Love Is Really Hurt
PART 9
Sica menggeliat. Ia menerjabkan matanya
berusaha membuka matanya yang masih mengantuk itu. ia melihat disisinya. Namja
yang sangat ia cintai tak meninggalkannya, malah Yesung juga melingkarkan
tangannya di perut Sica. Sica tersenyum. Ia terus menatap Yesung.
“sangat tampan walaupun sedang tidur”
gumam Sica.
“jika kau tau Yesung, aku sudah menolak
Sungmin demi kamu. Aku hanya mencintaimu” kata Sica sangat pelan. Ia tersenyum
melihat Yesung yang terlelap. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke wajah Yesung.
Ia mencium bibir Yesung sekilas.
DEGGG
Sica membulatkan matanya. Ia kaget saat
Yesung menarik tengkuknya membuat Sica terus mencium Yesung. Sica berontak tapi
tenaganya kalah kuat dengan Yesung. Setelah beberapa lama kemudian Yesung
melepaskan ciumannya.
“aku mendengar itu nyonya Kim” kata Yesung
tersenyum evil.
Sica hanya diam mematung atas perlakuan
Yesung terhadapnya. Pertama Yesung menciumnya dan sekarang a memanggilnya
nyonya Kim.
Nyonya Kim?
Apakah tak salah dengar. Sica masih
mencerna kata kata Yesung. Gila. Kini ia seperti orang yang sangat bodoh.
“Yak kau hanya pura pura tidur oih? Kenapa
kau menciumku hahh” tanya Sica kesal. Yesung hanya terkekeh. Kenapa wajah Sica
semakin menggemaskan.
“heyy, kau duluan yang menciumku. Dasar
yeoja pabo. Bukan aku pura pura tidur, aku memang sudah bangun lebih awal
darimu. kau kan yeoja malas” ejek Yesung.
Sica hanya mendengus kesal untuk
menyembunyikan rasa malunya karena Yesung mendengar perkataanya. Menyebalkan.
Bahkan Yesung mengejek Sica. Yeoja pabo? Yeoja malas. Menyebalkan. Awas saja.
“Yesung” paggil Sica serius.
“ne”
“sebenarnya ak,,aku,,,aku menolak,, aku
menolak Sungmin” kata Sica gugup. Malu, sangat malu. Ia masih memikirkan harga
dirinya di depan namja tampan di hadapannya itu. Mendengar itu Yesung malah
tertawa lepas.
“hahahahaha”
“yak kenapa kau tertawa?” kata Sica
bingung melihat Yesung yang tertawa. Kini Sica hanya duduk sambil mendengus
kesal tanpa tau apa yang terjadi.
“arra, aku sudah tau. Haha. Kau lucu
sekali Sica sayang” kata Yesung masih tertawa.
“mwo?” Betapa kagetnya Sica. Kenapa
Yesung sudah tau. Kenapa dia bisa tau. Jika tau kenapa yesung sangat marah
dengannya?
FLASBACK
Setelah kejadian Sica membuang cincin itu
Yesung pergi menemui sahabat sahabatnya yang sedang berkumpul di rumah Kyuhyun.
Tampak mereka tertawa bersama kecuali Yesung. Ia masih memikirkan Sica. Kenapa
Sica begitu tega dengannya. Kyuhyun yang mengetaui jika Yesung sedang galau
langsung menanyakannya. Tapi Yesung hanya menggelengkan kepala. Akhirnya saat
beberapa kali Sungmin menanyainya, Yesung menceritakan semua kejadian tentang
dia dan Sica.
C5 setelah mendengarkan Yesung bercerita
malah tertawa.
“aish kalian malah tertawa di atas
penderitaan orang? Dasar.” Kesal Yesung.
“haha, terbukti jika aku lebih tampan
darimu Yesung, lihat saja Sica masih tergila gila denganku.” Ejek Sungmin.
Pletak,,
Sungmin mendapatkan pukulan dari Yesung.
“aish appo”
“cih, dasar mr. Alien. Seharusnya kau tau
lah Sica itu sangat mencintaimu, dasar pabo” kata Donghae yang terkenal sangat
romantis.
“mwo? Jelas jelas ida bilang hanya
Sungmin di hatinya” jawab Yesung lemas.
