Just You 2
PART 2
Judul : Just You
Author : Lilian nay
Genre : Romance
Main Cast : Kim Jong Woon Super Junior
Im Hakyung
Rating : General
Lenght : Chaptered
Yesung terus berlari. Ia terus mencari cari di sepanjang
koridor dengan nama Im Hakyung. Yesung tak peduli dengan dadanya yang sakit
karena dari tadi ia terus berlari. Nafasnya terengah engah.
Yesung kini sudah berada di RS dimana Hakyung di rawat.
Untung saja ia sudah menanyakannya sebelum ia benar benar kabur dari SS itu. Ia
tak peduli jika akhirnya ia akan dimarahi.
Leeteuk memang dari awal sudah mengkonfirmasinya kepada
manager Yesung agar mengawasinya dan tadi ia diantar managernya ke tempat ini,
makanya tak ada acara menyasar. Sebagai leader tentu saja Teuk bertanggung
jawab atas semuanya.
Yesung berhenti berlari saat melihat Hyun di depan sebuah kamar inap. Sebuah senyuman terlihat
dari bibir manis Yesung. Dengan nafas masih terngah engah Yesung perlahan
mendekati Hyun.
Hyun belum menyadari kedatangan Yesung. Ia sibuk dengan
ponselnya.
“aigoo, Yesung” Soo Hyun kaget melihat Yesung yang sudah
berada di depannya.
SKIP
Setelah berbicara sebentar dengan Hyun dan Appanya, Yesung
masuk menemui Hakyung. Ternyata Hakyung sudah operasi 2 bulan yang lalu. Tapi
Hakyung entah kenapa baru 2 minggu yang lalu Hakyung tersadar dari kritisnya.
Cangkok hati itu sangat mengerikan. Bahkan Yesung sendiri tak bisa membayangkan
bagaimana menderitanya Hakyung.
Yesung meruntut dirinya sendiri, bahkan Yesung tak tau soal
penyakit yang diderita Hakyung selama ini. Bukankah Hakyung adalah yeoja yang
sehat dan kuat?
Yesung dengan jantung berdebar masuk ke dalam kamar Hakyung.
Kamar di deretan koridor itu memang sangat mengerikan. Semuanya putih. Yesung
benci dengan tempat itu. Bau obat yang menyengat menambah kesan mengerikan
tempat itu.
Yesung perlahan mengangkat tangannya untuk memegang knop
pintu. Tangannya bergetar. Hatinya terus berdebar.
Cklek
Suara pintu dibuka perlahan. Yesung seketika itu seperti
berhenti bernapas. Paru parunya sesak. Ia melihat sesosok yeoja cantik yang
selama ini dirindukannya. Apa ini mimpi? Ia bisa bertemu dengan Hakyung lagi?
Yeoja itu kini sedang duduk sambil bersandar di punggung
kamar RS itu. Kedua tangannya memegang buku yang tak terlalu tebal.
Di
lain sisi Hakyung sangat kaget melihat Yesung masuk tanpa mengetuk pintu lebih
dahulu. Hakyung menatap Yesung tak percaya. Apakah namja yang ada di depannya
benar benar Yesung? Hakyung seperti tak punya muka jika berhadapan dengan namja
itu. Ia sangat merasa bersalah. Bahkan sampai saat ini Hakyung belum meminta
maaf pada Yesung.
Hening
Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Tak terasa air
mata Yesung kini sudah menetes membasaki pipinya. Ia tak peduli jika ia dibilang
namja yang cengeng. Masa bodoh dengan semua itu.
“a-apa kau meninggalkan konsernya?” dengan canggung akhirnya
Hakyung bicara. Suaranya terdengar sangat lembut. Apakah itu efek dari
sakitnya? Hakyung terlihat sangat pucat. Kulitnya bahkan sangat putih dibanding
yang dulu. Tapi tetap saja masih terlihat cantik. Matanya menerjab pelan. Rambutnya
yang panjang tergulai sedikit
berantakan.
Yesung terus menatap Hakyung tanpa menjawab pertanyaan
Hakyung. ia masih sibuk menatap Hakyung.
Hening...
Lagi lagi tak ada suara dari keduanya. Yesung masih saja
berdiri di ambang pintu. Akhirnya Hakyung memilih untuk menundukkan kepalanya.
ia takut, ia benar benar malu. Malu dengan semua kelakuannya pada Yesung dulu.
“Yesung, mianhaeyo, jeongmal mianhae” lagi lagi Hakyung yang
mulai mebuka mulutnya. Air matanya kini bahkan sudah tak bisa dibendungnya
lagi. Suaranya berubah menjadi parau dan serak walaupun masih lembut seperti
tadi.
