Love Is Really Hurt
PART 7
Yesung menghentikan pekerjaanya. Ia
sangat lelah sore itu. Di luar hujan menyambutnya dengan sangat deras. Yesung
menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya.
“hufttt” Yesung mengeluarkan nafas
panjangnya. Ia melihat jendela, di luar masih saja hujan lebat. Tiba tiba ia
teringat dengan Sica. Bukankah Sica tadi bilang akan mengunjungi Leeteuk.
RtttRttt
Tiba tiba ponsel yesung bergetar.
-Yesung, jemput aku, aku ada di depan
halte. Bisnya tak datang. Aku sangat kedinginan. Mianhae jika merepotkanmu-
Pesan dari Sica. Yesung langsung beranjak
pergi. Ia sangat mengkhawatirkan Sica.
SKIP
Setelah sampai pada halte yang
ditunjukkan Sica, Yesung menatap sekitar mencari Sica.
Tok tok,
Tiba tiba ada yeoja yang mengetuk kaca
mobil Yesung. Sontak Yesung langsung membukakan pintu mobilnya. Yeoja itu tak
lain adalah Sica. Sica terlihat basah kuyub. Ia pun memutuskan untuk duduk di
belakang menggunkan tempat tak tembus air, ia tak mau tempat duduk mobil Yesung
ikut basah karenanya.
Yesung langsung melajukan mbilnya ke
mall. Ia mengajak Sica membeli baju, karena bajunya sangat basah. Sica sedikit
malu memilih baju dengan pakaian basahnya, tapi Yesung selalu melindungi Sica.
“Yesung oppa......” teriak seorang yeoja.
Yesung dan Sica langsung menoleh. Yeoja itu langsung memeluk Yesung. Yesung
kaget. Bukan hanya Yesung, Sica yang berada di dekatnya juga sangat kaget
dengan kehadiran yeoja itu. berani sekali ia memeluk Yesung.
“Yesung oppa. Sudah lama kita tidak
bertemu. Kau tau aku sangat merindukanmu” kata yeoja genit itu. Ia adalah
Jinmi, mantan pacar Yesung.
“ouh, hay Jinmi, apa kabar kau” tanya
Yesung lembut melepaskan pelukannya. Sepertinya ia risih dengan Jinmi.
“em, baik, siapa dia oppa? Sepertinya aku
pernah melihatnya” tanya Jinmi menunjuk Sica. Sica hanya menatap dingin Jinmi.
Ia tak suka dengan jinmi. Cihh. Genit sekali. Apa dia tidak tau hah jika Sica
adalah istri Yesung?
“em dia,,,” kata Yesung yang terpotong.
“ish, ya aku tau, dilihat dari
penampilannya sepertinya dia pembantumu. Lihat saja ia menggunkan pakaian basah
yang sangat jelek sangat pas dengan wajahnya yang buruk” ejek Jinmi.
APA?
Apa katanya? Sica yang mendengarnya
langsung membelalakkan matanya. Berani sekali ia mengejek Sica. Ingin mati
rupanya.
“Mwo? lihat dirimu, kau bahkan lebih buruk
dariku” balas Sica kesal.
“yak oppa, kenapa pembantumu berani
sekali denganku” adu Jinmi kepada Yesung. Yesung hanya diam, karena setiap ia
ingin bicara malah jinmi memotongnya. Sica juga terus marah marah. Apa yang
harus ialakukan? Hanya pasrah sajalah.
“yak, aku akan berganti pakain dulu”
bentak sica langsung pergi dengan baju pilihannya. Ia benar benar muak
sepertinya dengan Yeoja yang menyebalkan itu.
“dasar yeoja aneh” gerutu Jinmi.
Yesung menunggu Sica sambil mengobrol
dengan Jinmi.
Tak lama kemudian Sica kembali.
DEG
Rasanya saat itu jantung Yesung mau copot
melihat Jessica dengan penampilannya yang sangat cantik setelah keluar dari kamar
mandi. Ia menggunakan dress warna merah yang menutupi lututnya. Rambutnya
sebagian ada yang diikat dua di pinggir dengan poni yang sangat cantik.
“mwo? Pembantumu sangat genit sekali
oppa, lihat penampilannya” gerutu Jinmi. Yesung tak menjawab. Ia masih menatap
Sica kagum. Sica yang mendengarnya sangat kesal. Sepertinya memang mulut yeoja
itu ingin dirobek.
