Only Hope
PART 6
Judul : Only Hope
Author : Lilian Nay
Genre : Sad Romance
Lenght : Chaptered
Cast :
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Lee Donghae (Donghae)
Kim Eun Soo (Euna)
DUG
Sebuah pukulan tepat di wajah
Yesung membuatnya tersungkur jatuh ke tanah. Pukulan itu benar benar keras
hingga membuat Yesung merintih kesakitan. Yesung mendongak manatap siapa yang
berani memukulnya.
DEG
Yesung benar benar kaget ketika
tau siapa yang tadi memukulnya. Seorang namja yang sangat ia kenal. bukan hanya
Yesung, Donghae, Eunhyuk dan Teuk juga kaget belum percaya apa yang mereka
lihat.
“Kyu..Kyuhyun”
“Oppa..” lirih Nara melihat
Kyuhyun yang tengah menatap Yesung dengan penuh amarah.
Tatapan mata Yesung dan Kyuhyun
bertemu. Tapi mereka sama sama diam sibuk dengan pikirannya masing masing.
“jangan pernah menyentuh
adikku, cukup kakakku saja yang meninggal gara gara ulahmu” kini Kyuhyun
mengeluarkan suaranya. Kyuhyun menarik tangan Nara meninggalkan tempat itu.
Nara hanya bisa diam menuruti Oppanya.
“Kyuhyun” lirih Yesung masih
terus menatap punggung Kyuhyun yang terus menjauh.
FLASBACK
C5 adalah sebuah kelompok
yang terbentuk sejak Senior High School yang terdiri dari Leeteuk, Yesung,
Eunhyuk, Donghae, dan Kyuhyun. Mereka sangat akrab satu dengan yang lain. Walau
mereka nakal tapi tetap menghormati orang yang lebih tua. Membuat mereka juga
dihormati juga di sekolah.
Senin sore, Yesung pergi ke
rumah Kyuhyun. Saat itu Yesung masih duduk di bangku kelas satu SHS. Saat sudah
sampai di depan rumah, Yesung memarkirkan sepedanya. Mengetuk pintu dan dengan
sabar ia menunggu.
Klek..
Pintu terbuka. Seorang yeoja
yang membukakannya.
“siapasih, ini sudah so...”
Perkataan yeoja itu langsung
terhenti ketika ia melihat namja di depannya. Matanya terus menatap namja
tampan itu. seperti terbius akan pesonanya –alay
“anyeong” sapa Yesung ramah
dengan senyuman manisnya. Tapi yeoja itu terus menatap Yesung tanpa berkedip.
“ehm..”
“eh.. an..anyeong” yeoja
yang tak lain adalah Nara tersipu malu mengetahui ia seperti orang bodoh saja.
“apa kau mencari Oppaku?”
tanya Nara dengan senyuman manisnya.
“ah,.. ne”
“Oppa katanya sedang ke
rumah Donghae”
“ohh, ya sudah aku akan ke sana saja”
“andwee” teriak Nara.
Membuat Yesung bingung.
“emm.. maksudku.. emm, Op..
opa tunggu di sini saja”
Yesung terkekeh mendengar penuturan
Nara. Gadis itu sangat imut menurutnya, beda dengan kakaknya yang seperti
iblis. -,-v
“kau mau kan Oppa, kau
Yesung Oppakan? Kau sahabat Kyuhyun Oppa kan? kau bisa menunggu Oppa di sini.
oh,, iya.. kau bisa mengajariku belajar. aku ada PR. Jadi jangan pergi ne.
Ayolah Oppa”
“nene,,. Kau Nara kan?”
“woa... Oppa, kau tau
namaku?” Yesung mengangguk. Nara sangat senang ketika itu. ia benar benar tak
bisa menahan senyum manisnya. Yesung menggeleng gelengkan kepalanya melihat
tingkah Nara yang lucu. Memang di saat itu Nara masih terlihat masih kecil.
