Your Eyes
“Uljimma. Kau itu yeoja yang sangat
cengeng. Dari kemarin aku melihat kamu menangis” namja kecil itu berbicara
dengan seorang yeoja kecil yang ada di taman yang sedang menangis. Dari kemarin
memang namja kecil itu terus bermain di taman, karena menurutnya taman itu
sangat menyenangkan. Bukan hanya untuk bermain, tetapi juga karena seseorang
yang memikat hatinya untuk terus melihat senyuman yang ada di yeoja kecil yang
kini ada di depannya. Tapi entah kenapa di setiap hari itu yeoja itu juga selalu
menangis.
Namja kecil itu perlahan mendekati yeoja
yang kini mulai berhenti menangis. Yeoja itu menatap namja kecil yang ada di
sampingnya itu dengan tatapan aneh. Ia mulai mengusap air matanya yang tadi
keluar.
“apa kau tak suka jika melihatku
menangis?” kata yeoja kecil itu polos. Entah kenapa suara namja itu langsung
diturutinya. Ia kemudian melihat namja itu yang mulai tersenyum.
“tentu saja aku tak suka, air matamu
terlalu berharga untuk dibuang. Ayolah jangan menangis. Apa kau mau bermain
denganku oih? Aku tak ingin bermain dengan yeoja yang cengeng” kata namja manis
itu. namja itu mulai meninggalkan yeoja kecil itu. Yeoja kecil itupun mulai tersenyum
dan juga berdiri dan mengikuti namja kecil yang bernama Kim Jong Woon. Yah
namja kecil itu bernama Kim Jong Woon yang mungkin kini umurnya baru menginjak 7
tahun. Ia kini sedang berada di taman dengan pengawasan para pengawalnya
tentunya.
...skip...
Setelah bermain cukup lama tiba tiba ada
seorang ahjumma yang tadi mengawasi yeoja kecil itu mengajaknya pulang dengan
berat hati yeoja itu mulai menatap Jong Woon seolah ingin mendapat
persetujuannya untuk pulang.
“pulanglah. Tapi ingat ne yeoja kecil?
Besok kau ke sini lagi kan? janji” kata Kim Jong Woon tersenyum. Entah kenapa
Jong Woon langsung menyukai yeoja kecil itu. Dari pertama bertemu dengan yeoja
itu Jong Woon langsung ingin dekat dengannya.
“tentu saja. Aku janji, pai pai” kata
yeoja itu sambil tersenyum sambil melambaikan tanganya. Ia terus menatap namja
itu. Bahkan ia belum tau namanya. Tapi namja itu sudah membuat yeoja itu sangat
nyaman. Ia sepertinya enggan meninggalkan Jong Woon. Lihat saja yeoja itu
menatap JongWoon sambil berjalan meninggalkan JongWoon.
“kajja kita pulang tuan muda” kata
seorang yeoja paruh baya yang merupakan pengasuh Kim Jong Woon. Jong Woon
langsung menatap wanita itu dengan dingin. Sepertinya ia sangat malas hanya
untuk sekedar menatapnya. Tanpa banyak bicara bahkan tanpa menjawab ajakan
wanita itu, Jong Woon malah berjalan dengan cepat menuju mobil tanpa menunggu
pengasuhnya itu. Ia merasa ia sudah besar, tapi tetap saja ia harus dikawal
jika mau pergi kemana mana. Menyebalkan. JongWoon hanya mendengus kesal.
“tuannn muda tunggu” kata pengasuhnya
sedikit berteriak karena Jong Woon meninggalkannya.
“hey kau, kau sangat cerewet sekali” kata
Jong Woon mengejek dengan mulutnya yang dibuat buat. Membuat pengasuhnya
sedikit menahan emosi. Jika ia bukan putra dari majikannya mungkin sudah
dibejek bejek namja kecil menyebalkan itu. Dengan sabar pengasuhnya sedikit
berlari menuju ke mobil.
########
1 minggu kemudian
Jong Woon dan yeoja kecil itu selalu saja
bertemu setiap hari di taman. Walalupun mereka tidak mengenal satu dengan yang
lainnya, tapi mereka tetap senang. Malah tidak ingin berpisah. Seperti saat
ini. Yeoja kecil itu sedang menunggui Jong Woon.
“kenapa kau lama sekali oih?” dengus
yeoja kecil dengan mengercutkan bibirnya. Tentu saja ia marah. Sudah hampir
setengah jam ia menunggu Jong Woon di taman itu.
“mian, kau tak marah kan?” kata Jong Woon
sambil tersenyum. Matanya terus memandangi yeoja itu. Mata mereka bertemu
sekilas karena akhirnya yeoja itu menunduk. Ia benar benar tak bisa melihat
mata indah Jong Woon. Yeoja itu malah tidak jadi marah. Sebenrnya ia tadi ingin
sekali memarahi namja itu.
“sudahlah, aku tak marah asalkan kau
membelikan es cream untukku” kata yeoja kecil itu tersenyum. Ia benar benar tak
bisa jika marah dengan Jong Woon.
Jong Woon tersenyum. Kemudian mengelus
rambut yeoja kecil itu dan sedikit mengacak rambutnya seperti orang dewasa.
Yah, mungkin ia suka melihat Appanya yang sering melakukan itu.
Jong Woon kemudian menarik tangan yeoja
kecil itu untuk membelikannya es cream.
“ini untukmu,” kata jong Woon
memberikannya es cream rasa vanilla. Terlihat es cream itu sangat enak. Yeoja
itu kini tersenyum dan menerima es cream itu.
“gomawo,, aku berjanji, jika aku sudah
besar, aku akan menjadi istrimu” kata yeoja itu asal. Bukankah ia masih kecil?
Tentu saja ia tak tau apa yang ia bicarakan. Bahkan yeoja kecil itu umurnya
terlihat jauh di bawah Jong Woon.
“mwo? Kau berkata apa? jangan membuat
janji yang tidak bisa kau tepati” kata Jong Woon menahan tawanya. Karena
mendengar yeoja itu berkata aneh.
“yak, aku yakin bisa menepatinya. Dan
satu lagi jika kita sudah besar, aku ingin pergi ke taman ria bersamamu oppa”
kata yeoj kecil itu lagi.
“tentu saja. Aku janji jika aku akan
mengajakmu” balas Jong Woon sekenanya.
“mwo? Kau berkata apa? jangan membuat
janji yang tidak bisa kau tepati” sekarang yeoja kecil itu membalikkan kata
kata Yesung. Mereka pun tertawa.
...skip...
Sepoi angin di taman membuat semakin
nyaman Jong Woon dan yeoja kecil. Mereka kini duduk di sebuah kursi di bawah
pohon besar yang rindang. Jong Woon bernyanyi untuk menghibur yeoja itu. Yeoja
kecil itu sangat senang mendengar suara Jong Woon yang sangat merdu. Membuat
suasana di sana semakin menyenangkan.
“suaramu sangat bagus, aku yakin kau akan
menjadi penyanyi terkenal jika kau menggunkan suara itu” puji yeoja kecil itu
setelah Jong Woon berhenti bernyanyi. Jong Woon pun tersenyum.
“oppa, jika aku sudah besar, akankah kau
mengenaliku?” tanya yeoja kecil. Entah kenapa yeoja kecil itu sangat takut
kehilangan namja kecil yang selalu ada di sisinya. Selalu membuatnya tersenyum
walalu terkadang Jong Woon memang sangat menyebalkan karena sifatnya yang
sangat dingin.
“tentu saja. Wajahmu kan cantik. Dan kau
manis sekali” goda Jong Woon. Bayangkan saja namja yang masih kecil itu bahkan
sudah seperti orang dewasa yang pintar menggombal. Dasar Jong Woon.
“ahhh oppa, kau harus janji jika nanti
kita berpisah dan nanti aku kembali, oppa harus tetap mengenaliku dan tak akan
melupakanku. Dan aku minta oppa jangan bersikap kasar lagi ya. Kau tau kau itu
selalu saja dingin kepadaku. Apalagi dengan ahjumaa pengasuhmu. Kau jahat
sekali” cibir yeoja kecil itu. Entah kenapa ia tak ingin meninggalkan Jong
Woon. Ia ingin tetap bersama Jong Woon.
“yeoja kecil, kenapa kau berbicara
seperti itu. Tentulah aku tak akan lupa dengamu” kata Jong Woon tersenyum
manis.
“hey, aku ingin memberikan sesuatu
untukmu” kata Jong Woon kepada yeoja kecil yang manis yang kini berada di
depannya. Jong Woon mengambil sesuatu di saku celananya. Yeoja kecil itu
terkejut saat melihat apa yang ada di tanagn Jong Woon. Sebuah kalung
berliontin butterfly berwarna biru. Sangat indah menurutnya. Dari mana Jong
Woon mendapatkan kalung itu??
Yeoja itu kemudian memberikan senyuman
manisnya untuk Jong Woon yang kini sedang memakaikan kalung itu di lehernya.
“mwo? Sangat bagus, apakah ini benar
untukku. Gomawo oppa, kau sangat baik” katanya. Ia sangat sedang mendapatkan
kalung yang sangat bagus itu.
“yeoja kecil, apakah kau serius dengan
ucapanmu tempo hari. Apa kau ingin menjadi istriku?” tiba tiba Jong Woon
menanyakan itu kepada yeoja kecilnya. Entah apa yang dipikirkan namja itu. Ia
merasa hari ini sangat aneh. Ia ingin terus dekat dengan yeoja kecilnya. Ia tak
mau jika harus berpisah dengannya.
“tentu, memangnya kenapa?” jawab polos
yeoja kecil.
CUP-
Tiba tiba Jong Woon kecil mencium
bibirnya. Hanya sekedar menempelkannya saja lalu melepaskannya dan menatap
yeoja kecilnya. Yeoja itu benar benar bingung apa yang dilakukan oleh Jong
Woon. Jong Woon pun tersenyum. Benar benar gila. Bagaimana bisa Jong Woon mencium yeoja itu.
“mwo? Apa yang kau lakukan oppa?” tanya
yeoja kecil.
“kau taukan jika orang menikah itu
biasanya berciuman dan mulai hari ini karena aku sudah menciumu kau sudah jadi
istriku” kata Jong Woon asal. Apa yang ia bicarakan. Dasar anak kecil sok tau.
Bagaimana bisa namja itu menyimpulkan sendiri arti pernikahan.
Yeoja itu sedikit menyipitkan matanya,
tak mengerti apa yang dikatakan Jong Woon. Aneh memang tapi akhirnya yeoja itu
tersenyum.
“Oppa, sudah beberapa hari aku bersamamu,
tapi aku bahkan tak tau namamu, siapakah namamu? Bolehkah aku tau?” kata yeoja
itu.
“tentu, panggil saja aku Woon? Dan aku
juga ingin tau namamuu” jawab Jong Woon.
“mwo? Kenapa namamu singakat sekali. Oppa
boleh panggil aku Rie,. Akan aku beritahukan namaku jika kita akan bertemu
lagi” kata yeoja itu tersenyum.
“tentu saja kita akan bertemu setiap hari.
Jadi kau besok harus beritahu namamu ne.” Kata jong Woon percaya jika ia akan
bertemu lagi dengan Rie.
Tapi sayangnya setelah hari itu Kim Jong
Woon tidak menemukan yeoja kecil itu. Hari itu adalah pertemuan terakhirnya
dengan Rie. Setelah hari itu, Jong Woon selalu saja menyempatkan untuk pergi ke
taman, tapi tetap tak didapatinya yeoja kecil. Membuat jong Woon sangat merasa
sedih. Kenapa yeoja itu tega meninggalkan Jong Woon sendiri. Bahkan Jong Woon
tak hentinya tetap menunggui yeoja itu. Ia sangat berharap bertemu dengan yeoja
kecilnya. Yeoja yang selalu mebuatnya tersenyum.
‘kembalilah Rie’ batin Jong Woon sendu.
Ia sangat berharap yeoja itu akan kembali dan menepati janjinya.
############################
11 tahun kemudian....
Sebuah mobil melaju dengan sangat
kencang. Sepertinya yang menyetir mobil itu tak takut akan mengalami hal yang
buruk. Ia terus melajukannya. Tapi beberapa saat kemudian setelah berada di
jalan dekat dengan taman, pengguna mobil itu tiba tiba memperlambat laju
mobilnya. Hampir setiap hari ia memperlambat laju mobilnya untuk melihat
sekitar taman, berharap ada seseorang yang sedang menunggunya. Yah dia adalah
Kim Jong Woon. Kim Jong Woon yang selalu berharap yeoja kecil yang selama ini
meninggalkannya tanpa pamit itu akan kembali lagi.
“kapan kau berubah hey Hyung?” kata
seorang namja yang berada di sampingnya. Ia adalah sepupu Kim Jong Woon. Namja
itu bahkan tak bergeming walaupun sedang berbicara. Matanya tetap fokus kepada
benda yang sedang di bawanya. Bahkan dimainkannya. Yah PSP istri tercinta namja
itu. namanya Kyuhyun. Namja itu kadang memang malas untuk sekedar menyetir
mobil. Ia tak ingin meninggalkan PSPnya walaupun itu untuk menyetir.
“hey Kyu, diam kau.” Kata Kim Jong Woon
kesal. Bagaimana tidak kesal. Ini mobilnya. Kyuhyun bahkan hanya menumpang.
Tapi masih saja Kyuhyun selalu cerewet jika Jong Woon melalukan hal itu. Memang
bodoh ia menunggui yeoja yang lama hilang. Hanya kemungkinan kecil ia akan
bertemu dengannya lagi. Bahkan namanya saja ia tidak tau. Apalagi tempat
tinggalnya. Sungguh menyebalkan. Tapi itu yang dilakukan namja aneh seperti Kim
Jong Woon.
Setelah memastikan tak ada yang
menungguinya Jong Woon melajukan mobilnya ke sekolahnya. Memang sih di Senior
High School semua murid tidak boleh membawa mobil bukankah belum dapat surat
ijin mengemudi, tapi untuk Kim Jong Woon apapun bisa ia lakukan.
‘kapan kau kembali Rie, kau pembohong,
kau tak menepati janjimu kau benar benar pembohong’ batin Jong Woon pilu.
...skip...
@sekolah
“selamat pagi yesung sunbae”
“hay Yesung sunbae, hay Kyuhyun sunbae”
Banyak sekali sapaan siswa kepada
seseorang yang bernama Yesung dan Kyuhyun. Ngomong ngomong siapa itu Yesung?
Yesung adalah nama panggilan Kim Jong
Woon. Sejak sekolah dasar memang banyak yang memanggilnya dengan sebutan
Yesung. Menurutnya nama itu sangat keren. Jadinya ia selalu menggunakan nama
itu.
“oppa, selamat Pagi”
Walau banyak yang memberi sapaan pada
Yesung, tapi Yesung tetap diam. Tak membalas setupun dari Yeoja maupun namja
yang telah menyapanya. Memang itu lah kebiasaan buruknya. Ia selalu menyuruh
siapa saja yang bertemu dengannya untuk menyapanya. Tapi ia juga seenaknya saja
tidak menjawab sapaan murid murid yang ada di sana. Matanya tetap memandang
lurus ke depan. Ia tak peduli dengan semua yang murid yang sedang menyapanya.
Yesung berjalan beriringan dengan Kyuhyun
yang masih sibuk dengan istrinya. Siapa lagi kalau bukan PSPnya. Dasar maniak
game. Mereka berdua sama saja. Mereka selalu bersikap dingin. Tak peduli dengan
urusan apapun. Tentu saja mereka itu kan sangat di hormati.
“heyyy,,, Yesung Kyuhyun!!!” sapa seoang
namja yang sedang melambaikan tangannya ke arah yesung dan Kyuhyun. Tampak juga
namja yang disebelahnya. Beda dengan yang lain, Yesung dan Kyuhyun menanggapi
namja itu. Yesung dan Kyuhyun kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat ke 2
namja itu yang sesang duduk di sebuah bangku di depan kelas di lantai 2.
“heyyy, kau sudah datang Eunhyuk, padahal
biasanya kau yang paling telat” kata Yesung kepada namja yang disebut Eunhyuk.
Eunhyukpun menatap Yesung sedikit kesal. Sepertinya mereka sudah sangat akrab.
Tentu saja keempat namja itu memang sangat akrab dari Junior High School
kecuali kyuhyun yang baru mulai akrab dengan mereka saat memasuki Senior High
School.
“aish, apa menurutmu aku akan selalu
telat hem? Enak saja” elak Eunhyuk dengan mulut yang sedikit dimajukan.
“sudah sudah, kajja kita ke kelas, sudah
hampir masuk.” Kata namja imut yang yang berada di dekat Eunhyuk. Namanya
adalah Sungmin. Mereka pun langsung beranjak menuju ke gedung atas. Karena
kelas 3 memang letaknya di gedung yang paling atas. Langkah Sungmin terhenti
saat melihat Kyuhyun yang belum beranjak yang masih sibuk dengan gamenya.
Sungmin dengan paksa mengambil PSPnya.
“yak Sungmin. Apa yang kau lakukan, itu,,
itu hampir menang, yak kembalikan” kata Kyuhyun khawatir jika gamenya akan
berakhir karena Sungmin mengambilnya. Sungmin tak peduli. Ia malah menjulurkan
lidahnya membuat Kyu tampak sangat kesal.
Mereka pun berjalan bersama menuju ke
kelas masing masing. Tentu saja banyak yeoja yang sangat tertarik dengan
mereka. Siapa yang tak kenal dengan 4 bintang Shinwaa itu. aku bingung namain
sekolahnya. Jadi anggap saja namanya Shinwaa.
Dimuali dari Yesung. Namja yang satu ini
adalah ketua dari kelompok yang terdiri dari 4 namja tampan itu. Mereka
menyebutnya KEYS (Kyuhyun, Eunhyuk, Yesung, Sungmin). Nama itu diambil dari nama
mereka sendiri.
Yesung adalah anak dari presdir perusahaan
terkenal di Seoul,, yang juga menjadi donatur sekolah Shinwaa. Dia adalah namja
tampan yang sangat banyak digemari oleh banyak yeoja. Diantara mereka berempat
Yesung dalah yang paling pintar. Mereka juga heran, padahal mereka tidak pernah
melihat Yesung belajar.
Yesung itu adalah namja yang sangat
dingin diantara KEYS. Namja itu sangat tidak peduli dengan apapun kecuali
kepada orang yang memang ia sukai. Dia bahkan tak segan segan untuk menyakiti
siapa saja. Namja yang kasar. Memangsih wajahnya sangat berbeda dengan
sikapnya. Wajahnya bahkan menggambarkan jika namja itu adalah sesosok namja
yang sangat baik hati. tapi nyatanya? Salah besar. Yesung juga mempunyai suara
yang sangat bagus. Makanya tak heran ia sudah dapat penghargaan atas prestasi
menyanyinya.
Di samping Yesung adalah Kyuhyun. Ia
adalah anak dari pemilik dari Shinwa ini. Makanya tak heran jika tak ada
satupun yang berani padanya. Namja yang satu ini adalah evil magnae karena ia
adalah yang paling jahil dan yang paling termuda di antara KEYS.
Sebelahnya adalah Lee Hyuk Jae atau yang
sering dipanggil Eunhyuk. Ia adalah seorang namja yang sangat cool. Ia juga seorang
dancer mengingat ia sangat pintar melakukan tarian yang sangat sulit. Tapi dia
adalah namja yang playboy diantara mereka berempat.
Sedangkan yang terakhir adalah Lee
Sungmin. Namja imut yang selalu sopan terhadap siapa saja. Tidak seperti
temannya yang selalu bersikap dingin. Selalu saja bersikap manis. Namja yang
cantik itu juga sangat pintar menggoda jika sudah menampakkan wajah lucunya.
Dasar.
Makanya tak heran banyak yeoja yang
sangat tergila gila pada mereka dan selalu tunduk dengan mereka. Bahkan tak ada
yang berani macam macam dengan mereka. Secara mereka adalah orang yang sangat
terpandang.
##############
@kelas
“tuan Cho, bisakah kau berhenti memainkan
PSPmu?” kata seorang guru kepada Kyuhyun yang saat ini sedang asyik bermain game
di saat pelajaran dimulai. Ia bahkan tak peduli jika ada yang terganggu
dengannya. Toh siapa yang berani dengannya. Sekalipun itu guru, Kyuhyun selalu
saja bisa menentangnya.
“dan bisakah kau tak mengangguku?” tanya
balik Kyuhyun kepada sang guru. Guru itupun akhirnya diam. Memang tak biasanya
Kyuhyun bermain PSP di kelas tapi entah mengapa hari itu berbeda. Tentu saja
gurunya itu tak berani dengan tuan Cho Kyuhyun anak dari pemilik Shinwaa.
Kyuhyun kini malah asyik melanjutkan bermain.
Sungmin yang duduk di sebelahnya mendelik
dan kesal kepada sahabatnya yang menyebalkan itu.
“kyu, bisakah kau menghargai guru?” kata
Sungmin yang memang sekelas dengan Kyuhyun. Seketika Kyuhyun berhenti main
mendengar Sungmin yang menasehatinya. Seperinya ia lebih takut dengan Sungmin
daripada dengan gurunya. Guru itupun tersenyum kepada Sungmin yang memang
selalu menjadi pawangnya Kyuhyun. Sungmin juga tersenyum balik kepada guru itu.
Kyuhyun yang melihat itu melihatnya
dengan kesal. Kenapa dengan Sungmin. Ia selalu menganggunya saja, tapi entah
kenapa Kyuhyun juga selalu menurutinya.
Di lain sisi Yesung terus memperhatikan
guru. Berbeda dengan Sungmin dan Kyuhyun yang 1 kelas, Eunhyuk dan Yesung berbeda
kelas. Jadinya mereka terpisah.
Sebenarnya bukan guru yang
diperhatikannya. Pikirannya melayang entah kemana. Huh, kenapa Yesung selalu
saja seperti itu. Walaupun begitu tapi pendengarannya cukup jeli untuk
mendengarkan guru yang sedang menjelaskan. Yesung memang namja yang sangat
aneh, tingkat kefokusannya sangat lebih. Terbukti ia selalu bisa membaca buku dengan melihat televisi,
bahkan kadang juga mendengarkan MP3 dari earpone di telinganya yang satu.
Mungkin banyak yang mengangapnya tak ada satupun yang dimengertinya jika melakukan
dengan cara bersama sama, tapi itu salah. Yesung bahkan tetap paham dengan
semuanya.
##############
@kantin
KEYS kini sedang berada di kantin. Mereka
menempati meja yang paling pojok. Siapa yang berani menempati meja itu? mereka
tentu saja takut. jika ada tentu saja orang itu akan sangat malu, mungkin KEYS
akan melakukan sesuatau terhadapnya. Em, tapi jika moodnya sedang ingin.
“Hey kenapa kau lama sekali anak kantin.
Aku sudah lapar. Dasar kau!” kata Eunhyuk yang dari tadi kelaparan. Ia
mendengus kesal kepada seorang yeoja yang memang selalu melayani mereka saat di
kantin.
“mi..mianhae, mian” jawab seorang yeoja
yang mengantar makanan. Yeoja cantik itu juga memakai seragam Shinwaa. Yah bisa
ditebak jika yeoja itu adalah siswa di sekolah itu. Tapi kerena keadaan yang
juga harus membantu ibunya berjualan di kantin. Ia selalu melayani keempat
namja itu. beda dengan yang lain keempat namja itu selalu dilayani tidak
seperti murid lain yang harus mengantree untuk mendapatkan makan.
“ya sudah sana kau pergi.” Lanjut Eunhyuk
kesal. Ia pun langsung menyantap makanan yang ada di hadapannya. Dasar namja
tukang makan. Tapi anehnya ia tak pernah berubah menjadi gendut walau banyak
makan.
“sudahlah jangan marah marah. btw, apakah
dia sudah mendapat pelajaran?” kata Sungmin mengalihkan pembicaraan. Sungmin
mengeluarkan senyum smriknya. Apa yang dimaksud dengan pelajaran?. Apa yang sebenarnya
dibicarakan Sungmin?
“tunggu saja. Dia akan mendapatkan pembalasannya.”
Kata Yesung menyetujui. Yesung juga mulai memakan makanannya. Ia harus menjaga
pipinya, makanya tak heran jika makannya sedikit, karena jika kelebihan pipinya
akan menjadi cubi. Haha.
“setuju” kata Kyuhyun dan Eunhyuk hampir
bersamaa. Mereka lalu tersenyum penuh kemenangan. Apakah yang sebenarnya mereka
bicarakan? Siapa yang mereka bicarakan? Dasar sepertinya mereka jahat sekali.
Di sisi lain dalam waktu yang bersamaan.
@loker siswa
“dasar guru cerewet” gerutu seorang namja
yang berjalan menuju lokernya. Ia terus berjalan, ia bahkan tak tau jika banyak
yang sedang mengamatinya.
Setelah sampai di depan lokernya ia
membukanya dan.....
DEG
Seketika tangannya gemetar saat melihat
isi lokernya. Ada tulisan, “MENGGORENG DAGING DILAPISI TELUR DAN TEPUNG
SEPERTINYA SANGAT ENAK”.
“masalah” katanya lirih. Ia langsung
menjauhi lokernya dan seketika hendak lari, tapi...
PUKPUK
Banyak telur dan tepung yang kiini
mendarat ditubuhnya. Banyak namja namja yang mengelilinginya untuk terus
melemparinya. Ada juga murid murid yang hanya ingin sekedar melihat kejadian
itu. kejadian yang mungkin sudah lama tidak mereka tonton. Mungkin sudah 6
bulan yang lalu kejadian itu tak terlihat lagi. Namja itu melindungi dirinya
dengan jas sekaolahnya.
“cukup sudah cukup” kata Sungmin yang
baru saja datang. Terlihat juga ada 3 namja tampan disisi Sungmin. Setelah
mendapat aba aba dari Sungmin seketika kegiatan melempar itu selesai. Tapi
tetap saja masih banyak yang berkumpul di sana. Melihat namja yang masih
terduduk dengan tubuh yang berbalut tepung dan telur.
“kenapa cukup? Bukankah masih kurang?”
kata Kyuhyun yang berada di samping Sungmin. Sepertinya ia belum puas
melihatnya.
“sudahlah, dia sudah mendapat balasannya.
Aku juga tak tega melihat namja lemah itu. kita jangan terlalu jahat” jawab
Sungmin. Kyuhyun pun diam sedikit kecewa.
Yesung perlahan mendekati namja tadi.
Sepertinya ada sesuatau yang ingin ia katakan.
“jika kau ingin masih di sini, jangan kau
macam macam. aku sebenarnya tak ingin melakukan itu, tapi kau yang membuat kita
berbuat itu kepadamu. Sekarang enyahlah dari hadapanku” kata Yesung tanpa
menatap namja itu pergi. Namja itupun langsung lari. Rasanya namja itu ingin
sekali membalasnya. Tapi mungkin tak bisa. Karena tak ada yang berani dengan
mereka.
‘awas saja kalian’ dendam namja itu seraya menggenggam
tangannya kuat kuat. Sepertinya ia sangat tidak terima dengan perlakuan
sewenang wenang KEYS kepadanya. Apa karena mereka namja yang terhormat makanya
bisa seenaknya saja?
Memang kemarin namja itu sudah mengejek
dan menjelek jelekkan KEYS. Dan Sungmin mengetahuinya, makannya dengan tega
mereka melakukan itu kepada namja yang tadi.
#########################
Keesokan harinya.....
Pagi ini Yesung sudah berada di sekolah.
Entah kenapa kali ini ia berangkat sendiri tak seperti biasanya yang berangkat
bersama Kyuhyun. Yesung sepertinya bernafas lega tanpa Kyuhyun, karena ia bisa
santai tanpa mendengar omelan Kyuhyun yang pedas itu. Yesung perlahan turun
dari mobil. Terlihat ia sangat tampan dengan seragamnya dan juga kaca mata
hitamnya. Membuat wajahnya tambah mempesona saja.
“pagi oppa” seorang yeoja menyapa dengan
senyum. Yesung melihatnya. Entah kenapa hari ini ia ingin berbaik hati. ia
membalas hanya dengan senyum mautnya yang membikin banyak yeoja jika melihatnya
akan pingsan dalam seketika. lebayyyy
DEG
Yeoja itu sangat kaget ketika Yesung
senyum padanya. Apakah benar? Apakah mimpi? Ini tak seperti biasanya. Benar.
Benar Yesung tersenyum padanya? Dengan cepat Yeoja itupun langsung lari
meninggalkan Yesung sendirian. Ia ingin sekali bercerita dengan teman temannya
jika Yesung tersenyum padanya. Pasti teman temannya akan iri.
Yesung melihat yeoja itu bingung.
“mwo? Dia lari? Ternyata jika aku
tersenyum dia malah takut? Apakah begitu? Jika aku tersenyum menyeramkankah?”
kata Yesung kepada dirinya sendiri. Dan sedikit memanyunkan bibirnya. Ia tak
habis pikir, kenapa yeoja tadi malah takut saat Yesung tersenyum. Bukankah
Yesung jarang tersenyum dengan semua orang. Ish, dasar.
Yesung tak ambil pusing. Ia pun menelpon
Lee Hyuk Jae untuk bertanya dia ada dimana sekarang.
“hey kau dimana Hyuk?”
“...”
“ok aku kesana” kata Yesung sambil
menutup ponselnya dan berbalik. Tapi...
BRUKKK
TBC
0 komentar:
Posting Komentar