Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 08 September 2013

Love Is Really Hurt (Part 9) END




Love Is Really Hurt
 http://cdn10.mixrmedia.com/user_photos/blog/2012/07/20/0886ab42ad33d89b1f56ddbaa09e62a2.jpg


PART 9










Sica menggeliat. Ia menerjabkan matanya berusaha membuka matanya yang masih mengantuk itu. ia melihat disisinya. Namja yang sangat ia cintai tak meninggalkannya, malah Yesung juga melingkarkan tangannya di perut Sica. Sica tersenyum. Ia terus menatap Yesung.
“sangat tampan walaupun sedang tidur” gumam Sica.
“jika kau tau Yesung, aku sudah menolak Sungmin demi kamu. Aku hanya mencintaimu” kata Sica sangat pelan. Ia tersenyum melihat Yesung yang terlelap. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Yesung. Ia mencium bibir Yesung sekilas.

DEGGG
Sica membulatkan matanya. Ia kaget saat Yesung menarik tengkuknya membuat Sica terus mencium Yesung. Sica berontak tapi tenaganya kalah kuat dengan Yesung. Setelah beberapa lama kemudian Yesung melepaskan ciumannya.
“aku mendengar itu nyonya Kim” kata Yesung tersenyum evil.
Sica hanya diam mematung atas perlakuan Yesung terhadapnya. Pertama Yesung menciumnya dan sekarang a memanggilnya nyonya Kim.
Nyonya Kim?
Apakah tak salah dengar. Sica masih mencerna kata kata Yesung. Gila. Kini ia seperti orang yang sangat bodoh.
“Yak kau hanya pura pura tidur oih? Kenapa kau menciumku hahh” tanya Sica kesal. Yesung hanya terkekeh. Kenapa wajah Sica semakin menggemaskan.
“heyy, kau duluan yang menciumku. Dasar yeoja pabo. Bukan aku pura pura tidur, aku memang sudah bangun lebih awal darimu. kau kan yeoja malas” ejek Yesung.
Sica hanya mendengus kesal untuk menyembunyikan rasa malunya karena Yesung mendengar perkataanya. Menyebalkan. Bahkan Yesung mengejek Sica. Yeoja pabo? Yeoja malas. Menyebalkan. Awas saja.
“Yesung” paggil Sica serius.
“ne”
“sebenarnya ak,,aku,,,aku menolak,, aku menolak Sungmin” kata Sica gugup. Malu, sangat malu. Ia masih memikirkan harga dirinya di depan namja tampan di hadapannya itu. Mendengar itu Yesung malah tertawa lepas.
“hahahahaha”
“yak kenapa kau tertawa?” kata Sica bingung melihat Yesung yang tertawa. Kini Sica hanya duduk sambil mendengus kesal tanpa tau apa yang terjadi.
“arra, aku sudah tau. Haha. Kau lucu sekali Sica sayang” kata Yesung masih tertawa.
“mwo?” Betapa kagetnya Sica. Kenapa Yesung sudah tau. Kenapa dia bisa tau. Jika tau kenapa yesung sangat marah dengannya?




