Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 04 September 2013

Love Is Really Hurt (Part 7)




Love Is Really Hurt
 

PART 7





Yesung menghentikan pekerjaanya. Ia sangat lelah sore itu. Di luar hujan menyambutnya dengan sangat deras. Yesung menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursinya.
“hufttt” Yesung mengeluarkan nafas panjangnya. Ia melihat jendela, di luar masih saja hujan lebat. Tiba tiba ia teringat dengan Sica. Bukankah Sica tadi bilang akan mengunjungi Leeteuk.
RtttRttt
Tiba tiba ponsel yesung bergetar.

-Yesung, jemput aku, aku ada di depan halte. Bisnya tak datang. Aku sangat kedinginan. Mianhae jika merepotkanmu-
Pesan dari Sica. Yesung langsung beranjak pergi. Ia sangat mengkhawatirkan Sica.
SKIP

Setelah sampai pada halte yang ditunjukkan Sica, Yesung menatap sekitar mencari Sica.
Tok tok,
Tiba tiba ada yeoja yang mengetuk kaca mobil Yesung. Sontak Yesung langsung membukakan pintu mobilnya. Yeoja itu tak lain adalah Sica. Sica terlihat basah kuyub. Ia pun memutuskan untuk duduk di belakang menggunkan tempat tak tembus air, ia tak mau tempat duduk mobil Yesung ikut basah karenanya.
Yesung langsung melajukan mbilnya ke mall. Ia mengajak Sica membeli baju, karena bajunya sangat basah. Sica sedikit malu memilih baju dengan pakaian basahnya, tapi Yesung selalu melindungi Sica.
“Yesung oppa......” teriak seorang yeoja. Yesung dan Sica langsung menoleh. Yeoja itu langsung memeluk Yesung. Yesung kaget. Bukan hanya Yesung, Sica yang berada di dekatnya juga sangat kaget dengan kehadiran yeoja itu. berani sekali ia memeluk Yesung.
“Yesung oppa. Sudah lama kita tidak bertemu. Kau tau aku sangat merindukanmu” kata yeoja genit itu. Ia adalah Jinmi, mantan pacar Yesung.
“ouh, hay Jinmi, apa kabar kau” tanya Yesung lembut melepaskan pelukannya. Sepertinya ia risih dengan Jinmi.
“em, baik, siapa dia oppa? Sepertinya aku pernah melihatnya” tanya Jinmi menunjuk Sica. Sica hanya menatap dingin Jinmi. Ia tak suka dengan jinmi. Cihh. Genit sekali. Apa dia tidak tau hah jika Sica adalah istri Yesung?
“em dia,,,” kata Yesung yang terpotong.
“ish, ya aku tau, dilihat dari penampilannya sepertinya dia pembantumu. Lihat saja ia menggunkan pakaian basah yang sangat jelek sangat pas dengan wajahnya yang buruk” ejek Jinmi.
APA?
Apa katanya? Sica yang mendengarnya langsung membelalakkan matanya. Berani sekali ia mengejek Sica. Ingin mati rupanya.
“Mwo? lihat dirimu, kau bahkan lebih buruk dariku” balas Sica kesal.
“yak oppa, kenapa pembantumu berani sekali denganku” adu Jinmi kepada Yesung. Yesung hanya diam, karena setiap ia ingin bicara malah jinmi memotongnya. Sica juga terus marah marah. Apa yang harus ialakukan? Hanya pasrah sajalah.
“yak, aku akan berganti pakain dulu” bentak sica langsung pergi dengan baju pilihannya. Ia benar benar muak sepertinya dengan Yeoja yang menyebalkan itu.
“dasar yeoja aneh” gerutu Jinmi.
Yesung menunggu Sica sambil mengobrol dengan Jinmi.
Tak lama kemudian Sica kembali.
DEG