Yesung mulai melangkahkan kakinya mendekati Hakyung. Yesung
duduk di kursi di samping tempat tidur. Matanya tertuju pada gadis yang kini
bersandar dan tampak pucat itu.
“segampang itukah kau meminta maaf?”
Hakyung mendongakkan kepalanya. Kata itu bahkan tak
diharapkan Hakyung. Ia hanya berharap jika Yesung memaafkannya. Tapi apa ini?
Kenapa Yesung seakan sulit sekali memaafkannya. Apa artinya semua ini? Bahkan
Yesung rela meninggalkan konsernya demi Hakyung?
“setelah kau meninggalkanku, setelah kau menyakitiku,
setelah kau menyembunyikan penyakitmu, setelah semua kebohonganmu, setelah
semuanya itu terjadi hanya kata maaf yang kau katakan? Segampang itukah? Apa
kau pikir dengan meminta maaf aku bisa menghilangkan rasa sakit di hatiku?” kata
Yesung dengan emosi.
Hakyung terpaku. Benarkah itu yang dikatakan Yesung?
“ne, a-arra, tap...tapi hatiku juga sangat sakit, sangat
sangat sakit bahkan harus diganti dengan hati yang baru. Mianhae, aku bahkan
tak bisa melakukan apa apa agar kau memaafkanku”
Kat itu berhasil membuat Yesung berdesir hebat. Diganti
dengan hati yang baru. Ya, Yesung tau itu lebih menyakitkan. Bahkan sangat
sangat menyakitkan. Apalagi itu dialami oleh Hakyung seorang yeoja yang mungkin
masih kekanak kanakan menurutnya.
Tangan Yesung mengangkat dagu Hakyung agar Hakyung menatap
Yesung. Kedua mata Yesung yang coklat itu terus menatap Hakyung. Dengan
keberanian yang masih dimiliki Hakyung, ia membalas tatapan Yesung.
“menikahlah denganku,”
“MWO?”
Menikah?
Apa Yesung tak salah bicara?
Apakah Hakyung salah dengar?
Hakyung diam. Ia bahkan tak bisa menjawabnya. Ia tak tau
apakah ia harus senang atau sebaliknya.
“jika kau menolaknya, aku akan lebih membencimu. Arra” ancam
Yesung sukses membuat mata Hakyung membulat.
Apakah ini sebuah lamaran? Kenapa sikap Yesung sangat dingin
bahkan lebih tepatnya dengan nada mengancam. Kenapa tak ada kesan romantis
sedikitpun. Apa Yesung benar benar serius?
“cepat jawab atau kalau tidak....”
“ne, ak-aku mau” kata Hakyung cepat sebelum Yesung
meneruskan kata katanya. Ia sudah takut dengan tatapan Yesung yang mengerikan
itu.
Hyun dan Appanya yang melihatnya dari luarpun tersenyum.
Mereka senang melihat Hakyung bahagia. Walau saat itu ekspresi Hakyung lebih
mendominasi dengan ketakutannya, tapi mereka yakin dibalik itu semua Hakyung
juga sangat bahagia. Apalagi mereka sudah juga mengenal Yesung dengan baik.
Yesung kini tersenyum mendengar jawaban Hakyung. Yesung
langsung memeluk Hakyung erat. Ia tak mau kehilangan yeoja ini. Yeoja yang
selalu membuatnya seperti orang gila. Tak akan. Yesung benar benar tak akan
melepaskannya lagi. Cukup kemarin saja.
“ehemmm” Appa Hakyung berdehem melihat mereka berpelukan.
Sontak Yesung melepaskan pelukannya. Hyun tersenyum sinis seperti mengejek
Yesung.
‘huh, padahal baru sebentar’
******************************
Malam sudah hampir larut. Bintang bintang kini terlihat lebih
terang dari yang tadi. Di rumah sakit itu kini ramai. Tentu saja karena member
SJ sudah ada di sana. Tadi mereka meminta ijin kepada pihak RS agar bisa
menjenguk Hakyung lebih lama. Untung saja pihak RS memperbolehkan mereka walau
jam jenguk sudah habis.
Hakyung saat itu begitu bahagia. Entah apa yang harus ia
katakan untuk menunjukkan rasa bahagianya. Bagaimnapun ia dulu bersalah pada
SJ. Tapi kini mereka bahkan melupakan semuanya yang terjadi.
“cepatlah sembuh” kata Yesung lembut sambil menggenggam tangan
kanan Hakyung.
Hakyung hanya tersenyum. Mulutnya kini masih sibuk mengunyah
makanan yang disuapkan oleh Soo Hyun. Bahkan Yesung tak malu menunjukkan
kemesraannya di depan Hyun. Ia tak peduli apa tanggapan Hyun. Untung saja
Appanya sudah pulang ke hotel tempat mereka menginap selama ini karena tadi
Appanya terlihat sangat capek dan Hyun menyuruh agar Appanya pulang dan
istirahat saja.