Mungkin baru menginjak kelas 1 JHS.
Yesung menemani Nara
belajar. Nara sesekali meminta Yesung mengajarinya. Yesung dengan sabar
mengajari Nara. Tapi Nara malah bukannya memperhatikan setiap kata yang
dikatakan Yesung, Nara malah terus menatap Yesung. ohh. Sepertinya pesona
Yesung juga mempan utnuk seorang Nara.
“ya... perhatikan Nara-ya”
Nara tak menjawabnya malah
memiringkan kepalanya lebih dekat dengan Yesung. membuat Yesung memundurkan
kepalanya sedikit.
“Oppa, aku menyukaimu”
Yesung mengerutkan dahinya.
Apakah baru saja ia mendapat sebuah pernyataan suka dari seorang yeoja kecil?
Yesung tersenyum.
“aku juga menyukaimu
Nara-ya” balas Yesung. ia mengelus rambut Nara lembut mebuat Nara benar benar
senang. Yesung memang hanya menganggap itu hanya sebuah gurauan kecil antara ia
dan adik Kyuhyun, tapi tidak untuk Nara. Ia sangat serius dengan perkataannya.
2 tahun kemudian....
Nara dan Yesung memang
sering bersama. Nara tumbuh menjadi yeoja cantik walau tingkahnya masih seperti
anak kecil. Nara sering menemui Yesung entah ada saja caranya. Bahkan pernah ia
membolos hanya ingin bertemu Yesung. ia tak peduli Yesung yang saat itu marah.
Tapi Nara memang tak pernah menceritakannya kepada oppanya. Begitupun Yesung.
pertemuan mereka hanya mereka berdua yang mengetahuinya.
Sampai akhirnya Yesung
terbiasa dengan yeoja manis itu.
Kini mereka ada di sebuah
rumah makan dekat sekolah Nara. Bahkan Nara dan Yesung masih menggunakan seragam
sekolah mereka. Yesung menatap Nara. Nara yang diperhatikan menjadi salah
tingkah. Walaupun ia yang selalu mendekati Yesung, tapi tetap saja ia malu jika
Yesung sudah seperti ini.
“O..Oppa.. berhenti
menatapku seperti itu” Yesung terkekeh.
“kau tau, kau itu beda dari
yeoja lain. Lihat teman temanmu yang lain. Mereka sudah tumbuh menjadi yeoja
dewasa. Lihat dirimu, kau masih seperti anak kecil yang tidak tumbuh tumbuh”
“yak, Oppa, jangan
mengejekku” Nara kesal Yesung
mengejeknya. Tuhkan lihat saja kelakuannya masih seperti anak kecil. Memang
dibanding yang lain Nara terlihat jauh lebih kecil dari teman temannya.
“jangan seperti anak kecil,
begitu saja marah. Aigoo, dasar, kau memang anak kecil. Suatu saat nanti aku
janji, aku akan mengajakmu pergi jalan jalan dengan mobil. Agar kau tak perlu
naik bis lagi. aku takut jika anak sekecil kau nanti akan diculik”
“Hyaaa, bahkan oppa tak bisa
menyetir”
“jangan remehkan aku. Apa
sih yang tidak bisa dilakukan olehku”
Nara malah tertawa mendengar
perkataan Yesung. benar benar percaya diri sekali.
“Oppa, aku mencintaimu” kata
Naralirih membuat Yesung terdiam. Nara... nara.. mencintainya? Entah kenapa
jantung Yesung berdetak dengan cepat. Ada perasaan aneh yang membuatnya terpaku.
***********************
Yesung mendekati Eommanya
yang tengah duduk di ruang tengah rumahnya yang super mewah sambil membaca
buku. Entah buku apa itu. Tangan Yesung melingkar memeluk Eommanya.
“eomma”
“kau sudah pulang”
Eomma Yesung menutup bukunya
lalu memandang Yesung dengan senyuman. Yesung memblas senyuman Eommanya
kemudian melompati sofa kemudian duduk. Eommanya hanya bisa menggeleng melihat
kelakuan Yesung.