FLASBACK
Setelah kejadian Sica membuang cincin itu Yesung pergi menemui sahabat sahabatnya yang sedang berkumpul di rumah Kyuhyun. Tampak mereka tertawa bersama kecuali Yesung. Ia masih memikirkan Sica. Kenapa Sica begitu tega dengannya. Kyuhyun yang mengetaui jika Yesung sedang galau langsung menanyakannya. Tapi Yesung hanya menggelengkan kepala. Akhirnya saat beberapa kali Sungmin menanyainya, Yesung menceritakan semua kejadian tentang dia dan Sica.
C5 setelah mendengarkan Yesung bercerita malah tertawa.
“aish kalian malah tertawa di atas penderitaan orang? Dasar.” Kesal Yesung.
“haha, terbukti jika aku lebih tampan darimu Yesung, lihat saja Sica masih tergila gila denganku.” Ejek Sungmin.
Pletak,,
Sungmin mendapatkan pukulan dari Yesung.
“aish appo”
“cih, dasar mr. Alien. Seharusnya kau tau lah Sica itu sangat mencintaimu, dasar pabo” kata Donghae yang terkenal sangat romantis.
“mwo? Jelas jelas ida bilang hanya Sungmin di hatinya” jawab Yesung lemas.
“yak pabo, lihat saja expresi Sica. Dia sudah tak mencintaiku pabo. Lagian aku sudah melupakannya. Aku sudah punya gebetan bro, aku ingin segera menyatakan persaanku” kata Sungmin senang.
“jeongmal, kau mau selingkuh dariku Sungmin?” canda Kyuhyun.
“yak aku masih normal” dengus Sungmin.
“maukah kau membantuku?” tanya Yesung. Sungminpun mengiyakan.
Yesung menyuruh Sungmin untuk bilang jika Sungmin mencintai Sica dan akan mengajaknya lari dari Yesung. Tentu saja Sungmin tak mau. Memang saat ini Sungmin sudah tidak menyukai Sica. Ia kini sedang mengincar Yuri. Yah dia suka dengan Yuri.
Tapi Yesung terus memaksa Sungmin, dan akhirnya Sungmin mau.
“Api ingat ne Yesung, jika Sica masih memilihku, aku benar benar akan membawanya lari” kata Sungmin tertawa.
“yak dasar kau” Yesung kesal.


Benar saja keesokan harinya Sungmin menuruti perintah Yesung. Tapi Yesung benar benar tidak tau jika Sica menolak Sungmin demi Yesung, makanya ia sangat marah besar waktu itu.
Yesung dan Yuri saat itu meninggalkan Sica yang sangat pucat. Yesung dan Yuri menuju ke kantornya.
“kenapa dengan mu Oppa?” tanya Yuri, ia tak tau apa masalah nya hingga Yesung sangat marah. Yesung hanya diam saja. Sepanjang kerja, ia sangat dingin dengan semua orang, bahkan ia juga melampiaskan dengan marah marah pada pegawainya.
Sekitar jam 7 malam Yesung keluar. Ia melihat Sungmin yang sedang mendekati Yuri. Yah memang Yesung sudah tau. Tak heran jika Sungmin sering mondar mandir di perusahaan ahjussinya. Karena ia juga sangat akrab pada keluarga Yesung. Tapi Yesung bingung, bukankah Sungmin juga bilang sendiri malam itu jika Sica menerimanya.
“yak Sungmin , kenapa kau disini?, apa kau mau mendekati Yuri, bagaimana dengan istriku oih? Kau mau mempermainkannya?” teriak Yesung kesal. Tak lama kemudian Eunhyuk juga datang untuk menemui Yesung untuk mengembalikan mobil yang tadi ia pinjam.
“Apa Sica belum bilang jika dia menolakku? Aku kan cuma bercanda tadi malam” jelas Sungmin bingung.
“wae?” tanya Eunhyuk tak mengerti.
“mwo? Jadi jadi,.... dia menolakmu?” tanya Yesung tak percaya.
“ne, kenapa bisa Sica tak menjelaskannya denganmu”
“aish, mungkin karema aku tidak membiarkan Sica bicara denganku, aku terlalu marah saat itu. ini semua gara gara kau Sungmin” kata Yesung.
“mwo? Kenapa aku?”
“ish dasar. Itu salahmu sendiri. Sungmin hanya bercanda. Cepat kau pergi. Kasian istrimu, sepertinya dia sakit karenamu. Bukankah dia sangat mencintaimu” kata Yuri ambil dalam masalah ini. Yesung mencerna perkataan Yuri.
“mencintaiku? Mwo? Kau benar, Sica menolak Sungmin karena mencintaiku. Ya,, Sica mencintaiku” kata Yesung senang langsung memeluk Hyuk Jae. Ia tak peduli lagi dengan imagenya Yesung yang selalu tampan mempesona dan sangat perveks, sekarang menjadi Yesung yang seperti orang gila. Ya,, benar benar gila. Bahkan ia terus mengucapkan jika Sica mencintainya.
“yak cukup, aku sesak, lepaskan aku, yak aku masih normal” teriak Eunhyuk karena Yesung terus memeluknya sangat erat. Sungmin dan Yuri hanya tertawa melihat Yesung seperti itu. Yesung yang kini berubah 180 derajat karena Sica. Ish, dasar Yesung.
Saking senangnya, Yesung mentraktir Sungmin, Yuri dan Eunhyuk. Mereka bercanda dengan senang. Sampai akhirnya Yesung segera pulang untuk menemui istrinya.
“lihat saja apa yang akan aku lakukan denganmu Jeessica. Aku akan balas dendam” kata Yesung tersenyum evil
FLASBACK END