“ish, memalukan sekali kau Yesung” sindir Hyun mengejek
Yesung dan diikuti tawa para member lain. Yesung hanya bisa mendelik Hyun
dengan tatapan tak suka. Merasa dibully Yesung hanya bisa diam dan mempoutkan
pipinya sangat lucu, seperti anak kecil.
Hakyung yang melihatnyapun tersenyum. Senyuman yang sangat
dirindukan oleh Yesung. Yesung terus melihat Hakyung yang sedang tersenyum
manis. Entah kenapa jantungnya kini terus berdetak dengan cepat. Ada apa dengan
senyuman Hakyung?
“yak berhenti tersenyum. Kau pikir dengan melihatmu
tersenyum aku tak akan membencimu lagi eoh?” kata Yesung kesal. Seketika
Hakyung berhenti tersenyum. Kenapa Hakyung merasa Yesung itu benar benar
menakutkan. Ia tak tau kapan mood Yesung itu berubah dengan cepatnya.
“mianhae” kata Hakyung lirih.
Pletak....
Hyun memukul kepala Yesung sehingga Yesung merintih
kesakitan dan mengelus kepalanya.
“yak kenapa kau memukulku Hyung?”
“salah sendiri kau kasar sekali dengan dongsaengku, awas
saja jika kau macam macam dengannya” Yesung berdecak mendengarnya. Menyebalkan.
Hakyung tersenyum puas melihatnya. Sepertinya ia merasa itu adalah hiburan
tersendiri.
Setelah beberapa lama di RS, akhirnya Leeteuk mewakili SJ
pamit pulang. 1 jam lagi pesawat mereka akan berangkat. Semua member pun
menyalami Hakyung dan Hyun. Mereka bergegas untuk pergi kecuali Yesung. Yesung
masih dengan posisi awal. Ia hanya duduk dan menggenggam tangan Hakyung.
“yak kajja Hyung, kenapa masih di situ” kata Hae pada
Yesung.
“shireo, kalian pergilah dulu” jawab Yesung enteng dengan
wajah tanpa dosanya. Semuanya menatap Yesung dengan geram. Bagaimana bisa
Yesung dengan gampangnya seperti itu.
Mereka terus membujuk Yesung agar mau pulang. Rapi memang
dasarnya keras kepala, tetap saja Yesung tidak mau.
“Yesung, cepatlah pulang” titah Hakyung dengan lembut.
“kau mengusirku hah? Shireo, aku akan menunggumu sampai kau
sembuh” jawab Yesung.
Namja itu benar benar keras kepala. Bahkan ia tak peduli
dengan ocehan para dongsaeng dan hyungnya. Bahkan tangan kirinya ia gunakan
untuk menutup sebelah telinganya.
“sudah ku bilang aku mengijinkanmu menjenguk Hakyung asal
kau tak berulah Jong Woon” kata Leeteuk kesal. Dia menaikkan nada suaranya.
Kali ini Yesung melepaskan tangannya. Ia tentu saja sangat menghormati Teuk.
Tapi ia tetap tak akan mau terpengaruh. Ia akan tetap di sini menjaga Hakyung.
“omo, kau galak sekali Hyung”
Teuk menghela nafas panjangnya agar lebih sabar menghadapi
dongsaengnya yang sangat keras kepala. Apakah namja itu benar Yesung yang ia
kenal? bukankah Yesung selalu mengalah untuknya. Terus apa ini?
“tinggalkan saja dia di sini” kata Hyun yang kini ikut
bicara. Yesung tersenyum senang dan menaikkan alisnya naik turun melihat Teuk
menunjukkan dia menang kali ini. Teuk tak habis pikir kenapa Hyun bilang
seperti itu.
“Oppa... tapi...” protes Hakyung tapi katanya dipotong oleh
Hyun.
“biarkan saja. Kupastikan jika dia masih ada di sini tak
akan ku serahkan kau pada orang yang egois seperti namja jelek itu” lanjut
Hyun. Yesung yang tadinya senang kini merubah raut wajahnya menjadi sedikit
kaget. Member SJ malah tertawa mendengarnya, bahkan ada yang mengejek Yesung.
“yak kau jahat sekali Hyung”
Akhirnya dengan terpaksa Yesung mau pulang bersama member Sj
yang lain. Akhirnya ada pawangnya juga.
***********************************
3 minggu kemudian..
Sore itu sangat ramai. Beberapa orang terlihat menikmati hidangan
yang sudah ada di depan mereka masing masing. Ada juga yang masih mengantri di
untuk mendapatkan makanan mereka.
Terlihat penjaga kasir tampan yang sedang tersenyum ke arah
pembeli. Siapa lagi kalau bukan Kim Jong Woon pemilik Mouse Rabbit.
