja
mencintai Sica. Akhirnya yang menjadi objek pelampisan adalah yeoja yeoja
cantik di kampus. Yesung selalu menghindar jika bertemu dengan Sica. Setelah
tau jika Sungmin sudah menjadi namjachingu Sica. Yesung benar benar merasa
terpukul. Sangat sakit rasanya memendam perasaanya. Yesung selalu beranggapan
jika cinta itu sangat menyakitkan.
FLASBACK END
#######
Pagi pagi seperti biasa keluarga Park
sarapan bersama. Kali ini Yesung juga ikut. Tapi tak ada pembicaraan antara
mereka. Mereka semua cangguung karena kejadian tadi malam.
“aku berangkat” kata Yesung selesai
makan.
“tunggu Yesung, Appa mau bicara sebentar
denganmu” kata Appanya menahan Yesung. Yesungpun duduk kembali.
“Appa akan menjelaskan semuanya Yesung.
Ne, kamu memang benar bukan anak kandung Appa dan eomma, tapi kamu harus tau
kami semua menyayangimu. Dulu saat kau lahir di RS, ada seorang yang
menculikmu. Appa dan eomma saat itu juga sedang di rumah sakit menjenguk teman
Appa. Tapi tak disangka ada orang yang memberikan kamu padaku. Appa tak tau
siapa orang itu. padahal kau baru saja lahir nak. Orang itu hanya bilang jika
namamu Kim Joong Woon. Makanya kami merawatmu. Appa selama ini menyembunyikan
semua ini darimu. Appa takut jika kau akan meninggalkan Appa. Mianhae Yesung”
jelas Appanya.
Diam.
Yesung masih mencena perkataan Appanya.
“kau percaya pada Appa kan?”
“akk...aku...”
“ne... aku percaya..aku akan memaafkan
Appa jika Appa mempertemukan aku dengan orang tua kandungku” jawab Yesung.
“ne,,, Appa sudah tau siapa orang tua mu. Kau akan
segera bertemu dengannya. Sekarang kau pergilah. Kau akan menghadapi ujiankan.
Semoga kau berhasil Yesung. Fighting” Appa segera memeluk Yesung erat. Ia benar
benar takut kehilangan anaknya ini. Padahal ia tau jika Yesung bukan anak
kandungnya. Tapi Yesung adalah keluarganya yang sudah dianggap sebagai Anaknya
sendiri.
SKIP
Yesung pun berangkat bersama Teuk. Teuk
tadi memaksa Yesung akhirnya Yesung mau.
Yesung turun dari mobil diikuti Sica.
“Yesung...” panggil Sica.
Tapi Yesung tak mengubris. Ia terus
berjalan tanpa mendengarkan panggilan Sica. Ia malah mengambil earpone dan
memasangnya di telinga. Padahal tidak ada lagu yang didengarkannya. Yesung
terus berjalan dengan wajah kusut dan bekas tonjokan di rahangnya.
Sica harus kecewa dengan kelakuan Yesung
itu. Sica benar benar menyesal selalu membenci Yesung setelah mendengar cerita
dari Teuk tadi malam.
FLASBACK
“kenapa Oppa juga menyembuyikannya
dariku?” tanya Sica di kamar Teuk.
“bukankah kau tak suka dengannya” jawab
Teuk yang membuat Sica diam seribu bahasa.
“dengarkan Oppa Sica, kau harus tau jika
Yesung sangat perhatian padamu........” Teuk terus bercerita jika Yesung selalu
memperhatikan Sica tanpa Sica ketahui. Waktu kecil, pernah Sica kehilangan
boneka kesayangannya, sehingga Sica terus menangis. Yesung yang tak tega itu
langsung mencarikan boneka yang hilang itu di taman sampai malam. Tapi tak
ditemukannya juga. Akhirnya Yesung mengumpulkan uang jajanya untuk membelikan
boneka baru untuk Sica. Yesung mengendap endap ke kamr Sica dan meletakkannya
di kamar Sica. Tapi ketahuan oleh Teuk. Yesung terus memohon agar Teuk tak
memberitahu siapapun. Sica yang mendapatkan boneka itu sangat senang, sayangnya
Sica menganggap boneka itu dari Teuk
Saat Yesung pulang dari Kanada ia juga
sempat membelikan oleh oleh buat Sica yakni sepatu yang super mahal dari hasil
kerja Yesung sendiri. Tapi Yesung tak juga memberikannya. Rasa gengsinya
menang. Sampai akhirnya saat ultah Sica Yesung memberikannya diam diam. Teuk
juga tau semuanya. lagi lagi Sica menganggap sepatu itu dari Teuk.