“yak, cerewet sekali kau, aku bukan
pembantu”
“ouh, ku kira pembantu Yesung oppa, jika
bukan pembantu kau siapa?”
“aku istrinya” jawab Sica tegas.
“mwo? Jinjja? Jangan ngaku ngaku deh,
mana mau Yesung oppa dengan mu” ejek Jinmi. Sepertinya Jinmi memang tak percaya
dengan Sica saat ini.
‘menyebalkan. Apa dia pikir dia lebih
cantik dariku. Lihat saja penampilannya sangat norak. Dan berani sekali dia
menganggu suamiku’ batin Sica.
“oppa apakah benar dia istrimu?” tanya
Jinmi.
‘n... ne” jawab yesung gugup. Ia benar
benar takut salah bicara saat itu. Apalagi menatap Sica yang kini tengah
menampakkan wajah menakutkannya. Tentu saja, sepertinya saat marah yeoja itu
memang menakutkan.
“aish, aku tak peduli. Oppa maukah kau mengajakku
jalan jalan, aku bosan jalan jalan sendirian” kata jinmi manja sambil
bergelayutan di bahu Yesung. Sica tak bisa membiarkannya. apa Jinmi gila?
Mengajak jalan suami orang. Dasar tak tau malu. Sica langsung menarik tangan
Jinmi dan kini Sica yang bergelayutan di bahu Yesung. Jinmi kesal dengan
perlakuan Sica.
DEG DEG
Jantung Yesung terus saja berdetak cepat.
Apalagi setelah Sica menggandeng tangannya.
“Andwe, dia suamiku, kau tak berhak
mengajaknya.” Kesal Sica.
“oppa, katanya tadi kau akan mengajakku
makan, kajja kita makan Oppa” kata Sica manja sambil menyandarkan kepalanya di
bahu yesung. Sica juga tersenyum manis
DEG
‘pabo, jangan sekarang, bagaimana jika
jantungku benar benar copot. Ouh Tuhan tolonglah aku’ batin Yesung. Ia benar
benar gugup saat itu. apa yang harus ia lakukan? Kenapa di saat seperti ini
Sica bersikap seperti itu.
‘n.. ne,, kajja” jawab yesung gugup. Sica
dan yesungpun pergi. Sica masih menggandeng yesung. Kemudian Sica menatap jinmi
yang saat itu sangat kesal.
“wkwkwk” ejek Sica merong yang membuat
jinmi tambah kesal.
Sica dan Yesung berjalan menuju mobil dan
Sica masih saja menggandeng Yesung. Ia sadar saat akan keluar dari mall tsb.
Sica langsung melepaskan tangannya dan tertunduk malu. Yesung hanya tersenyum.
Mereka pun masuk mobil.
“apakah dia pacarmu?” tanya Sica
kemudian.
“mwo? Tentu saja tidak” jawab yesung.
“ish, dia menyebalkan sekali. Dia pikir
dirinya sempurna oih, lihat saja penampilannya. Wajahnya juga tak begitu
cantik...” bla bla bla. Sica terus mengoceh, Yesung yang mendengarnya hanya
tertwa kecil, baru kali ini Sica bicara sebanyak itu di depan Yesung.
Sepertinya Sica tak menyadarinya.
Sica yang menyadari Yesung tertawa
langsung menghentikan mengomel.
“yak kenapa kau tertawa oih?” kesal Sica.
“kau lucu” balas Yesung masih sambil
tertawa.
########
Yesung sore ini masih sibuk dengan
pekerjaannya. Ia akan menyelesaikan pekerjaanya hari ini sekaligus. Ia mau
besok sudah free, tinggal ngecek lagi dan ia tak perlu lembur, malah bisa
pulang lebih awal.
Huft
Yesung menghembuskan nafasnya. Rasa lelah
sudah menjalar di sekujur tubuhnya. Ia sedikit bersandar di kursinya dan
mengambil earpone dan memasangnya di telinganya. Ia sedikit tersenyum menikmati
lagu yang keluar dari ponselnya. Tak bosan bosannya ia dengan benda itu. benda
yang terus menemani Yesung dari kecil.
Tok tok tok,
Pintu terus di ketuk tapi Yesung tak
mendengarnya.
Tok tok tok
Sudah beberapa kali pintu diketuk, dan
makin lama makin keras saja.
“yak yesung, aku capek” teriak seorang
yeoja yang marah dan membuka pintunya karena ia terus mengetuk pintu tapi tak
ada jawaban dari Yesung.
“mwo? Haey, kau tak sopan sekali” bentak
Yesung dan melepaskan earponnya.
“habisnya kau tak menjawab. Aku lelah
dari tadi mengetuk pintu” jawab yeoja itu tak kalah kesal. Yeoja itu tak lain
adalah Yuri. Ya memang sudah 1 bulan Yuri bekerja di perusahaan Yesung. Yuri
memang sangat senang karena tiap hari bisa melihat Yesung. Tapi ia janji dengan
dirinya sendiri untuk tidak mempunyai persaan yang dulu lagi.
“hehe, mian” kata Yesung cengar cengir.
“menyebalkan”
“Yak, aku ini atasanmu” kini Yesung
membentak.
“ne ne, aku tau. Tuan Muda Kim yang
terhormat, ini laporan biaya pengiklanan bulan ini seperti yang kau minta” kata
Yuri mulai serius. Yesung menerima berkas itu dan memeriksanya.
“Ok, gomawo” kata yesung datar.
“em, baiklah Yesung-ssi, saya pergi dulu
ne. Mian menganggu” kata Yuri dengan suara yang dibuat buat menirukan pegawai
Yesung yang lain. Memang diantara pegawai Yesung yang sangat tidak sopan
dengannya adalah yeoja cantik yang kini di depannya. Tapi itu tak masalah
karena Yuri adalah sahabatnya.
“hahaha, anak pintar, kau mulai bisa
berbicara dengan baik ne” ejek Yesung. Yuri hanya mendengus. Ia mulai berdiri
dan membalikkan tubuhnya.
“yuri” panggil Yesung yang membuat Yuri
berhenti.
“ne” jawab Yuri.
“apa yang disukai yeoja?” tanya Yesung
tiba tiba. Yuri sepertinya mengerti. Ia langsung duduk kembali dan tersenyum.
“apa ini soal Sica?” yesung hanya
mengangguk. Memang selama ini Yuri yang selalu membantu Yesung mendekati Sica
agar Sica bisa jatuh cinta dengannya.
“Huh, kau ini kasian sekali. Kau adalah
namja yang sangat tampan dan tak pernah sekalipun ditolak, namja yang sukses,
namja yang sempurna di mata banyak yeoja. Tapi aku sekarang meragukannya.
Kenapa Sica tak mau denganmu, jangan jangan kau dulu main sihir ya untuk
menarik banyak yeoja? Haha. Tapi Sica tak mempan, haha” ejek Yuri dan Yuri
tertawa lepas.
Pletak...
Yesung yang kesal langsung memukul kepala
Yuri. Tentu saja tak keras. Ia tak mungkin menyakiti Yuri.
“yak Appo” kata yuri mengelus kepalanya
yang sebenarnya tidak sakit.
“salah sendiri kau terus saja mengejekku.
Aku sedang bingung, sudah beribu cara aku lakukan tapi tetap saja Sica tak suka
denganku” kata Yesung lemas.
Yuri seperti tau perasaan Yesung. Ia
menopang dagunya dan sedikit berfikir. Sedikit menggerakkan jari jari
lentiknya.
“ah, aku tau,...........”
######
Sica kini hanya duduk di bangku belakang
rumahnya. Ia tak kerumah orang tuanya seperti biasanya. Mungkin karena ia bosan
dengan pertanyaan orang tuanya bagaimana hubungannya dengan Yesung. Dan sica
selalu berbohong jika Siica dan Yesung baik baik saja. Menyebalkan sebenarnya
berbohong. Karena Sica tak terbiasa berbohong pada orang tuanya. Tapi Leeteuk
tau yang sebenarnya. Tapi ia hanya diam. Ia ingin Sica bersikpa dewasa. Karena
Sica selalu saja manja dan ia juga sedikit egois. Yang Sica pikirkan hanya lah
kebahagiaan. Hanya itu.
Kini ia hanya merenung dan menopang
dagunya dengan tangan. Tanganya hanya bersender pada pegangan kursi. Sica
sedikit menikamati suasana di sana. Semilir angin yang membuat hati Sica
tenang. Rambutnya sedikit berantakan akibat angin yang menerbangkan rambutnya
yang sedikit pirang. Siang itu tak terlalu panas, ia berada di bawah pohon
sehingga ia merasakan sejuk.
RttRtt
Tiba tiba ponselnya bergetar membuatnya
sadar akan lamunannya. Ia mebuka flap ponselnya. Ternyata yesung yang SMS.
-kau dimana?-
Hanya itu yang Yesung tulis. Sica dengan
malas membalasnya.
-di belakang rumah-
Jawabnya singkat. Ia mengeluarkan nafas
panjangnya.
Kenapa Yesung?
Bukan Sungmin yang menghubunginya. Ia tak
mengerti kenapa Sungmin jarang sekali menghubunginya. Ia hampir putus asa untuk
menunggu Sungmin. Apalagi kini ada yesung yang selalu disisinya. Walaupun Sica
masih membenci Yesung karena membuat dirinya dan Sungmin terpisah, tapi entah
kenapa Sica kini nyaman berda di dekat Yesung. Walaupun ia selalu tak
menyadarinya. Saat ia memikirkan Yesung dia selalu bilang ‘yak, Sica sadarlah.
Kau tak akan mencintai namja aneh itu. Cintamu hanya milik Sungmin’. Karena itu
Sica selalu menghindari Yesung dan selalu bersikpa dingin dengan Yesung karena
tak mau jika ia terjerat akan perasaanya pada yesung.
“sica-ya” panggil Yesung dengan nada
bicara yang datar. Sica sedikit kaget akan kehadiran Yesung. Tentu saja,
bisanya Yesung akan pulang sore atau kadang malah malam baru pulang seperti
kemarin jam 9 baru pulang. Tapi siang ini Yesung sudah pulang dan berada di
sisinya.
Sica tak menjawab. Ia hanya menatap
Yesung singkat dan langsung memalingkan pandangannya. Yesung mendekati Sica dan
duduk di sampingnya.
‘kenapa dia tidak bertnya kenapa aku
pulang cepat. Apa benar dia tidak mencintaiku, dia bahkan tak pernah peduli
padaku’ batin Yesung.
Hening. Mereka sibuk dengan pikiran
masing masing. Sica tak mau bicara terlebih dahulu. Begitu juga Yesung, ia
malah lebih mementingkan gengsinya. Ish, memang begitulah Yesung.
“wae?” tanya Sica setelah beberapa lama
diam.
“em, wae? wae?” Yesung malah balik
bertnya. Sica berdecak kesal dengan jawaban Yesung. Sica kini hanya diam lagi.
yesung juga begitu.
Mereka saling diam lagi.
“ish, kau menyebalkan” kata Sica langsung
berdiri dan hendak pergi dari sana.
sssStt
Yesung menarik tangan Sica untuk
menghentikan langkahnya. Yesung juga ikut berdiri.
“tunggu, aku, aku hanya ingin memberikan
ini” kata Yesung mengambil kotak yang ada di saku celananya. Sica melihat apa
yang diberikan Yesung. Tentu saja ia tau jika di dalamnya ada cincin, karen
kotak itu adalah kotak tempat cincin tungannya dulu.
Sica hanya diam bahkan tak menerimanya.
Yesung menarik nafasnya.
“aku sedikit merubah cincin ini, kau dulu
mengembalikannya, mungkin kau tak suka. makanya aku desain ulang walupun
sedikitt. Tapi aku tak menukarnya, karena cincin ini cincin pernikahan kita”
kata yesung membuka kotak itu.
Sica kagum saat Yesung memperlihatkan
cincin itu. memang masih sama seperti dulu, tapi kini ada huruf -JJ- berwarna
merah yang mangiasi cincin itu. Membuat cincin itu terlihat sangat sangat
cantik. Sica tau arti dari JJ yakni Joong Woon and Jessica.
“jika kau mencintaiku pakailah ini, jika
tidak........” kata yesung berhenti.
“jika tidak apa?”
“buanglah, kali ini aku janji aku tak
akan memunngutnya seperti saat kau membuangnya waktu itu”
“ne?”
Sica tersenyum. Ia langsung mengambil
cincin itu.
Yesung sangat senang. Apalagi melihat
Sica yang tersenyum manis saat mengambil cincin itu. perlahan Sica memasangkan
cincin itu pada jari manisnya. Tapi ia berhenti di tengah.
DEG
apa yang terjadi?
TBC
0 komentar:
Posting Komentar