“sudah Jong Woon-ah, kau sudah lelah sepertinya,
istirahatlah” titah Eomma Yesung yang kasian melihat Yesung yang kelelahan.
Tadi sehabis konser Yesung menyempatkan diri untuk mengunjungi Mobit.
Yesung tersenyum lalu mengangguk.
“ne Eommaku sayang” jawab Yesung manja. Yesung kemudian
pergi ke dalam mengikuti Eommanya. Yesung memeluk eommanya dari belakang.
“Eomma kapan aku menikah?” tanya Yesung manja. Eommanya
tersenyum mendapati Jong Woon yang seperti anak kecil. Bagaimana mungkin ia
menikah jika sifatnya masih manja seperti itu.
“dia masih muda nak, tunggu saja sampai dia lulus kuliah.
Arra?”
Yesung melepaskan pelukannya dan cemberut. Memang Appa dan
Eomma Yesung sudah melamarkan Hakyung untuknya, tapi tetap saja belum tau kapan
dia akan menikahi Hakyung. Sudah 3 minggu Yesung tak melihat Hakyung. Ia benar
benar merindukannya. Bahkan masih belum ada komunikasi diantara mereka.
Eommanya langsung mencubit pipi chubi Yesung. Eommanya tau
jika Yesung sedikit kecewa. Yesung bahkan tak di ajak saat Eomma dan Appanya menemui
Appa Hakyung. Aneh kan? katanya Yesung saat itu sedang sibuk karena memang saat
orang tua Yesung menemui Appa Hakyung, Yesung tak mengetahuinya.
***********************
Keesokan harinya....
Yesung terus melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat
tinggi. Dia sangat kesal. Ia tak peduli lagi dengan keadaan jalan yang masih
ramai. Ia terus menerobos lalu lalang kendaraan di depannya.
“ass, Hakyung paboya, awas kau” gerutu Yesung dengan wajah
yang sangat tampak kesal.
Bagaimana dia tidak kesal. Tadi Sungmin menelponnya agar
cepat ke dorm. Ya, Hakyung saat itu sedang ada di dorm SJ. Dia sangat kesal,
Hakyung bahkan tak mengabarinya kalau dia ternyata sudah ada di Seoul 3 hari
yang lalu, yang lebih parahnya Yesung tak tau akan hal itu.
Setelah sampai, Yesung langsung menuju ke lantai 11.
Dibukanya pintu dengan kasar. Ingat ya, dia sedang emosi, jadi gitulah. Semua mata
tertuju padanya saat itu. Yesung tak peduli, matanya terus mencari di mana
yeoja itu. Hakyung kini sedang duduk di sebelah Sungmin dan Hani, tunangan Soo
Hyun.
Hakyung sangat cantik menggunakan dress warna biru dan
rambutnya yang tergerai. Kini ia terlihat lebih fress dibanding saat Yesung
melihatnya terakhir kali di RS. Kulitnya masih saja putih dan bukan putih pucat
lagi.
“Hyung kau sudah datang” sapa Sungmin ramah. Yesung diam tak
tak mempedulikan Sungmin. Matanya masih menatap tajam Hakyung. Ryeowook,
Kyuhyun dan Eunhyuk yang ada di sana bahkan tak dipedulikan oleh Yesung.
Tatapan Yesung benar benar menakutkan.
“dasar yeoja pabo, kenapa kau pulang tak mengabariku
terlebih dahulu hah?” Hakyung yang mendengarnya sedikit tersentak kaget.
Bukannya ia disambut dengan ramah tapi malah dengan omelan dari Yesung.
“mianhaeyo, aku akan cuma ingin memberi kejutan buatmu”
jawab Hakyung polos.
“aku tak terkejut”
“hey, kejutan ini bukan cuma buatmu. Lagi pula aku kan juga
sibuk mengurusi kuliahku yang tertinggal”
“sudah sudah, kalian ini. Yang penting Hakyung sudah
pulangkan? Katanya saling mencintai tapi malah seperti itu” kini Hani menengahi
mereka sebelum pertengkaran dimulai lagi.
“mwo? Siapa yang mencintai yeoja paboya seperti dia, bahkan
aku tak menyukainya sedikitpun” kata Yesung enteng.
Hakyung membulatkan matanya saat mendengarnya. Yesung tak
mencintainya? Jinja?
Sungmin, Ryeowok, Eunhyuk dan Kyuhyun hanya terkekeh
mendengar jawaban munafik Yesung. Tentu saja mereka tau jika Yesung hanya
bohong. Bahkan tadi Kyuhyun sempat bilang jika Yesung pabo membuat Yesung
mendelik ke arah Kyuhyun.