“Eomma, Jongwoon boleh
belajar mobilkan?” tanya Yesung dengan antusias.
“mwo? Bukankah ada sopir
yang bisa mengantarkanmu kemana mana”
“Eomma... jongwoon sudah
besar”
“arra arra. Kau bisa diajarkan
oleh pak..”
“andwee, Jongwoon mau Appa.
Emm, Appa mana ya? Eomma, Jongwoon pergi mencari Appa dulu. Bye” Yesung
langsung berlari meninggalkan Eommanya.
SKIP
Yesung terus fokus dengan
jalannya. Sedangkan Appanya tersenyum dengan keseriusan anaknya itu. Memang
dari tadi Yesung merengek minta diajarin mobil. Beginilah Yesung, jika sudah
berkeinginan, harus langsung dituruti. Ia tak peduli tadi Appanya masih sibuk
bekerja.
“hati hati”
“ne Appa, lihatlah Yesung
langsung bisakan?”
Mereka terus bercanda. Tanpa
mereka tau ada seorang yeoja yang tengah berlari kencang dan..
“Yesung awas... aaaaa”
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Yesung yang terkejut
langsung membelokkan mobilnya tajam. Tapi sayangnya Yeoja itu malah terpental
jauh hingga kepalanya terbentur jalan dengan sangat keras. Sedangkan mobil yang
ditumpangi Yesung masih oleng.
TIINNNNNNNN
BUK
CHIITTTT
Sebuah mobil menabrak mobil
sebelah kanan milik Yesung yang memang ditumpangi oleh Appanya. Membuat Yesung
bergetar hebat. Ia menyaksikan kejadian yang sangat mehyakitkan, melihat
Appanya meninggal di depannya.
Semenjak saat itu Yesung
hanya bisa diam. ia masih trauma dengan kejadian yang menimpanya. Yeoja yang
ditaraknya juga meninggal. Dan yang lebih parah, yeoja itu adalah Cho Ahra.
Kakak Kyuhyun. Membuat Yesung lagi lagi hanya bisa diam tak tau harus berbuat
apa. ini semua salahnya.
Yesung terus menangis, tak
bisa menghilangkan kenangan pahit itu. Bahkan setelah kejadian itu Kyuhyun dan
keluarganya pindah entah kemana tanpa Yesung ketahui. Yesung benar benar
tertekan. Bukan hanya dia, Jongjin dan Eommanya juga sangat sedih hingga Jongjin
terus menyalahkan Yesung atas semuanya.
Eommanya bahkan tak peduli
lagi dengan Yesung yang juga tertekan. Ia hanya terlarut dengan kesedian
kehilangan suaminya yang sangat ia cintai.
Hanya ada Eunhyuk, Leeteuk
dan Donghae yang selalu bersama Yesung. Dan satu lagi. yeoja yang bernama Yemi.
Tapi Hyuk, Teuk dan Donghae tidak tau sebenarnya yang terjadi. Mereka tak tau
jika yang ditabrak Yesung adalah kakak dari sahabat mereka. Yesung yakin jika
mereka tau mereka akan menjauhi Yesung. maka dari itu Yesung benar benar tutup
mulut.
Hanya Yemi yang tau
semuanya. Yemi terus menenangkan Yesung. Yemi membuat Yesung lebih tenang dengan
kehadirannya. Hingga Yesung menyadari jika ia sangat membutuhkan Yemi hingga
mereka terikat sebuah hubungan yang disebuat ‘berpacaran’. Hanya Yemi yang bisa
membuatnya nyaman dan sedikit demi sedikit melupakan beban berat yang
ditanggungnya.
Dan sejak kejadian itu pula Eomma
Yesung berubah. Ia sibuk dengan bisnis meneruskan perusahaan milik Appanya
untuk melupakan kesedihan yang mendalam. Yesung juga benar benar berubah. Ia
sangat pendiam, dingin, penuh emosi dan berbuat seenaknya saja. bahkan
hubungannya dengan Jongjin benar benar buruk. Mereka malah seperti musuh.
Keluarga yang mengerikan.
Sialan. Itu menyakitkan.
FLASHBACK END
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Sore ini benar benar mengerikan
baginya. Bagi seorang namja yang tengah menatap sebuah batu nisan di depannya.
Angin sejuk itu tak terasa bagi namja itu. dia hanya diam kaku. Matanya merah.
Pandangannya kabur, seperti ada yang menghalangi penglihatannya, air mata. Air
bening itu benar benar tak bisa lagi ditahannya.
Satu tetes keluar. Dua tetes.
Tiga..
Entah sampai kapan kejadian itu
berlangsung hingga namja itu terlihat begetar. Bahunya naik turun. Kini ia
benar benar terisak. Ia menunduk. Kini terdengar seperti suara halus tangis
yang keluar dari namja itu.
“katakan apa yang harus Yesung
lakukan Appa” Yesung mengatakan itu masih dengan suara yang bergetar. Di tempat
ini ia merasa sangat nyaman. Berharap Appanya melihat anaknya yang sedang
menderita batin.
“Appa, inikah balasan untuk
Yesung?”
Yesung menggenggam tangannya
erat. Kenapa ia benar benar lemah. Sangat lemah. Sampai ada tangan lembut yang
menyentuh tangan Yesung. Melingkarkan tangan Yesung ke pinggangnya. Meletakkan
kepala Yesung pada dadanya. Lagi... yeoja ini. Yeoja ini selalu membuat Yesung
nyaman. Entah apa yang Yesung harus lakukan. Ia terlalu lemah. Tangan yeoja itu
mengelus rambut Yesung. Mambuat Yesung mengeratkan pegangannya. Hangat. Pelukan
hangat yeoja itu benar benar membuat Yesung tenang. Sedikit demi sedikit isakan
Yesung terdengar lebih lemah.
“Kyuhyun... kyuhyun kembali.
Dia kembali” lirih Yesung.
“aku tau, dan aku sangat tau
perasaanmu Oppa” balasannya dengan lembut dan hati hati.
“aku akan tetap di sini Oppa”
lanjut yeoja itu lembut. Yemi.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Keesokan harinya......
Kyuhyun, Leeteuk, Eunhyuk, dan
Donghae tengah berada di kantin tempat C5 berkumpul. Ralat, tanpa Yesung.
Mereka sama sama melepaskan kerinduan pada sahabat mereka yang satu ini.
Kyuhyun. Kyuhyun juga begitu. Ia benar benar senang kembali mendapati sahabatnya
yang sangat peduli dengannya.
Mereka sama sama diam setelah
mendapati Yesung yang mendekati mereka. Yesung berdiri kaku di meja mereka.
Menatap Kyuhyun yang sepertinya sengaja mengalihkan pandangannya.
“ayo kita bicara” kata Yesung
lirih.
“oh ya, apa ada yang belum melihat pengumuman di
pagi ini? Ada seorang namja yang dikeluarkan dari C5 oppsss maksudku C4” kata
Donghae seperti menyindir kehadiran Yesung.
“Kyu...”
“Kau tak malu datang kemari”
sebelum yesung berkata lagi Leeteuk sudah memotongnya. Yesung menghela
nafasnya. Benar benar sakit. Sahabat sahabatnya kini membencinya. Dan kini
bahkan semua orang sudah tau jika Yesung dikeluarkan dari kelompok itu. Kini
pada siapa lagi Yesung harus membagi penderitaannya. Kini ia benar benar
sendirian.
“aku tak mau bicara denganmu”
kini Kyuhyun berucap.
“aku bahkan malu punya sepupu
sepertimu”
Sial. Semua orang memojokkan
Yesung. Dan apa ini? Eunhyuk? Eunhyuk kini juga membencinya. Ini seperti
pembalasan dari Tuhan untuk Yesung. Yesung tak bisa berbuat apa apa lagi.
