Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 16 November 2013

Only Hope (Part 6)



Only Hope



PART 6



Judul        : Only Hope
Author      : Lilian Nay
Genre       : Sad Romance
Lenght      : Chaptered
Cast         : 
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae) 
Kim Eun Soo (Euna)



DUG

Sebuah pukulan tepat di wajah Yesung membuatnya tersungkur jatuh ke tanah. Pukulan itu benar benar keras hingga membuat Yesung merintih kesakitan. Yesung mendongak manatap siapa yang berani memukulnya.

DEG

Yesung benar benar kaget ketika tau siapa yang tadi memukulnya. Seorang namja yang sangat ia kenal. bukan hanya Yesung, Donghae, Eunhyuk dan Teuk juga kaget belum percaya apa yang mereka lihat.

“Kyu..Kyuhyun”

“Oppa..” lirih Nara melihat Kyuhyun yang tengah menatap Yesung dengan penuh amarah.
Tatapan mata Yesung dan Kyuhyun bertemu. Tapi mereka sama sama diam sibuk dengan pikirannya masing masing.
“jangan pernah menyentuh adikku, cukup kakakku saja yang meninggal gara gara ulahmu” kini Kyuhyun mengeluarkan suaranya. Kyuhyun menarik tangan Nara meninggalkan tempat itu. Nara hanya bisa diam menuruti Oppanya.
“Kyuhyun” lirih Yesung masih terus menatap punggung Kyuhyun yang terus menjauh.


FLASBACK

C5 adalah sebuah kelompok yang terbentuk sejak Senior High School yang terdiri dari Leeteuk, Yesung, Eunhyuk, Donghae, dan Kyuhyun. Mereka sangat akrab satu dengan yang lain. Walau mereka nakal tapi tetap menghormati orang yang lebih tua. Membuat mereka juga dihormati juga di sekolah.
Senin sore, Yesung pergi ke rumah Kyuhyun. Saat itu Yesung masih duduk di bangku kelas satu SHS. Saat sudah sampai di depan rumah, Yesung memarkirkan sepedanya. Mengetuk pintu dan dengan sabar ia menunggu.
Klek..
Pintu terbuka. Seorang yeoja yang membukakannya.
“siapasih, ini sudah so...”
Perkataan yeoja itu langsung terhenti ketika ia melihat namja di depannya. Matanya terus menatap namja tampan itu. seperti terbius akan pesonanya –alay
“anyeong” sapa Yesung ramah dengan senyuman manisnya. Tapi yeoja itu terus menatap Yesung tanpa berkedip.
“ehm..”
“eh.. an..anyeong” yeoja yang tak lain adalah Nara tersipu malu mengetahui ia seperti orang bodoh saja.
“apa kau mencari Oppaku?” tanya Nara dengan senyuman manisnya.
“ah,.. ne”
“Oppa katanya sedang ke rumah Donghae”
“ohh,  ya sudah aku akan ke sana saja”
“andwee” teriak Nara. Membuat Yesung bingung.
“emm.. maksudku.. emm, Op.. opa tunggu di sini saja”
Yesung terkekeh mendengar penuturan Nara. Gadis itu sangat imut menurutnya, beda dengan kakaknya yang seperti iblis. -,-v
“kau mau kan Oppa, kau Yesung Oppakan? Kau sahabat Kyuhyun Oppa kan? kau bisa menunggu Oppa di sini. oh,, iya.. kau bisa mengajariku belajar. aku ada PR. Jadi jangan pergi ne. Ayolah Oppa”
“nene,,. Kau Nara kan?”
“woa... Oppa, kau tau namaku?” Yesung mengangguk. Nara sangat senang ketika itu. ia benar benar tak bisa menahan senyum manisnya. Yesung menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Nara yang lucu. Memang di saat itu Nara masih terlihat masih kecil. Mungkin baru menginjak kelas 1 JHS.
Yesung menemani Nara belajar. Nara sesekali meminta Yesung mengajarinya. Yesung dengan sabar mengajari Nara. Tapi Nara malah bukannya memperhatikan setiap kata yang dikatakan Yesung, Nara malah terus menatap Yesung. ohh. Sepertinya pesona Yesung juga mempan utnuk seorang Nara.
“ya... perhatikan Nara-ya”
Nara tak menjawabnya malah memiringkan kepalanya lebih dekat dengan Yesung. membuat Yesung memundurkan kepalanya sedikit.
“Oppa, aku menyukaimu”
Yesung mengerutkan dahinya. Apakah baru saja ia mendapat sebuah pernyataan suka dari seorang yeoja kecil? Yesung tersenyum.
“aku juga menyukaimu Nara-ya” balas Yesung. ia mengelus rambut Nara lembut mebuat Nara benar benar senang. Yesung memang hanya menganggap itu hanya sebuah gurauan kecil antara ia dan adik Kyuhyun, tapi tidak untuk Nara. Ia sangat serius dengan perkataannya.

2 tahun kemudian....
Nara dan Yesung memang sering bersama. Nara tumbuh menjadi yeoja cantik walau tingkahnya masih seperti anak kecil. Nara sering menemui Yesung entah ada saja caranya. Bahkan pernah ia membolos hanya ingin bertemu Yesung. ia tak peduli Yesung yang saat itu marah. Tapi Nara memang tak pernah menceritakannya kepada oppanya. Begitupun Yesung. pertemuan mereka hanya mereka berdua yang mengetahuinya.
Sampai akhirnya Yesung terbiasa dengan yeoja manis itu.
Kini mereka ada di sebuah rumah makan dekat sekolah Nara. Bahkan Nara dan Yesung masih menggunakan seragam sekolah mereka. Yesung menatap Nara. Nara yang diperhatikan menjadi salah tingkah. Walaupun ia yang selalu mendekati Yesung, tapi tetap saja ia malu jika Yesung sudah seperti ini.
“O..Oppa.. berhenti menatapku seperti itu” Yesung terkekeh.
“kau tau, kau itu beda dari yeoja lain. Lihat teman temanmu yang lain. Mereka sudah tumbuh menjadi yeoja dewasa. Lihat dirimu, kau masih seperti anak kecil yang tidak tumbuh tumbuh”
“yak, Oppa, jangan mengejekku” Nara  kesal Yesung mengejeknya. Tuhkan lihat saja kelakuannya masih seperti anak kecil. Memang dibanding yang lain Nara terlihat jauh lebih kecil dari teman temannya.
“jangan seperti anak kecil, begitu saja marah. Aigoo, dasar, kau memang anak kecil. Suatu saat nanti aku janji, aku akan mengajakmu pergi jalan jalan dengan mobil. Agar kau tak perlu naik bis lagi. aku takut jika anak sekecil kau nanti akan diculik”
“Hyaaa, bahkan oppa tak bisa menyetir”
“jangan remehkan aku. Apa sih yang tidak bisa dilakukan olehku”
Nara malah tertawa mendengar perkataan Yesung. benar benar percaya diri sekali.
“Oppa, aku mencintaimu” kata Naralirih membuat Yesung terdiam. Nara... nara.. mencintainya? Entah kenapa jantung Yesung berdetak dengan cepat. Ada perasaan aneh yang membuatnya terpaku.

***********************


Yesung mendekati Eommanya yang tengah duduk di ruang tengah rumahnya yang super mewah sambil membaca buku. Entah buku apa itu. Tangan Yesung melingkar memeluk Eommanya.
“eomma”
“kau sudah pulang”
Eomma Yesung menutup bukunya lalu memandang Yesung dengan senyuman. Yesung memblas senyuman Eommanya kemudian melompati sofa kemudian duduk. Eommanya hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Yesung.
“Eomma, Jongwoon boleh belajar mobilkan?” tanya Yesung dengan antusias.
“mwo? Bukankah ada sopir yang bisa mengantarkanmu kemana mana”
“Eomma... jongwoon sudah besar”
“arra arra. Kau bisa diajarkan oleh pak..”
“andwee, Jongwoon mau Appa. Emm, Appa mana ya? Eomma, Jongwoon pergi mencari Appa dulu. Bye” Yesung langsung berlari meninggalkan Eommanya.

SKIP

Yesung terus fokus dengan jalannya. Sedangkan Appanya tersenyum dengan keseriusan anaknya itu. Memang dari tadi Yesung merengek minta diajarin mobil. Beginilah Yesung, jika sudah berkeinginan, harus langsung dituruti. Ia tak peduli tadi Appanya masih sibuk bekerja.
“hati hati”
“ne Appa, lihatlah Yesung langsung bisakan?”
Mereka terus bercanda. Tanpa mereka tau ada seorang yeoja yang tengah berlari kencang dan..

“Yesung awas... aaaaa”

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”

Yesung yang terkejut langsung membelokkan mobilnya tajam. Tapi sayangnya Yeoja itu malah terpental jauh hingga kepalanya terbentur jalan dengan sangat keras. Sedangkan mobil yang ditumpangi Yesung masih oleng.

TIINNNNNNNN

BUK
CHIITTTT

Sebuah mobil menabrak mobil sebelah kanan milik Yesung yang memang ditumpangi oleh Appanya. Membuat Yesung bergetar hebat. Ia menyaksikan kejadian yang sangat mehyakitkan, melihat Appanya meninggal di depannya.
Semenjak saat itu Yesung hanya bisa diam. ia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Yeoja yang ditaraknya juga meninggal. Dan yang lebih parah, yeoja itu adalah Cho Ahra. Kakak Kyuhyun. Membuat Yesung lagi lagi hanya bisa diam tak tau harus berbuat apa. ini semua salahnya.
Yesung terus menangis, tak bisa menghilangkan kenangan pahit itu. Bahkan setelah kejadian itu Kyuhyun dan keluarganya pindah entah kemana tanpa Yesung ketahui. Yesung benar benar tertekan. Bukan hanya dia, Jongjin dan Eommanya juga sangat sedih hingga Jongjin terus menyalahkan Yesung atas semuanya.
Eommanya bahkan tak peduli lagi dengan Yesung yang juga tertekan. Ia hanya terlarut dengan kesedian kehilangan suaminya yang sangat ia cintai.
Hanya ada Eunhyuk, Leeteuk dan Donghae yang selalu bersama Yesung. Dan satu lagi. yeoja yang bernama Yemi. Tapi Hyuk, Teuk dan Donghae tidak tau sebenarnya yang terjadi. Mereka tak tau jika yang ditabrak Yesung adalah kakak dari sahabat mereka. Yesung yakin jika mereka tau mereka akan menjauhi Yesung. maka dari itu Yesung benar benar tutup mulut.
Hanya Yemi yang tau semuanya. Yemi terus menenangkan Yesung. Yemi membuat Yesung lebih tenang dengan kehadirannya. Hingga Yesung menyadari jika ia sangat membutuhkan Yemi hingga mereka terikat sebuah hubungan yang disebuat ‘berpacaran’. Hanya Yemi yang bisa membuatnya nyaman dan sedikit demi sedikit melupakan beban berat yang ditanggungnya.
Dan sejak kejadian itu pula Eomma Yesung berubah. Ia sibuk dengan bisnis meneruskan perusahaan milik Appanya untuk melupakan kesedihan yang mendalam. Yesung juga benar benar berubah. Ia sangat pendiam, dingin, penuh emosi dan berbuat seenaknya saja. bahkan hubungannya dengan Jongjin benar benar buruk. Mereka malah seperti musuh.
Keluarga yang mengerikan. Sialan. Itu menyakitkan.



FLASHBACK END

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````


Sore ini benar benar mengerikan baginya. Bagi seorang namja yang tengah menatap sebuah batu nisan di depannya. Angin sejuk itu tak terasa bagi namja itu. dia hanya diam kaku. Matanya merah. Pandangannya kabur, seperti ada yang menghalangi penglihatannya, air mata. Air bening itu benar benar tak bisa lagi ditahannya.
Satu tetes keluar. Dua tetes. Tiga..
Entah sampai kapan kejadian itu berlangsung hingga namja itu terlihat begetar. Bahunya naik turun. Kini ia benar benar terisak. Ia menunduk. Kini terdengar seperti suara halus tangis yang keluar dari namja itu.
“katakan apa yang harus Yesung lakukan Appa” Yesung mengatakan itu masih dengan suara yang bergetar. Di tempat ini ia merasa sangat nyaman. Berharap Appanya melihat anaknya yang sedang menderita batin.
“Appa, inikah balasan untuk Yesung?”
Yesung menggenggam tangannya erat. Kenapa ia benar benar lemah. Sangat lemah. Sampai ada tangan lembut yang menyentuh tangan Yesung. Melingkarkan tangan Yesung ke pinggangnya. Meletakkan kepala Yesung pada dadanya. Lagi... yeoja ini. Yeoja ini selalu membuat Yesung nyaman. Entah apa yang Yesung harus lakukan. Ia terlalu lemah. Tangan yeoja itu mengelus rambut Yesung. Mambuat Yesung mengeratkan pegangannya. Hangat. Pelukan hangat yeoja itu benar benar membuat Yesung tenang. Sedikit demi sedikit isakan Yesung terdengar lebih lemah.
“Kyuhyun... kyuhyun kembali. Dia kembali” lirih Yesung.
“aku tau, dan aku sangat tau perasaanmu Oppa” balasannya dengan lembut dan hati hati.
“aku akan tetap di sini Oppa” lanjut yeoja itu lembut. Yemi.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Keesokan harinya......
Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk, dan Donghae tengah berada di kantin tempat C5 berkumpul. Ralat, tanpa Yesung. Mereka sama sama melepaskan kerinduan pada sahabat mereka yang satu ini. Kyuhyun. Kyuhyun juga begitu. Ia benar benar senang kembali mendapati sahabatnya yang sangat peduli dengannya.
Mereka sama sama diam setelah mendapati Yesung yang mendekati mereka. Yesung berdiri kaku di meja mereka. Menatap Kyuhyun yang sepertinya sengaja mengalihkan pandangannya.
“ayo kita bicara” kata Yesung lirih.
 “oh ya, apa ada yang belum melihat pengumuman di pagi ini? Ada seorang namja yang dikeluarkan dari C5 oppsss maksudku C4” kata Donghae seperti menyindir kehadiran Yesung.
“Kyu...”
“Kau tak malu datang kemari” sebelum yesung berkata lagi Leeteuk sudah memotongnya. Yesung menghela nafasnya. Benar benar sakit. Sahabat sahabatnya kini membencinya. Dan kini bahkan semua orang sudah tau jika Yesung dikeluarkan dari kelompok itu. Kini pada siapa lagi Yesung harus membagi penderitaannya. Kini ia benar benar sendirian.
“aku tak mau bicara denganmu” kini Kyuhyun berucap.
“aku bahkan malu punya sepupu sepertimu”
Sial. Semua orang memojokkan Yesung. Dan apa ini? Eunhyuk? Eunhyuk kini juga membencinya. Ini seperti pembalasan dari Tuhan untuk Yesung. Yesung tak bisa berbuat apa apa lagi.
“mianhae” lirih Yesung lalu meninggalkan mereka dengan pasrah.

Yesung duduk sendiri dengan membaca buku di tangannya saat sudah sampai di kelas. Mencoba mengabaikan kata kata menyakitkan beberapa orang yang tengah melihatnya. Kini mereka benar benar berani mengingat tak ada lagi yang membela Yesung. Namja itu kini sendiri. Ia tak berniat lagi membalas mereka. Kini ia hanya diam. pura pura tidak tau apa yang terjadi. Ya... hanya pura pura.
Tangannya menggenggam bukunya kuat untuk menahan emosinya. Ternyata benar benar sulit melakukan itu.
“jangan dengarkan mereka” tiba tiba ada seorang yeoja yang mendekati Yesung. Jina. Jina tersenyum setelah Yesung menatapnya. Ia hampir lupa jika Jina juga sudah pindah ke kampus ini.
“kau tau?”
“tentu saja”
“ku kira kau ikut membenciku mengingat Donghae juga melakukan itu”
Jina lagi lagi tersenyum.
“hey, Yesung-ssi. Bagimana kalau aku memanggilmu Yesung-ah. Eottoke? Sepertinya manis agar kita lebih akrab” Jina sepertinya tak mau membahas soal masalah Yesung. Ia tak mau melihat Yesung lebih tersiksa. Yesung diam tak menjawab. Membuat Jina berdecak lidah.
“ckk, jika sikapmu seperti ini terus bagaimana kau akan mendapat teman hah? Sepertinya hanya aku yang ingin jadi temanmu”
Lagi
Yesung tak menjawab. Membuat Jina frustasi. Benar benar namja ini menyebalkan sekali.
“aaa...”
“Apakah Donghae sudah tau?” sebelum Jina berkata Yesung sudah melayangkan pertanyaan buat yeoja itu.
“belum. Kuharap namja itu tak akan pernah tau”
“Anyeong...”
Yesung dan Jina langsung menoleh ke arah Yemi yang baru datang. Jina menyipitkan matanya yang memang belum mengenal Yemi. Ia baru melihat yeoja itu.
“Oppa. Apakah kau baik baik saja?” Yemi langsung menanyakan kabar Yesung takut jika keadaan namja itu memburuk. Ia bahkan mengabaikan Jina yang memang memandang aneh ke arahnya.
“dia baik baik saja” bukan Yesung yang menjawab melainkan Jina.
“sukurlah, Ohh, aku lupa, kenalkan aku Yemi. Satu tingkat dibawahmu. Kau Jina kan?”
“ne, kau tau?”
“e,emm... aku melihat name tex di bajumu”
Jina dan Yemipun tertawa. Yesung menatap kedua yeoja di depannya. Ia benar benar bersyukur, masih ada dua yeoja ini.

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Hari demi hari Yesung lewati tanpa sahabat sahabatnya C5. Sedikit terbiasa sendiri kecuali jika ada Yemi atau Jina yang menemaninya. Yesung juga terus mengunci dirinya di kamar. Tak peduli suasana rumah. Ia tak peduli lagi dengan Eommanya yang setiap pulang selalu menahannya. Yesung benar benar tak peduli lagi.
Seperti hari ini, Yesung diantar sopirnya menuju rumah yang memang sering di datanginya. Rumah Eunhyuk. Entahlah apa tujuannya kesana mengingat hubungannya dengan Eunhyuk belum membaik. Tapi bukan untuk itu tujuannya. Tapi untuk bertemu dengan ahjussinya.
Yesung melangkahkan kakinya dengan cepat mengingat hari ini sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia tadi keluar tanpa pamit Eomma. Ia memang tak ingin Eommanya mengetahuinya. Tak peduli tanggapan ahjussinya nanti. Ia seperti sudah kebal dengan kemarahan.
Seorang wanita paruh baya membungkuk hormat pada Yesung setelah membukakan pintu. Yesung meliriknya sekilas. Sepertinya bibi itu sudah mengantuk dilihat dari wajahnya yang sudah lemas. Yesung terus melangkah. Ia benar benar sudah terbiasa dengan rumah ini. Sepertinya rumah ini adalah rumah kedua baginya.
Yesung mendapati Eunhyuk yang tengah berbincang dengan Lee Soora. Kakak perempuannya.  Jarang Yesung bertemu dengan Soora yang memang sudah menikah. Ia tinggal bersama suaminya. Jadi Yesung lebih akrab dengan Hyuk. Ralat. Dulu entahlah sekarang.
Ternyata mereka masih belum tidur? Mengetahui keberadaan Yesung, Eunhyuk dan Soora langsung menoleh.
“Ohh, Yesung-ah” sapa Soora ramah. Yesung menanggapinya dengan tersenyum.
“mau apa kau?” tanya Eunhyuk dingin. Soora menyenggol lengan Eunhyuk. Sepertinya ia tak suka adiknya menanggapi Yesung dengan sangat tidak sopan.
“aku ingin bertemu dengan ahjussi?”
“kau mau mengganggu Appa?”
“ahh, Appa ada di kamarnya. Mau kupanggilkan?” tawar Soora.
“Noona..”
“diam kau” bentak Soora membuat Eunhyuk diam. Soora meninggalkan Hyuk dan Yesung. mereka sama sama canggung sekarang. Benar benar kejadian langka jika Eunhyuk bertemu dengan Yesung hanya diam.
“bagaimana kabarmu?” Yesung memulai pembicaraan. Eunhyuk menghela nafasnya. Benar benar pertanyaan yang aneh menurutnya.
“Hyung, aku kecewa padamu. Kenapa kau menyembunyikan semuanya dari kami jika kau terus terang dari awal kami akan...”
“aku takut”
Eunhyuk terdiam. Yesung? ta-kut? Apa dia tidak salah dengar? Eunhyuk terus menatap Yesung. aneh. Seorang Yesung mengakui jika dirinya takut? Yesung terus menatap ke depan, ia menanti kedatangan ahjussi.
“Hyung...”
Yesung menoleh pelan.
“Hyuk, apa yang akan kau lakukan jika kau berada di posisiku? Aku waktu itu benar benar takut. Kau tau kenapa aku tidak dihumkum? Karena aku seorang Kim Jong Woon. Perasaan menyakitkan itu selalu menghantuiku, aku selalu dilanda rasa bersalah pada Kyu, Nara dan aku yang membuat Appa meninggal Hyuk. Aku benar benar takut kalian akan membenciku, aku belum siap untuk itu”
Eunhyuk terdiam. Yesung bicara sebanyak itu, ini sangat jarang terjadi. Eunhyuk memang tak sepenuhnya marah dengan Yesung. Ada rasa bersalah dan kasian saat ia melihat Yesung yang semakin hari terlihat semakin kacau dan terlihat semakin kurus.
“tapi kini aku sudah merasakannya. Aku terima jika kalian membenciku. Aku memang salah” lanjut Yesung kini suaranya melemah.
“Oh, Yesung, ada apa? kenapa selarut ini?” Ahjussi yang datang langsung menghampiri Yesung. membuat Hyuk dan Yesung tak bisa menyelesaikan pembicaraan mereka. Ahjussinya mengajak Yesung untuk duduk.
“Ahjussi, Kapan aku mengambil alih perusahaan? Aku ingin secepatnya dilakukan”
“mwo?”



TBC-----

1 komentar:

  1. knp tmn2 yesung gd yg nanya dlu gmn perasaanny, bkn ny dy jg yg pling tertekan dsni.. :'(

    BalasHapus