Yesung lelah berdiri dari tadi, ia pun merebahkan tubuhnya
ke sofa di sebelah Kyuhyun. Hakyung yang masih kesal dengan jawaban Yesung
langsung berdiri.
“yak, jika kau tidak mencintaiku, kenapa kau memintaku untuk
menikah denganmu? Bahkan orang tuamu juga sudah bicara dengan Appaku” kata
Hakyung polos membuat siapa saja yang mendengarnya akan menahan tawanya.
“itu balasan karena kau pernah menyakitiku”
“kyaaa, neo... menyebalkan sekali. Aku juga tak suka
sedikitpun padamu. Aku membencimu Yesung” jawab Hakyung masih kesal dan
menggunakan bahasa informal. Memang saat kejadian itu Hakyung malu jika
memanggil Yesung dengan sebutan Oppa.
“jinja?” Yesung meremehkan perkataan Hakyung.
“ne, mau apa kau?”
“ani”
Kini Hakyung benar benar kesal. Menyebalkan sekali Yesung.
Hakyung kira Yesung akan senang dengan kedatangannya ke drom, tapi alhasil
malah Yesung dari tadi sangat menyebalkan.
“neo...” kata Hakyung menunjuk Yesung dengan tangan
kanannya. Tapi langsung menepisnya dan langsung berjalan ke luar.
‘kenapa dia tak menghentikanku? Dasar namja menyebalkan’ batin
Hakyung.
“untuk apa aku menghentikanmu?” kata Yesung tersenyum
menang. Apa Yesung tau apa yang sedang dipikirkan Hakyung? Hakyung kemudian
berbalik dan menatap geram Yesung.
‘apa dia bisa membaca pikiranku, awas kau namja jelek’
Yesung tau jika Hakyung tak akan benar benar keluar. Yesung
menatap Sungmin seakan memberi isyarat padanya. Sungminpun mengerti akan
tatapan Yesung yang seperti itu.
“Hakyung-ssi, apa kau mau pergi? Padahal aku punya coklat
untukmu” kata Sungmin. Hakyung yang tadinya akan beranjak keluar kini berhenti
dan menatap Sungmin. Hakyungpun tersenyum ke arah Sungmin.
“dasar maniak coklat” ejek Yesung. Hakyung menoleh kesal
pada Yesung.
“sudah jangan dengarkan alien itu” kata Sungmin lalu menarik
tangan Hakyung.
Yesung yang tak terima dengan panggilan itupun langsung
melempar bantal ke Sungmin. Tapi Sungmin berhasil menghindar. Sungmin menaikkan
bahunya bergantian karena merasa dia menang. Lalu ia menjulurkan lidahnya.
“awas kau”
****************************
Semenjak itu Yesung dan Hakyung tak pernah bertemu lagi
bahkan tak menghubungi satu sama yang lain. Mereka terlalu mementingkan ego
masing masing dan terlalu gengsi untuk memulai. Padahal sebenarnya mereka
sangat merindukan satu dengan yang lainnya.
Hari ini Hakyung masuk kuliah.
Pagi yang dingin membuat Hakyung harus memakai baju yang
tebal dan kaos tangan. Hakyung menikmati pemandangan yang indah di depannya
itu. Butiran butiran es itu jatuh ke tangan Hakyung saat Hakyung mangadahkan
tangannya. Seulas senyum tergulir dari wajah cantiknya.
“Hakyung-ah” teriak yeoja yang berdiri tidak jauh dari
tempat Hakyung berdiri. Hakyung menoleh ke sumber suara setelah tau siapa yang
memanggilnya ia melambaikan tangan kanannya.
“sudah lama?” tanya yeoja itu.
“belum, cha pulang Haera” ajak Hakyung pada yeoja yang
bernama Haera. Haera dan Hakyung berlalu. mereka melangkahkan kaki menuju rumah
Hakyung.
SKIP
Setelah sampai di rumah Hakyung, mereka langsung menuju ke
kamar Hakyung. Terlihat rapi dengan boneka yang juga tersusun indah di tempat
tidur. Semuanya dominan berwarna biru. Hakyung langsung merebahkan tubuhnya
pada tempat tidur sedangkan Haera hanya duduk di tepi.
“bagimana hubunganmu dengan Yesung Oppa?” tanya Haera.
Hakyung menghela nafasnya. Ia jadi teringat dengan Yesung. Namja paling
menyebalkan yang pernah ia temui.
Hakyung kemudian bangun dan menatap Haera.