“mwo? Kenapa kau bisa tau?” tanya Sica.
“yak, karena aku yang menyuruh Sungmin untuk itu” kata Yesung tanpa merasa bersalah sedikitpun.
“yak, tapi kenapa kau marah marah dan sangat dingin terhadapku oih?”
“aku kan awalnya tidak tau jika kau menolak Sungmin. Sungmin juga berbohing, dia bilang jika kau menerimanya dan tadi malam aku hanya ingin tau seberapa cintanya kau kepadaku, dan aku sukses kan?” tanya Yesung sambil tertawa.
Sica benar benar kesal. Ia langsung mengambil bantal dan memukul Yesung. Ia tentu saja menyembunyikan raut wajah merahnya. Benar benar memalukan. Ini semua gara gara namja aneh ini. Dasar kepala besar.
“yak dasar alien, namja aneh, menyebalkan, kepala besar., ish,, kau hampir membuatku mati karenamu, yak, aku membencimu. Bagaimana jika aku menerima Sungmin hah. Dasar menyebalkan.” teriak Sica sambil terus memukuli Yesung dengan bantal. Yesung melindungi dirinya dengan kedua tangannya.
“yak, cukup, es, Sica ya cukup” kata Yesung karena Sica terus memukulnya.
“dasar namja pabo, namja aneh, dasar alien, dasar namja jeleeeeeeeeeeeeeeeeeeek” kesal Sica sambil menghentikan memukuli Yesung. Walaupun seperti itu, Yesung tetap senang. Sepertinya ia menang kali ini.
“mwo? Jinja? Tapi kau mencintaiku kan? kau bilang apa? namja jelek? Bukankah kau tadi menciumku dulu dan mengatakan aku sangat tampan?” kata Yesung yang membuat Sica menutup kedua pipinya. Ia takut jika Yesung melihat kedua perubahan pipinya yang kini mungkin sangat merah.
“hhahah, kau bahkan tak makan 2 hari karena selalu menungguku, masih menyimpan semua barang barangku bahkan fotoku, dan kau rela sakit karena aku, kau ketakutan sekali saat aku ingin menceraikanmu, hahaha.. dan tadi malam kau seperti memohon agar aku tak akan menceraikanmu Sica ‘sayang’” ejek Yesung sambil menekan kata sayang.
Kini Sica benar benar malu dengan Yesung. Yak kenapa semua ini bisa terjadi. Mau ditaruh dimana mukanya, apalagi tadi memang Sica yang mencium Yesung duluan. Aish,. Ia tak berani memandang Yesung. Hanya suara tawa Yesung yang keras yang kini terdengar.
Sica kembali menutup wajahnya dengan tangan. Tapi dengan cepat Yesung menerik tangan Jessica agar tak menutup wajahnya.
“jangan sekali kali kau menutup wajah merahmu itu Chagi, kau terlihat cantik saat seperti itu.” kata Yesung mulai menghentikan tawanya.
Deg
Yesung bahkan memanggilnya Chagi. Sepertinya pipinya bertambah panas lagi. jangan lagi. kenapa namja di depannya semakin hari semakin menyebalkan. Tapi semakin hari juga Sica semakin suka dengan namja itu.
“kau cantik... sangat cantik,,, seperti udang rebus.......... sangat merah hahaha” lanjut Yesung dan tawanya lepas lagi. Sica tak habis pikir, Yesung selalu saja membuatnya kesal. Yesung benar benar suka sekali mempermalukan Sica.
Karena tak tahan lagi Sica beranjak dari tempat tidurnya.