Rasanya saat itu jantung Yesung mau copot melihat Jessica dengan penampilannya yang sangat cantik setelah keluar dari kamar mandi. Ia menggunakan dress warna merah yang menutupi lututnya. Rambutnya sebagian ada yang diikat dua di pinggir dengan poni yang sangat cantik.
“mwo? Pembantumu sangat genit sekali oppa, lihat penampilannya” gerutu Jinmi. Yesung tak menjawab. Ia masih menatap Sica kagum. Sica yang mendengarnya sangat kesal. Sepertinya memang mulut yeoja itu ingin dirobek.
“yak, cerewet sekali kau, aku bukan pembantu”
“ouh, ku kira pembantu Yesung oppa, jika bukan pembantu kau siapa?”
“aku istrinya” jawab Sica tegas.
“mwo? Jinjja? Jangan ngaku ngaku deh, mana mau Yesung oppa dengan mu” ejek Jinmi. Sepertinya Jinmi memang tak percaya dengan Sica saat ini.
‘menyebalkan. Apa dia pikir dia lebih cantik dariku. Lihat saja penampilannya sangat norak. Dan berani sekali dia menganggu suamiku’ batin Sica.
“oppa apakah benar dia istrimu?” tanya Jinmi.
‘n... ne” jawab yesung gugup. Ia benar benar takut salah bicara saat itu. Apalagi menatap Sica yang kini tengah menampakkan wajah menakutkannya. Tentu saja, sepertinya saat marah yeoja itu memang menakutkan.
“aish, aku tak peduli. Oppa maukah kau mengajakku jalan jalan, aku bosan jalan jalan sendirian” kata jinmi manja sambil bergelayutan di bahu Yesung. Sica tak bisa membiarkannya. apa Jinmi gila? Mengajak jalan suami orang. Dasar tak tau malu. Sica langsung menarik tangan Jinmi dan kini Sica yang bergelayutan di bahu Yesung. Jinmi kesal dengan perlakuan Sica.
DEG DEG
Jantung Yesung terus saja berdetak cepat. Apalagi setelah Sica menggandeng tangannya.
“Andwe, dia suamiku, kau tak berhak mengajaknya.” Kesal Sica.
“oppa, katanya tadi kau akan mengajakku makan, kajja kita makan Oppa” kata Sica manja sambil menyandarkan kepalanya di bahu yesung. Sica juga tersenyum manis
DEG
‘pabo, jangan sekarang, bagaimana jika jantungku benar benar copot. Ouh Tuhan tolonglah aku’ batin Yesung. Ia benar benar gugup saat itu. apa yang harus ia lakukan? Kenapa di saat seperti ini Sica bersikap seperti itu.
‘n.. ne,, kajja” jawab yesung gugup. Sica dan yesungpun pergi. Sica masih menggandeng yesung. Kemudian Sica menatap jinmi yang saat itu sangat kesal.
“wkwkwk” ejek Sica merong yang membuat jinmi tambah kesal.
Sica dan Yesung berjalan menuju mobil dan Sica masih saja menggandeng Yesung. Ia sadar saat akan keluar dari mall tsb. Sica langsung melepaskan tangannya dan tertunduk malu. Yesung hanya tersenyum. Mereka pun masuk mobil.
“apakah dia pacarmu?” tanya Sica kemudian.
“mwo? Tentu saja tidak” jawab yesung.
“ish, dia menyebalkan sekali. Dia pikir dirinya sempurna oih, lihat saja penampilannya. Wajahnya juga tak begitu cantik...” bla bla bla. Sica terus mengoceh, Yesung yang mendengarnya hanya tertwa kecil, baru kali ini Sica bicara sebanyak itu di depan Yesung. Sepertinya Sica tak menyadarinya.
Sica yang menyadari Yesung tertawa langsung menghentikan mengomel.
“yak kenapa kau tertawa oih?” kesal Sica.
“kau lucu” balas Yesung masih sambil tertawa.


########


Yesung sore ini masih sibuk dengan pekerjaannya. Ia akan menyelesaikan pekerjaanya hari ini sekaligus. Ia mau besok sudah free, tinggal ngecek lagi dan ia tak perlu lembur, malah bisa pulang lebih awal.
Huft
Yesung menghembuskan nafasnya. Rasa lelah sudah menjalar di sekujur tubuhnya. Ia sedikit bersandar di kursinya dan mengambil earpone dan memasangnya di telinganya. Ia sedikit tersenyum menikmati lagu yang keluar dari ponselnya. Tak bosan bosannya ia dengan benda itu. benda yang terus menemani Yesung dari kecil.
Tok tok tok,
Pintu terus di ketuk tapi Yesung tak mendengarnya.
Tok tok tok
Sudah beberapa kali pintu diketuk, dan makin lama makin keras saja.
“yak yesung, aku capek” teriak seorang yeoja yang marah dan membuka pintunya karena ia terus mengetuk pintu tapi tak ada jawaban dari Yesung.
“mwo? Haey, kau tak sopan sekali” bentak Yesung dan melepaskan earponnya.
“habisnya kau tak menjawab. Aku lelah dari tadi mengetuk pintu” jawab yeoja itu tak kalah kesal. Yeoja itu tak lain adalah Yuri. Ya memang sudah 1 bulan Yuri bekerja di perusahaan Yesung. Yuri memang sangat senang karena tiap hari bisa melihat Yesung. Tapi ia janji dengan dirinya sendiri untuk tidak mempunyai persaan yang dulu lagi.
“hehe, mian” kata Yesung cengar cengir.
“menyebalkan”
“Yak, aku ini atasanmu” kini Yesung membentak.
“ne ne, aku tau. Tuan Muda Kim yang terhormat, ini laporan biaya pengiklanan bulan ini seperti yang kau minta” kata Yuri mulai serius. Yesung menerima berkas itu dan memeriksanya.
“Ok, gomawo” kata yesung datar.
“em, baiklah Yesung-ssi, saya pergi dulu ne. Mian menganggu” kata Yuri dengan suara yang dibuat buat menirukan pegawai Yesung yang lain. Memang diantara pegawai Yesung yang sangat tidak sopan dengannya adalah yeoja cantik yang kini di depannya. Tapi itu tak masalah karena Yuri adalah sahabatnya.
“hahaha, anak pintar, kau mulai bisa berbicara dengan baik ne” ejek Yesung. Yuri hanya mendengus. Ia mulai berdiri dan membalikkan tubuhnya.
“yuri” panggil Yesung yang membuat Yuri berhenti.
“ne” jawab Yuri.
“apa yang disukai yeoja?” tanya Yesung tiba tiba. Yuri sepertinya mengerti. Ia langsung duduk kembali dan tersenyum.
“apa ini soal Sica?” yesung hanya mengangguk. Memang selama ini Yuri yang selalu membantu Yesung mendekati Sica agar Sica bisa jatuh cinta dengannya.
“Huh, kau ini kasian sekali. Kau adalah namja yang sangat tampan dan tak pernah sekalipun ditolak, namja yang sukses, namja yang sempurna di mata banyak yeoja. Tapi aku sekarang meragukannya. Kenapa Sica tak mau denganmu, jangan jangan kau dulu main sihir ya untuk menarik banyak yeoja? Haha. Tapi Sica tak mempan, haha” ejek Yuri dan Yuri tertawa lepas.
Pletak...
Yesung yang kesal langsung memukul kepala Yuri. Tentu saja tak keras. Ia tak mungkin menyakiti Yuri.
“yak Appo” kata yuri mengelus kepalanya yang sebenarnya tidak sakit.
“salah sendiri kau terus saja mengejekku. Aku sedang bingung, sudah beribu cara aku lakukan tapi tetap saja Sica tak suka denganku” kata Yesung lemas.
Yuri seperti tau perasaan Yesung. Ia menopang dagunya dan sedikit berfikir. Sedikit menggerakkan jari jari lentiknya.
“ah, aku tau,...........”


######

Sica kini hanya duduk di bangku belakang rumahnya. Ia tak kerumah orang tuanya seperti biasanya. Mungkin karena ia bosan dengan pertanyaan orang tuanya bagaimana hubungannya dengan Yesung. Dan sica selalu berbohong jika Siica dan Yesung baik baik saja. Menyebalkan sebenarnya berbohong. Karena Sica tak terbiasa berbohong pada orang tuanya. Tapi Leeteuk tau yang sebenarnya. Tapi ia hanya diam. Ia ingin Sica bersikpa dewasa. Karena Sica selalu saja manja dan ia juga sedikit egois. Yang Sica pikirkan hanya lah kebahagiaan. Hanya itu.
Kini ia hanya merenung dan menopang dagunya dengan tangan. Tanganya hanya bersender pada pegangan kursi. Sica sedikit menikamati suasana di sana. Semilir angin yang membuat hati Sica tenang. Rambutnya sedikit berantakan akibat angin yang menerbangkan rambutnya yang sedikit pirang. Siang itu tak terlalu panas, ia berada di bawah pohon sehingga ia merasakan sejuk.
RttRtt