“yak pabo, lihat saja expresi Sica. Dia
sudah tak mencintaiku pabo. Lagian aku sudah melupakannya. Aku sudah punya
gebetan bro, aku ingin segera menyatakan persaanku” kata Sungmin senang.
“jeongmal, kau mau selingkuh dariku
Sungmin?” canda Kyuhyun.
“yak aku masih normal” dengus Sungmin.
“maukah kau membantuku?” tanya Yesung.
Sungminpun mengiyakan.
Yesung menyuruh Sungmin untuk bilang jika
Sungmin mencintai Sica dan akan mengajaknya lari dari Yesung. Tentu saja
Sungmin tak mau. Memang saat ini Sungmin sudah tidak menyukai Sica. Ia kini
sedang mengincar Yuri. Yah dia suka dengan Yuri.
Tapi Yesung terus memaksa Sungmin, dan
akhirnya Sungmin mau.
“Api ingat ne Yesung, jika Sica masih
memilihku, aku benar benar akan membawanya lari” kata Sungmin tertawa.
“yak dasar kau” Yesung kesal.
Benar saja keesokan harinya Sungmin
menuruti perintah Yesung. Tapi Yesung benar benar tidak tau jika Sica menolak
Sungmin demi Yesung, makanya ia sangat marah besar waktu itu.
Yesung dan Yuri saat itu meninggalkan
Sica yang sangat pucat. Yesung dan Yuri menuju ke kantornya.
“kenapa dengan mu Oppa?” tanya Yuri, ia
tak tau apa masalah nya hingga Yesung sangat marah. Yesung hanya diam saja.
Sepanjang kerja, ia sangat dingin dengan semua orang, bahkan ia juga
melampiaskan dengan marah marah pada pegawainya.
Sekitar jam 7 malam Yesung keluar. Ia
melihat Sungmin yang sedang mendekati Yuri. Yah memang Yesung sudah tau. Tak
heran jika Sungmin sering mondar mandir di perusahaan ahjussinya. Karena ia
juga sangat akrab pada keluarga Yesung. Tapi Yesung bingung, bukankah Sungmin
juga bilang sendiri malam itu jika Sica menerimanya.
“yak Sungmin , kenapa kau disini?, apa
kau mau mendekati Yuri, bagaimana dengan istriku oih? Kau mau
mempermainkannya?” teriak Yesung kesal. Tak lama kemudian Eunhyuk juga datang untuk
menemui Yesung untuk mengembalikan mobil yang tadi ia pinjam.
“Apa Sica belum bilang jika dia
menolakku? Aku kan cuma bercanda tadi malam” jelas Sungmin bingung.
“wae?” tanya Eunhyuk tak mengerti.
“mwo? Jadi jadi,.... dia menolakmu?”
tanya Yesung tak percaya.
“ne, kenapa bisa Sica tak menjelaskannya
denganmu”
“aish, mungkin karema aku tidak
membiarkan Sica bicara denganku, aku terlalu marah saat itu. ini semua gara
gara kau Sungmin” kata Yesung.
“mwo? Kenapa aku?”
“ish dasar. Itu salahmu sendiri. Sungmin
hanya bercanda. Cepat kau pergi. Kasian istrimu, sepertinya dia sakit karenamu.
Bukankah dia sangat mencintaimu” kata Yuri ambil dalam masalah ini. Yesung
mencerna perkataan Yuri.
“mencintaiku? Mwo? Kau benar, Sica
menolak Sungmin karena mencintaiku. Ya,, Sica mencintaiku” kata Yesung senang
langsung memeluk Hyuk Jae. Ia tak peduli lagi dengan imagenya Yesung yang
selalu tampan mempesona dan sangat perveks, sekarang menjadi Yesung yang
seperti orang gila. Ya,, benar benar gila. Bahkan ia terus mengucapkan jika
Sica mencintainya.
“yak cukup, aku sesak, lepaskan aku, yak
aku masih normal” teriak Eunhyuk karena Yesung terus memeluknya sangat erat.
Sungmin dan Yuri hanya tertawa melihat Yesung seperti itu. Yesung yang kini
berubah 180 derajat karena Sica. Ish, dasar Yesung.
Saking senangnya, Yesung mentraktir
Sungmin, Yuri dan Eunhyuk. Mereka bercanda dengan senang. Sampai akhirnya
Yesung segera pulang untuk menemui istrinya.
“lihat saja apa yang akan aku lakukan
denganmu Jeessica. Aku akan balas dendam” kata Yesung tersenyum evil
FLASBACK END
“mwo? Kenapa kau bisa tau?” tanya Sica.
“yak, karena aku yang menyuruh Sungmin
untuk itu” kata Yesung tanpa merasa bersalah sedikitpun.
“yak, tapi kenapa kau marah marah dan
sangat dingin terhadapku oih?”
“aku kan awalnya tidak tau jika kau menolak
Sungmin. Sungmin juga berbohing, dia bilang jika kau menerimanya dan tadi malam
aku hanya ingin tau seberapa cintanya kau kepadaku, dan aku sukses kan?” tanya
Yesung sambil tertawa.
Sica benar benar kesal. Ia langsung
mengambil bantal dan memukul Yesung. Ia tentu saja menyembunyikan raut wajah
merahnya. Benar benar memalukan. Ini semua gara gara namja aneh ini. Dasar
kepala besar.
“yak dasar alien, namja aneh, menyebalkan,
kepala besar., ish,, kau hampir membuatku mati karenamu, yak, aku membencimu.
Bagaimana jika aku menerima Sungmin hah. Dasar menyebalkan.” teriak Sica sambil
terus memukuli Yesung dengan bantal. Yesung melindungi dirinya dengan kedua
tangannya.
“yak, cukup, es, Sica ya cukup” kata
Yesung karena Sica terus memukulnya.
“dasar namja pabo, namja aneh, dasar
alien, dasar namja jeleeeeeeeeeeeeeeeeeeek” kesal Sica sambil menghentikan
memukuli Yesung. Walaupun seperti itu, Yesung tetap senang. Sepertinya ia
menang kali ini.
“mwo? Jinja? Tapi kau mencintaiku kan?
kau bilang apa? namja jelek? Bukankah kau tadi menciumku dulu dan mengatakan
aku sangat tampan?” kata Yesung yang membuat Sica menutup kedua pipinya. Ia
takut jika Yesung melihat kedua perubahan pipinya yang kini mungkin sangat
merah.
“hhahah, kau bahkan tak makan 2 hari
karena selalu menungguku, masih menyimpan semua barang barangku bahkan fotoku,
dan kau rela sakit karena aku, kau ketakutan sekali saat aku ingin
menceraikanmu, hahaha.. dan tadi malam kau seperti memohon agar aku tak akan
menceraikanmu Sica ‘sayang’” ejek Yesung sambil menekan kata sayang.
Kini Sica benar benar malu dengan Yesung.
Yak kenapa semua ini bisa terjadi. Mau ditaruh dimana mukanya, apalagi tadi
memang Sica yang mencium Yesung duluan. Aish,. Ia tak berani memandang Yesung.
Hanya suara tawa Yesung yang keras yang kini terdengar.
Sica kembali menutup wajahnya dengan
tangan. Tapi dengan cepat Yesung menerik tangan Jessica agar tak menutup
wajahnya.
“jangan sekali kali kau menutup wajah
merahmu itu Chagi, kau terlihat cantik saat seperti itu.” kata Yesung mulai
menghentikan tawanya.
Deg
Yesung bahkan memanggilnya Chagi.
Sepertinya pipinya bertambah panas lagi. jangan lagi. kenapa namja di depannya
semakin hari semakin menyebalkan. Tapi semakin hari juga Sica semakin suka
dengan namja itu.
“kau cantik... sangat cantik,,, seperti
udang rebus.......... sangat merah hahaha” lanjut Yesung dan tawanya lepas
lagi. Sica tak habis pikir, Yesung selalu saja membuatnya kesal. Yesung benar
benar suka sekali mempermalukan Sica.
Karena tak tahan lagi Sica beranjak dari
tempat tidurnya.
GREPP
Yesung sukses membuat Sica berhenti
karena pelukannya dari belakang.
“yak lepaskan aku, silahkan saja terus
mengejekku” kata Sica kesal.
“mianhae Chagia, jeongmal mianheyo, aku
tak berbohong, kau sangat cantik jika sedang tersipu, membuatku ingin terus
menggodamu Sica” jawab Yesung dengan lembut. tiba tiba Yesung memeluknya.
Deg deg deg
Jantung Sica terus berdetak dengan
kencang. Ia masih tak percaya jika Yesung tengah memeluknya. Sica sangat nyaman
berada di pelukan namja yang ini. Sangat membuat Sica nyaman. Setalah itu
Yesung melepaskannya.
“cepat buatkan aku sarapan” kata Yesung
enteng. Sica hanya diam menatap Yesung.
“yak palli aku lapar” teriak Yesung
membuat Sica kembali kesal. Sica mendengus dan meninggalkan yesung. Yesung
hanya tersenyum melihat tingkah Sica.
‘kenapa namja itu dengan mudahnya
mengubah mimik wajahnya. Ish, benar benar alien yang aneh’
#########
“yesung.... yesung....................”
teriak Sica dari ruang makan. Ia sudah menyiapkan sarapan untuk Yesung. Sica
tadi terburu buru sampai sampai Sica belum mandi.
“ishh,,, Yesung palli, kau bisa
terlambat” teriak Sica lagi.
“yak berhenti berteriak seperti itu. Dan
berhentilah memanggil Yesung, dasar sangat tidak sopan” kata Yesung tak kalah
teriak.
Sica sedikit kaget melihat penampilan
Yesung yang tak seperti seorang yang mau bekerja. Yesung sangat tampan dengan
kaos putih dan celana pendek kotak kotak berwarna hitam abu abu. Sica hanya melihat
Yesung yang semakin dekat.
Yesung melangkahkan kakinya menuju tempat
duduk di meja makan tersebut. Ia langsung duduk dan mengambil makannya.
“yak, temani aku makan, kenapa kau malah
seperti patung” kata Yesung melihat Sica yang terus menatapnya.
“apakah aku sangat tampan? Kenapa kau
melihat ku seperti itu” decak Yesung sambil tersenyum evil. Sepertinya Yesung
ketularan Kyuhyun. Apa yang kau lakukan ddengan Yesung, Kyu??????
“ish, PD sekali kau, Yesung kau tak
bekerja oih?” tanya Sica sambil duduk di sebelah Yesung.
“ani, aku malas, lagian aku sudah ijin
Appa” kata Yesung sambil memakan makannanya. Sica mulai mengambil makannya.
Tapi ia hanya mengambil sedikit sekali. Yesung yang melihatnya langsung
menambahkan nasi ke piring Sica.
“yak Yesung..................” teriak
Sica.
“hey berhentilah teriak, kau menyakiti
telingaku., dan berhentilah memanggil aku Yesung panggil aku oppa, berapa
umurmu, kau sangat tidak sopan” bentak Yesung.
“ani, aku tak akan pernah mau memanggilmu
oppa”
“mwo?”
“itu menjijikan”
“yak apanya yang menjijikan”
“bukankah dulu kau yang sering bilang jika
aku memanggilmu Oppa itu menjijikan?” tanya Sica. Yesung hanya mendengus.
Memang benar dulu jika Sica memanggil Yesung oppa, Yesung malah membentaknya dan
berkata jika itu menjijikan. Yesung malas mengungkit masa lalu. Benar benar
membuatnya menyesal. Ia pun hanya diam saja. sepertinya ia tak ada kata kata
membalas perkataan Sica.
“yak Yesung, aku tak akan habis, aku
sedang tidak lapar” kata Sica menunjukkan piringnya.
“makanlah, kau sedang sakit, jangan
bilang kau ingin aku menyuapimu lagi” jawab Yesung.
Sica melihat Yesung kesal. Hanya tadi
pagi saja Yesung bersikap romantis, tapi sekarang, ish menyebalkan. Sica pun
mulai memakan.
“mandilah Sica jelek, lihat dirimu, ish,
jelek sekali” ejek Yesung. Sica hanya memanyunkan bibirnya. Ia pun bergegas
untuk membersihkan dirinya.
SKIP
Entah kenapa Sica ingin berdandan pagi
itu tak seperti biasanya. Ia memakai make up tak terlalu tebal. Ia memakai baju
yang dulu diberikan Eomma Yesung yang banyaknya minta ampun. Tapi Sica jarang
memakainya karena malu, ia tak pernah menggunakan baju baju yang menurutnya
terlalu berlebihan itu.
Dress selutut berwarna merah membuat
kulitnya tampak putih. Ia mulai turun menemui Yesung yang sedang mencatat
beberapa berkas. Yesung yang mendengar suara langkah kaki langsung menoleh ke
arah Sica. Kemudian memalingkan wajahnya.
“Yesung aku ingin menemui Appa dan Eomma”
kata Sica manja. Tapi tak dijawab oleh Yesung. Sica pun mendekati Yesung dan
duduk di sebelahnya.
“Yesung, kau mengijinkannya kan?” tanya
Sica masih bersikpa manja.
“kau sangat jelek dengan baju itu, ganti
bajumu dan aku akan mengantarmu” kata Yesung tanpa menatap Sica.
Sebenar Yesung bohong dengan ucapannya.
Dari tadi ia sangat gelisah. Ia tak mau menatap Sica. Jantungnya terus berdetak
kencang apalagi saat Sica mendekatinya dan berkata manja. Yesung seperti tak rela
jika orang lain akan melihat istrinya dengan pakaiannya seperti itu. pasti
banyak yang akan suka dengannya. Tenttu saja Yesung tak akan membiarkannya,
makannya Yesung menyuruh Sica untuk mengganti bajunya.
“kenapa harus mengganti baju, bukankah
ini bagus?” protes Sica. Sica sebal sebenarnya. Mulut Yesung selalu mengatakan
untuk mengejek orang lain.
“apa aku sendiri yang harus mengganti
bajumu oih?” kini Yesung menatap Sica. Sica sedikit takut. sica tentu saja tak
mau jika Yesung yang mengganti bajunya. Hey, yang benar saja. Sica pun berdiri
dan beranjak ke kamarnya untuk mengganti bajunya.
“pakailah baju yang menutupi kakimu”
lanjut Yesung.
Tak berapa lama kemudian Sica kembali
dengan celana panjang berwarna coklat.
Tapi.......
DEG
Jantung Yesung benar benar berdetak lebih
kencang melihat baju Sica tak menutupi perutnya. Dasar Sica pabo. Bagaimna bisa
ia berpakaian seperti itu.
“bagaimana? Aku cantikkan?” kata Sica.
Yesung masih diam melihat Sica.
“yesung” panggil Sica.
Yesung kesal melihat Sica dengan
pakaiannya itu. pakaian itu malah lebih parah dari yang pertama. Yesung langsung
menarik Sica ke kamar.
“jadi kau benar benar ingin aku yang
mengganti bajumu?” kata Yesung.
“mwo? Mwo? Yak apa yang mau kau lakukan?
Ak,, aku bisa berganti pakaian sendiri. Kenapa kau tak suka oih aku memakai
ini” sica takut.
“aish, aku bilang kau jelek dengan
pakaian seksi, kau bahkan tak seksi. Lihat dirimu, cih seperti anak SMP saja.”
Ejek Yesung membuat Sica kini kesal.
“yak dasar menyebalkan, cepat keluar, aku
akan mengganti pakaian ku, cepat keluar” teriak Sica sambil mendorong Yesung
keluar kamarnya.
Yesung hanya tertawa melihat Sica seperti
itu.
#######
Malam yang dingin. Terlihat banyak
bintang yang menghiasi langit yang gelap. Lampu gemerlapan juga menghiasi kota indah Seoul. sica dan
Yesung kini berda di dekat sungai Han dan melihat air mancur raksasa yang
sangat indah. Sica terus menatapnya sambil tersenyum. Memang sepulang dari
rumah Appa dan Eomma tadi Sica merengek agar Yesung mengajaknya jalan jalan.
Akhirnya Yesung membawa Sica ke sini.
“indah” kata Sica tak lepas menatap air
mancur raksasa itu.
Yesung bukannya mentap ke depan tapi ia
malah dari tadi manatap Sica. Baginya Sica lah yang lebih indah dari apapun.
“kau lebih indah” lirih Yesung.
“mwo? Aku lebih indah?” tanya Sica
senang.
“siapa yang bilang? Kau jelek, pendek,
dan tak menarik” bohong Yesung.
“ish, kau selalu saja mengejekku, arra
arra, aku tau jika aku jelek, tak menarik, pendek, tak manis, pabo, apa yang
bisa dibanggakan dariku dibanding Yuri eonni” jawab Sica.
Yesung malah tersenyum mendengar jawaban
Sica.
“ternyata kau sadar ya? Ckk apakah kau
cemburu dengan Yuri?” tanya Yesung.
“kenapa aku harus cemburu” elak Sica.
“aku hanya berfikir, apakah yeoja
sepertiku pantas menjadi istrimu? Istri seorang Kim Jong Woon yang pintar,
sangat tampan, suara bagus, banyak penggemarnya dan seorang CEO perusahaan
ternama dari keluarga yang sangat dihormati” lanjut Sica menunduk.
Yesung hanya melihat Sica dengan senyum.
Huh, rasanya Sica sangat merasa bersalah terhadap Yesung. Dulu ia menyesal
telah menyia nyiakan namja itu.
“mianhaeyo, mianhaeyo Yesung, aku banyak
salah padamu”
Sica benar benar tak bisa menyembunyikan
air matanya yang kini melelah begitu saja. Yesung yang melihatnya kini mulai
mengangkat tangannya menyentuh pipi Sica. Mengangkat dagunya agar Sica dapat
melihat mata yesung. Tapi sama saja walalu wajah Sica sudah mendongak matanya
tak mau menatap Yesung, matanya terus terarah ke bawah. Ia tak mau semakin
merasa bersalah. Air benaing juga terus membanjiri pipinya. Kenapa Sica kini
menjadi yeoja yang sangat cengeng. Apalagi jika dekat dengan Yesung.
“Sica” lirih Yesung.
Sica tak menjawab. Ia hanya diam.
“kau benar, apa yang menarik dari seorang
Sica. Sudah jelek, pabo, menyebalkan, apa kau pantas menjadi istriku” kata
Yesung.
Sica tak percaya Yesung akan mengatakan
itu. Yesung? Dia semakin membuat Sica sesak. Berbagai pertanyaan muncul di
lubuk hatinya.
‘Apakah Sica pantas menjadi istrinya?
Yesung saja bilang seperti itu’ batin Sica.
“tapi kau tau, aku pintar berbohong” kata
Yesung tersenyum.
Sica yang mendengar itu langsung menatap
Yesung lekat. Apa yang dimaksud bohong?
“uljimma, kau ini, seperti anak kecil
saja. Tidak ada yang menjual air mata di dunia ini, jadi jangan membuang air
matamu sia sia” kata Yesung berusaha agar Sica tak menangis lagi.
“mianhae” lirih Sica lagi. Perlahan
tangan Sica terangkat mengusap air matanya. Yesung pun melepas tangannya yang
ada di pipi Sica.
“apa yang kau maksud dengan berbohong”
kata Sica lagi.
PLETAK
Yesung malah memukul kepala Sica. Tentu
saja tak keras.
“yak, dasar, apa kau memang pabo oih?
Aish, begitu saja tak mengerti” kata Yesung kesal.
“ehhh, kenapa kau memukulku oih? Dasar
namja menyebalkan, baru saja kau bersikap baik padaku, apa kau punya
kepribadian 2 yah? Ish mengerikan” balas Sica sambil mengelus dahinya. Yesung
yang mendengarnya hanya tertawa.
“apa kau suka jika aku bersikap lembut
dan baik padamu?” kata Yesung.
Sica yang mendengarnya terbelalak. Mana
mungkin Yesung bersikap baik dan lembut. sica tau Yesung dari kecil tak bisa
bersikap seperti itu. sica pun hanya tertawa.
“hey, kenapa kau tertawa oih. Memang ada
yang lucu?” kata Yesung memanyunkan bibirnya beberapa senti. Tingkahnya malah
membuat Sica semakin ingin tertawa terbahak bahak. Kenapa jika Yesung seperti
itu terlihat seperti anak kecil. Hey Kim Jong Woon, ingat berapa umurmu.
“mana bisa seorang Kim Jong Woon bersikap
lembut, hahha” kata Sica sambil tertawa. Yesung geram, tapi di sisi lain Yesung
juga senang, ia bisa melihat Sica yang senang.
“awas kau, kau akan menyesal mengatakan
itu Sica ya” kesal Yesung.
“jinja?” goda Sica.
Yesung menarik pinggang Sica agar merapat
ke tubuh Yesung. Sica kaget akan perlakuan Yesung itu. ia hanya mendorong dada
bidang Yesung.
DEG DEG DEG
Degup jantung mereka terus beradu, beda
dengan Yesung yang bisa menyembunyikannya Sica malah sangat gugup. Yesung terus
memeluk Sica dengan tangan kirinya.
“aku bilang kau akan menyesal nyonya Kim”
kata Yesung tersenyum evil. Sica hanya bisa mematung. Wajah Yesung kali ini
sangat mengerikan, sangat ngeri. Sica hanya bisa menelan ludahnya dengan sulit.
“ap... apa yang akan akan kau la lakuakan
Yesung”
“yak harus berapa kali aku bilang, panggil
aku oppa, kalau tidak...” kata Yesung menggantung.
“kalau tidak apa?” tantang Sica.
“aku akan......”
CUP
Yesung langsung mencium Sica.
Sica kaget dan hanya bisa membelalakkan
matanya. Tapi ia kini sangat merasa nyaman. Ia pun membalas ciuman Yesung.
“itu untukmu karena mulut jelekmu itu tak
bisa memanggilku dengan sebutan oppa.” Kata Yesung tersenyum puas.
“yak, dasar Kim Jong Woon”
“mwo? Apa kau bilang? Ok, berarti kau mau
lagi oih?” tanya Yesung tersenyum evil sambil mendekatkan wajahnya.
“yak ne ne, arraseo, Oppa Sayang” kata
Sica tersenyum manis sambil bergelayutan di bahu Yesung. Rasanya mulutnya
sangat gatal mengucapkan Oppa. Eh apa yang Sica bilang? Sayang? Ya, memang ia
ingin melihat expresi Yesung saat dia bilang begitu.
Benar saja seperti rasanya jantungnya perlu
diperiksa.
Yak, Sica berhasil membuat Kim Jong Woon
yang menyebalkan itu kini tunduk. Sica tersenyum puas melihat Yesung yang kini
menjadi salah tingkah.
‘yak kenapa jadi seperti ini, bukankah
tadi aku yang mengerjainya, kenapa dia sekarang yang jadi menggodaku, awas saja
kau Jessica’ batin Yesung.
“kau menggodaku oih?” tanya Yesung sambil
menutupi rasa gugupnya.
“apa kau tergoda oppa?” kata Jessica
bergelayutan manja.
“yak, jadi memang benar kau menggodaku,
awas saja kau Jessica, bersiaplah kau akan mati” kata Yesung sambil membawa
Sica pulang ke rumah.
#####
Pagi yang cerah, burung burung berkicauan
di luar sana membuat pagi ini semakin indah. Rasanya mata yang tadinya tertutup
enggan untuk membukanya lagi. seperti yang di alami Yesung dan Sica malam ini.
Mereka masih terlelap di kamar Sica.
“euhhh...” lenguh Sica yang akan
bergeliat setelah tidurnya. Ia perlahan membuka matanya. Ia melihat jam dinding
menunjukkan pukul setengah sembilan.
“KYAAAAAAAAAAAAAAA” teriak Sica yang
menyadari ia bangun terlambat.
“yak kau mau aku mati gara gara suaramu
itu oih?” bentak Yesung yang kaget mendengar Sica menjerit. Jessica bahkan tak
bisa bergerak lagi karena dikunci oleh Yesung. Lihat saja, tangan Yesung kini
melingkar di perut Sica.
“yak Oppa biarkan aku turun, aku bangun
kesiangan, aku belum mempersiapkan makanan dan belum membereskan rumah” panik
Sica.
“biarkan saja Sica, aku ingin seperti
ini” kata Yesung manja mempererat pelukannya dan menutup matanya kembali.
Sica berontak, tapi ia tak bisa lagi
melawan Yesung.
“Chagia, biarkanlah, apa kau tak mau berduaan
saja dengan suamimu ini” kata Yesung lembut. sica yang tadinya berontak kini
mulai diam. Yesung tersenyum.
“Jangan pernah tinggalkan aku ne Oppa”
kata Sica manja. Ia kini membalas pelukan Yesung. Membenamkan wajahnya pada
dada bidang Yesung.
“dasar manja”
“biarkan saja, bukankah kau juga selalu
manja kepadaku Oppa” kata Sica lembut. Yesung tersenyum dan mencium dahi Sica
lembut.
“Sharanghae Chagi”
THE END
Like it
BalasHapusmkasih :D
Hapusso sweet ^^
BalasHapus