“dia
menyebalkan, sangat sangat menyebalkan”
Mata Hakyung kini beralih menatap boneka kura kura berwarna
hijau di ujung tempat tidurnya. Boneka itu sangat lucu. Hakyung masih ingat
boneka itu adalah pemberian Yesung dulu. Sudut bibir Hakyung kini terangkat
membentuk senyuman manis. Tangannya bergerak mengambil boneka lucu itu. Di
dekapnya boneka itu dengan lembut. Ia jadi terus teringat dengan Yesung. Sedang
apa dia? Apakah sangat sibuk? Kenapa dia tak pernah menghubunginya? Hakyung
menggeleng pelan. Kenapa ia harus teringat dengan namja jelek seperti Yesung?
Jelek?
“kau merindukannya?” tanya Haera yang kini sedang sibuk
dengan laptopnya. Hakyung lagi lai menghela nafas tapi kemudian ia mengangguk
perlahan.
“kenapa tak menghubinginya?”
Hakyung yang mendengar pertanyaan itu hanya memajukan
bibirnya. Hah? Menghubunginya? Di mana harga dirinya? Dia kan yeoja? Andwee,,,
“Yak, shireo”
Haera menggelengkan kepalannya. Haera berfikir jika Yesung
dan Hakyung itu sama saja. Sama sama keras kepala.
Drrtt Drttt
Ponsel Hakyung bergetar tanda ada panggilan. Hakyung langsung
tersenyum. Ia sangat berharap jika telpon itu dari Yesung. Dengan cepat Hakyung
membuka ponselnya. Ternyata yang menelponnya bukan Yesung melainkan Eommanya
Yesung. Hakyung pun mengangkatnya. Hakyung sendiri heran, bahkan Yesung dan
Eommanya lebih perhatian Eommanya dari pada Yesung. Tak jarang Eomma Yesung
menelpon dan mengajak Hakyung ke Mobit.
********************************
Super Junior kecuali Yesung dan Kyuhyun kini sedang ada di
subuah gedung. Gedung itu sangat megah. Di dalamnya banyak sekali orang yang
sibuk dengan urusan sendiri sendiri. Yah, memang acaranya sudah selesai dari
tadi. Hanya tinggal beberapa orang saja yang masing di sana.
Hari itu adalah hari pesta pernikahan Soo Hyun dan Hani.
Tentu saja SJ juga diundang ke acara itu. Terlihat Hyun dan Hani yang sedang
menyalami beberapa tamu yang hadir.
Tak berapa lama setelah itu, Hakyung keluar menuju tempat
Hyun dan Hani berdiri. Hakyung sangat cantik. Ia menggunkan dress berwarna
putih. Rambutnya di sanggul ke atas. Poni nya masih tergerai bebas menutupi
sebagian dahi dan beberap rambut panjangnya masih terurai di sebelah poni.
Rambutnya kini berwarna hitam yang menambah kesan cantik. Ada hiasan mahkota di
atas kepalanya.
Ia mendekati Hyun perlahan dengan mengangkat gaunnya karena
sedikit menganggu jalannya.
“Oppa Eonni masuk dulu. Kalian pasti lelah kan? biar Hakyung
saja yang menerima tamu” tawar Hakyung dengan lembut. Hyun tersenyum pada
Hakyung dan mengelus rambut Hakyung lembut.
“Yak, Oppa, nanti rusak” gerutu Hakyung sambil menepis
tangan Hyun.
arra arra, kajja Chagi” kata Hyun mengajak Hani dan
menggandengan tangan Hani. Hakyung tersenyum lagi dan melambaikan tangannya
saat Hyun dan Hani benar benar sudah masuk.
Hakyung melihat Sj yang sedang bercanda ria di pojok.
Hakyung menatap mereka seperti mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan
Yesung. Memang dari tadi Hakyung belum melihat Yesung dan Kyuhyun. Hakyung
menghela nafa kecewa dan mengalihkan pandangannya lagi. Ia kecewa kenapa namja
yang diharapkannya tidak datang. Jarang jarangkan ia bisa bertemu Yesung.
Sangat sulit untuknya untuk bertemu dengan Yesung.
Ia kemudian duduk dan mengeluarkan ponselnya. Ia menatap
fotonya dan Yekyung. Ia kemudian tersenyum lagi.
“apakah kau bahagia di sana Yekyung-ah, apa kau bertemu
dengan Eomma. Huh,, aku merindukanmu” kata Hakyung lirih.
“heh beruang jelek” kata namja sambil sedikit menjambak
rambut Hakyung. Ia sontak menoleh ke sumber suara. Ternyata namja itu adakah
Kyuhyun. Hakyung yang melihatnya langsung merengut kesal dengan Kyu. Kyuhyun
hanya nyengir saja. Ia juga senang menggoda Hakyung. Apalagi jika sudah menarik
rambut Hakyung, pasti ia akan tersenyum puas.
Hakyung tak menyadari jika Yesung juga sedang berdiri di
sebelah Kyu. Hakyung kemudian mengambil buku dan digulung untuk membalas
Kyuhyun. Ia langsung berdiri dan segera mengangkat tangannya untuk memukul
kepala Kyuhyun.
