Only Hope
PART 7
huhu... sebel banget nih... FB ku ke blokir lagi. ini udah yang ketiga kalinya. jadinya gag bisa share... menyebalkan....
ya sudah lah... nikmati aja nih.. selamat membaca... :D
Judul : Only Hope
Author : Lilian Nay
Genre : Sad Romance
Lenght : Chaptered
Cast :
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae)
Kim Eun Soo (Euna)
“aku benar benar merasakan sakit. Sakit sekali. Di sini.
Di hatiku. Sampai kapan ak bisa bertahan lebih lama?”
“Oh, Yesung, ada
apa? kenapa selarut ini?” Ahjussi yang datang langsung menghampiri Yesung.
membuat Hyuk dan Yesung tak bisa menyelesaikan pembicaraan mereka. Ahjussinya
mengajak Yesung untuk duduk.
“Ahjussi, Kapan aku
mengambil alih perusahaan? Aku ingin secepatnya dilakukan”
“mwo?”
Ahjussi menyipitkan
matanya. Aneh dengan pertanyan Yesung. Memang bukan hanya kali ini Yesung
bertanya seperti itu, tapi ini benar benar sudah malam dan Yesung kesana hanya
untuk menanyakan itu.
“Yesung-ah, apa kau
benar benar ingin secepatnya mengambil alih? Kau bahkan belum lulus kuliah. Kau
harus tau jika kau harus....”
“aku akan menuruti
semuanya Ahjussi, aku hanya muak melihat Eomma yang terlalu egois mementingkan
pekerjaannya daripada anaknya. Aku hanya ingin Eomma beristirahat di rumah”
Ahjussinya menghela
nafasnya. Yesung memang orang yang keras kepala. Benar benar seperti ayahnya.
Ia akan bersikeras untuk mendapatkan segala sesuatu yang ia inginkan. Eunhyuk
dan Soora yang memang mendengar itu hanya bisa diam. Mereka kasian dengan
Yesung. dan bodohnya Eunhyuk sempat marah dengan Yesung? tidak. Ia tidak marah.
Ia hanya kecewa.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Setelah sampai di
rumah Yesung langsung merebahkan tubuhnya di sofa. Ia benar benar malas untuk
sekedar naik tangga. Makanya ia lebih memilih tidur di sofa daripada di
kamarnya. tadi sudah ada pelayan yang mendatanginya, meminta Yesung untuk di
kamarnya saja, tapi Yesung menolak. Ia menyuruh pelayannya untuk mengambilkan
selimutnya.
“darimana?”
Suara Jongjin
membuat Yesung menoleh.
“rumah ahjussi”
Jongjin lebih
mendekati Yesung.
“kenapa kau kembali
dengan Yemi?”
Pertanyaan Jongjin
membuat Yesung mengerutkan dahinya. Kembali dengan Yemi? Hey... sejak kapan
Jongjin peduli padanya apalagi soal yeoja.
“kau bicara apa?”
“bagaimana dengan
Nara?” Jongjin tak menjawab pertanyaan Yesung. Yesung semakin merasa aneh.
“kau bilang sendiri
aku boleh mendekati siapapun kecuali Nara tapi kenapa seakan kau tak suka jika
aku kembali dengan Yemi”
Jongjin terdiam. Ya
memang Jongjin seakan tidak rela jika Yesung kembali dengan Yemi. Ia merasa
memang Yesung seharusnya dengan Nara. Tapi.....
“aku ingin tidur”
Jongjin hanya bisa menjawab itu. Bukan,itu jawaban. Ia hanya mengalihkan
pembicaraan. Jongjinpun langsung pergi ke kamarnya.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Sore yang indah.
Tapi sepertinya matahari sangat senang memancarkan cahayanya hingga sore ini
masih panas. Sudah dari tadi para mahasiswa di UK pulang, hanya ada beberapa
orang yang masih di sana. Makanya sore itu tidak seperti siang tadi yang sangat
ramai.
Donghae Kyuhyun
berjalan beriringan. Donghae dari tadi hanya diam. Kyuhyun dari tadi juga tidak
ditanggapi jika bicara dengannya membuat Kyuhyun memilih diam.
