Only Hope
PART 1
Judul : Only Hope
Author : Lilian Nay
Genre : Sad Romance, gaje (wk)
Lenght : Chaptered
Cast :
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Cho Kyuhyun (Kyuhyun)
Lee Donghae (Donghae)
Park Jung Soo (Leeteuk)
Kim Eun Soo (Euna)
Choi Jina (Jina)
Kim Ryeowook (Ryeowook)
ini
awalnya emang ngebosenin menurut saya... nanti pas klimaksnya seruu kok
(serius? gag jamin :p) ,,, gaje banyak typo... maklumin ajah...
selamat membaca...
Apa? Apa Yang Terjadi?
“kenapa Eomma berubah. Aku ingin kehidupan kita seperti dulu. Banyak kebahagiaan di sekeliling kita”
-Tahun 2008-
“Kau tak bisa diam hah?”
Hening kembali.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Laki
laki yang terlihat marah itu berambut pirang. Ia menatap tajam pada
laki laki yang terlihat lebih muda darinya yang sekarang duduk di tempat
tidurnya yang sangat mewah. Mereka terlihat mirip. Jika ditanya kenapa
mereka bisa mirip? Tentu saja karena mereka kakak beradik. Namja
berambut pirang itu terus menatap tajam ke adiknya tanpa membalikkan
badannya hanya kepalanya saja yang ia putar. Sedangkan yang ditatap
hanya memasang wajah biasanya.
Terlihat
kemarahan di wajah namja itu. Tentu saja ia marah. Bukankah ia paling
tidak suka jika diganggu apalagi ia kini sedang belajar. Tapi kenapa ia
malah dihadapkan dengan adiknya yang menurutnya sangat mengganggunya
itu.
“kau
kira aku tak muak bicara dengan patung sepertimu? I just delivered,
Eomma told you to download,... now” adiknya menjawab tak kalah dingin.
Ia beranjak dari kamar kakaknya.
Brakkk
Pintu
ditutup dengan sangat kasar. Namja yang berambut pirang yang tak lain
adalah Yesung hanya menghela nafasnya. Ia menutup buku tebal
dihadapannya dan melepas kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.
Tampan.
Yah
itu mungkin akan terlintas pertama kali jika melihat namja itu. Yesung
memang namja yang sangat tampan, bukan hanya tampan bahkan ia sangat
pintar. Ia juga sangat rajin dalam masalah belajar. Pasti banyak orang
yang berfikir jika orang pintar akan berhati baik dan lembut juga suka
menolong orang. Apakah itu berlaku pada Yesung? Entahlah. Namja itu
memang lebih tepat dibilang nappeun namja.
“bastart” maki namja itu sambil berjalan meninggalkan kamarnya.
Yesung
menuruni tangga dengan malas. Mungkin ia bisa menebak apa yang akan
terjadi. Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana pendeknya. Kepalanya
menunduk. Ia hanya menatap anak anak tangga yang ia pijak. Setelah itu
ia mendongakkan kepalanya. Dilihatnya wanita paruh baya yang tengah
duduk dan menatapnya.
Rumah
mewah yang sangat besar itu memang sedikit mengganggu jika saat seperti
ini. Ia harus berjalan jauh dari kamarnya demi bertemu dengan Eommanya.
Tapi apa boleh buat. Lagian ia juga sangat nyaman tinggal di rumah itu.
“hapus cat warna rambutmu sekarang Jong Woon-ah”
Yesung menghela nafanya. Bahkan ia belum selesai menuruni tangga tapi Eommanya sudah angkat bicara.
“Tapi Eomma, Jong......”
“Tak
ada penolakan. Ganti sekarang juga. Kau itu mahasiswa dan sudah menjadi
sunbae. Kau mau mencontohkan yang tidak baik hah pada hoobaemu.
Sekarang pergi, hapus cat rambutmu!”
“Eomma ini sudah malam, dan....”
“kau mulai berani membangkang Eomma? Quickly go, now!” bentak Eommanya. Yesung menghela nafasnya lagi.
Sabar
Ia
tau, ia tak akan bisa menolak permintaan dan tak bisa menyela perkataan
Eommanya. Makanya ia lebih baik diam dan mendengarkan dari pada bicara
tapi selalu saja dipotong dan tidak didengarkan.
Dengan
langkah cepat Yesung menuju kamarnya. Tangannya meraih jaket tebal
berwarna hitam dan kunci motornya. Ia berniat untuk keluar dari kamarnya
tapi terhenti saat melihat cermin besar di depannya.
“Arghhhhh”
teriaknya sambil mengacak kasar rambut pirangnya. Padahal baru saja ia
mengecat rambutnya dan ia sangat menyukainya. Dan sekarang apa ini? Ia
dipaksa mengganti catnya. Menyebalkan. Tapi apa boleh buat. Yesung tak
akan bisa melawan Eommanya.
Di
lain sisi Jongjin hanya melihat Yesung dengan miris. Entah apa yang
kini ia pikirkan. Ia mungkin juga sama halnya dengan hyungnya. Merasakan
jika Eomma mereka selalu memaksa. . Mereka tidak akrab satu dengan yang
lain. Entah apa yang menyebabkan mereka seperti itu. Walau mereka tidak
akrab satu sama lain, mereka juga tak saling mengejek. Lebih dominan
dengan saling diam dan cuek dan tak mau tau urusan satu sama lain.
Mungkin jika ada orang yang tau kebenarannya akan banyak yang bilang
mereka tidak seperti kakak beradik.
Keluarga Kim.
Yah,
keluarga super kaya yang notabenya adalah pemilik Kim Cooperation.
Perusahaan kaca yang sangat besar. Bukan hanya di Korea, bahkan
perusahaan itu mempunyai cabang di Inggris.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Keesokan harinya......
Cho Nara.
Yeoja
cantik itu tengah memasuki sebuah gedung mewah yang sangat besar.
Rambutnya di ikat tak terlalu tinggi. Ia hanya menggunakan kemeja dan
rok selutut. Kaos kakinya super panjang dan sepatu berwarna coklat.
Ia
melihat banyak sekali mahasiswa yang sangat ramai. Banyak sekali orang
yang berkerumunan dan sibuk sendiri sendiri. Sedangkan dirinya kini
hanya berjalan tanpa arah.
Universitas Korea
Yah,
Universitas yang selalu dibanggakan di Korea. Bukan hanya di Korea, tak
sedikit orang dari luar bersekolah di sana. Membuat siapa saja yang
diterima di UK sangat senang. Tapi tidak dengan Nara. Yeoja itu dipaksa
oleh kakaknya untuk masuk ke sana. Menyebalkan. Universitas yang mereka
banggakan itu tak sebagus yang diperkirakan Nara. Ternyata sama saja
dengan universitas yang lain. Hanya saja memang UK lebih terkenal dengan
pelajar yang berprestasi.
Dengan
malas yeoja itu melangkahkan kakinya menyusuri koridor koridor kampus.
Tangannya sibuk dengan ponsel yang dia bawa. Ia masih belum bisa
beradaptasi dengan Universitas itu. Yah, memang baru 3 hari ia masuk
kuliah.
Bruukkkk
Nara menabrak orang yang membuat ponselnya jatuh.
“kau
tak punya mata hah?” bentak Nara tak peduli siapa yang ia bentak.
Bahkan Nara tidak minta maaf. Jelas jelas Nara yang bersalah di sini. Ia
tak melihat jalan. Nara bahkan tak tau siapa yang ia tabrak karena ia
masih menunduk. Tangannya bergerak untuk mengambil ponselnya tadi.
“mwo?” Suara berat itu terdengar. Suara namja. Nara langsung menatap namja yang telah ia tabrak.
DEG
Mata Nara terbelalak melihat namja di depannya. Bukan hanya Nara, namja di depannya juga terlihat kaget.
‘Dia?’
Namja
yang Nara tabrak terus menatap Nara. Dia Yesung. Kini tampilannya
terlihat berbeda. Rambutnya sudah kembali hitam walau sedikit
berantakan.
“mi...mianh.. minanhamnida” kata Nara sambil sedikit membungkukkan badannya. Nara langsung pergi begitu saja.
‘Nara? Dia Nara?’
Yesung
terus menatap Nara sampai tak terlihat lagi. Ia menerjabkan matanya. Ia
tak salah lihatkan? Ia melangkahkan kakinya cepat ingin melihat yeoja
itu. Tapi sayang, Nara sudah tidak terlihat lagi.
Dengan cepat Yesung langsung berlari entah kemana.
SKIP
Perpustakaan.
Terlihat
sedikit ramai. Tapi tetap tak ada suara yang menaggu di sana. Namja
yang bernama Yesung terlihat sibuk mengutak atik komputer yang ada di
depannya. Mencari sesuatu di sana. Dan.... dapat...
Nama : Cho Nara
Tl : 20 Februari 1990
Umur : 19 tahun
Alamat : Chungje, Seoul
Jurusan : Jurnalism and Mass Communication
No Hp : ***********
Orang Tua : Cho Dae Hyun
Pekerjaan : Kepala komunikasi KL
Anak ke : 2
|
‘benar. Yeoja itu benar dia’
Yesung
terus menatap biodata Nara pada layar komputer di depannya. Entah
kenapa kini ia benar benar tak nyaman. Sebenarnya ada apa? Apa yang
terjadi. Yesung memegang dadanya dan merasakan detakan jantungnya yang
kini makin kencang.
Yesung sangat yakin jika ia sangat mengenal yeoja itu. Tapi,.. ia ragu. Sangat ragu.
‘cho Nara,... kau kembali’
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Nara
menyentuh ponselnya yang terlihat sedikit lecet karena jatuh tadi.
Pandangannya terlihat ke arah ponselnya, tapi... tidak. Tatapannya
kosong.
“HYAA..”
Nara
teranjak saat suara itu mengagetkannya. Nara mengalihkan pandangannya
sumber suara. Terlihat Jongjin yang tersenyum tanpa merasa bersalah.
“ckk, jangan ganggu aku”
“ish,, sikapmu selalu seperti itu. hey,,
kau baru 3 hari di sini. Tak ada temanmu selain aku” jawab Jongjin.
Nara mendelik ke arah Jongjin. Ckk, kenapa Jongjin sangat yakin.
“kau melupakan Ryeowook?”
“kke, aku lupa. Sudah. kajja, dari pada kau melamun terus. Kajja kita ke kelas Ryeowook”
Jongjin
dan Nara meninggalkan tempat itu. Mereka memang terlihat akrab walau
baru bertemu saat pendaftaran masuk UK. Nara memang hanya mengenal
Jongjin dan Ryeowook di sana. Yang lain? Entahlah. Sepertinya memang
Nara tak mau mengenal mereka.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
“Nara-ya”
teriak Euna yang melihat Nara sedang bersama dengan Ryeowook. Nara
menoleh ke sumber suara. Sepertinya suara itu sangat familiar di
telinganya.
“mwo? Eonni,”
“Wook-ah, aku ke sana ne”
Ryeowook
mengangguk. Nara menghampiri Euna. Ia tampak senang. Tentu saja. Euna
adalah kakak kelas Nara saat SMP. Mereka juga sangat akrab dulunya. Nara
duduk di depan Euna. Di samping Euna terlihat yeoja yang hanya duduk
diam. sepertinya teman Euna.
“Nara-ya, kau bertambah cantik saja. ahh, lama sekali kita tidak bertemu”
Euna memeluk Nara.
“oh,,
Yemi, ini Nara. Adik kelasku dulu” Euna memperkenalkan Nara pada Yemi.
Tapi sepertinya mendapatkan respon yang kurang baik. Yemi, yeoja itu
hanya tersenyum kilat. Nara menatap Yemi. Sepertinya Nara juga tak
menyukai Yemi. Terlihat dari wajahnya yang sangat sombong menurutnya.
Memang harus diakui jika Yemi memang sangat cantik.
“Nara imnida..” sapa Nara ramah. Mencoba tersenyum sebisa mungkin.
“ne”
Jawaban
Yemi membuat Nara gemas. Apa ini? Apa yeoja itu manusia? Benar benar
batu. Nara memaki yeoja di depannya itu dalam hati. Euna menyenggol
tangan Yemi.
“Yemi-ya, kau ini, hey,, dia temanku”
Euna memang baik hati. Lihatlah, ia juga sepertinya
tau jika kedua temannya itu tak saling suka. Makanya ia berusaha
mencairkan suasana. Senyum Euna terus berkembang. Sepertinya gadis itu
tak pernah menghilangkan senyum manisnya.
Mereka
bertiga bercakap, walaupun bisa dibilang Nara dan Yemi hanya diam.
Mereka hanya mendengar Euna yang bicara. Walaupun mereka tetap menyahut
apa yang dikatakan Euna.
“ahhh. Kau harus menikmatinya Nara. Kampus ini sangat luas. Ta..”
Kata
Euna berhenti saat melihat gerombolan namja yang sedang berjalan sambil
bercanda. Yemi dan Nara melihatnya juga. Apa ada yang aneh dengan
gerombolan namja itu?
“kenapa
Eonni menatap mereka seperti itu?” tanya Nara yang memang tak tau siapa
namja namja itu. Ia memang pernah melihat mereka kemarin. Namja namja
itu adalah Leeteuk, Eunhyuk, dan Donghae.
“ani”
Euna
segera mengalihkan pandangannya. Tapi tidak dengan Nara. Ia menatap
tajam pada 3 namja itu. Ketiga namja itu duduk di meja pojok. Nara
merasa ada yang aneh. Kenapa meja itu seolah memang hanya untuk mereka.
Bahkan banyak sekali orang yang tidak dapat tempat duduk. Tapi kenapa
tidak menempati meja tadi?
Berisik
Sangat ramai di kantin itu.
“kau tertarik pada mereka?”
Pertanyaan Euna membuat Nara jadi enggan menatap namja namja tadi.
“ani.. hanya saja...”
“jangan pernah tertarik dengan namja namja penghancur itu” tiba tiba Yemi menyela. Apa dia berkata pada Nara?
“Yemi
benar. Lebih baik yang lain saja. Kau harus tau, bahkan namja namja
tadi seperti pengeran yang harus dihormati oleh semua siswa di sini”
sambung Euna.
Nara hanya mengangguk mengerti. Ia mengambil minumannya dan meminumnya.
“Nara-ya
lihatlah. Dia namja yang paling ditakuti” lirih Euna menunjuk seorang
namja yang tengah berdiri di barisan antrian untuk mendapatkan makanan.
Yemi
juga menatap namja itu. Tatapan tidak suka pada namja itu. Namja itu
mengantri, tapi anehnya semua orang yang mengantri minggir membuat namja
yang tak lain adalah Yesung maju kedepan. Sepertinya hal biasa ada
kejadian seperti itu. Yesung bahkan kini sudah mendapatkan makanan. Ada
apa sebenarnya dengan mereka? Bahkan mereka rela minggir demi Yesung.
Bukankah Yesung tak memintanya?
Yesung
dengan langkah santai dan wajah dinginnya berjalan menuju tempat teman
temannya. Saat melewati meja Yemi, Nara dan Euna, Yesung berhenti
sebentar. Mata Yesung tertuju pada Yemi. Yemi mengalihkan pandangannya.
“sampai kapan kau seperti itu?” Yesung mengucapkannya lirih. Sepertinya kata itu ditunjukkan pada Yemi.
Tak ada jawaban.
Yesung melangkahkan kakinya lagi. Saat Yesung sampai di meja pojok, ia langsung ber high five dengan ketiga namja tadi.
“Gwenchana?”
Euna
menyentuh pundak Yemi. Yemi hanya mengangguk. Nara yang tak tau apa apa
hanya diam. Sepertinya ada sesuatu antara Yesung dan Yemi.
“mereka, nuguya?”
“Crusher Five (C5). Namja namja yang sok penguasa”
“C5? Bukankah mereka berempat?”
“dulu mereka ada 5, sebelum Kyuhyun pergi entah kemana”
“ohh...”
“kenapa
kau tak tanya sendiri dengan mereka? Dasar kepo” Yemi menyahut. Nara
menghela nafas, mencoba bersabar dengan yeoja nenek sihir itu. Jika
hanya berdua, mungkin Nara sudah menjambak rambutnya. Sayangnya ia masih
punya perasaan. Nara menghormati Euna yang baik hati.
“nenek sihir”
“mwo?”
“aish, sudahlah, kalian ini“
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
14.00
Siang
yang benar benar panas. Di sebuah mall yang memang tak terlalu ramai
terlihat Eunhyuk anggota C5 yang sedang memijit kakinya. Ia duduk
merasakan kakinya yang sangat pegal. Ia sudah berjalan mungkin hampir 2
jam. Lagi lagi ia menghela nafasnya. Entah sudah berapa kali.
“Na-ya, kita sudah 2 jam di sini. Aku lelah” kata Hyuk pada Euna yang tengah memilih sepatu untuk Eunhyuk.
Euna menoleh ke arah Eunhyuk dengan sedikit cemberut.
“Oppa, aku hanya ingin membelikanmu sepatu. Lagian kau juga sudah duduk kan?”
“iya Na-ya, tapi...”
“jika Oppa tidak mau menemaniku, bilang saja”
‘Aku
memang tak mau menemanimu. Aku terpaksa. Ahh, jika aku tak menuruti
maumu pasti aku dibunuh Appa dan Eommaku dan juga keluargamu’ batin Eunhyuk.
Ya,
memang Hyuk sudah sangat sabar menghadapi tingkah laku Euna yang
kekanakan. Memang Euna sangat baik, tapi kenyataannya di depan Hyuk, itu
semua tak benar. Euna terlalu berlebihan. Yeoja manja yang hanya bisa
menyusahkannya. Bahkan seluruh hidup Hyuk hanya untuk Euna. Hanya Euna.
Tak ada niat sedikitpun meninggalkan gadisnya itu.
Dari
kecil memang Hyuk dan Euna sudah dijodohkan. Membuat keduanya
terperangkap. Tak bebas satu sama lain. Buat Euna, itu tak masalah. Ia
sudah bisa menerima Hyuk. Begitupun Hyuk. Tak pernah terpikir olehnya
meninggalkan yeoja manis itu. Walau kadang sifat yeoja yang manja
keterlaluan menyebabkan Hyuk harus menahan emosinya.
Dari
kecil, mereka selalu bersama. Jadi Hyuk juga sudah terbiasa menghadapi
sifat Euna. Euna yang gampang sekali marah padanya, tapi akhirnya Euna
juga yang menghampirinya dan meminta maaf atas sikapnya.
“aku sudah punya sepatu banyak Na-ya. Jadi..” belum sempat Hyuk menyelesaikan kata katanya. Euna sudah berlalu di hadapan Hyuk.
“Euna.. Na-ya..” panggil Hyuk. Hyuk mengejar Euna, tapi terlambat. Euna sudah berlalu dengan taksi.
“ckk, selalu saja seperti itu. Kapan dia dewasa?”
Hyuk
tak ambil pusing. Ia juga segera pulang. Ah, sepertinya ke rumah
Donghae lebih nyaman. Bukan untuk bercerita tentang maslahnya dengan
Euna. Jangan sampai terjadi. Bukankah Eunhyuk dan Euna menyembunyikan
semuanya. Mungkin hanya Yesung dan Jongjin yang tau. Tentu saja. Yesung
dan Eunhyuk memang bersaudara.
`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Keesokan hari.
Jongjin
dan Nara tengah berjalan menuju kantin. Sesekali mereka berbincang
bincang dan bercanda di jalan. Saat sampai ke kantin, mereka melihat C5
yang sedang duduk bersama Ryeowook. Sepertinya ada yang tidak beres.
Jongjin menatap Yesung. Seriai licik muncul di wajah Yesung. Tepat. Kini
kaca mata Ryeowook di lepas oleh Yesung dan diangkat tinggi tinggi
kacamata itu. Sedangkan yang lain hanya tertawa.
Jongjin segera mendekat. Nara perlahan juga mengikuti Jongjin. Tapi langkahnya lambat. Ia takut. Entah kenapa sangat takut.
“jangan ganggu temanku” ketus Jongjin.
C5 sontak menoleh ke arah Jongjin.
“jongjin-ah” panggil Ryeowook.
“Ohh,
Jongjin-ah. Dia temanmu?” tanya Leeteuk yang merupakan Leader dari C5.
Jongjin diam tak menjawab. Yesung mengembalikan kaca mata milik
Ryeowook. Sepertinya ia malas debat dengan adiknya.
“kajja” ajak Yesung. Semuanyapun berdiri. Mereka melangkah ke arah meja yang sering ditempati mereka.
“oh, Jongjin-ah.. kau mau bergabung?” tanya Donghae.
“tidak”
“aish, kau ini. Ayolah. Aku traktir” Hyuk kini ikut menimpali.
“ckk, sudah sana pergi” usir Jongjin.
“jangan menyesal”
Donghae dan Hyuk pun pergi. Nara yang melihat C5 sudah pergi langsung mendekati Jongjin dan Ryeowook.
“Gwencana?” tanya Nara pada Ryeowook.
“ne,,
ckk, aku tak akan diapa apakan oleh mereka. Aku bisa jaga diri” Jongjin
tersenyum. Sepertinya temannya yang satu ini memang menyenangkan.
“kau kenal mereka? Kau terlihat akrab” tanya Nara pada Jongjin.
“ckk, kau pikir begitu?”
Nara mengangguk.
“ani”
Nara menyipitkan matanya. Ia tadi benar benar melihat Jongjin akrab dengan mereka. Tapi kenapa Jongjin mengelak?
TBC---
jongjin ko g ngaku klo saudara ma yesung
BalasHapuskyuhyun kmn?sodara g sm nara?
ad hub ap yesung sm nara?sprtny udah kenal, trus yemi pacar yesung y??ceritanya menarik dn bkin penasaran dah, ^^