“mianhae” lirih Yesung lalu
meninggalkan mereka dengan pasrah.
Yesung duduk sendiri dengan
membaca buku di tangannya saat sudah sampai di kelas. Mencoba mengabaikan kata
kata menyakitkan beberapa orang yang tengah melihatnya. Kini mereka benar benar
berani mengingat tak ada lagi yang membela Yesung. Namja itu kini sendiri. Ia
tak berniat lagi membalas mereka. Kini ia hanya diam. pura pura tidak tau apa
yang terjadi. Ya... hanya pura pura.
Tangannya menggenggam bukunya
kuat untuk menahan emosinya. Ternyata benar benar sulit melakukan itu.
“jangan dengarkan mereka” tiba
tiba ada seorang yeoja yang mendekati Yesung. Jina. Jina tersenyum setelah
Yesung menatapnya. Ia hampir lupa jika Jina juga sudah pindah ke kampus ini.
“kau tau?”
“tentu saja”
“ku kira kau ikut membenciku
mengingat Donghae juga melakukan itu”
Jina lagi lagi tersenyum.
“hey, Yesung-ssi. Bagimana
kalau aku memanggilmu Yesung-ah. Eottoke? Sepertinya manis agar kita lebih
akrab” Jina sepertinya tak mau membahas soal masalah Yesung. Ia tak mau melihat
Yesung lebih tersiksa. Yesung diam tak menjawab. Membuat Jina berdecak lidah.
“ckk, jika sikapmu seperti ini
terus bagaimana kau akan mendapat teman hah? Sepertinya hanya aku yang ingin
jadi temanmu”
Lagi
Yesung tak menjawab. Membuat
Jina frustasi. Benar benar namja ini menyebalkan sekali.
“aaa...”
“Apakah Donghae sudah tau?”
sebelum Jina berkata Yesung sudah melayangkan pertanyaan buat yeoja itu.
“belum. Kuharap namja itu tak
akan pernah tau”
“Anyeong...”
Yesung dan Jina langsung
menoleh ke arah Yemi yang baru datang. Jina menyipitkan matanya yang memang
belum mengenal Yemi. Ia baru melihat yeoja itu.
“Oppa. Apakah kau baik baik
saja?” Yemi langsung menanyakan kabar Yesung takut jika keadaan namja itu memburuk.
Ia bahkan mengabaikan Jina yang memang memandang aneh ke arahnya.
“dia baik baik saja” bukan
Yesung yang menjawab melainkan Jina.
“sukurlah, Ohh, aku lupa, kenalkan
aku Yemi. Satu tingkat dibawahmu. Kau Jina kan?”
“ne, kau tau?”
“e,emm... aku melihat name tex
di bajumu”
Jina dan Yemipun tertawa.
Yesung menatap kedua yeoja di depannya. Ia benar benar bersyukur, masih ada dua
yeoja ini.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Hari demi hari Yesung lewati
tanpa sahabat sahabatnya C5. Sedikit terbiasa sendiri kecuali jika ada Yemi
atau Jina yang menemaninya. Yesung juga terus mengunci dirinya di kamar. Tak
peduli suasana rumah. Ia tak peduli lagi dengan Eommanya yang setiap pulang
selalu menahannya. Yesung benar benar tak peduli lagi.
Seperti hari ini, Yesung
diantar sopirnya menuju rumah yang memang sering di datanginya. Rumah Eunhyuk.
Entahlah apa tujuannya kesana mengingat hubungannya dengan Eunhyuk belum
membaik. Tapi bukan untuk itu tujuannya. Tapi untuk bertemu dengan ahjussinya.
Yesung melangkahkan kakinya
dengan cepat mengingat hari ini sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia tadi
keluar tanpa pamit Eomma. Ia memang tak ingin Eommanya mengetahuinya. Tak
peduli tanggapan ahjussinya nanti. Ia seperti sudah kebal dengan kemarahan.