Jina benar benar
mengganggu pikiran Donghae. Ia kemarin pergi mencari tau rumah Jina. Tapi
anehnya semua orang bilang jika Jina bertempat tinggal di rumah besar yang ia
lihat. Benar benar aneh. Donghae malah berfikir jika Jina tinggal di sana
sebagai pembantu. Ah, benar benar membuatnya pusing. Donghae hanya ingin
bertanya kenapa Jina keluar tanpa pamit dengannya.
BRUUKKK
Seorang yeoja
menubruk Kyuhyun sehingga mau tak mau Donghae juga berhenti.
“ckkk, hati hati”
kata Kyuhyun ketus. Yeoja itu terus menunduk.
“mi-mianhae.
Mianhae” dengan cepat yeoja itu langsung pergi meninggalkan Kyuhyun dan
Donghae. Donghae menatap yeoja itu sekilas. Matanya mendadak membesar ketika melihat
siapa yeoja itu.
“Jina-ya...
Jina-ya” teriak Donghae tapi yeoja itu malah seperti menghindari. Donghae
dengan cepat mengejar yeoja itu tanpa mempedulikan Kyuhyun.
Dan
Dapat. Donghae
berhasil menarik tangan yeoja itu. tepat. Dugaannya tepat. Yeoja itu Jina.
Donghae dan Jina saling diam. Jina bahkan menunduk takut. Sial. Kenapa tadi ia
menabrak Kyuhyun yang sedang bersama Donghae. Sedangkan Donghae? Jangan ditanya
lagi. Ia masih menatap Jina dengan penuh pertanyaan. Sampai sampai ia tak bisa
berkata, ia tak tau apa yang harus ia ucapkan terlebih dulu.
“Donghae-ssi...
maaf aku buru buru” kata Jina berusaha melepas tangan Donghae. Tapi Donghae
malah semakin menggengam tangan Jina kuat.
“kau dari
Seochang?” tanya Donghae pelan. Ok, sepertinya pertanyaannya salah. Jina hanya
mengangguk pelan.
“hya... kenapa kau
tak pernah bercerita padaku?”
“apa perlu?”
Donghae mengerutkan
dahinya. Kenapa Jina jadi aneh seperti ini.
“Donghae-ssi,
aku....”
“kita perlu bicara”
Donghae pun menarik
Jina agar Jina duduk. Donghae benar benar seperti polisi yang sedang
mengintrograsi. Ia terus bertanya kenapa mengapa Jina jadi pembantunya. Ya,,,
Donghae memang tak bodoh. Ia langsung tau Jina memang anak orang kaya yang
bekerja jadi pembantu di rumahnya? Benar benar aneh. Tapi itulah yang terjadi.
Tapi Jina benar benar tutup mulut jika ia bekerja hanya untuk bisa dekat dengan
Donghae. Ia berusaha mencari alasan yang tepat.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Kyuhyun berjalan
pelan. Tangannya sibuk dengan ponsel. Ia kesal dengan Donghae yang
meninggalkannya. Benar benar menyebalkan hingga ia harus berjalan sendirian. Ia
memang belum tau benar tempat tempat yang ada di kampus. Jadinya ia langsung
munuju ke parkiran.
Benar benar sepi. Tapi
tak masalah buat Kyuhyun. Kyuhyun tak tau jika dari tadi ada seorang namja yang
mengikutinya. Namja itu menatap Kyuhyun tak suka. Ia menatap ke arah kanan
kirinya. Tidak ada orang. Waktu yang tepat. Namja itu berjalan dengan cepat
menuju ke tempat Kyuhyun berada. Saat Kyuhyun membuka mobilnya...
DUGGGGGGG
Sebuah pukulan
keras itu mengenai rahang Kyuhyun sehingga Kyuhyun harus jatuh tersungkur.
Kyuhyun memegang tempat bekas pukulan. Oh.. itu benar benar sakit. Ia menatap
dengan penuh amarah kepada namja itu.
Daehyun
Namja itu malah
tersenyum penuh kemenangan.
Kyuhyun sangat
ingat dengan Daehyun. Namja itu juga dari UK Seochang. Dari dulu memang namja
itu sangat tidak suka dengan Kyuhyun. Ia sangat benci dengan Kyuhyun karena
pernah mempermalukannya di depan umum. Dan sepertinya ini waktu yang tepat
untuk pembalasan. Di genggaman Daehyun terdapat batu bata yang cukup menakutkan
jika terkena pukulan dari besi itu.