GREPP

Yesung sukses membuat Sica berhenti karena pelukannya dari belakang.
“yak lepaskan aku, silahkan saja terus mengejekku” kata Sica kesal.
“mianhae Chagia, jeongmal mianheyo, aku tak berbohong, kau sangat cantik jika sedang tersipu, membuatku ingin terus menggodamu Sica” jawab Yesung dengan lembut. tiba tiba Yesung memeluknya.
Deg deg deg
Jantung Sica terus berdetak dengan kencang. Ia masih tak percaya jika Yesung tengah memeluknya. Sica sangat nyaman berada di pelukan namja yang ini. Sangat membuat Sica nyaman. Setalah itu Yesung melepaskannya.
“cepat buatkan aku sarapan” kata Yesung enteng. Sica hanya diam menatap Yesung.
“yak palli aku lapar” teriak Yesung membuat Sica kembali kesal. Sica mendengus dan meninggalkan yesung. Yesung hanya tersenyum melihat tingkah Sica.
‘kenapa namja itu dengan mudahnya mengubah mimik wajahnya. Ish, benar benar alien yang aneh’


#########


“yesung.... yesung....................” teriak Sica dari ruang makan. Ia sudah menyiapkan sarapan untuk Yesung. Sica tadi terburu buru sampai sampai Sica belum mandi.
“ishh,,, Yesung palli, kau bisa terlambat” teriak Sica lagi.
“yak berhenti berteriak seperti itu. Dan berhentilah memanggil Yesung, dasar sangat tidak sopan” kata Yesung tak kalah teriak.
Sica sedikit kaget melihat penampilan Yesung yang tak seperti seorang yang mau bekerja. Yesung sangat tampan dengan kaos putih dan celana pendek kotak kotak berwarna hitam abu abu. Sica hanya melihat Yesung yang semakin dekat.
Yesung melangkahkan kakinya menuju tempat duduk di meja makan tersebut. Ia langsung duduk dan mengambil makannya.
“yak, temani aku makan, kenapa kau malah seperti patung” kata Yesung melihat Sica yang terus menatapnya.
“apakah aku sangat tampan? Kenapa kau melihat ku seperti itu” decak Yesung sambil tersenyum evil. Sepertinya Yesung ketularan Kyuhyun. Apa yang kau lakukan ddengan Yesung, Kyu??????
“ish, PD sekali kau, Yesung kau tak bekerja oih?” tanya Sica sambil duduk di sebelah Yesung.
“ani, aku malas, lagian aku sudah ijin Appa” kata Yesung sambil memakan makannanya. Sica mulai mengambil makannya. Tapi ia hanya mengambil sedikit sekali. Yesung yang melihatnya langsung menambahkan nasi ke piring Sica.
“yak Yesung..................” teriak Sica.
“hey berhentilah teriak, kau menyakiti telingaku., dan berhentilah memanggil aku Yesung panggil aku oppa, berapa umurmu, kau sangat tidak sopan” bentak Yesung.
“ani, aku tak akan pernah mau memanggilmu oppa”
“mwo?”
“itu menjijikan”
“yak apanya yang menjijikan”
“bukankah dulu kau yang sering bilang jika aku memanggilmu Oppa itu menjijikan?” tanya Sica. Yesung hanya mendengus. Memang benar dulu jika Sica memanggil Yesung oppa, Yesung malah membentaknya dan berkata jika itu menjijikan. Yesung malas mengungkit masa lalu. Benar benar membuatnya menyesal. Ia pun hanya diam saja. sepertinya ia tak ada kata kata membalas perkataan Sica.
“yak Yesung, aku tak akan habis, aku sedang tidak lapar” kata Sica menunjukkan piringnya.
“makanlah, kau sedang sakit, jangan bilang kau ingin aku menyuapimu lagi” jawab Yesung.
Sica melihat Yesung kesal. Hanya tadi pagi saja Yesung bersikap romantis, tapi sekarang, ish menyebalkan. Sica pun mulai memakan.
“mandilah Sica jelek, lihat dirimu, ish, jelek sekali” ejek Yesung. Sica hanya memanyunkan bibirnya. Ia pun bergegas untuk membersihkan dirinya.