Hampir setiap malam Yesung memperhatikan
Sica yang tidur. Ia selalu menyelimuti Sica saat tidur. Sepertinya Sica terus
meruntuti dirinya sendiri selama ini ia sangatlah bodoh.
FLASBACK END
#####
2 hari kemudian,
Yesung pulang ke rumahnya. Ia melihat di
depan rumahnya ada sebuah mobil yang sangat bagus berwarna hitam.
‘siapa?’ batin Yesung.
Tanpa fikir panjang Yesung masuk ke
rumah. Ada 3 orang di rumah Yesung yang Yesung tidak kenal. Ada 2 ahjussi yang berpakaian
dengan jas dan seorang ahjumma yang berpakaian sederhana tapi nampak mewah.
Dilihat dari penampilannya mereka adalah orang yang terpandang.
GREP
Yesung yang tak tau apa apa langsung
mendapat pelukan dari ahjumma yang tadi di depannya. Yesung bingung apa yang
ahjumma ini lakukan, padahal mereka tak saling kenal.
“mianhamida... nyonya.. nuguseyo?” kata
Yesung lembut.
“aku adalah Eomma kandungmu Yesung” kata
Ahjumma yang ternyata menangis dalam pelukannya. Yesung langsung membalas
pelukannya. Terlihat Appa dan Eomma angkat Yesung tersenyum melihat Yesung yang
sudah bertemu dengan orang tua kandungnya.
Setelah melepas kerinduan mereka Yesung
melepaskan pelukannya.
Appa angkat Yesung langsung menjelaskan
kedatangan mereka kesini. Ternyata salah satu ahjussi tadi adalah Appa Yesung
dan yang satu lagi adalah pengawalnya. Ternyata orang tua Yesung adalah orang
yang terpandang di kota Seoul. Mereka adalah pemilik perusahaan Reebook Style.
Perusahaan yang sangat terkenal. Bahkan sampai ke luar negeri. Yesung tak
percaya dengan semua ini. Ternyata dia adalah anak seorang yang sangat kaya.
“yesung, ayo ikut kami pulang. Eomma
sudah rindu sekali denganmu” kata Eomma Yesung. Yesung menatap ke Appa dan
Eomma angkatnya seperti minta persetujuan, mereka tersenyum dan mengangguk.
“ne eomma” jawab Yesung setelah diijinkan
oleh orang tua angkatnya.
SKIP
Yesung membereskan semua pakaian dan
barang barangnya dibantu Teuk.
“jangan lupakan aku ne, walaupun kau
sekarang sudah menjadi anak orang kaya, anak orang yang terpandang. Sedangkan
aku hanya..” kata Teuk yang tak melanjutkan kata katanya gara gara Yesung
memeluknya.
“jangan seperti itu Hyung, aku akan tetap
menjadi Hyungku selamanya. Aku akan sering mengunjungi kalian. Gomawo atas
semuanya hyung. Kau adalah Hyung terbaik yang pernah ku miliki.” Kata Yesung di
pelukan Teuk. Teuk membalas pelukan Yesung.
Setelah selesai membereskan semua barang
barangnya, Yesung turun ke ruang tamu dengan membawa dua koper besar. Dan yang
satunya di bawakan Teuk.
Appa dan Eomma kandung Yesung menyambut
Yesung dengan tersenyum. Yesung menatap Sica yang berada di samping Appanya.
Sica juga menatap Yesung sebentar. Saat pandangan mereka bertemu Yesung
langsung memalingkan pandangannya.
“khamsahamida telah merawat anak kami
selama ini, kami tidak tau harus membalasnya dengan apa. khamsahamida jeomal
khamsahamida” kata eomma Yesung.
“ne nado kahmsahamida. Yesung adalah
bagian dari keluarga kami. Maaf telah memisahkan Yesung dengan kalian” balas
Appa angkat Yesung.
Mereka saling berterimakasih. Setelah itu
Yesung pamit untuk pergi. Yesung memeluk Appa dan Eomma angkatnya dan juga
Teuk. Kemudian ia berjalan menuju Sica. Sica terus tertunduk.
“gomawo” tiba tiba Sica mengucapkannya
terlebih dahulu. Yesung tersenyum.
“mianhae jadi benalu untukmu Sica,
mianhae..”lirih Yesung.
“andwe, seharusnya aku yang minta maaf
Yesung. Tetap jadilah oppaku” jawab Sica.
“aniya, Sica, ani, aku tak bisa menjadi
oppamu” kata Yesung langsung berlalu meninggalkan semuanya. barang barang yesung
langsung dibawakan oleh asisten Appanya. Yesung melambaikan tangannya dengan
tersenyum manis dan dibalas oleh keluarganya.
########
Mobil yang ditumpangi Yesung berbelok ke
sebuah gerbang besar yang telah dibukakan oleh satpam. Mobil itu langsung
masuk. Terlihat sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Yesung tak percaya
jika orang tua kandungnya sangatlah kaya. Mobil itupun behenti. Asisten Appanya
lagi lagi membawakan kopernya ke dalam.
Yesung perlahan masuk ke rumah mewah itu
dibelakang Appanya. Yesung terus digandeng oleh eommanya. Yesung terkekeh
melihat isi dari rumahnya. Sangat sangat mewah seperti istana saja. Ada
beberapa pelayan juga yang menyambut mereka.
Mereka langsung mengantar yesung menuju
ke kamarnya. Yesung disuruh istirahat yang cukup karena dia masih melaksanakan
ujiannya.
“ini sekarang rumahmu Yesung, jadi
janganlah sungkan untuk melakukan sesuatu. Jika kau perlu bantuan tinggal
bilang pelayan yang ada di sini” kata Appanya. Yesung mengangguk mengerti.
“istirahatlah sayang, biar barang
barangmu pelayan saja yang membereskan”
Eomma dan Appanya kemudian meninggalkan
Yesung. Hanya ada 1 pelayan yeoja yang masih di kamar Yesung membereskan barang
barang Yesung. Tidak banyak sebenarnya, hanya ada beberapa pasang pakaian
karena Yesung meninggalakan banyak pakaiannya di rumah yang dulu. Dan ada
banyak sekali buku, ada banyak earpone, kaca mata, sepatunya bahkan hanya
membawa 2 pasang, selebihnya ia tinggal.
Yesung hanya duduk melihat pelayannya
meletakkan barang barangnya dengan rapi.
“em, khamsahamida ahjumma” kata yesung
kepada pelayannya.
“ne sama sama tuan muda” jawabnya.
Beberapa saat kemudian ada asisten
Appanya yang tadi bersama namja di sampingnya. Ia datang dengan membawa
banyak kardus entah apa isinya.
“tuan muda, ini beberapa pakaian dan barang
barang kebutuhan Tuan muda” kata asisten Appanya.
“oh, khamsahamida” kata Yesung masih
bingung. Banyak sekali barang barang yang kini berada di kamarnya memenuhi
almari besar di kamarnya. Memang menurut Yesung itu berlebihan. Memang nyaman
tinggal di rumah mewah itu, tapi Yesung tak terbiasa di layani, makanya ia
sedikit tidak enak.
Yesung melihat banyak sekali pakaian yang
kini memenuhi almarinya, ada juga banyak sepatu, topi, kaca mata, laptop,
ponsel, e-podd.
“sudah cukup ahjussi, sepertinya terlalu
berlebihan” kata Yesung karena pelayannya terus membawakan barang barang untuk
Yesung.
“mianhamida Tuan muda, kami hanya
menjalani perintah” jawabnya.
Yesung pun tak bisa berbuat apa apa.
bagaimana ia bisa istirahat jika ada 3 orang masih sibuk di kamarnya. Yesung
pun memutuskan untu keluar dengan membawa bukunya untuk dipelajari.
‘apakah seperti ini kehidupan orang
kaya,? Ish, berlebihan’ batin yesung. Tapi ia senang akhirnya ia bisa bertemu
dengan kedua orang tua kandungnya.
#######
@ UK
Semuanya berkerumunan di depan layar
komputer di beberapa sudut kampus. Berita tentang Yesung adalah seorang anak
dari keluarga kaya saat ini menjadi topik pertama bahan pembicaraan para
mahasiswa.
Mereka maikin banyak yang suka dengan
Yesung karena berita itu. sedangkan Yesung sendiri belum datang.
“ada berita apa?” tanya Eunhyuk yang
bingung dengan para mahasiswa yang berkerumunan itu. SS05 minus yesung memang
sedang berjalan menuju tempat biasa mereka nokrong.
“kau tau, Yesung ternyata bukan anak
kandung, Yesung adalah anak tunggal dari Kim Seon Woo ahjussi, jadi ternyata
Yesung adalah sepupuku” jelas Sungmin.
(maaf gag tau nama ayah Yesung. Jadi asal.
Hehe)
“mwo?” Donghae, Eunhyuk, dan Kyu kaget.
Akhirnya Sungmin yang tau kejadian itu
langsung menceritakannya. Tentu saja Sungmin tau tentang hal itu, karena Appa
kandung Yesung adalah ahjussi Sungmin. Dan mereka kini tau kenapa selama ini
Yesung berubah sikapnya. Kerena Yesung sudah tau jika ia bukan anak kandung.
Tak lama kemudian Yesung datang. Banyak
anak yang langsung menatap yesung dan banyak juga yang menyapa ramah yesung.
Yesung tak mengerti dengan semua itu. tapi walaupun begitu ia tak memasang
tampang bingungnya, tapi ia tetap dengan wajah coolnya.
“Yesoooooooonnng” teriak Kyu dan Hyuk.
Yesung langsung menoleh ke sumber suara
dan langsung melepaskan earpone yang tadi menutupi telinganya. Yesung mendengar
teriakan Kyu dan Hyuk karena musik yang ia dengar sudah berhenti dari tadi.
Yesung pun berjalan mendekati mereka.
“ada apa dengan mereka?” tanya Yesung
mengarahkan matanya kepada para mahasiswa yang terus menatapnya.
“akan ku tunjukkan” kata Sungmin. Mereka
langsung mendekati salah satu layar di sana. Beberapa orang yang ada di sana
terpaksa minggir memberika jalan untuk 5 namja yang tampan dan sangat dikagumi
itu.
“dasar, kenapa mereka bisa langsung tau?”
dengus Yesung kesal. Ia bahkan tak suka jika kabar itu menyebar.
“mwo? Bukankah itu bagus, kenapa kau
malah kesal” tanya Donghae polos.
“yak tentu saja aku kesal. Apa kau ya
yang membeberkan berita ini?” tanya Yesung menunjuk Sungmin. Karena menurut
Yesung hanya Sungmin yang tau, karena Sungmin tadi malam ke rumah Yesung
menjenguknya.
Pletak,
Yesung malah dapat pukulan dari Sungmin.
“yak appo” kata Yesung mengelus
kepalanya.
“salah sendiri menuduh sembarangan. Jika
aku membeberkan berita ini, periotasku akan turun direbut olehmu” canda Sungmin. Mereka
pun tertawa bersama.
SKIP
Mereka ke ruang ujian masing masih.
Dengan tenang Yesung mengerjakan ujian
itu. semalam ia belajar dengan Sungmin karena mereka satu jurusan.
Sedangkan Sungmin tersenyum di ruangannya
saat membuka SMS dari Sica yang mengatakan “Fighting Oppa, kau pasti bisa.”
Di sisi lain Yoona dan Jessica masih
berdiri di depan layar. Yoona bahkan terus menatap berita itu tanpa berkedip
sedangkan Jessica memandang foto Yesung dengan sayu. Seperti ada sesuatu yang
ia pikirkan.
“Sica, hey, kenapa kau tak bercerita
sebalumnya denganku?” tanya Yoona. Tapi tak ada jawaban. Sica masih saja
memandang layar itu.
“yak Sicaaa......” teriak Yoona.
“emm, ne ne” jawan Sica kaget.
“ish, kau kenapa oih?” tanya Yoona
penasaran.
Sica hanya menggeleng, ia ingin sekali
menceritakan Yesung bilang jika Yesung mencintainya, tapi sepertinya tak
mungkin, karena Yoona pernah bilang jika ia menyukai Yesung. Sica hanya
menghembuskan nafasnya.
“emm, kajja makan, sepertinya kelas kita
masih lama” ajak sica. Mereka pun pergi ke kantin.
######
1 minggu kemudian...
Kini di kampus sedang ramai, karena pada
hari itu ada acara sosialisai untuk membantu anak yatim piatu dan pelepasan masa
jabatan presiden Mahasiswa dengan berlari 5 km. Ada beberapa siswa yang tidak
ikut dalam acara itu karena mengurus panggung. Ss05 juga tidak ikut. Mereka
akan berpentas pada hari itu. Yesung bahkan akan menampilkan bernyanyi solo.