“hem.. “ Kyuhyun
kini ikut tersenyum melihat siapa namja yang memukulnya tadi. Ia bangkit. Ia sepertinya
meremehkan Daehyun.
“jangan remehkan
akussi” kata Daehyun dengan penuh tekanan. Balas dendam. Kyuhyun tau apa tujuan
Daehyun. Ia kini mulai waspada melihat apa yang ada di tangan Daehyun.
“Ok coba saja lawan
aku jika kau bisa” tantang Kyuhyun membuat Daehyun benar benar tidak bisa
menahan emosi. Ia menggenggam semakin erat besi itu.
“HYAA” Daehyun
dengan cepat mengibaskan besi yang ada di tangannya. Kyuhyun dengan sigap
menghindar. Sial. Ini tidak seperti yang Kyuhyun bayangkan. Daehyun ternyata serius.
Dan yang paling parah, Daehyun menggunakan besi dan Kyuhyun dengan tangan
kosong.
“brengsek, aku
benar benar muak denganmu” teriak Daehyun keras. Ia lagi lagi melayangkan
besinya. Kali ini tepat.
BUGG
“ARGggggggggggtt”
Besi itu mengenai
kepala Kyuhyun.
Membuat Kyuhyun
kesakitan. Ini sangat sakit. Tangannya berusaha menahan sakit yang ia rsakan.
Tapi tidak bisa. Darah terus mengalir dari kepalanya. Penglihatannya mulai tak
jelas.
“KYU.......” dengan
samar samar Kyuhyun mendengar ada seseorang yang memanggilnya. Ia sangat kenal
dengan suara itu. Yesung langsung berlari ketika melihat Kyuhyun yang dengan
banyak darah di kepalanya.
Kyuhyun benar benar
tak kuat lagi menahan rasa sakit itu. Badannya mulai limbung.
BRUK
Dengan cepat Yesung
menangkap Kyuhyun agar tak jatuh ke tanah. Yesung yang melihat itu kini
bergetar hebat. Tangannya berusaha menahan darah Kyuhyun agar tidak keluar.
Tapi sia sia. Darah itu semakin banyak.
“Kyuhyun... aku
mohon bertahanlah”
“Yee.. Yesung” kata
Kyuhyun lemah.
“Yesu-uung” Kyuhyun
tak sadarkan diri. Yesung mencoba mengambil ponselnya. Ia tak peduli lagi
ponselnya uang kini juga bersimbah darah. Bukan hanya ponselnya. Kini pakaian
Yesung berwarna merah.
Daehyun yang
melihat itu juga begetar dengan hebat. Ia seperti tak sadar melakukan itu
semua. Matanya juga mengeluarkan air. Ia sekarang benar benar lemas. Ia telah
mencelakai Kyuhyun.
PRANG
Besi di tangannya
jatuh membuat Yesung menoleh ke arah Daehyun. Mata Yesung melotot. Ia benar
benar marah. Kyuhyun sahabatnya telah dicelakai oleh namja yang ia bahkan tak
tau siapa.
“Apa yang kau
lakukan?” tanya Yesung masih bergetar.
Yesung dengan cepat
menghampiri Daehyun
BUG BUG BUG
Yesung yang sedang
emosi langsung memukul Daehyun dengan keras. Tapi anehnya tubuh Daehyun
langsung jatuh begitu saja. Padahal Yesung baru memukulnya beberapa kali.
Bahkan Daehyun juga tidak sadarkan diri.
“STOP” teriak
seorang wanita paruh baya. Wanita itu ibu Daehyun. Ia berlari dengan cepat
menyelamatkan anaknya. Ibu itu menatap Yesung dengan wajah kasihannya. Ia
melangkahkan kakinya mendekati Yesung.
“Nak, saya mohon.
Saya mohon maafkan anak saya. Apapun saya lakukan asalkan anak saya selamat,
Tuan. Dia anak saya satu satunya. Saya mohon”
Ibu itu terus
menangis sambil berlutut di depan Yesung. Yesung hanya diam. Ini benar benar
membuatnya pusing apa yang harus ia lakukan.
Namja di balik
tembok yang melihat semua itu hanya mematung tidak percaya apa yang ia baru
saja lihat. Ia benar benar melihatnya dengan matanya sendiri.
Ryeowook
Ia terus diam
sampai banyak orang mendatangi tempat itu, mereka langsung membawa Kyuhyun dan
Daehyun ke RS.
“jangan sampai ada
yang tau. Aku mohon” suara serak itu membuat Ryewook menoleh. Yesung sudah ada
di depannya dengan keadaan kacau. Banyak darah di tubuhnya.
“aku mohon, aku
percaya padamu Ryeowook-ah. Jangan sampai ada yang tau” kata Yesung lagi
sebelum ia benar benar pergi daru tempat itu. Ryeowook kini lebih ketakutan.
Yesung tau? Dari mana Yesung tau jika ia melihat semua kejadian itu?
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
“Apa yang kau
lakukan?”
“APA YANG KAU
LAKUKAN PADA OPPAKU?” teriak Nara kepada Yesung. Nara terus mengeluarkan air
matanya. Tangannya dari tadi terus mengguncang tubuh Yesung yang lemas. Bahkan
baju Yesung masih berlumuran darah. Yesung hanya bisa diam. Ia benar benar tak
ingin menjawabnya. Ia membiarkan Nara terus memukulnya. Yang bisa ia lakukan
hanya diam menunduk pasrah.
“kau... kau
pembunuh... kau tak puas mencelakai Eonniku dan sekarang Oppaku?”
“Nara-ya, cukup”
lirih Donghae sambil menarik Nara. Ia mencoba menenangkan Nara.
Kini suasana rumah
sakit itu hening. Hanya terdengar isakan tangis Nara. Semuanya hanya menunggu
di luar. Berharap tidak terjadi apa apa dengan Kyuhyun. orang tua Kyuhyun masih
belum datang juga. Sepertinya mereka masih dalam perjalanan.
Eunhyuk menatapa
Yesung. yesung kini benar benar kacau. Ia tidak tau harus bagaimana. Eunhyuk
mendekati Yesung.
“apa yang
sebenarnya terjadi?” Eunhyuk berkata dengan lirih. Tapi lagi lagi Yesung hanya
diam. Entah sudah berapa kali pertanyaan itu terdengar dan tak ada tanggapan
dari Yesung.
“Daehyun, apa dia
yang memukul Kyu? Kyu pernah bilang jika namja itu sangat benci dengannya” kata
Leeteuk pelan.
“ani, aku yang
melakukannya” kini Yesung membuka suaranya membuat semua yang ada di sana
tercengang. Tidak itu tidak mungkin. Yesung tidak mungkin melakukan itu pada
sahabatnya sendiri. Semuanya tau sifat Yesung. Tapi kenapa Yesung melakukan
itu.
Ini keputusan
Yesung. Ini memang berat baginya. Ia hanya ingin membantu. Daehyun terkena
hemofilia. Penyakit darah yang sukar membeku. Penyakit yang tidak boleh kena
benturan apalagi sampai menyebabkan darah keluar. Maka dari itu Daehyun yang
terkena pukulan Yesung langsung kesakitan dan tidak sadarkan diri. Ia sangat
merasa bersalah. Hampir saja ia menghilangkan nyawa Daehyun. Ia juga kasian
melihat Eomma Daehyun yang terus menerus memohon padanya.
Ini adalah
keputusannya. Ia tau dalam hal ini Daehyun yang bersalah. Tapi Daehyun sakit
dan Eommanya sangat menyayanginya dan melindunginya. Ia mengambil semua resiko
yang akan terjadi. Ia sudah memikirkannya matang matang. Ia akan semakin
dibenci oleh Eomma, Jongjin dan semua temannya. Tapi Nara? Entah kenapa ia
merasa tidak mau yeoja itu tambah membencinya. Cukup Jongjin dan teman temannya
yang sangat ia sayangi yang membencinya.
“jangan main main
Yesung-ah”
“ani, aku yang
melakukannya”
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Hening....
Di ruangan besar
itu hanya ada keheningan yang menyelimuti. Yesung hanya menunduk diam. Jongjin
sama halnya dengan hyungnya itu. Eommanya menatap Yesung sendu. Matany lalu
beralih pada surat pemberitauan dari UK.
“kenap Eomma hanya
diam? eomma tak memarahi Yesung?” kata Yesung lirih tapi mereka dapat mendengar
dengan jelas.