“Appo” kata Kyuhyun.
“Syukurin, rasakan kau setan. Wkwkw” balas Hakyung. Kyuhyun
yang tak terima langsung akan membalas Hakyung. Ia siap menggerakkan tangannya.
tapi sebelum ia melakukannya...
“appoo” teriak Kyuhyun yang ternyata telinganya sudah kena
jewer Yesung. Hakyung langsung menoleh ke Yesung. Ia kaget ternyata Yesung dari
tadi ada di sebelah Kyuhyun.
“dia yeoja, dasar” kata Yesung lirih dan melirik ke Hakyung
yang tersenyum. Tentu saja Hakyung senang, bukankah Yesung membelanya?
“alah bilang saja kau tak terima Hyung, jika Hakyung lebih
akrab denganku makanya kau membelanya”
Hakyung yang mendengarnya tambah semakin senang. Yesung langsung
melepaskan tangannya dari telinga Kyuhyun. Kyuhyun hanya mengelus telinganya
yang kini merah.
“gomawo” lirih Hakyung.
“ckk, jangan besar kepala dulu, dasar anak kecil. Siapa yang
membelamu”
Jleb
Mendengar kata itu Hakyung langsung kesal. Matanya menatap
tajam pada Yesung membuat Yesung harus mengalihkan pandangannya.
“kau menyebalkan sekali. Siapa yang besar kepala hah? Kau
tak lihat siapa yang besar kepala hah? Dasar alien” teriak Hakyung kesal.
Beberapa orang bahkan melihat Hakyung karena suaranya terlalu keras. Yesung
jadi salah tingkah sendiri.
“hahahahaha” tawa Kyuhyun sekarang meledak mendengar Hakyung
mengejek Yesung. Yesung kini memilih diam.
Tak lama setelah itu Hyun dan Hani keluar dan langsung
mendekati Yesung dan Kyuhyun. Mereka langsung mengucapkan selamat pada Hyun. Hyun
melihat dongsaeng kesayangannya merengut sambil melirik Yesung dengan tatapan
tak suka. Hyun tersenyum lalu mengelus rambut Hakyung lembut.
“ada apa?” tanya Hyun lembut. Hakyung tak menjawabnya, ia
hanya menggeleng pelan.
Hyun pun mengajak Yesung dan Kyuhyun bergabung dengan member
SJ yang lain. Mereka kini duduk tak beraturan di pojok ruangan. Yesung
mengambil minuman dan meneguknya perlahan. Sesekali ia melirik ke Hakyung yang
duduk di sebelah Hyun. ‘cantik’ batin Yesung. Tak terasa Yesung kini mengukir
senyuman dari bibir manisnya. Ia memang baru pertama kali melihat Hakyung
berpenampilan seperti itu.
Hakyung yang sedang sibuk memutar mutar botol di depannya
langsung melirik ke arah Yesung.
DEG
Pandangan mereka bertemu. Jantung Hakyung langsung beradu
dengan cepat. Ia langsung mengalihkan pandangannya begitu juga Yesung. Tak
berapa lama setelah itu Hakyung melirik ke arah Yesung lagi. Kali ini Yesung
tak melihat ke arahnya.
Seulas senyum kini juga terlihat dari wajah cantik Hakyung.
Ia sangat suka melihat penampilan Yesung saat itu. Ia mengenakan jas biru
dipadukan dengan hitam. Sebuah kaca mata bening bertengger di hidung mancungnya
membuat Yesung terlihat sangat tampan.
Hakyung kemudian menghembuskan nafasnya. Berbagai pertanyaan
terbesit di pikirannya. Kenapa ia bisa menyukai namja menyebalkan seperti
Yesung, memang tak dipungkiri Yesung adalah namja yang sangat tampan dan
tentunya saja mapan. Katanya sih baik hati juga. Baik hati? ani, Hakyung harus
berfikir 2 kali mengatakan Yesung baik hati.
“Oppa, aku mau ke dalam dulu ne” rengek Hakyung. Hyun
langsung menoleh ke arah Hakyung.
“wae? kau capek chagi?” tanya Hyun halus.
Yesung langsung melirik ke arah Hakyung. Tatapan itu sangat
menakutkan bagi Hakyung. Apakah ia salah berkata?
“awas saja kau berani masuk ke dalam, kau tak liat hah jika
aku sedang ada di sini? kau harus menungguku arra!” bentak Yesung pada Hakyung.
Hakyung sontak kaget mendengar kata dari Yesung. Memangnya apa yang Yesung mau?
Bukankah dari tadi Hakyung dicuekin olehnya. Dasar namja gila, namja aneh.
“yak memangnya kau siapa berani memerintahku” Yesung menatap
Hakyung lebih tajam. Ia melotot. Errr, sangat menakutkan.