“hana...........dulllllll................ssetttttttt.............”
kata panitia membuka acara. Mereka pun mulai berlari lari. Termasuk juga Yoona
dan Sica. Mereka dengan senang mengikuti acara itu. Yoona dan Sica bahkan
mengenakan pakaian yang sama. Mereka memakai baju olah raga panjang. Lengannya
juga bahkan sampai menutupi seluruh tangannya hanya tersisa pucuk jari jari.
“huh, aku mulai lelah” kata Sica yang
kini menghentikan larinya.
“aish, kau ini, kenapa baru segitu aja
lelah, kajja lari lagi” ajak Yoona. Mereka berlari lagi tapi mengurangi kecepatan.
“anyeong, bolehkah aku meminjam Yoona”
kata seorang namja tampan, wajah itu tak asing lagi. Ia adalah Coi Siwon.
Mereka pun kaget, kenapa sunbae tiba tiba ingin meminjam Yoona.
“ada apa Oppa?” tanya Yoona.
“em, kajja lari denganku.” Ajak Siwon
sambil memegang tangan Yoona, sedikit
penolakan, tapi sebnarnya Yoona juga ingin berlari dengan Siwon, tapi ia tak
enak jika meninggalkan Sica.
“em bolehkan?” tanya Siwon lagi kepada
Sica.
“tap... tapi, nanti.......” jawab Sica
tapi terpotong oleh Siwon.
“gomawo, kau sangat baik” kata Siwon yang
langsung menarik Yoona untuk berlari meningglakan Sica.
“ish, menyebalkan, dasar Choi Siwon
menyebalkan, seenaknya saja menarik Yoona” dengus Sica kesal. Kini ia harus
berlari sendirian. Bukankah dia belum memberi ijin atas Yoona?
Sica terus berlari. Walaupun dari tadi
Sica sedikit tidak enak badan, tapi ia ngotot untuk ikut dalam acara itu. Garis
finifnya tak jauh lagi, mungkin kurang dari 1 km. Tapi Sica benar benar lelah, sepertinya ia tak
bisa melanjutkan langkahnya. Kakinya seperti berat untuk melangkah. Ia pun
berhenti.
“ouh, aku sudah tidak kuat lagi, kakiku
sakit” gerutu Sica.
Tiba tiba ada namja yang mendahului Sica
dan berjongkok di depan Sica.
“Heyyy, apa yang kau lakukan?” tanya Sica
bingung.
“naiklah” kata namja itu yang tak lain
adalah Yesung. Ia memakai kaos putih dengan rompi merah dan celananya juga
merah. Ia memakai kaca mata hitam dan earpone mengalung di lehernya. Sica masih
mematung bingung.
“ani, aku aku,,,,,,,” jawab Sica gagap.
Yesung langsung menarik kaki Sica, Sica pun jatuh di bahu Yesung. Setelah itu
Yesung langsung menggendong Sica.
Sica tercengang. Ia tak tau apa yang akn
ia lakukan. Ia hanya bisa diam. Begitu juga Yesung yang hanya diam di
perjalanan. Yesung terus berjalan, ia tak peduli banyak orang yang melihatnya
dan bahkan ada yang sampai memfotonya.
Di lain sisi Sungmin dan yang lain
bingung mencari Yesung. Yesung tadi bilang jika ia akan mengambil file musik
yang di bawakan C5. Sungmin lupa membawanya, Yesung punya copiannya makanya ia
pulang untuk mengambilnya karena paling dekat dengan kampus adlah rumah Yesung
yang ditempatinya saat ini. Tapi sampai saat ini Yesung masih belum sampai
padahal mereka sebentar lagi akan tampil karena para mahasiswa sudah sampai.
“hey itu Yesung” kata Eunhyuk menunjuk
Yesung yang sedang menggendong.
Sungmin menatap lekat Yesung yang terus
mendekat ke arahnya. Ada sedikit rasa cemburu, tapi Sungmin menepis rasa itu,
ia tau Sica dan Yesung hanya Oppa dan Dongsaeng.
“ada apa dengan Sica. Dia tak apa kan?”
panik Sungmin. Yesung hanya diam. Yesung langsung melepaskan tangannya untuk
menggendong Sica.
“kyyyaaaaaaaaaaaaaa” TBC
Keren kok chingu, I so like it!!
BalasHapusBuat lagi ya chingu, bagus kok!! Fighting!!