“kau tak mungkin
melakukan ini”
“tapi itu
kenyataan”
“tidak, kenapa kau
melakukannya? Apa alasannya?”
“...”
Diam. yesung tak
menjawab lagi. perlahan Eomma Yesung mendekati Yesung. dipeluknya erat tubuh
anaknya.
“bicaralah ini semua
tidak benar. Bicaralah jujur. Maafkan Eomma, Eomma yang salah” Eommanya menagis
dipelukan Yesung. Yesung lagi lagi hanya diam. Ini benar benar langka. Eommanya
memeluknya sambil menangis.
“Eo..Eomma”
Yesung menerjabkan
matanya. Ini seperti mimpi. Perlahan Eommanya melepaskan pelukannya.
“kita pergi besok.
Dan katakan yang sebenarnya bahwa kamu tidak salah Yesung-ah. Eomma bisa membayar...”
“tidak Eomma,
Yesung bersalah. Kenapa Eomma selalu seperti ini hah? Uang? Apa uang bisa membeli
semuanya? yesung akan menerima hukuman” Yesung langsung meninggalkan ruangan
itu.
Jongjin menatap
Yesung. Tidak. Ini tidak benar. Ada yang salah.
Eommanya hanya bisa
menangis. Surat itu benar benar menyakitkan. Yesung akan dihukum cambuk. Ini
tidak boleh terjadi. Eommanya benar benar menyesal. Seharusnya ia sadar dari
awal memang Yesung masih butuh perhatiannya.
Jongjin mengelus
pundak Eommanya. Menenangkan Eomma.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Hari sudah malam.
Di tempat ini sudah sepi. Bau obat yang menyengat membuat orang yang berada di
sana pasti merasa tidak nyaman.
Nara, ia masih
berada di rumah sakit menatap Oppanya yang masih belum sadar. Kata Dokter
memang tidak terlalu parah, tapi tetap saja sakit itu tidak bisa dianggap
remeh. Kepala Kyuhyun terkena pukulan besi yang cukup keras. Eomma, Leeteuk dan
Eunhyuk juga berada di sana.
“ini tidak bisa
dibiarkan Eomma, Yesung.. dia yang menyebabkan ini” kata Nara kepada Eommanya
yang juga tengah duduk menunggui Kyuhyun. Eommanya beralih menatap Nara.
“tidak sayang, ini
hanya kecelakaan”
“Eomma... kenapa
eomma selalu seperti ini?”
Eommanya hanya
diam. Sebenarnya ia sudah tau semuanya. Saat tadi ia sampai ke RS, Ryeowook
memberitahu semuanya kepada Eomma dan Appa Kyuhun. Tapi Eomma dan Appanya tidak
boleh memberitahukan siapa siapa.
Nara berdiri. Ia
melangkah kakinya ke luar. Ia benar benar sudah lelah dengan semuanya. Eunhyuk
berdiri untuk mengejar Nara. Tapi ditahan oleh Eomma.
“biarkan saja. Nara
hanya sedang emosi saja. Kalian pulanglah”
“tapi ahjumma...”
“tidak apa apa. ini
sudah malam. Cha, Eunhyuk, Leeteuk, kalian boleh datang lagi besok” tegas Eomma
membuat leeteuk dan Eunhyuk menurutinya.
Mereka pun keluar
dari RS.
“Argghtt, sail. Aku
pusing memikirkan ini. Kyuhyun sakit, Yesung akan mendapat hukuman. Aku harus
bagaimana?” Leeteuk mengecak rambutnya frustasi. Tak dipungkiri memang Yesung
masih dianggap sahabatnya. Ia yakin Yesung tak melakukan itu. Tapi anehnya
Yesung yang bilang sendiri jika ia yang memukul Kyuhyun.
Hanya Daehyun
saksinya. Tadi ia sudah ke ruangan yang ditempati Daehyun, tapi Daehyun juga
belum sadarkan diri. Kata Eommanya Daehyun hanya kaget menyaksikan kejadian itu
hingga Daehyun jatuh dan tidak sadrakan diri karena terjadi benturan saat
Daehyun jatuh.
Ini benar benar
tidak masuk akal.
Eunhyuk
menghembuskan nafasnya. Ia juga sama halnya dengan Leeteuk. Ia sudah mengenal
Yesung dengan baik, tidak mungkin ia bertindak sebodoh itu.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Keesokan harinya...
Setelah melakukan
persidangan, Yesung dianggap bersalah. Ada dua pilihan dikeluarkan dari UK atau
dihukum cambuk. Yesung memilih untuk menerima cambukan. Tidak, ia tidak mau
dikeluarkan dari UK. Resikonya terlalu berat buatnya. Ia tidak akan diterima di
Universitas manapun dan ia tidak akan bisa meneruskan perusahaan milik Appanya.
Hari ini hari
dimana Yesung akan dihukum. Banyak sekali orang orang yang berkumpul di sana.
Banyak yang ingin menyaksikan secara langsung Yesung yang akan merasa
kesakitan. Seorang Kim Jong Woon yang terkenal dengan orang dingin dan
seenaknya saja kini benar benar terlihat lemah. Ada yang senang melihat Yesung
dihukum ada juga yang merasa kasian dengannya.
Yesung didampingi
ibunya memasuki Aula. Kedatangan Yesung membuat semua orang menatap Yesung.
Yemi yang dari tadi menuggu langsung berlari ke arah Yesung. Yemi memberi
hormat pada Eomma Yesung sebelum berbicara pada Yesung.
“jangan pergi, aku
mohon, jangan”
“tidak aku harus
pergi”
“tidak, kau tidak
boleh. Kenapa kau tidak mengatakan ini padaku? Katakan yang sejujurnya jika ini
tidak benar”
Yesung diam. Ia
menatap Eommanya yang menunduk seakan menahan tangis.
“mianhae” lirih
Yesung. Dengan langkah pasti Yesung berjalan ke depan. Tapi lagi lagi Yesung
harus berhenti saat tangannya di tahan oleh Eommanya. Yesung menepisnya.
‘mianhae Eomma.
Inilah yang terbaik’ batin Yesung.
Yesung langsung
maju ke depan. Tangan Yesung bertumpu pada meja yang ada di depannya. Ia hanya
menunduk tak berani melihat orang orang yang ada di depannya. Ia malu. Sangat
malu, terlihat sangat lemah.
Tangan Yesung
semakin mencengkeram meja dengan erat. Di sampingnya sudah ada namja paruh baya
dengan kayu kecil panjang di tangannya. Benda yang akan membuat Yesung meronta
kesakitan.
“mianhae Yesung-ah”
“gwenchana
seongsaengnim, lakukanlah” jawab Yesung.
Seongsaengnim
menarik nafasnya panjang, ia mengangkat tongkat itu. Semua yang ada di sana
tegang. Eomma bahkan sudah menagis di pelukan Jongjin.
BUG
“Arghhht”
BUG
“ARGGt”
Banyak mata yang
melihatnya. Melihat Yesung kesakitan. Banyak juga diantara menutup mulutnya.
Jongjin menutup matanya. Ia tidak tahan melihatnya.
BUG
“Aarrhh”
Yemi menangis.
Leeteuk, Eunhyuk dan Donghae yag ada di sana hanya bisa diam menatap kasian
Yesung. donghae mengalihkan pandangannya.
“tidak ini tidak
benar. Apa kita hanya bisa melihat sahabat kita kesakutan seperti itu hah?”
Donghae memegang pundak Leeteuk. Ia benar benar tidak tega melihat itu.
eunhyuk masih menatap Yesung. Matanya
sudah merah. Yesung adalah sepupunya yang sangat ia sayangi yang selalu menjaganya.
Dan ia hanya bisa melihat Yesung di saat seperti ini. Ia tidak bisa
membantunya.
Yesung mememjamkan
matanya. Merasakan kesakitan yang sangat dipunggungnya. Ia tidak menyesal
melakukan ini. Ia tersenyum ditengah tengah kesakitannya.
‘aku Kim Jong Woon
seorang pahlawankan?’ batinya.
Ada seorang yeoja
yang sedang menangis di balik tembok. Ia tidak kuat melihatnya. Ia memegang
dadanya yang rasanya sesak. Cho Nara. Ia hanya bisa menangis. Ia benar benar
tidak tega melihatnya. Kenapa rasanya aneh sekali. Padahal ia kemarin langsung
menunjuk Yesung penyebab Oppanya sakit dan sekarang saat Yesung menyerahkan
diri, ia tidak bisa melihat Yesung kesakitan seperti itu.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Yesung berjalan
pelan di taman kampus. Wajahnya merah. Matanya sembab. Ia sedikit menggerakkan
tubuhnya.
Sial
Sakit
Kenapa sangat sakit.
“Yesung” Eommanya
terus mendekati Yesung. ia benar benar sangat khawatir dengan keadaannya.
“jangan mendekat”
jawab Yesung.
Yesung menjatuhkan
lututnya. Badanya masih lemas. Tangannya juga masih bergetar.
“Yesung-ah”
“ini semua salah
Eomma”
“Hyung” Jongjin
berusaha agar Yesung tak meneruskan kata katanya.
“Eomma yang
bersalah. Eomma tau selam ini Yesung dan Jongjin sangat menderita. Apakah Eomma
tau? Eomma tidak tau, yang Eomma tau hanya pekerjaan” lanjut Yesung tak
mempedulikan Jongjin.
“hyung hentikan”
“diam kau. Eomma
tau, yesung terpaksa belajar dan berusaha untuk menjadi yang terbaik karena
Eomma. Tapi ingat Eomma, Yesung TERPAKSA. Agar Yesung bisa mengambil alih
perusahaan secepatnya, agar eomma tidak sibuk dengan pekerjaan sialan itu”
“mi...mianhae,
mianhae Eomma salah” Eomma masih berusaha mendekati Yesung yang ada di
depannya. Membelakangi Eomma.
“aku bilang jangan mendekat”
kini Yesung berteriak. Tak peduli yang ia teriaki adalah Eommanya yang sangat
ia sayangi. Eommanya hanya bisa menunduk menangis. Ia benar benar merasa
bersalah. Sangat bersalah. Selam ini ia tidak peka dengan perasaan Yesung.
“Ahrggt” Yesung
meringis saat merasakan punggungnya merasakan sakit lagi. air matany mulai
keluar lagi. Ia benar benar tidak ingin ini terjadi. Rasa rasa sangat menyesal
membentak Eommanya. Bahkan Yesung tak berani menghadap ke belakang. Ia malu,
sangat malu. Merasa dirinya adalah ank yang sangat durhaka.
Yemi, Eunhyuk dan
Donghae baru datang langsung mendekati Eomma Yesung. Menyuruh Jongjin untuk
membawa pulang Eommanya agar lebih tenang. Awalnya Eomma menolak tapi terus
dipaksa dan akhirnya Jongjin membawa Eomma pulang.
Yemi mendekati
Yesung.
“aku bilang jangan
mendekat. Apa kau tuli hah?” teriak Yesung. tapi Yemi tak peduli. Ia terus
mendekati Yesung. ia berjongkok bertumpu pada lututnya. Ia menatap Yesung.
namja di depannya benar benar kacau. Yemi menangis. Lagi. Kenapa hari ini
banyak sekali yang menangis karena Yesung.
Donghae dan Eunhyuk
menatap Yesung dari jauh. Mereka membiarkan Yemi yang menenangkan Yesung.
mereka tau, Yemi sudah bisa menghadapi Yesung jika sudah seperti ini. Leeteuk
tidak bersama mereka. Ia tadi pergi ke RS menemani Kyuhyun.
“dia sahabat kita”
lirih Donghae.
Eunhyuk menatap
Yemi dan Yesung. ntah apa yang harus ia rasakan saat ini. Ia sangat kasian
dengan Yesung, tapi... ia tidak mau melihat Yemi berdekatan dengan Yesung.
Yemi memegang pipi
Yesung agar Yesung menatapnya.
“aku tak akan
bertanya apa kau baik baik saja” lirih Yemi. Yesung mendongak. Ia kini bisa
menatap dengan jelas yeoja yang ada di depannya. Ada rasa bersalah ketika
melihat Yemi selalu ada di sampungnya jika ia membutuhkannya. Tapi Yesung? Apa
yang ia lakukan? Mencampakan Yemi.
“aku tak akan
berharap lagi kau menjadi milikku”
“Yemi-ya”
“ssttt... aku
melepaskanmu. Tapi biarkan aku berada di sisimu untuk terakhir kali Oppa”
Yemi memeluk
Yesung. Tidak. Ia hanya menyenderkan kepalanya pada pundak Yesung. ia tak
berani menyentuh punggung Yesung.
Yesung hanya diam.
Ia nyaman seperti ini. Lagi lagi ia merasa malu. Yemi, yeoja yang lebih muda
darinya mampu menengkannya. Benar benar memalukan. Seharusnya Yesung yang melakukan
itu. Tapi apa ini? Tapi ia tak peduli. Yesung saat itu berjanji pada dirinya
sendiri akan memastikan yeoja di depannya akan mendapat kebahagiaan.
Yemi menegakkan
tubuhnya.
“ayo obati lukamu”
lirih Yemi. Seketika itu juga Donghae dan Eunhyuk datang. Membawa Yesung pulang
ke rumah. Entah kenapa Yesung hanya diam saja.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Kyuhyun
mengerjabkan matanya perlahan. Kepalanya benar benar sakit. Sangat pusing.
Lagi. Ia berusaha membuka matanya. Dilihatnya orang tuanya, Nara dan Leeteuk.
“kau sudah bangun?”
tanya Eomma. Kyuhyun tersenyum. Tadi malam Kyu memang sudah sadar, tapi karena
obat, Kyu harus tertidur lagi sampai saat ini. Kyu mencoba mengingat apa yang
sebelumnya terjadi. Membuat kepalanya terasa nyeri lagi.
“di... diamana
Yesung?” tanya Kyuhyun lirih.
“apa saja yang
terjadi saat aku tidur?” tanya Kyuhyun lagi. Eommanya menatap Appa Kyuhyun.
seakan ragu untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun. leeteuk dan Nara pun hanya bisa
diam.
“kau istirahat saja
dulu” kata Appanya cepat.
Sebenarnya Leetuk
ingin sekali bertanya apa yang sebenarnya terjadi, tapi ia enggan karena
melihat keadaan Kyuhyun yang masih lemah. Leeteuk tadi sudah ke ruangan
Daehyun, tapi Daehyun tidak bisa dijenguk. Keadaannya lebih parah dari Kyuhyun.
benar benar membuat Leeteuk pusing. Apa sebenarnya yang diperbuat Yesung pada
Daehyun hingga sakitnya sangat parah.
“aku boleh pulang
besok kan?” tanya Kyu
“tapi Oppa belum
terlihat baik” jawab Nara sembari mendekati Kyuhyun. Kyuhyun menghembuskan nafasnya
sedikit kecewa. Ia benar benar benci dengan Rumah Sakit.
“Oppa,, jangan
membantah” tambah Nara.
“arra... arrah Nara
sayang”
Nara pun tersenyum
diikuti dengan Eomma dan Appanya.
‘kenapa kau
melakukan ini Yesung’ batin Nara
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Yesung tiduran
tengkurap. Matanya terpejam. Punggungnya sudah diobati. Tapi tetap saja besok
akan lebih parah mengingat ada hukuman kedua untuk Yesung. Belum lagi ke tiga.
Yesung bisa benar benar gila jika memikirkan rasa sakit yang akan besok ia
hadapi. Satu kali hukuman ia sudah tidak berdaya seperti ini, palagi besok.
“kalian boleh
pergi” kata Yesung dengan mata masih terpejam.
Eomma dan Tuan Lee,
ahjussinya pun pergi dari kamar Yesung. mereka tidak mau mengganggu Yesung.
tapi sebelumnya Eomma Yesung mendekati Yesung mengelus rambut Yesung pelan.
“kebenaran akan
terungkap nak, Eomma yakin kau tidak melakukannya” lirih Eomma Yesung membuat
Yesung membuka matanya.
“kau anak yang
kuat. Bertahanlah. Eomma mendukung semua yang Yesung lakukan. Eomma tau itu
yang terbaik” lanjut Eommanya lagi. Setelah itu Eomma Yesung benar benar pergi
meninggalkan Yesung sendiri. Menutup pintu kamar Yesung pelan.
Entah kenapa
setelah mendengar itu, Yesung menjadi lebih kuat. Seakan kata Eommanya
merupakan penyemangat yang sangat berpengaruh baginya.
TBC----
bneran ad hukuman cambuk y?ya ampun sungie :'( :'(
BalasHapusknp yesung gsm yemi, sprtny feel mereka lbh dpt
yemi yg mengerti yesung, bhkn cuma yemi yg ttp dsmpingnya dn ngertiin yesung