“mworago? Apa yang kau bilang? Sepertinya kau harus di beri
pelajaran” kata Yesung langsung menarik Hakyung menjauh dari kerumunan namja
namja tampan itu.
“hya, awas kau jika macam macam dengan adikku” bentak Hyun
pada Yesung. Yesung tak mengubris. Ia hanya mengacungkan lima jarinya tanpa
menoleh ke arah Hyun.
“yak namja gila, aku mau dibawa kemana oih? Yak lepaskan”
teriak Hakyung. Yesung tak menanggapinya, ia terus melajukan langkahnya ke luar
gedung. Setelah sampai di luar, Yesung lantas menatap kursi di bawah pohon rindang.
Ia menarik Hakyung ke sana.
“duduklah” perintah Yesung. Hakyung pun dengan terpaksa
mengikuti perintah Yesung. Mulutnya terus komat kamit tak jelas. Baiklah, kali
ini Yesung bisa seenaknya terhadapnya.
“wae?” tanya Hakyung.
“dasar yeoja aneh, kau tau apa kesalahanmu oih? Dari tadi
kau mengacuhkanku, dan tadi kau bilang mau masuk ke dalam, ckk, dasar tak tau
diri, aku ini calon suamimu, arraseo”
Ketika mendengar itu Hakyung hanya mengedipkan matanya
beberapa kali. Namja itu selalu saja menganggap dirinya benar. Bukankah tadi
Yesung yang mengacuhkan Hakyung?
“kau berlebihan? Bahkan aku tak yakin jika kau calon suami
ku”
“yak, sopanlah sedikit kepadaku, sepertinya kau memang ingin
mendapatkan hukuman”
Yesung kini tersenyum smrik sangat mengerikan. Hakyung
bahkan semakin duduk menjauh dari Yesung. Yesung mendekatkan dirinya kepada Hakyung.
Membuat jarak mereka lebih dekat. Yesung memperhatikan wajah Hakyung dengan
seksama.
“bibirmu ternyata sangat indah Hakyung” kata Yesung yang
membuar Hakyung bergidik ngeri saat mendengarnya. Sontak ia langsung menutup
wajahnya. Apakah Yesung akan menciumnya? Yang benar saja? andwee....
Sialnya Yesung berhasil menahan tangan Hakyung agar tak
menutupi wajahnya. Yesung terus mendekatkan wajahnya dan
CUP
Yesung mencium kening Hakyung dengan lembut. Kini wajah
Hakyung sangat memerah. Ia malu, bahkan sangat malu. Ia mengira Yesung akan
mencium bibirnya. Hah, sepertinya ia sudah gila.
“yak apa yang kau lakukan?”
“menciummu, apa lagi. Cih, apakah kau mengira aku akan
mencium bibirmu?” Hakyung langsung melotot. Tapi bukankah benar apa yang Yesung
bilang?
Hakyung langsung menginjak kaki Yesung dengan wedges yang
sedang dipakainya dengan keras.
“yak Appo”
Tentu saja sakit. Wedges yang dipakai Hakyung sangat kuat
dan keras. Walalupun Yesung memakai sepatu, tetap saja terasa sakit.
“rasakan” Hakyung tersenyum senang.
“dasar yeoja gila”
“kau yang gila”
“hyak, kau yang gila”
“ish, aku mau masuk, lama lama bersamamu bisa bisa aku juga
gila sepertimu” jawab Hakyung.
“berani beranjak satu langkah saja kau akan kuhabisi
Hakyung-ssi” kata Yesung tajam tapi sangat mengerikan bagi Hakyung. Bukankah
tadi Yesung juga bisa mencium Hakyung seenaknya. Apa jadinya jika nanti terjadi
yang lain. Andwee
Hakyung pun tetap duduk manis di samping Yesung. Yesung tersenyum
senang. Ia langsung menyandarkan kepalanya di pangkuan Hakyung. Hakyung kaget mendapat
pelakuan seperti itu. Apa yang sebenarnya diinginkan Yesung.
“aku lelah. Biarkan aku tidur sebentar saja seperti ini” Perlahan
Yesung menutup matanya. Entah kenapa Hakyung tak menolak saat Yesung seperti
itu. Sejak kapan Yesung manja seperti itu?
Hakyung menatap Yesung yang mulai terlelap dipangkuannya. Ia
tersenyum. Wajah Yesung begitu damai saat tidur. Wajah itu seperti membiusnya
agar tetap menjaga Yesung tetap terlelap. Lihatlah, memang dari tadi Yesung
terlihat sangat lelah. Mungkin jadwalnya sangat padat dan tidak bisa
meyempatkan diri untuk sekedar tidur nyenyak seperti halnya manusia normal
lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar