Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 30 Agustus 2013

Love Is Really Hurt (Part 4)




Love Is Really Hurt
 





sejujurnya author kecewa dengan FF buatanku ini. entah kenapa aku gag puas. munkin bahasanya yang terlalu singkat dan langsung pada intinya.
 jadi gag dapat feelnya



PART 4






Sica pergi menemui Yesung. Ia melihat Yesung di kelasnya. Ia memakai earpone. Tentu saja jika Sica memanggilnya Yesung tak akan dengar. Ia perlahan mendekati Yesung.

DEG

Ternyata disebelah Yesung ada Donghae dan Sungmin. Sica mengatur nafasnya.
‘aku hanya menemui Yesung,’ batinnya. Karena ia tak mau salting saat ada Sungmin.
“Yesung....................." panggil Sica. Yesung tak mendengarnya. Mungkin karena earpone itu. malah Sungmin dan Donghae yang menoleh. Sica harus menahan malu.
Sungmin tersenyum dengan Sica. Perasaan Sica kini campur aduk. Karena sungmin tak tega melihat Sica, akhirnya ia menyenggol tangan Yesung. Sungmin menunjukkan jika ada Sica.
“kau? Wae?” tanya Yesung datar.
“aku perlu uang” kata Sica to the point.
Yesung langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikannya kepada Sica.
“ambil secukupnya” kata Yesung dingin.
‘Bahkan Yesung tak menanyakan untuk apa uang itu. benar benar bukan oppa yang baik’ batin Sica. Sica pun mengambil uang Yesung secukupnya dan mengembalikan dompet Yesung.
Sungmin dan Donghae hanya melongo. Mereka heran kenapa yesung dengan santainya memberikan uangnya kepada yeoja yang tak ia kenal.
“Yesung kau kenal dengan yeoja kelinci ini” tanya Donghae penasaran. Sica hanya tersenyum.
‘kanapa masih iangat saja tentang kelinci. Huft’
“em, dia dongsaengku” kata yesung datar.
“mwo? Kanapa kau tak pernah bilang oih. Apa kau dongsaeng kandung Yesung?” tanya Sungmin kepada Sica.
“ne.” jawab Sica.
“ya sudah Yesung, em Sungmin Oppa dan Donghae Oppa, aku ke kelasku ne. Gomawo Yesung uangnya” kata Sica sambil beranjak.
Setelah Sica pergi Sungmin dan Donghae terus menghujani Yesung dengan segunung pertanyaan tentang Sica. Selama ini mereka bersahabat, tapi mereka bahkan tak tau jika yeoja kelinci itu adalah dongsaengnya Yesung. Dengan malas Yesungpun menjawab setipa pertanyaan kedua temannya itu.

#######

Beberapa hari kemudian,
Yuri terlihat menangis di taman belakang kampus. Sungmin yang melihatnyapun tak tega dan mendekatinya.
“ulljima Yuri-ya, wae kau menagis” kata Sungmin lembut. tapi Yuri tak menjawab. Sungmin memmbujuknya, akhirnya Yuri mau menceritakannya.
“aku kecewa dengan Yesung. Kau tau dari dulu aku suka dengannya tapi kenapa ia tak pernah memblasnya. Bahkan ia sekarang menjadi namja Playboy. Hatiku sakit.” Tangis Yuri semakin menjadi jadi. Sungmin tak tau harus bilang apa, karena kenyataanya Yesung memang seperti itu sekarang.
Sungmin pun memeluk Yuri agar Yuri lebih baik.

Disisi lain..
Sica berjalan jalan di taman sambil menunggu Yoona datang. Tak sengaja ia melihat Sungmin yang berpelukan dengan Yuri.
Hatinya seakan tersayat beribu ribu silet. Air matanya yang ia tahan kini mulai keluar membanjiri pipinya.
‘Sungmin Oppa, kenapa aku begitu pabo mengharapkanmu. Ternyata kau sudah punya yeoja’ batin Sica dengan menahan rasa sakitnya, Sica berlari agar menghindari ia melihat kemesraan Yuri dengan Sungmin.
Tak sengaja Sungmin melihat Sica yang menangis lalu berlari entah kemana. Ingin sekali Sungmin mengejarnya. Ia tau jika Sica kan sakit melihatnya. Sebenarnya selama ini Sungmin juga menyukai Sica. Tapi melihat keadaan Yuri tak tak mungkin ditinggalkan, Sungmin mengurungkan niatnya.
“kenapa kau masih disini, kejarlah” perintah Yuri. Ternyata tadi Yuri juga melihatnya. Mendengar Yuri berkata seperti itu Sungmin pun berdiri.
“maianhae aku harus pergi, and gomawo kau telah mengerti aku Yuri-ya” kata Sungmin dan ia langsung berlari mengejar Sica.
Sungmin terus mencari cari Sica. Akhirnya Sungmin menemukan Sica sedang menagis di belakang kampus. Perlahan Sungmin mendekatinya.
“yeoja kelinci, emmm, maksudku Jessica wae kau menangis?” tanya Sungmin halus. Sica yang mendengarkan suara Sungmin langsung menghapus air matanya.
“emm, Sungmin Oppa, kenapa kau disini?” tanya Sica pura pura tegar.
“mencarimu” jawab  Sungmin.
“mwo? Mencariku?” Kata Sica tak percaya.
“kau belum jawab pertanyaanku, wae kau menangis?”
“a...aa....aku hanya.....” kata Sica gugup.
“apa kau cemburu?” potong Sungmin.
“mwo? Aku hanya hanya...........” elak Sica. Tapi ia harus menghentikan kata katanya. Ia tak tau harus beralasan apalagi.
Sungmin memandang Sica dengan penuh harap. Ia mendekati Sica dan duduk di sebelahnya.
“aku mencintaimu Sica” kata Sungmin lirih.

DEG

Sica benar benar tak percaya yang baru saja Sungmin katakan. Apakah ia tak salah dengar? Ia hanya mematung. Tak tau harus menjawab apa. ia tak mengerti dengan Sungmin. Baru saja ia melihat Sungmin bermesaraan dengan yeoja lain, dan tiba tiba Sungmin menyatakan jika Sungmin mencintai Sica.
“apa kau juga punya persaan yang sama?” tanya Sungmin lagi.
“bukankah kau sudah punya yeoja. Jangan seperti ini Oppa. Aku tak mau jadi bahan permainanmu....aku...............”
Sebelum Sica meneruskan kata katanya mulutnya harus diam karena jari telunjuk Sungmin sudah berada di mulutnya.
“dengarkan aku Sica. Tadi adalah Yuri temanku. Hanya teman. Tadi ia memerlukan bahuku untuk meluapkan rasa sedihnya. Apa aku akan menolak untuk meminjamkan bahuku. Apa aku sejahat itu? hanya ada  satu yeoja yang ada di hatiku. Hanya kamu sica. Hanya kamu. Ali sudah tertarik padamu saat kau menulis surat kelinci itu untukku. Percayalah!” kata Sungmin lembut. Sica masih terdiam. Ia masih tak percaya apa yang sungmin katakan. Ini semua seperti mimpi saja.
“sica, jessica, maukah kau menjadi yeojachingu Sungmin?” tanya Sungmin lembut dan penuh harap Sica akan menerimanya. Sica hanya mengangguk pertanda mau.
“jinjja?”

######

@Sungmin’s house
Sungmin pulang dengan hati yang sangat gembira, akhirnya yeoja yang selama ini mengisi hatinya kini sudah menjadi miliknya.
Sungmin membuka pintu. Beberapa pelayannya menunduk dan memberi salam. Sungmin membalas dengan senyuman.
“ouh, tampan sekali jika tuan muda tersenyum” bisik salah satu pelayan. Karena memang Sungmin jika di rumah jarang sekali tersenyum.
Sungmin langsung menuju ke kamar. Ia membuka pintu kamar. Ia menatap beberapa foto yang terpajang di mejanya, yakni foto nya dan keluarganya. Seketika senyumnya hilang begitu saja. Ia ingat orang tuanya yang tak pernah pulang. Hanya memikirkan pekerjaanya saja. Ia pun membalik bingkai foto tersbut, terlihat wajah yeoja cantik. Siapa lagi kalau bukan Sica. Ia pun kembali tersenyum.
Sungmin semenjak Sica memberi surat kelinci itu, ia sangat penasaran dengan Sica, akhirnya ia cari tau siapa Sica. Ia sangat suka dengan Sica, tapi entah kenapa ia tak bisa mengungkapkan perasaanya. Ia bahkan pernah menyuruh Eunhyuk untuk mengajarkannya cara menembak yeoja. Hasilnya nihil. Ia tetap takut mengungkapkan persaanya. Tapi ia senang tadi bisa mendapatkan yeoja kelinci imutnya.

#######

Di rumah Sica terus tersenyum gaje. Teuk yang melihanya hanya kebingungan dan menyipitkan kedua matanya. Sepertinya adiknya sedang sangat gembira.
“wae?” tanya Teuk kemudian.
“eh Oppa” kata Sica manja dan kini ia malah bergelayutan di bahu oppanya.
“yak, kenapa kamu seperti ini oih?” tanya Teuk tak mengerti akan kelakuan adiknya.
“oppa sudahlah, Sica lagi senang tau”
Sica pun menceritakan tentangnya dan Sungmin. Teuk yang mendengarnya juga ikut senang. Teuk mendengarkan cerita bahagia adiknya sambil terus tersenyum. Tapi entah kenapa Teuk ingat pada Yesung.
Yesung hari ini belum juga pulang. Seminggu ini memang Yesung sering pulang malam.
“eh, kamu lihat Oppamu” tanya Teuk
“yak, oppaku ada di depanku kan sekarang” kata Sica heran.
“yak, bukan aku, maksudku” jelas Teuk.
“Yesung,??? entahlah” jawab Sica datar.
Teuk hanya menggeleng. Sica bahkan tak pernah menganggap Yesung sebagai Oppanya.
“wae kau membenci Yesung, Chagi?” tanya Teuk.
“aku tak membencinya Oppa. Hanya tak suka dengan sikap anehnya. Dia menyebalkan oppa, dia dulu selalu menyakitiku, bahkan jika aku memanggilnya oppa, dia marah dan mendorongku sampai jatuh, katanya jika aku memanggil oppa pada dirinya itu menjijikan. Semenjak itu aku berjanji pada diriku sendiri agar bisa hidup tanpa Yesung. Lagian dia juga tak suka denganku kan?” jelas Sica.
“Chagi, rubah sikapmu pada Yesung. Memangnya kau tak ingin menjalani hidup layaknya dongsaeng dan oppa pada Yesung. Kasian dia. Dia di rumah terus menyendiri, dia tak banyak bicara dan sikapnya memang aneh. Tapi kau harus tau, dia seperti itu karena ia ingin diperhatikan Sica. Dari dulu kau yang selalu menang dalam segala hal, dan Yesung selalu dinomor 2 kan. Ia selalu hanya kena marah eomma dan appa termasuk oppa. Dan semenjak itu oppa sangat menyesal mencampakan Yesung. Oppa berusaha mendekatinya, ternyata dia orang yang sangat perhatian. Jika kau mengenalnya kau akan tau seberapa baiknya dia. Tapi Yesung masih menganggap jika kau yang selalu nomor 1 Sica, jadi dia masih saja bersikap seperti itu” kata Teuk panjang lebar.
Sica mendengar itu hanya tertunduk. Ia menyesal selama ini tidak pernah mencoba mendekati Yesung. Yang ada di pikrannya hanya Yesung adalah namja aneh yang menyebalkan. Tapi semua itu ia lakukan karena Sica. Ya penyebab utamanya Yesung bersikap seperti itu adalah dirinya.
“cobalah untuk bersamanya Sica”
“ne Oppa aku akan mencoba”



SKIP



Sica tiduran di kamar. Ia masih memikirkan perkataan oppanya tadi.
‘apakah aku sejahat itu. aku baru sadar jika selama ini Yesung tersiksa. Ya Tuhan maafkan aku. Ternyata aku sangat egois. Mianhae Yesung’ lirih Sica.
rtttRRtt
Ponsel Sica berdering, ia melihat layar siapa yang menelponnya malam  yang sudah larut ini. Ia tersenyum saat mengetahui ternyata Sungmin yang menelponnya. Ia mengambil ponselnya dan membuka flapnya.
“halo Chagi...” kata Sungmin di sebrang sana.
“ne oppa. Kau belum tidur?” tanya Sica.
“aku teringat padamu”
Merekapun terus berbincang bincang dan kadang bercanda. Setelah itu Sica terlelap.

Di sisi lain,..
Yesung ternyata baru pulang. Teuk yang melihatnya langsung menegur Yesung.
“dari mana kau”
Yesung menghenntikan langkahnya. Ia tertunduk dan akan mendengarkan omelan hyungnya itu.
“dari mana Yesung, kau tau ini sudah sangat malam” kata Teuk lagi.
“kau menghawatirkanku?” lirih yesung.
“tentu saja, kau adalah dongsaengku Yesung” jawab Teuk halus.
“jeongmal aku adikmu?” kata Yesung dingin lalu beranjak dan menutup pintu kamarnya.
“yesung, hey yesung” teriak teuk tapi tidak digubris Yesung. Teuk sangat khwatir dengan Yesung.
‘jangan jangan dia sudah tau,,, ah jangan berfikir macam macam’ batin Teuk.
Akhirnya ia meninggalkan tempat itu dan tidur di ranjangnya.

#####

Sica hari harinya dipenuhi dengan senyum yang merekah. Kini ia selalu bersama Sungmin. Hari harinya jika berda dekat dengan Sungmin rasanya dipenuhi dengan kebahagiaan tersendiri.
Tapi karena Sungmin kini fokus pada ujian wisudanya, ia jarang bertemu dengan Sica. Tapi tentu saja Sica memahami Sungmin. Lagian ia juga akan menghadapi ujiannya.
Sungmin kini belajar bersama dengan C5 di rumahnya. Mereka berrtukar pikiran dan saling membantu satu sama lin jika ada kesulitan. Yesung dari tadi hanya membolak balikan bukunya. Bukan fokus dengan bukunya, pandangan Yesung malah lebih jelas adalah pandangan kosong.
“wae yesung?”
“em gwenchana. Em aku lapar” kata Yesung.
“oh ne aku lupa.” Kata Sungmin. Ia pun menyuruh pelayannya agar menghidangkan beberapa makanan.
C5 kini sedang melahap makannya.
“em, Yesung kenapa kau tak dekat dengan Sica? Kau kan oppa nya.” Tanya Sungmin.
“ada yang kau tidak tau Sungmin. Kau tau love is really hurt” jawab Yesung tak nyambung. Ia malah memakan makananya lagi. padahal sungmin menunggu penjelasan Yesung lebih lanjut.
Sungminpun hanya dia. Sebenarnya ia ingin tahu, tapi lagi pula itu urusan pribadi Yesung dan Sica. Ia juga tak perlu tau.


SKIP


Yesung pulang diatar Donghae, kerena rumah Hae dan Yesung searah. Setelah sampai dirumahnya Yesung langsung ke kaffe Appanya.
“yesung kau sudah pulang?” sapa Appanya yang juga sedang sibuk di kasir. Yesung tersenyum manis.
“ne Appa, biar Yesung saja yang menggantikan” kata yesung kasian melihat Appanya yang kecapean. Ternyata dia sana uga ada Sica yang juga membantu pegawai Appanya.
“ne, gomawo” kata Yesung ramah kepada para pengunjung setelah pengunjung itu membayar. Yesung tak lupa untuk tersenyum.
Sica yang melihatnya sedikit heran.
‘jika tersenyum, ia seperti manusia normal. ish, memang dia tidak normal apa?. dasar Sica pabo. Ish, tapi tampan juga Oppa ku itu’ batin Sica sambil senyum senyum.
Setelah berjam jam menjaga kaffe, Yesung lelah, ia digantikan dengan Appanya lagi. Ia langsung pulang dan membersihkan dirinya.


SKIP


Sekarang jam menunjukkan pukul 10 malam. Teuk sudah pulang. Kaffe juga sudah tutup. Sica tersenyum senyum sambil memainkan ponselnya. Bisa ditebak sendiri, ia sedang saling mengirimin pesan singkat dengan Sungmin.
“Yesung sudah pulang eomma?” tanya Teuk pada eommanya. Teuk selalu menanyakannya, karena Teuk selalu khawatir jika Yesung akan pulang larut malam lagi.
“ne, dia tadi malah membantu Appa menjaga kaffe” jawab eommanya.
“mwo? Bukankah dia besok ujian, kenapa malah bekerja” kata Teuk.
“mwo? Jinjja? Appa tidak tau itu. yah apa Yesung terganggu ya” kata Appanya khawatir.
“em, ya sudah berikan ini kepada Yesung. Sepertinya ia sangat lelah tadi” kata Eommanya memberikan segelas minuman kepada Teuk untuk diberikan Yesung. Teuk pun mengangguk dan beranjak ke kamar Yesung.
“eh Oppa, biar aku saja” kata Sica yang langsung merebut gelas itu dari tangan Teuk.
“mwo?” Teuk kaget dengan sikap Sica.
“yak, bukankah oppa sendiri yang bilang jika aku harus dekat dengan Yesung. Ya sudah oppa. Aku pergi” kata Sica beranjak. Teuk pun tersenyum.
‘semoga mereka bisa bersatu’ batin Teuk

SKIP

Tok tok tok



Pintu kamar Yesung diketuk oleh Sica.
“masuk saja” kata Yesung datar.
Sicapun masuk.
Aneh.
Baru pertama kali ini ia masuk kamar Yesung. Sedikit aneh memang. Yesung benar benar mempunyai keppribadian yang aneh. Tak menyangka jika seorang namja yang nakal seperti Yesung kamarnya bisa serapi itu. walaupun sedikit menakutkan. Tembok kamarnya putih di selingi abu abu. Dan terdapat foto keluarga di sudut tembok dekat dengan ranjang. Itu keluarga saat Sica masih kecil. Mereka semua tersenyum. Yesung juga tersenyum. Terlihat Sica yang duduk di antara Yesung dan Teuk sedangkan orang tuanya ada di belakang mereka.
Sica duduk di sebelah Yesung. Yesung terlihat cuek. Ia terus memainkan laptopnya. Mungkin ia terlalu sibuk belajar, makanya Sica juga hanya diam memandang Yesung.
“apa kau ke sini untuk mengangguku?” kata Yesung datar tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptopnya.
‘menyebalkan’ dengus Sica.
“andwe, aku hanya ingin memberikan ini untukmu, aku disuruh eomma, katanya kau hari ini sangat lelah” jawab Sica canggung. Ia tidak pernah bicara dengan Yesung. Sekali bicara rasanya aneh. Tapi entah kenapa Sica merasa nyaman saat itu.
“ne” jawab Yesung singkat.
“aku boleh bicara denganmu?” tanya Sica hati hati.
“bicara saja” yesung menjawab tanpa sedikitpun memandang Sica.
“mianhae, mianhae atas semua kelakuanku terhadapmu. Bahkan kita tidak seperti seorang dongsaeng dan oppanya. Mianhae jeongmal mianhae. Kalau kau, kita menjalani hidup ini tanpa rasa tidak suka dan kita lakukan seperti layaknya Opa dan Dongsaengnya” kata Sica sambil tersenyum.
Yesung seketika menghentikan kegiatanya. Ia beralih menatap Sica.
“shireo, aku tak akan pernah menganggapmu sebagai adikku”
Apa?
Apa yang dikatakan Yesung?
Apakah Yesung setega itu.
Entah kenapa saat Yesung bicara seperti itu hati Sica tersa disayat. Apakah Yesung sangat membencinya hingga ia tak menerimanya sebagai adik Yesung. Sica hanya menahan air matanya.
“w..wae?” kata Sica mengubah suaranya agar tidak parau karena air matanya yang mengganjal.
“karena.... karena a..aku mencintaimu”

Deg

Apa yang Yesung bicarakan.
Ini tidak mungkin.
Yesung adalah kakaknya.
Tapi Sica tidak salah dengarkan?

PRAK
Sica langsung menampar pipi putih Yesung. Yesung hanya diam menerima perlakuan Sica
“kau gila, apa kau begitu membenciku sehingga aku juga akan jadi korban kepalyboyanmu. Aku ini adikmu Yesung” teriak Sica. Kini air matanya tidak bisa ditampung lagi.
“Sica, aku benar benar mencintaimu sebagai yeoja. Aku benar benar mencintaimu” kata Yesung yang kini tertunduk.

DUG

Tiba tiba sebuah pukulan mendarat di rahang Yesung. Teuk yang memukul Yesung. Ternyata Teuk mendengarkan semua kejadian tadi. Teuk benar benar tak menyangka jika Yesung seperti itu.
Yesung hanya merintih memegangi rahangnya yang dipukul keras oleh Teuk. Ia bahkan kini jatuh dari duduknya. Sica yang melihatnya tak tau harus berbuat apa, ia kini beranjak dari duduknya. Eomma dan appa yang mendengar keributan dari bawah langsung berlari ke kamar Yesung.
“bisa bisanya kau bicara seperti itu pada adikmu sendiri Yesung” bentak Teuk marah.
“hem, adikku,?” kata Yesung tersenyum sinis.
“apakah dia benar benar adikku, hyung,?” kata Yesung mulai meninggi. Teuk yang mendengar itu hanya diam.
“ada apa ini” khawatir Appanya. Semuanya hanya diam.
“Yesung, kau.......” kata Teuk dan terpotong oleh Yesung.
“ne, aku tau semuanya, kalian sangat membohongi aku, kalian bersekongkol. Aku bukan anak kandung appa dan eomma kan. Aku tau semuanya. dan kau Hyung, kau sudah tau dari dulu kan? Kalian jahat aku benar benar tak menyangka. kau.. kau memang bukan kakakku” kata Yesung tak bisa lagi membendung air matanya.
Appa dan Eommanya juga Teuk kaget, dari mana Yesung tau semua itu. sedangkan Sica tercengang dengan kata kata Yesung. Ia juga tak tau sama sekali apa yang terjadi. Apakah cuma dirinya yang tidak mengetahuinya? Sica hanya memantung seperti orang bodoh yang tidak tau apa apa.
“dengarkan penjelasan Appa Yesung” kata Appa
“dengarkan Appa dulu Yesung” kata Appanya lagi.
“Appa yang harus dengarkan Yesung. Aku kecewa dengan Appa, Appa sudah memisahkan Yesung dengan orang tua kandung Yesung” kata Yesung langsung beranjak ke tempat tidurnya.
“Yesung lelah, kalian taukan pintunya ada di mana” kata Yesung sambil tiduran dan menutup tubuhnya dengan selimut. Semua tentu saja dengan tidak sengaja Yesung mengusir mereka.
Eommanya mencoba mendekati Yesung tapi ditahan Teuk, mereka akhirnya meninggalkan Yesung di kamar.
‘kalian jahat’ kata Yesung kali ini menangis.


FLASBACK
Setiap bertemu dengan Sica, rasanya jantung Yesung berdetak dengan lebih cepat semenjak pertama kali ia datang ke Korea. Hari harinya terus dilewati dengan gengsi besarnya sehingga untuk menyapa Sica saja Yesung berfikir 2 kali. Tapi Yesung cukup senang setiap sarapan ia bisa melihat Sica yang tersenyum manis apalagi sangat manja dengan eomma, appa dan teuk. Bahkan dia sampai iri, kenapa Sica tak pernah menganggapnya.
Yesung terus berfikir, apakah dia suka dengan Sica, tapi Sica adalah adik kandungnya, tak mungkin ia bisa suka dengan adik kandungnya.
Suatu hari Yesung pulang lebih awal, ia berniat membantu Appanya. Tapi tak sengaja ia mendengar pembicaraan Teuk dan Appanya.
“Teuk, Appa sudah menemukan orang tua kandung Yesung” kata Appanya kepada Leeteuk.
DEG
Seketika Yesung menghentikan mendekati Appanya dan bersembunyi di balik pintu.
“jinja?”
“ne, gomawo selama ini kau sudah menyembunyikan semua ini dari Yesung.”
“ne Appa, walaupun Yesung bukan adik kandungku tapi aku sangat menyayanginya. Saat aku kecil waktu tau jika Yesung bukan adik kandungku aku benar benar tak mempercayainya”
Yesung merasa nafasnya sesak mendengar semua itu. Yesung langsung lari ke kamarnya. Ia benar benar tak percaya jika ia bukan anak kandung.
Makanya semenejak ia tau ia bukan anak kandung, Yesung langsung berubah drastis. Ia selalu menyndiri, selalu pulang larut malam.
Semenjak saat itu juga rasa cintanya kepada Sica bertambah besar. Yesung selalu mencoba menghilangkan rasa itu dengan berpacaran dengan yeoja lain. Tapi hasilnya nihil. Ia tetap saja mencintai Sica. Akhirnya yang menjadi objek pelampisan adalah yeoja yeoja cantik di kampus. Yesung selalu menghindar jika bertemu dengan Sica. Setelah tau jika Sungmin sudah menjadi namjachingu Sica. Yesung benar benar merasa terpukul. Sangat sakit rasanya memendam perasaanya. Yesung selalu beranggapan jika cinta itu sangat menyakitkan.
FLASBACK END

#######

Pagi pagi seperti biasa keluarga Park sarapan bersama. Kali ini Yesung juga ikut. Tapi tak ada pembicaraan antara mereka. Mereka semua cangguung karena kejadian tadi malam.
“aku berangkat” kata Yesung selesai makan.
“tunggu Yesung, Appa mau bicara sebentar denganmu” kata Appanya menahan Yesung. Yesungpun duduk kembali.
“Appa akan menjelaskan semuanya Yesung. Ne, kamu memang benar bukan anak kandung Appa dan eomma, tapi kamu harus tau kami semua menyayangimu. Dulu saat kau lahir di RS, ada seorang yang menculikmu. Appa dan eomma saat itu juga sedang di rumah sakit menjenguk teman Appa. Tapi tak disangka ada orang yang memberikan kamu padaku. Appa tak tau siapa orang itu. padahal kau baru saja lahir nak. Orang itu hanya bilang jika namamu Kim Joong Woon. Makanya kami merawatmu. Appa selama ini menyembunyikan semua ini darimu. Appa takut jika kau akan meninggalkan Appa. Mianhae Yesung” jelas Appanya.
Diam.
Yesung masih mencena perkataan Appanya.
“kau percaya pada Appa kan?”
“akk...aku...”
“ne... aku percaya..aku akan memaafkan Appa jika Appa mempertemukan aku dengan orang tua kandungku” jawab Yesung.
“ne,,,  Appa sudah tau siapa orang tua mu. Kau akan segera bertemu dengannya. Sekarang kau pergilah. Kau akan menghadapi ujiankan. Semoga kau berhasil Yesung. Fighting” Appa segera memeluk Yesung erat. Ia benar benar takut kehilangan anaknya ini. Padahal ia tau jika Yesung bukan anak kandungnya. Tapi Yesung adalah keluarganya yang sudah dianggap sebagai Anaknya sendiri.

SKIP

Yesung pun berangkat bersama Teuk. Teuk tadi memaksa Yesung akhirnya Yesung mau.
Yesung turun dari mobil diikuti Sica.
“Yesung...” panggil Sica.
Tapi Yesung tak mengubris. Ia terus berjalan tanpa mendengarkan panggilan Sica. Ia malah mengambil earpone dan memasangnya di telinga. Padahal tidak ada lagu yang didengarkannya. Yesung terus berjalan dengan wajah kusut dan bekas tonjokan di rahangnya.
Sica harus kecewa dengan kelakuan Yesung itu. Sica benar benar menyesal selalu membenci Yesung setelah mendengar cerita dari Teuk tadi malam.

FLASBACK
“kenapa Oppa juga menyembuyikannya dariku?” tanya Sica di kamar Teuk.
“bukankah kau tak suka dengannya” jawab Teuk yang membuat Sica diam seribu bahasa.
“dengarkan Oppa Sica, kau harus tau jika Yesung sangat perhatian padamu........” Teuk terus bercerita jika Yesung selalu memperhatikan Sica tanpa Sica ketahui. Waktu kecil, pernah Sica kehilangan boneka kesayangannya, sehingga Sica terus menangis. Yesung yang tak tega itu langsung mencarikan boneka yang hilang itu di taman sampai malam. Tapi tak ditemukannya juga. Akhirnya Yesung mengumpulkan uang jajanya untuk membelikan boneka baru untuk Sica. Yesung mengendap endap ke kamr Sica dan meletakkannya di kamar Sica. Tapi ketahuan oleh Teuk. Yesung terus memohon agar Teuk tak memberitahu siapapun. Sica yang mendapatkan boneka itu sangat senang, sayangnya Sica menganggap boneka itu dari Teuk
Saat Yesung pulang dari Kanada ia juga sempat membelikan oleh oleh buat Sica yakni sepatu yang super mahal dari hasil kerja Yesung sendiri. Tapi Yesung tak juga memberikannya. Rasa gengsinya menang. Sampai akhirnya saat ultah Sica Yesung memberikannya diam diam. Teuk juga tau semuanya. lagi lagi Sica menganggap sepatu itu dari Teuk.
Hampir setiap malam Yesung memperhatikan Sica yang tidur. Ia selalu menyelimuti Sica saat tidur. Sepertinya Sica terus meruntuti dirinya sendiri selama ini ia sangatlah bodoh.
FLASBACK END

#####

2 hari kemudian,

Yesung pulang ke rumahnya. Ia melihat di depan rumahnya ada sebuah mobil yang sangat bagus berwarna hitam.
‘siapa?’ batin Yesung.
Tanpa fikir panjang Yesung masuk ke rumah. Ada 3 orang di rumah Yesung yang Yesung tidak kenal. Ada 2 ahjussi yang berpakaian dengan jas dan seorang ahjumma yang berpakaian sederhana tapi nampak mewah. Dilihat dari penampilannya mereka adalah orang yang terpandang.

GREP
Yesung yang tak tau apa apa langsung mendapat pelukan dari ahjumma yang tadi di depannya. Yesung bingung apa yang ahjumma ini lakukan, padahal mereka tak saling kenal.
“mianhamida... nyonya.. nuguseyo?” kata Yesung lembut.
“aku adalah Eomma kandungmu Yesung” kata Ahjumma yang ternyata menangis dalam pelukannya. Yesung langsung membalas pelukannya. Terlihat Appa dan Eomma angkat Yesung tersenyum melihat Yesung yang sudah bertemu dengan orang tua kandungnya.
Setelah melepas kerinduan mereka Yesung melepaskan pelukannya.
Appa angkat Yesung langsung menjelaskan kedatangan mereka kesini. Ternyata salah satu ahjussi tadi adalah Appa Yesung dan yang satu lagi adalah pengawalnya. Ternyata orang tua Yesung adalah orang yang terpandang di kota Seoul. Mereka adalah pemilik perusahaan Reebook Style. Perusahaan yang sangat terkenal. Bahkan sampai ke luar negeri. Yesung tak percaya dengan semua ini. Ternyata dia adalah anak seorang yang sangat kaya.
“yesung, ayo ikut kami pulang. Eomma sudah rindu sekali denganmu” kata Eomma Yesung. Yesung menatap ke Appa dan Eomma angkatnya seperti minta persetujuan, mereka tersenyum dan mengangguk.
“ne eomma” jawab Yesung setelah diijinkan oleh orang tua angkatnya.
SKIP
Yesung membereskan semua pakaian dan barang barangnya dibantu Teuk.
“jangan lupakan aku ne, walaupun kau sekarang sudah menjadi anak orang kaya, anak orang yang terpandang. Sedangkan aku hanya..” kata Teuk yang tak melanjutkan kata katanya gara gara Yesung memeluknya.
“jangan seperti itu Hyung, aku akan tetap menjadi Hyungku selamanya. Aku akan sering mengunjungi kalian. Gomawo atas semuanya hyung. Kau adalah Hyung terbaik yang pernah ku miliki.” Kata Yesung di pelukan Teuk. Teuk membalas pelukan Yesung.
Setelah selesai membereskan semua barang barangnya, Yesung turun ke ruang tamu dengan membawa dua koper besar. Dan yang satunya di bawakan Teuk.
Appa dan Eomma kandung Yesung menyambut Yesung dengan tersenyum. Yesung menatap Sica yang berada di samping Appanya. Sica juga menatap Yesung sebentar. Saat pandangan mereka bertemu Yesung langsung memalingkan pandangannya.
“khamsahamida telah merawat anak kami selama ini, kami tidak tau harus membalasnya dengan apa. khamsahamida jeomal khamsahamida” kata eomma Yesung.
“ne nado kahmsahamida. Yesung adalah bagian dari keluarga kami. Maaf telah memisahkan Yesung dengan kalian” balas Appa angkat Yesung.
Mereka saling berterimakasih. Setelah itu Yesung pamit untuk pergi. Yesung memeluk Appa dan Eomma angkatnya dan juga Teuk. Kemudian ia berjalan menuju Sica. Sica terus tertunduk.
“gomawo” tiba tiba Sica mengucapkannya terlebih dahulu. Yesung tersenyum.
“mianhae jadi benalu untukmu Sica, mianhae..”lirih Yesung.
“andwe, seharusnya aku yang minta maaf Yesung. Tetap jadilah oppaku” jawab Sica.
“aniya, Sica, ani, aku tak bisa menjadi oppamu” kata Yesung langsung berlalu meninggalkan semuanya. barang barang yesung langsung dibawakan oleh asisten Appanya. Yesung melambaikan tangannya dengan tersenyum manis dan dibalas oleh keluarganya.

########

Mobil yang ditumpangi Yesung berbelok ke sebuah gerbang besar yang telah dibukakan oleh satpam. Mobil itu langsung masuk. Terlihat sebuah rumah yang sangat besar dan mewah. Yesung tak percaya jika orang tua kandungnya sangatlah kaya. Mobil itupun behenti. Asisten Appanya lagi lagi membawakan kopernya ke dalam.
Yesung perlahan masuk ke rumah mewah itu dibelakang Appanya. Yesung terus digandeng oleh eommanya. Yesung terkekeh melihat isi dari rumahnya. Sangat sangat mewah seperti istana saja. Ada beberapa pelayan juga yang menyambut mereka.
Mereka langsung mengantar yesung menuju ke kamarnya. Yesung disuruh istirahat yang cukup karena dia masih melaksanakan ujiannya.
“ini sekarang rumahmu Yesung, jadi janganlah sungkan untuk melakukan sesuatu. Jika kau perlu bantuan tinggal bilang pelayan yang ada di sini” kata Appanya. Yesung mengangguk mengerti.
“istirahatlah sayang, biar barang barangmu pelayan saja yang membereskan”
Eomma dan Appanya kemudian meninggalkan Yesung. Hanya ada 1 pelayan yeoja yang masih di kamar Yesung membereskan barang barang Yesung. Tidak banyak sebenarnya, hanya ada beberapa pasang pakaian karena Yesung meninggalakan banyak pakaiannya di rumah yang dulu. Dan ada banyak sekali buku, ada banyak earpone, kaca mata, sepatunya bahkan hanya membawa 2 pasang, selebihnya ia tinggal.
Yesung hanya duduk melihat pelayannya meletakkan barang barangnya dengan rapi.
“em, khamsahamida ahjumma” kata yesung kepada pelayannya.
“ne sama sama tuan muda” jawabnya.
Beberapa saat kemudian ada asisten Appanya yang tadi bersama namja di sampingnya. Ia datang dengan membawa banyak  kardus entah apa isinya.
“tuan muda, ini beberapa pakaian dan barang barang kebutuhan Tuan muda” kata asisten Appanya.
“oh, khamsahamida” kata Yesung masih bingung. Banyak sekali barang barang yang kini berada di kamarnya memenuhi almari besar di kamarnya. Memang menurut Yesung itu berlebihan. Memang nyaman tinggal di rumah mewah itu, tapi Yesung tak terbiasa di layani, makanya ia sedikit tidak enak.
Yesung melihat banyak sekali pakaian yang kini memenuhi almarinya, ada juga banyak sepatu, topi, kaca mata, laptop, ponsel, e-podd.
“sudah cukup ahjussi, sepertinya terlalu berlebihan” kata Yesung karena pelayannya terus membawakan barang barang untuk Yesung.
“mianhamida Tuan muda, kami hanya menjalani perintah” jawabnya.
Yesung pun tak bisa berbuat apa apa. bagaimana ia bisa istirahat jika ada 3 orang masih sibuk di kamarnya. Yesung pun memutuskan untu keluar dengan membawa bukunya untuk dipelajari.
‘apakah seperti ini kehidupan orang kaya,? Ish, berlebihan’ batin yesung. Tapi ia senang akhirnya ia bisa bertemu dengan kedua orang tua kandungnya.
#######

@ UK
Semuanya berkerumunan di depan layar komputer di beberapa sudut kampus. Berita tentang Yesung adalah seorang anak dari keluarga kaya saat ini menjadi topik pertama bahan pembicaraan para mahasiswa.
Mereka maikin banyak yang suka dengan Yesung karena berita itu. sedangkan Yesung sendiri belum datang.
“ada berita apa?” tanya Eunhyuk yang bingung dengan para mahasiswa yang berkerumunan itu. SS05 minus yesung memang sedang berjalan menuju tempat biasa mereka nokrong.
“kau tau, Yesung ternyata bukan anak kandung, Yesung adalah anak tunggal dari Kim Seon Woo ahjussi, jadi ternyata Yesung adalah sepupuku” jelas Sungmin.
(maaf gag tau nama ayah Yesung. Jadi asal. Hehe)
“mwo?” Donghae, Eunhyuk, dan Kyu kaget.
Akhirnya Sungmin yang tau kejadian itu langsung menceritakannya. Tentu saja Sungmin tau tentang hal itu, karena Appa kandung Yesung adalah ahjussi Sungmin. Dan mereka kini tau kenapa selama ini Yesung berubah sikapnya. Kerena Yesung sudah tau jika ia bukan anak kandung.
Tak lama kemudian Yesung datang. Banyak anak yang langsung menatap yesung dan banyak juga yang menyapa ramah yesung. Yesung tak mengerti dengan semua itu. tapi walaupun begitu ia tak memasang tampang bingungnya, tapi ia tetap dengan wajah coolnya.
“Yesoooooooonnng” teriak Kyu dan Hyuk.
Yesung langsung menoleh ke sumber suara dan langsung melepaskan earpone yang tadi menutupi telinganya. Yesung mendengar teriakan Kyu dan Hyuk karena musik yang ia dengar sudah berhenti dari tadi. Yesung pun berjalan mendekati mereka.
“ada apa dengan mereka?” tanya Yesung mengarahkan matanya kepada para mahasiswa yang terus menatapnya.
“akan ku tunjukkan” kata Sungmin. Mereka langsung mendekati salah satu layar di sana. Beberapa orang yang ada di sana terpaksa minggir memberika jalan untuk 5 namja yang tampan dan sangat dikagumi itu.
“dasar, kenapa mereka bisa langsung tau?” dengus Yesung kesal. Ia bahkan tak suka jika kabar itu menyebar.
“mwo? Bukankah itu bagus, kenapa kau malah kesal” tanya Donghae polos.
“yak tentu saja aku kesal. Apa kau ya yang membeberkan berita ini?” tanya Yesung menunjuk Sungmin. Karena menurut Yesung hanya Sungmin yang tau, karena Sungmin tadi malam ke rumah Yesung menjenguknya.

Pletak,

Yesung malah dapat pukulan dari Sungmin.
“yak appo” kata Yesung mengelus kepalanya.
“salah sendiri menuduh sembarangan. Jika aku membeberkan berita ini, periotasku akan  turun direbut olehmu” canda Sungmin. Mereka pun tertawa bersama.

SKIP

Mereka ke ruang ujian masing masih.
Dengan tenang Yesung mengerjakan ujian itu. semalam ia belajar dengan Sungmin karena mereka satu jurusan.
Sedangkan Sungmin tersenyum di ruangannya saat membuka SMS dari Sica yang mengatakan “Fighting Oppa, kau pasti bisa.”
Di sisi lain Yoona dan Jessica masih berdiri di depan layar. Yoona bahkan terus menatap berita itu tanpa berkedip sedangkan Jessica memandang foto Yesung dengan sayu. Seperti ada sesuatu yang ia pikirkan.
“Sica, hey, kenapa kau tak bercerita sebalumnya denganku?” tanya Yoona. Tapi tak ada jawaban. Sica masih saja memandang layar itu.
“yak Sicaaa......” teriak Yoona.
“emm, ne ne” jawan Sica kaget.
“ish, kau kenapa oih?” tanya Yoona penasaran.
Sica hanya menggeleng, ia ingin sekali menceritakan Yesung bilang jika Yesung mencintainya, tapi sepertinya tak mungkin, karena Yoona pernah bilang jika ia menyukai Yesung. Sica hanya menghembuskan nafasnya.
“emm, kajja makan, sepertinya kelas kita masih lama” ajak sica. Mereka pun pergi ke kantin.

######


1 minggu kemudian...
Kini di kampus sedang ramai, karena pada hari itu ada acara sosialisai untuk membantu anak yatim piatu dan pelepasan masa jabatan presiden Mahasiswa dengan berlari 5 km. Ada beberapa siswa yang tidak ikut dalam acara itu karena mengurus panggung. Ss05 juga tidak ikut. Mereka akan berpentas pada hari itu. Yesung bahkan akan menampilkan bernyanyi solo.
“hana...........dulllllll................ssetttttttt.............” kata panitia membuka acara. Mereka pun mulai berlari lari. Termasuk juga Yoona dan Sica. Mereka dengan senang mengikuti acara itu. Yoona dan Sica bahkan mengenakan pakaian yang sama. Mereka memakai baju olah raga panjang. Lengannya juga bahkan sampai menutupi seluruh tangannya hanya tersisa pucuk jari jari.
“huh, aku mulai lelah” kata Sica yang kini menghentikan larinya.
“aish, kau ini, kenapa baru segitu aja lelah, kajja lari lagi” ajak Yoona. Mereka berlari lagi tapi mengurangi kecepatan.
“anyeong, bolehkah aku meminjam Yoona” kata seorang namja tampan, wajah itu tak asing lagi. Ia adalah Coi Siwon. Mereka pun kaget, kenapa sunbae tiba tiba ingin meminjam Yoona.
“ada apa Oppa?” tanya Yoona.
“em, kajja lari denganku.” Ajak Siwon sambil memegang tangan  Yoona, sedikit penolakan, tapi sebnarnya Yoona juga ingin berlari dengan Siwon, tapi ia tak enak jika meninggalkan Sica.
“em bolehkan?” tanya Siwon lagi kepada Sica.
“tap... tapi, nanti.......” jawab Sica tapi terpotong oleh Siwon.
“gomawo, kau sangat baik” kata Siwon yang langsung menarik Yoona untuk berlari meningglakan Sica.
“ish, menyebalkan, dasar Choi Siwon menyebalkan, seenaknya saja menarik Yoona” dengus Sica kesal. Kini ia harus berlari sendirian. Bukankah dia belum memberi ijin atas Yoona?
Sica terus berlari. Walaupun dari tadi Sica sedikit tidak enak badan, tapi ia ngotot untuk ikut dalam acara itu. Garis finifnya tak jauh lagi, mungkin kurang dari 1 km. Tapi  Sica benar benar lelah, sepertinya ia tak bisa melanjutkan langkahnya. Kakinya seperti berat untuk melangkah. Ia pun berhenti.
“ouh, aku sudah tidak kuat lagi, kakiku sakit” gerutu Sica.
Tiba tiba ada namja yang mendahului Sica dan berjongkok di depan Sica.
“Heyyy, apa yang kau lakukan?” tanya Sica bingung.
“naiklah” kata namja itu yang tak lain adalah Yesung. Ia memakai kaos putih dengan rompi merah dan celananya juga merah. Ia memakai kaca mata hitam dan earpone mengalung di lehernya. Sica masih mematung bingung.

“ani, aku aku,,,,,,,” jawab Sica gagap. Yesung langsung menarik kaki Sica, Sica pun jatuh di bahu Yesung. Setelah itu Yesung langsung menggendong Sica.
Sica tercengang. Ia tak tau apa yang akn ia lakukan. Ia hanya bisa diam. Begitu juga Yesung yang hanya diam di perjalanan. Yesung terus berjalan, ia tak peduli banyak orang yang melihatnya dan bahkan ada yang sampai memfotonya.
Di lain sisi Sungmin dan yang lain bingung mencari Yesung. Yesung tadi bilang jika ia akan mengambil file musik yang di bawakan C5. Sungmin lupa membawanya, Yesung punya copiannya makanya ia pulang untuk mengambilnya karena paling dekat dengan kampus adlah rumah Yesung yang ditempatinya saat ini. Tapi sampai saat ini Yesung masih belum sampai padahal mereka sebentar lagi akan tampil karena para mahasiswa sudah sampai.
“hey itu Yesung” kata Eunhyuk menunjuk Yesung yang sedang menggendong.
Sungmin menatap lekat Yesung yang terus mendekat ke arahnya. Ada sedikit rasa cemburu, tapi Sungmin menepis rasa itu, ia tau Sica dan Yesung hanya Oppa dan Dongsaeng.
“ada apa dengan Sica. Dia tak apa kan?” panik Sungmin. Yesung hanya diam. Yesung langsung melepaskan tangannya untuk menggendong Sica.
“kyyyaaaaaaaaaaaaaa” 


TBC

1 komentar:

  1. Keren kok chingu, I so like it!!
    Buat lagi ya chingu, bagus kok!! Fighting!!

    BalasHapus