SKIP

Entah kenapa Sica ingin berdandan pagi itu tak seperti biasanya. Ia memakai make up tak terlalu tebal. Ia memakai baju yang dulu diberikan Eomma Yesung yang banyaknya minta ampun. Tapi Sica jarang memakainya karena malu, ia tak pernah menggunakan baju baju yang menurutnya terlalu berlebihan itu.
Dress selutut berwarna merah membuat kulitnya tampak putih. Ia mulai turun menemui Yesung yang sedang mencatat beberapa berkas. Yesung yang mendengar suara langkah kaki langsung menoleh ke arah Sica. Kemudian memalingkan wajahnya.
“Yesung aku ingin menemui Appa dan Eomma” kata Sica manja. Tapi tak dijawab oleh Yesung. Sica pun mendekati Yesung dan duduk di sebelahnya.
“Yesung, kau mengijinkannya kan?” tanya Sica masih bersikpa manja.
“kau sangat jelek dengan baju itu, ganti bajumu dan aku akan mengantarmu” kata Yesung tanpa menatap Sica.
Sebenar Yesung bohong dengan ucapannya. Dari tadi ia sangat gelisah. Ia tak mau menatap Sica. Jantungnya terus berdetak kencang apalagi saat Sica mendekatinya dan berkata manja. Yesung seperti tak rela jika orang lain akan melihat istrinya dengan pakaiannya seperti itu. pasti banyak yang akan suka dengannya. Tenttu saja Yesung tak akan membiarkannya, makannya Yesung menyuruh Sica untuk mengganti bajunya.
“kenapa harus mengganti baju, bukankah ini bagus?” protes Sica. Sica sebal sebenarnya. Mulut Yesung selalu mengatakan untuk mengejek orang lain.
“apa aku sendiri yang harus mengganti bajumu oih?” kini Yesung menatap Sica. Sica sedikit takut. sica tentu saja tak mau jika Yesung yang mengganti bajunya. Hey, yang benar saja. Sica pun berdiri dan beranjak ke kamarnya untuk mengganti bajunya.
“pakailah baju yang menutupi kakimu” lanjut Yesung.
Tak berapa lama kemudian Sica kembali dengan celana panjang berwarna coklat.
Tapi.......

DEG
Jantung Yesung benar benar berdetak lebih kencang melihat baju Sica tak menutupi perutnya. Dasar Sica pabo. Bagaimna bisa ia berpakaian seperti itu.
“bagaimana? Aku cantikkan?” kata Sica. Yesung masih diam melihat Sica.
“yesung” panggil Sica.
Yesung kesal melihat Sica dengan pakaiannya itu. pakaian itu malah lebih parah dari yang pertama. Yesung langsung menarik Sica ke kamar.
“jadi kau benar benar ingin aku yang mengganti bajumu?” kata Yesung.
“mwo? Mwo? Yak apa yang mau kau lakukan? Ak,, aku bisa berganti pakaian sendiri. Kenapa kau tak suka oih aku memakai ini” sica takut.
“aish, aku bilang kau jelek dengan pakaian seksi, kau bahkan tak seksi. Lihat dirimu, cih seperti anak SMP saja.” Ejek Yesung membuat Sica kini kesal.
“yak dasar menyebalkan, cepat keluar, aku akan mengganti pakaian ku, cepat keluar” teriak Sica sambil mendorong Yesung keluar kamarnya.
Yesung hanya tertawa melihat Sica seperti itu.