Tiba tiba ponselnya bergetar membuatnya sadar akan lamunannya. Ia mebuka flap ponselnya. Ternyata yesung yang SMS.
-kau dimana?-
Hanya itu yang Yesung tulis. Sica dengan malas membalasnya.
-di belakang rumah-
Jawabnya singkat. Ia mengeluarkan nafas panjangnya.
Kenapa Yesung?
Bukan Sungmin yang menghubunginya. Ia tak mengerti kenapa Sungmin jarang sekali menghubunginya. Ia hampir putus asa untuk menunggu Sungmin. Apalagi kini ada yesung yang selalu disisinya. Walaupun Sica masih membenci Yesung karena membuat dirinya dan Sungmin terpisah, tapi entah kenapa Sica kini nyaman berda di dekat Yesung. Walaupun ia selalu tak menyadarinya. Saat ia memikirkan Yesung dia selalu bilang ‘yak, Sica sadarlah. Kau tak akan mencintai namja aneh itu. Cintamu hanya milik Sungmin’. Karena itu Sica selalu menghindari Yesung dan selalu bersikpa dingin dengan Yesung karena tak mau jika ia terjerat akan perasaanya pada yesung.
“sica-ya” panggil Yesung dengan nada bicara yang datar. Sica sedikit kaget akan kehadiran Yesung. Tentu saja, bisanya Yesung akan pulang sore atau kadang malah malam baru pulang seperti kemarin jam 9 baru pulang. Tapi siang ini Yesung sudah pulang dan berada di sisinya.
Sica tak menjawab. Ia hanya menatap Yesung singkat dan langsung memalingkan pandangannya. Yesung mendekati Sica dan duduk di sampingnya.
‘kenapa dia tidak bertnya kenapa aku pulang cepat. Apa benar dia tidak mencintaiku, dia bahkan tak pernah peduli padaku’ batin Yesung.
Hening. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Sica tak mau bicara terlebih dahulu. Begitu juga Yesung, ia malah lebih mementingkan gengsinya. Ish, memang begitulah Yesung.
“wae?” tanya Sica setelah beberapa lama diam.
“em, wae? wae?” Yesung malah balik bertnya. Sica berdecak kesal dengan jawaban Yesung. Sica kini hanya diam lagi. yesung juga begitu.
Mereka saling diam lagi.
“ish, kau menyebalkan” kata Sica langsung berdiri dan hendak pergi dari sana.
sssStt
Yesung menarik tangan Sica untuk menghentikan langkahnya. Yesung juga ikut berdiri.
“tunggu, aku, aku hanya ingin memberikan ini” kata Yesung mengambil kotak yang ada di saku celananya. Sica melihat apa yang diberikan Yesung. Tentu saja ia tau jika di dalamnya ada cincin, karen kotak itu adalah kotak tempat cincin tungannya dulu.
Sica hanya diam bahkan tak menerimanya. Yesung menarik nafasnya.
“aku sedikit merubah cincin ini, kau dulu mengembalikannya, mungkin kau tak suka. makanya aku desain ulang walupun sedikitt. Tapi aku tak menukarnya, karena cincin ini cincin pernikahan kita” kata yesung membuka kotak itu.
Sica kagum saat Yesung memperlihatkan cincin itu. memang masih sama seperti dulu, tapi kini ada huruf -JJ- berwarna merah yang mangiasi cincin itu. Membuat cincin itu terlihat sangat sangat cantik. Sica tau arti dari JJ yakni Joong Woon and Jessica.
“jika kau mencintaiku pakailah ini, jika tidak........” kata yesung berhenti.
“jika tidak apa?”
“buanglah, kali ini aku janji aku tak akan memunngutnya seperti saat kau membuangnya waktu itu”
“ne?”
Sica tersenyum. Ia langsung mengambil cincin itu.
Yesung sangat senang. Apalagi melihat Sica yang tersenyum manis saat mengambil cincin itu. perlahan Sica memasangkan cincin itu pada jari manisnya. Tapi ia berhenti di tengah.



DEG








apa yang terjadi?
TBC

0 komentar:

Posting Komentar