Seorang wanita paruh baya
membungkuk hormat pada Yesung setelah membukakan pintu. Yesung meliriknya
sekilas. Sepertinya bibi itu sudah mengantuk dilihat dari wajahnya yang sudah
lemas. Yesung terus melangkah. Ia benar benar sudah terbiasa dengan rumah ini.
Sepertinya rumah ini adalah rumah kedua baginya.
Yesung mendapati Eunhyuk yang
tengah berbincang dengan Lee Soora. Kakak perempuannya. Jarang Yesung bertemu dengan Soora yang memang
sudah menikah. Ia tinggal bersama suaminya. Jadi Yesung lebih akrab dengan
Hyuk. Ralat. Dulu entahlah sekarang.
Ternyata mereka masih belum
tidur? Mengetahui keberadaan Yesung, Eunhyuk dan Soora langsung menoleh.
“Ohh, Yesung-ah” sapa Soora
ramah. Yesung menanggapinya dengan tersenyum.
“mau apa kau?” tanya Eunhyuk
dingin. Soora menyenggol lengan Eunhyuk. Sepertinya ia tak suka adiknya menanggapi
Yesung dengan sangat tidak sopan.
“aku ingin bertemu dengan
ahjussi?”
“kau mau mengganggu Appa?”
“ahh, Appa ada di kamarnya. Mau
kupanggilkan?” tawar Soora.
“Noona..”
“diam kau” bentak Soora membuat
Eunhyuk diam. Soora meninggalkan Hyuk dan Yesung. mereka sama sama canggung
sekarang. Benar benar kejadian langka jika Eunhyuk bertemu dengan Yesung hanya
diam.
“bagaimana kabarmu?” Yesung
memulai pembicaraan. Eunhyuk menghela nafasnya. Benar benar pertanyaan yang
aneh menurutnya.
“Hyung, aku kecewa padamu.
Kenapa kau menyembunyikan semuanya dari kami jika kau terus terang dari awal
kami akan...”
“aku takut”
Eunhyuk terdiam. Yesung?
ta-kut? Apa dia tidak salah dengar? Eunhyuk terus menatap Yesung. aneh. Seorang
Yesung mengakui jika dirinya takut? Yesung terus menatap ke depan, ia menanti
kedatangan ahjussi.
“Hyung...”
Yesung menoleh pelan.
“Hyuk, apa yang akan kau
lakukan jika kau berada di posisiku? Aku waktu itu benar benar takut. Kau tau
kenapa aku tidak dihumkum? Karena aku seorang Kim Jong Woon. Perasaan
menyakitkan itu selalu menghantuiku, aku selalu dilanda rasa bersalah pada Kyu,
Nara dan aku yang membuat Appa meninggal Hyuk. Aku benar benar takut kalian
akan membenciku, aku belum siap untuk itu”
Eunhyuk terdiam. Yesung bicara sebanyak
itu, ini sangat jarang terjadi. Eunhyuk memang tak sepenuhnya marah dengan
Yesung. Ada rasa bersalah dan kasian saat ia melihat Yesung yang semakin hari
terlihat semakin kacau dan terlihat semakin kurus.
“tapi kini aku sudah
merasakannya. Aku terima jika kalian membenciku. Aku memang salah” lanjut
Yesung kini suaranya melemah.
“Oh, Yesung, ada apa? kenapa
selarut ini?” Ahjussi yang datang langsung menghampiri Yesung. membuat Hyuk dan
Yesung tak bisa menyelesaikan pembicaraan mereka. Ahjussinya mengajak Yesung
untuk duduk.
“Ahjussi, Kapan aku mengambil
alih perusahaan? Aku ingin secepatnya dilakukan”
“mwo?”
TBC-----
knp tmn2 yesung gd yg nanya dlu gmn perasaanny, bkn ny dy jg yg pling tertekan dsni.. :'(
BalasHapus