#######


Malam yang dingin. Terlihat banyak bintang yang menghiasi langit yang gelap. Lampu gemerlapan  juga menghiasi kota indah Seoul. sica dan Yesung kini berda di dekat sungai Han dan melihat air mancur raksasa yang sangat indah. Sica terus menatapnya sambil tersenyum. Memang sepulang dari rumah Appa dan Eomma tadi Sica merengek agar Yesung mengajaknya jalan jalan. Akhirnya Yesung membawa Sica ke sini.
“indah” kata Sica tak lepas menatap air mancur raksasa itu.
Yesung bukannya mentap ke depan tapi ia malah dari tadi manatap Sica. Baginya Sica lah yang lebih indah dari apapun.
“kau lebih indah” lirih Yesung.
“mwo? Aku lebih indah?” tanya Sica senang.
“siapa yang bilang? Kau jelek, pendek, dan tak menarik” bohong Yesung.
“ish, kau selalu saja mengejekku, arra arra, aku tau jika aku jelek, tak menarik, pendek, tak manis, pabo, apa yang bisa dibanggakan dariku dibanding Yuri eonni” jawab Sica.
Yesung malah tersenyum mendengar jawaban Sica.
“ternyata kau sadar ya? Ckk apakah kau cemburu dengan Yuri?” tanya Yesung.
“kenapa aku harus cemburu” elak Sica.
“aku hanya berfikir, apakah yeoja sepertiku pantas menjadi istrimu? Istri seorang Kim Jong Woon yang pintar, sangat tampan, suara bagus, banyak penggemarnya dan seorang CEO perusahaan ternama dari keluarga yang sangat dihormati” lanjut Sica menunduk.
Yesung hanya melihat Sica dengan senyum. Huh, rasanya Sica sangat merasa bersalah terhadap Yesung. Dulu ia menyesal telah menyia nyiakan namja itu.
“mianhaeyo, mianhaeyo Yesung, aku banyak salah padamu”
Sica benar benar tak bisa menyembunyikan air matanya yang kini melelah begitu saja. Yesung yang melihatnya kini mulai mengangkat tangannya menyentuh pipi Sica. Mengangkat dagunya agar Sica dapat melihat mata yesung. Tapi sama saja walalu wajah Sica sudah mendongak matanya tak mau menatap Yesung, matanya terus terarah ke bawah. Ia tak mau semakin merasa bersalah. Air benaing juga terus membanjiri pipinya. Kenapa Sica kini menjadi yeoja yang sangat cengeng. Apalagi jika dekat dengan Yesung.
“Sica” lirih Yesung.
Sica tak menjawab. Ia hanya diam.
“kau benar, apa yang menarik dari seorang Sica. Sudah jelek, pabo, menyebalkan, apa kau pantas menjadi istriku” kata Yesung.
Sica tak percaya Yesung akan mengatakan itu. Yesung? Dia semakin membuat Sica sesak. Berbagai pertanyaan muncul di lubuk hatinya.
‘Apakah Sica pantas menjadi istrinya? Yesung saja bilang seperti itu’ batin Sica.
“tapi kau tau, aku pintar berbohong” kata Yesung tersenyum.
Sica yang mendengar itu langsung menatap Yesung lekat. Apa yang dimaksud bohong?
“uljimma, kau ini, seperti anak kecil saja. Tidak ada yang menjual air mata di dunia ini, jadi jangan membuang air matamu sia sia” kata Yesung berusaha agar Sica tak menangis lagi.
“mianhae” lirih Sica lagi. Perlahan tangan Sica terangkat mengusap air matanya. Yesung pun melepas tangannya yang ada di pipi Sica.


“apa yang kau maksud dengan berbohong” kata Sica lagi.

PLETAK

Yesung malah memukul kepala Sica. Tentu saja tak keras.
“yak, dasar, apa kau memang pabo oih? Aish, begitu saja tak mengerti” kata Yesung kesal.
“ehhh, kenapa kau memukulku oih? Dasar namja menyebalkan, baru saja kau bersikap baik padaku, apa kau punya kepribadian 2 yah? Ish mengerikan” balas Sica sambil mengelus dahinya. Yesung yang mendengarnya hanya tertawa.
“apa kau suka jika aku bersikap lembut dan baik padamu?” kata Yesung.
Sica yang mendengarnya terbelalak. Mana mungkin Yesung bersikap baik dan lembut. sica tau Yesung dari kecil tak bisa bersikap seperti itu. sica pun hanya tertawa.
“hey, kenapa kau tertawa oih. Memang ada yang lucu?” kata Yesung memanyunkan bibirnya beberapa senti. Tingkahnya malah membuat Sica semakin ingin tertawa terbahak bahak. Kenapa jika Yesung seperti itu terlihat seperti anak kecil. Hey Kim Jong Woon, ingat berapa umurmu.
“mana bisa seorang Kim Jong Woon bersikap lembut, hahha” kata Sica sambil tertawa. Yesung geram, tapi di sisi lain Yesung juga senang, ia bisa melihat Sica yang senang.
“awas kau, kau akan menyesal mengatakan itu Sica ya” kesal Yesung.
“jinja?” goda Sica.
Yesung menarik pinggang Sica agar merapat ke tubuh Yesung. Sica kaget akan perlakuan Yesung itu. ia hanya mendorong dada bidang Yesung.


