Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 29 Oktober 2013

Only Hope (Part 1)

Only Hope



PART 1



Judul        : Only Hope
Author      : Lilian Nay
Genre       : Sad Romance, gaje (wk)
Lenght      : Chaptered
Cast         : 
Kim Jong Woon (Yesung)
Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)
Kim Jong Jin (Jongjin)
Shin Yemi (Yemi)
Cho Nara (Nara)
Cho Kyuhyun (Kyuhyun)
Lee Donghae (Donghae) 
Park Jung Soo (Leeteuk)
Kim Eun Soo (Euna)
Choi Jina (Jina)
Kim Ryeowook (Ryeowook)




ini awalnya emang ngebosenin menurut saya... nanti pas klimaksnya seruu kok (serius? gag jamin :p) ,,, gaje banyak typo... maklumin ajah...

selamat membaca... 








Apa? Apa Yang Terjadi?

“kenapa Eomma berubah. Aku ingin kehidupan kita seperti dulu. Banyak kebahagiaan di sekeliling kita”




-Tahun 2008-


“Kau tak bisa diam hah?”

Hening kembali.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Laki laki yang terlihat marah itu berambut pirang. Ia menatap tajam pada laki laki yang terlihat lebih muda darinya yang sekarang duduk di tempat tidurnya yang sangat mewah. Mereka terlihat mirip. Jika ditanya kenapa mereka bisa mirip? Tentu saja karena mereka kakak beradik. Namja berambut pirang itu terus menatap tajam ke adiknya tanpa membalikkan badannya hanya kepalanya saja yang ia putar. Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah biasanya.

Terlihat kemarahan di wajah namja itu. Tentu saja ia marah. Bukankah ia paling tidak suka jika diganggu apalagi ia kini sedang belajar. Tapi kenapa ia malah dihadapkan dengan adiknya yang menurutnya sangat mengganggunya itu.

“kau kira aku tak muak bicara dengan patung sepertimu? I just delivered, Eomma told you to download,... now” adiknya menjawab tak kalah dingin. Ia beranjak dari kamar kakaknya.

Brakkk


Pintu ditutup dengan sangat kasar. Namja yang berambut pirang yang tak lain adalah Yesung hanya menghela nafasnya. Ia menutup buku tebal dihadapannya dan melepas kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya.

Tampan.

Yah itu mungkin akan terlintas pertama kali jika melihat namja itu. Yesung memang namja yang sangat tampan, bukan hanya tampan bahkan ia sangat pintar. Ia juga sangat rajin dalam masalah belajar. Pasti banyak orang yang berfikir jika orang pintar akan berhati baik dan lembut juga suka menolong orang. Apakah itu berlaku pada Yesung? Entahlah. Namja itu memang lebih tepat dibilang nappeun namja.

“bastart” maki namja itu sambil berjalan meninggalkan kamarnya.

Yesung menuruni tangga dengan malas. Mungkin ia bisa menebak apa yang akan terjadi. Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana pendeknya. Kepalanya menunduk. Ia hanya menatap anak anak tangga yang ia pijak. Setelah itu ia mendongakkan kepalanya. Dilihatnya wanita paruh baya yang tengah duduk dan menatapnya.

Rumah mewah yang sangat besar itu memang sedikit mengganggu jika saat seperti ini. Ia harus berjalan jauh dari kamarnya demi bertemu dengan Eommanya. Tapi apa boleh buat. Lagian ia juga sangat nyaman tinggal di rumah itu.

“hapus cat warna rambutmu sekarang Jong Woon-ah”
Yesung menghela nafanya. Bahkan ia belum selesai menuruni tangga tapi Eommanya sudah angkat bicara.
“Tapi Eomma, Jong......”

“Tak ada penolakan. Ganti sekarang juga. Kau itu mahasiswa dan sudah menjadi sunbae. Kau mau mencontohkan yang tidak baik hah pada hoobaemu. Sekarang pergi, hapus cat rambutmu!”

“Eomma ini sudah malam, dan....”

“kau mulai berani membangkang Eomma? Quickly go, now!” bentak Eommanya. Yesung menghela nafasnya lagi.

Sabar

Ia tau, ia tak akan bisa menolak permintaan dan tak bisa menyela perkataan Eommanya. Makanya ia lebih baik diam dan mendengarkan dari pada bicara tapi selalu saja dipotong dan tidak didengarkan.

Dengan langkah cepat Yesung menuju kamarnya. Tangannya meraih jaket tebal berwarna hitam dan kunci motornya. Ia berniat untuk keluar dari kamarnya tapi terhenti saat melihat cermin besar di depannya.

“Arghhhhh” teriaknya sambil mengacak kasar rambut pirangnya. Padahal baru saja ia mengecat rambutnya dan ia sangat menyukainya. Dan sekarang apa ini? Ia dipaksa mengganti catnya. Menyebalkan. Tapi apa boleh buat. Yesung tak akan bisa melawan Eommanya.

Di lain sisi Jongjin hanya melihat Yesung dengan miris. Entah apa yang kini ia pikirkan. Ia mungkin juga sama halnya dengan hyungnya. Merasakan jika Eomma mereka selalu memaksa. . Mereka tidak akrab satu dengan yang lain. Entah apa yang menyebabkan mereka seperti itu. Walau mereka tidak akrab satu sama lain, mereka juga tak saling mengejek. Lebih dominan dengan saling diam dan cuek dan tak mau tau urusan satu sama lain. Mungkin jika ada orang yang tau kebenarannya akan banyak yang bilang mereka tidak seperti kakak beradik.

Keluarga Kim.

Yah, keluarga super kaya yang notabenya adalah pemilik Kim Cooperation. Perusahaan kaca yang sangat besar. Bukan hanya di Korea, bahkan perusahaan itu mempunyai cabang di Inggris.



`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````



Keesokan harinya......

Cho Nara.

Yeoja cantik itu tengah memasuki sebuah gedung mewah yang sangat besar. Rambutnya di ikat tak terlalu tinggi. Ia hanya menggunakan kemeja dan rok selutut. Kaos kakinya super panjang dan sepatu berwarna coklat.
Ia melihat banyak sekali mahasiswa yang sangat ramai. Banyak sekali orang yang berkerumunan dan sibuk sendiri sendiri. Sedangkan dirinya kini hanya berjalan tanpa arah.
Universitas Korea

Yah, Universitas yang selalu dibanggakan di Korea. Bukan hanya di Korea, tak sedikit orang dari luar bersekolah di sana. Membuat siapa saja yang diterima di UK sangat senang. Tapi tidak dengan Nara. Yeoja itu dipaksa oleh kakaknya untuk masuk ke sana. Menyebalkan. Universitas yang mereka banggakan itu tak sebagus yang diperkirakan Nara. Ternyata sama saja dengan universitas yang lain. Hanya saja memang UK lebih terkenal dengan pelajar yang berprestasi.

Dengan malas yeoja itu melangkahkan kakinya menyusuri koridor koridor kampus. Tangannya sibuk dengan ponsel yang dia bawa. Ia masih belum bisa beradaptasi dengan Universitas itu. Yah, memang baru 3 hari ia masuk kuliah.

Bruukkkk

Nara menabrak orang yang membuat ponselnya jatuh.
“kau tak punya mata hah?” bentak Nara tak peduli siapa yang ia bentak. Bahkan Nara tidak minta maaf. Jelas jelas Nara yang bersalah di sini. Ia tak melihat jalan. Nara bahkan tak tau siapa yang ia tabrak karena ia masih menunduk. Tangannya bergerak untuk mengambil ponselnya tadi.
“mwo?” Suara berat itu terdengar. Suara namja. Nara langsung menatap namja yang telah ia tabrak.
DEG
Mata Nara terbelalak melihat namja di depannya. Bukan hanya Nara, namja di depannya juga terlihat kaget.

‘Dia?’

Namja yang Nara tabrak terus menatap Nara. Dia Yesung. Kini tampilannya terlihat berbeda. Rambutnya sudah kembali hitam walau sedikit berantakan.
“mi...mianh.. minanhamnida” kata Nara sambil sedikit membungkukkan badannya. Nara langsung pergi begitu saja.

‘Nara? Dia Nara?’

Yesung terus menatap Nara sampai tak terlihat lagi. Ia menerjabkan matanya. Ia tak salah lihatkan? Ia melangkahkan kakinya cepat ingin melihat yeoja itu. Tapi sayang, Nara sudah tidak terlihat lagi.
Dengan cepat Yesung langsung berlari entah kemana.


SKIP

Perpustakaan.
Terlihat sedikit ramai. Tapi tetap tak ada suara yang menaggu di sana. Namja yang bernama Yesung terlihat sibuk mengutak atik komputer yang ada di depannya. Mencari sesuatu di sana. Dan.... dapat...

Nama        : Cho Nara
Tl            : 20 Februari 1990
Umur         : 19 tahun 
Alamat       : Chungje, Seoul
Jurusan      : Jurnalism and Mass Communication
No Hp        : ***********
Orang Tua   : Cho Dae Hyun
Pekerjaan    : Kepala komunikasi KL
Anak ke     : 2


‘benar. Yeoja itu benar dia’

Yesung terus menatap biodata Nara pada layar komputer di depannya. Entah kenapa kini ia benar benar tak nyaman. Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi. Yesung memegang dadanya dan merasakan detakan jantungnya yang kini makin kencang.

Yesung sangat yakin jika ia sangat mengenal yeoja itu. Tapi,.. ia ragu. Sangat ragu.

‘cho Nara,... kau kembali’

`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````



Nara menyentuh ponselnya yang terlihat sedikit lecet karena jatuh tadi. Pandangannya terlihat ke arah ponselnya, tapi... tidak. Tatapannya kosong.
“HYAA..”
Nara teranjak saat suara itu mengagetkannya. Nara mengalihkan pandangannya sumber suara. Terlihat Jongjin yang tersenyum tanpa merasa bersalah.
“ckk, jangan ganggu aku”

“ish,, sikapmu selalu seperti itu. hey,, kau baru 3 hari di sini. Tak ada temanmu selain aku” jawab Jongjin. Nara mendelik ke arah Jongjin. Ckk, kenapa Jongjin sangat yakin.
“kau melupakan Ryeowook?”

“kke, aku lupa. Sudah. kajja, dari pada kau melamun terus. Kajja kita ke kelas Ryeowook”
Jongjin dan Nara meninggalkan tempat itu. Mereka memang terlihat akrab walau baru bertemu saat pendaftaran masuk UK. Nara memang hanya mengenal Jongjin dan Ryeowook di sana. Yang lain? Entahlah. Sepertinya memang Nara tak mau mengenal mereka.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````



“Nara-ya” teriak Euna yang melihat Nara sedang bersama dengan Ryeowook. Nara menoleh ke sumber suara. Sepertinya suara itu sangat familiar di telinganya.
“mwo? Eonni,”
“Wook-ah, aku ke sana ne”

Ryeowook mengangguk. Nara menghampiri Euna. Ia tampak senang. Tentu saja. Euna adalah kakak kelas Nara saat SMP. Mereka juga sangat akrab dulunya. Nara duduk di depan Euna. Di samping Euna terlihat yeoja yang hanya duduk diam. sepertinya teman Euna.

“Nara-ya, kau bertambah cantik saja. ahh, lama sekali kita tidak bertemu”
Euna memeluk Nara.

“oh,, Yemi, ini Nara. Adik kelasku dulu” Euna memperkenalkan Nara pada Yemi. Tapi sepertinya mendapatkan respon yang kurang baik. Yemi, yeoja itu hanya tersenyum kilat. Nara menatap Yemi. Sepertinya Nara juga tak menyukai Yemi. Terlihat dari wajahnya yang sangat sombong menurutnya. Memang harus diakui jika Yemi memang sangat cantik.

“Nara imnida..” sapa Nara ramah. Mencoba tersenyum sebisa mungkin.

“ne”

Jawaban Yemi membuat Nara gemas. Apa ini? Apa yeoja itu manusia? Benar benar batu. Nara memaki yeoja di depannya itu dalam hati. Euna menyenggol tangan Yemi.
“Yemi-ya, kau ini, hey,, dia temanku”

Euna memang baik hati. Lihatlah, ia juga sepertinya tau jika kedua temannya itu tak saling suka. Makanya ia berusaha mencairkan suasana. Senyum Euna terus berkembang. Sepertinya gadis itu tak pernah menghilangkan senyum manisnya.
Mereka bertiga bercakap, walaupun bisa dibilang Nara dan Yemi hanya diam. Mereka hanya mendengar Euna yang bicara. Walaupun mereka tetap menyahut apa yang dikatakan Euna.

“ahhh. Kau harus menikmatinya Nara. Kampus ini sangat luas. Ta..”

Kata Euna berhenti saat melihat gerombolan namja yang sedang berjalan sambil bercanda. Yemi dan Nara melihatnya juga. Apa ada yang aneh dengan gerombolan namja itu?

“kenapa Eonni menatap mereka seperti itu?” tanya Nara yang memang tak tau siapa namja namja itu. Ia memang pernah melihat mereka kemarin. Namja namja itu adalah Leeteuk, Eunhyuk, dan Donghae.
“ani”

Euna segera mengalihkan pandangannya. Tapi tidak dengan Nara. Ia menatap tajam pada 3 namja itu. Ketiga namja itu duduk di meja pojok. Nara merasa ada yang aneh. Kenapa meja itu seolah memang hanya untuk mereka. Bahkan banyak sekali orang yang tidak dapat tempat duduk. Tapi kenapa tidak menempati meja tadi?
Berisik

Sangat ramai di kantin itu.

“kau tertarik pada mereka?”

Pertanyaan Euna membuat Nara jadi enggan menatap namja namja tadi.
“ani.. hanya saja...”

“jangan pernah tertarik dengan namja namja penghancur itu” tiba tiba Yemi menyela. Apa dia berkata pada Nara?

“Yemi benar. Lebih baik yang lain saja. Kau harus tau, bahkan namja namja tadi seperti pengeran yang harus dihormati oleh semua siswa di sini” sambung Euna.

Nara hanya mengangguk mengerti. Ia mengambil minumannya dan meminumnya.
“Nara-ya lihatlah. Dia namja yang paling ditakuti” lirih Euna menunjuk seorang namja yang tengah berdiri di barisan antrian untuk mendapatkan makanan.

Yemi juga menatap namja itu. Tatapan tidak suka pada namja itu. Namja itu mengantri, tapi anehnya semua orang yang mengantri minggir membuat namja yang tak lain adalah Yesung  maju kedepan. Sepertinya hal biasa ada kejadian seperti itu. Yesung bahkan kini sudah mendapatkan makanan. Ada apa sebenarnya dengan mereka? Bahkan mereka rela minggir demi Yesung. Bukankah Yesung tak memintanya?

Yesung dengan langkah santai dan wajah dinginnya berjalan menuju tempat teman temannya. Saat melewati meja Yemi, Nara dan Euna, Yesung berhenti sebentar. Mata Yesung tertuju pada Yemi. Yemi mengalihkan pandangannya.

“sampai kapan kau seperti itu?” Yesung mengucapkannya lirih. Sepertinya kata itu ditunjukkan pada Yemi.
Tak ada jawaban.

Yesung melangkahkan kakinya lagi. Saat Yesung sampai di meja pojok, ia langsung ber high five dengan ketiga namja tadi.
“Gwenchana?”

Euna menyentuh pundak Yemi. Yemi hanya mengangguk. Nara yang tak tau apa apa hanya diam. Sepertinya ada sesuatu antara Yesung dan Yemi.

“mereka, nuguya?”

“Crusher Five (C5). Namja namja yang sok penguasa”

“C5? Bukankah mereka berempat?”

“dulu mereka ada 5, sebelum Kyuhyun pergi entah kemana”
“ohh...”

“kenapa kau tak tanya sendiri dengan mereka? Dasar kepo” Yemi menyahut. Nara menghela nafas, mencoba bersabar dengan yeoja nenek sihir itu. Jika hanya berdua, mungkin Nara sudah menjambak rambutnya. Sayangnya ia masih punya perasaan. Nara menghormati Euna yang baik hati.
“nenek sihir”

“mwo?”

“aish, sudahlah, kalian ini“


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

14.00

Siang yang benar benar panas. Di sebuah mall yang memang tak terlalu ramai terlihat Eunhyuk anggota C5 yang sedang memijit kakinya. Ia duduk merasakan kakinya yang sangat pegal. Ia sudah berjalan mungkin hampir 2 jam. Lagi lagi ia menghela nafasnya. Entah sudah berapa kali.

“Na-ya, kita sudah 2 jam di sini. Aku lelah” kata Hyuk pada Euna yang tengah memilih sepatu untuk Eunhyuk.

Euna menoleh ke arah Eunhyuk dengan sedikit cemberut.

“Oppa, aku hanya ingin membelikanmu sepatu. Lagian kau juga sudah duduk kan?”
“iya Na-ya, tapi...”

“jika Oppa tidak mau menemaniku, bilang saja”

‘Aku memang tak mau menemanimu. Aku terpaksa. Ahh, jika aku tak menuruti maumu pasti aku dibunuh Appa dan Eommaku dan juga keluargamu’ batin Eunhyuk.

Ya, memang Hyuk sudah sangat sabar menghadapi tingkah laku Euna yang kekanakan. Memang Euna sangat baik, tapi kenyataannya di depan Hyuk, itu semua tak benar. Euna terlalu berlebihan. Yeoja manja yang hanya bisa menyusahkannya. Bahkan seluruh hidup Hyuk hanya untuk Euna. Hanya Euna. Tak ada niat sedikitpun meninggalkan gadisnya itu.

Dari kecil memang Hyuk dan Euna sudah dijodohkan. Membuat keduanya terperangkap. Tak bebas satu sama lain. Buat Euna, itu tak masalah. Ia sudah bisa menerima Hyuk. Begitupun Hyuk. Tak pernah terpikir olehnya meninggalkan yeoja manis itu. Walau kadang sifat yeoja yang manja keterlaluan menyebabkan Hyuk harus menahan emosinya.

Dari kecil, mereka selalu bersama. Jadi Hyuk juga sudah terbiasa menghadapi sifat Euna. Euna yang gampang sekali marah padanya, tapi akhirnya Euna juga yang menghampirinya dan meminta maaf atas sikapnya.
“aku sudah punya sepatu banyak Na-ya. Jadi..” belum sempat Hyuk menyelesaikan kata katanya. Euna sudah berlalu di hadapan Hyuk.

“Euna.. Na-ya..” panggil Hyuk. Hyuk mengejar Euna, tapi terlambat. Euna sudah berlalu dengan taksi.

“ckk, selalu saja seperti itu. Kapan dia dewasa?”

Hyuk tak ambil pusing. Ia juga segera pulang. Ah, sepertinya ke rumah Donghae lebih nyaman. Bukan untuk bercerita tentang maslahnya dengan Euna. Jangan sampai terjadi. Bukankah Eunhyuk dan Euna menyembunyikan semuanya. Mungkin hanya Yesung dan Jongjin yang tau. Tentu saja. Yesung dan Eunhyuk memang bersaudara.


`````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````

Keesokan hari.

Jongjin dan Nara tengah berjalan menuju kantin. Sesekali mereka berbincang bincang dan bercanda di jalan. Saat sampai ke kantin, mereka melihat C5 yang sedang duduk bersama Ryeowook. Sepertinya ada yang tidak beres. Jongjin menatap Yesung. Seriai licik muncul di wajah Yesung. Tepat. Kini kaca mata Ryeowook di lepas oleh Yesung dan diangkat tinggi tinggi kacamata itu. Sedangkan yang lain hanya tertawa.

Jongjin segera mendekat. Nara perlahan juga mengikuti Jongjin. Tapi langkahnya lambat. Ia takut. Entah kenapa sangat takut.
“jangan ganggu temanku” ketus Jongjin.

C5 sontak menoleh ke arah Jongjin.
“jongjin-ah” panggil Ryeowook.

“Ohh, Jongjin-ah. Dia temanmu?” tanya Leeteuk yang merupakan Leader dari C5. Jongjin diam tak menjawab. Yesung mengembalikan kaca mata milik Ryeowook. Sepertinya ia malas debat dengan adiknya.

“kajja” ajak Yesung. Semuanyapun berdiri. Mereka melangkah ke arah meja yang sering ditempati mereka.

“oh, Jongjin-ah.. kau mau bergabung?” tanya Donghae.
“tidak”

“aish, kau ini. Ayolah. Aku traktir” Hyuk kini ikut menimpali.
“ckk, sudah sana pergi” usir Jongjin.

“jangan menyesal”

Donghae dan Hyuk pun pergi. Nara yang melihat C5 sudah pergi langsung mendekati Jongjin dan Ryeowook.

“Gwencana?” tanya Nara pada Ryeowook.

“ne,, ckk, aku tak akan diapa apakan oleh mereka. Aku bisa jaga diri” Jongjin tersenyum. Sepertinya temannya yang satu ini memang menyenangkan.
“kau kenal mereka? Kau terlihat akrab” tanya Nara pada Jongjin.

“ckk, kau pikir begitu?”

Nara mengangguk.

“ani”

Nara menyipitkan matanya. Ia tadi benar benar melihat Jongjin akrab dengan mereka. Tapi kenapa Jongjin mengelak?





TBC---

1 komentar:

  1. jongjin ko g ngaku klo saudara ma yesung
    kyuhyun kmn?sodara g sm nara?
    ad hub ap yesung sm nara?sprtny udah kenal, trus yemi pacar yesung y??ceritanya menarik dn bkin penasaran dah, ^^

    BalasHapus