DEG DEG DEG


Degup jantung mereka terus beradu, beda dengan Yesung yang bisa menyembunyikannya Sica malah sangat gugup. Yesung terus memeluk Sica dengan tangan kirinya.
“aku bilang kau akan menyesal nyonya Kim” kata Yesung tersenyum evil. Sica hanya bisa mematung. Wajah Yesung kali ini sangat mengerikan, sangat ngeri. Sica hanya bisa menelan ludahnya dengan sulit.
“ap... apa yang akan akan kau la lakuakan Yesung”
“yak harus berapa kali aku bilang, panggil aku oppa, kalau tidak...” kata Yesung menggantung.
“kalau tidak apa?” tantang Sica.
“aku akan......”
CUP
Yesung langsung mencium Sica.
Sica kaget dan hanya bisa membelalakkan matanya. Tapi ia kini sangat merasa nyaman. Ia pun membalas ciuman Yesung.
“itu untukmu karena mulut jelekmu itu tak bisa memanggilku dengan sebutan oppa.” Kata Yesung tersenyum puas.
“yak, dasar Kim Jong Woon”
“mwo? Apa kau bilang? Ok, berarti kau mau lagi oih?” tanya Yesung tersenyum evil sambil mendekatkan wajahnya.
“yak ne ne, arraseo, Oppa Sayang” kata Sica tersenyum manis sambil bergelayutan di bahu Yesung. Rasanya mulutnya sangat gatal mengucapkan Oppa. Eh apa yang Sica bilang? Sayang? Ya, memang ia ingin melihat expresi Yesung saat dia bilang begitu.
Benar saja seperti rasanya jantungnya perlu diperiksa.

Yak, Sica berhasil membuat Kim Jong Woon yang menyebalkan itu kini tunduk. Sica tersenyum puas melihat Yesung yang kini menjadi salah tingkah.
‘yak kenapa jadi seperti ini, bukankah tadi aku yang mengerjainya, kenapa dia sekarang yang jadi menggodaku, awas saja kau Jessica’ batin Yesung.
“kau menggodaku oih?” tanya Yesung sambil menutupi rasa gugupnya.
“apa kau tergoda oppa?” kata Jessica bergelayutan manja.
“yak, jadi memang benar kau menggodaku, awas saja kau Jessica, bersiaplah kau akan mati” kata Yesung sambil membawa Sica pulang ke rumah.


#####


Pagi yang cerah, burung burung berkicauan di luar sana membuat pagi ini semakin indah. Rasanya mata yang tadinya tertutup enggan untuk membukanya lagi. seperti yang di alami Yesung dan Sica malam ini. Mereka masih terlelap di kamar Sica.
“euhhh...” lenguh Sica yang akan bergeliat setelah tidurnya. Ia perlahan membuka matanya. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah sembilan.
“KYAAAAAAAAAAAAAAA” teriak Sica yang menyadari ia bangun terlambat.
“yak kau mau aku mati gara gara suaramu itu oih?” bentak Yesung yang kaget mendengar Sica menjerit. Jessica bahkan tak bisa bergerak lagi karena dikunci oleh Yesung. Lihat saja, tangan Yesung kini melingkar di perut Sica.
“yak Oppa biarkan aku turun, aku bangun kesiangan, aku belum mempersiapkan makanan dan belum membereskan rumah” panik Sica.
“biarkan saja Sica, aku ingin seperti ini” kata Yesung manja mempererat pelukannya dan menutup matanya kembali.
Sica berontak, tapi ia tak bisa lagi melawan Yesung.
“Chagia, biarkanlah, apa kau tak mau berduaan saja dengan suamimu ini” kata Yesung lembut. sica yang tadinya berontak kini mulai diam. Yesung tersenyum.
“Jangan pernah tinggalkan aku ne Oppa” kata Sica manja. Ia kini membalas pelukan Yesung. Membenamkan wajahnya pada dada bidang Yesung.
“dasar manja”
“biarkan saja, bukankah kau juga selalu manja kepadaku Oppa” kata Sica lembut. Yesung tersenyum dan mencium dahi Sica lembut.
“Sharanghae Chagi”




THE END

3 komentar: