Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 14 Oktober 2013

Just You 2 (Part 2)


Just You 2



PART 2
















Judul        : Just You
Author      : Lilian nay
Genre       : Romance
Main Cast  : Kim Jong Woon Super Junior
                  Im Hakyung
Rating       : General
Lenght      : Chaptered





Yesung terus berlari. Ia terus mencari cari di sepanjang koridor dengan nama Im Hakyung. Yesung tak peduli dengan dadanya yang sakit karena dari tadi ia terus berlari. Nafasnya terengah engah.

Yesung kini sudah berada di RS dimana Hakyung di rawat. Untung saja ia sudah menanyakannya sebelum ia benar benar kabur dari SS itu. Ia tak peduli jika akhirnya ia akan dimarahi.

Leeteuk memang dari awal sudah mengkonfirmasinya kepada manager Yesung agar mengawasinya dan tadi ia diantar managernya ke tempat ini, makanya tak ada acara menyasar. Sebagai leader tentu saja Teuk bertanggung jawab atas semuanya.

Yesung berhenti berlari saat melihat Hyun di depan  sebuah kamar inap. Sebuah senyuman terlihat dari bibir manis Yesung. Dengan nafas masih terngah engah Yesung perlahan mendekati  Hyun.

Hyun belum menyadari kedatangan Yesung. Ia sibuk dengan ponselnya.
“aigoo, Yesung” Soo Hyun kaget melihat Yesung yang sudah berada di depannya.


SKIP


Setelah berbicara sebentar dengan Hyun dan Appanya, Yesung masuk menemui Hakyung. Ternyata Hakyung sudah operasi 2 bulan yang lalu. Tapi Hakyung entah kenapa baru 2 minggu yang lalu Hakyung tersadar dari kritisnya. Cangkok hati itu sangat mengerikan. Bahkan Yesung sendiri tak bisa membayangkan bagaimana menderitanya Hakyung.

Yesung meruntut dirinya sendiri, bahkan Yesung tak tau soal penyakit yang diderita Hakyung selama ini. Bukankah Hakyung adalah yeoja yang sehat dan kuat?

Yesung dengan jantung berdebar masuk ke dalam kamar Hakyung. Kamar di deretan koridor itu memang sangat mengerikan. Semuanya putih. Yesung benci dengan tempat itu. Bau obat yang menyengat menambah kesan mengerikan tempat itu.
Yesung perlahan mengangkat tangannya untuk memegang knop pintu. Tangannya bergetar. Hatinya terus berdebar.
Cklek
Suara pintu dibuka perlahan. Yesung seketika itu seperti berhenti bernapas. Paru parunya sesak. Ia melihat sesosok yeoja cantik yang selama ini dirindukannya. Apa ini mimpi? Ia bisa bertemu dengan Hakyung lagi?
Yeoja itu kini sedang duduk sambil bersandar di punggung kamar RS itu. Kedua tangannya memegang buku yang tak terlalu tebal.
Di lain sisi Hakyung sangat kaget melihat Yesung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dahulu. Hakyung menatap Yesung tak percaya. Apakah namja yang ada di depannya benar benar Yesung? Hakyung seperti tak punya muka jika berhadapan dengan namja itu. Ia sangat merasa bersalah. Bahkan sampai saat ini Hakyung belum meminta maaf pada Yesung.

Hening

Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Tak terasa air mata Yesung kini sudah menetes membasaki pipinya. Ia tak peduli jika ia dibilang namja yang cengeng. Masa bodoh dengan semua itu.

“a-apa kau meninggalkan konsernya?” dengan canggung akhirnya Hakyung bicara. Suaranya terdengar sangat lembut. Apakah itu efek dari sakitnya? Hakyung terlihat sangat pucat. Kulitnya bahkan sangat putih dibanding yang dulu. Tapi tetap saja masih terlihat cantik. Matanya menerjab pelan. Rambutnya  yang panjang tergulai sedikit berantakan.

Yesung terus menatap Hakyung tanpa menjawab pertanyaan Hakyung. ia masih sibuk menatap Hakyung.

Hening...

Lagi lagi tak ada suara dari keduanya. Yesung masih saja berdiri di ambang pintu. Akhirnya Hakyung memilih untuk menundukkan kepalanya. ia takut, ia benar benar malu. Malu dengan semua kelakuannya pada Yesung dulu.

“Yesung, mianhaeyo, jeongmal mianhae” lagi lagi Hakyung yang mulai mebuka mulutnya. Air matanya kini bahkan sudah tak bisa dibendungnya lagi. Suaranya berubah menjadi parau dan serak walaupun masih lembut seperti tadi.

Yesung mulai melangkahkan kakinya mendekati Hakyung. Yesung duduk di kursi di samping tempat tidur. Matanya tertuju pada gadis yang kini bersandar dan tampak pucat itu.

“segampang itukah kau meminta maaf?”

Hakyung mendongakkan kepalanya. Kata itu bahkan tak diharapkan Hakyung. Ia hanya berharap jika Yesung memaafkannya. Tapi apa ini? Kenapa Yesung seakan sulit sekali memaafkannya. Apa artinya semua ini? Bahkan Yesung rela meninggalkan konsernya demi Hakyung?

“setelah kau meninggalkanku, setelah kau menyakitiku, setelah kau menyembunyikan penyakitmu, setelah semua kebohonganmu, setelah semuanya itu terjadi hanya kata maaf yang kau katakan? Segampang itukah? Apa kau pikir dengan meminta maaf aku bisa menghilangkan rasa sakit di hatiku?” kata Yesung dengan emosi.

Hakyung terpaku. Benarkah itu yang dikatakan Yesung?
“ne, a-arra, tap...tapi hatiku juga sangat sakit, sangat sangat sakit bahkan harus diganti dengan hati yang baru. Mianhae, aku bahkan tak bisa melakukan apa apa agar kau memaafkanku”

Kat itu berhasil membuat Yesung berdesir hebat. Diganti dengan hati yang baru. Ya, Yesung tau itu lebih menyakitkan. Bahkan sangat sangat menyakitkan. Apalagi itu dialami oleh Hakyung seorang yeoja yang mungkin masih kekanak kanakan menurutnya.

Tangan Yesung mengangkat dagu Hakyung agar Hakyung menatap Yesung. Kedua mata Yesung yang coklat itu terus menatap Hakyung. Dengan keberanian yang masih dimiliki Hakyung, ia membalas tatapan Yesung.

“menikahlah denganku,”

“MWO?”

Menikah?

Apa Yesung tak salah bicara?
Apakah Hakyung salah dengar?
Hakyung diam. Ia bahkan tak bisa menjawabnya. Ia tak tau apakah ia harus senang atau sebaliknya.
“jika kau menolaknya, aku akan lebih membencimu. Arra” ancam Yesung sukses membuat mata Hakyung membulat.

Apakah ini sebuah lamaran? Kenapa sikap Yesung sangat dingin bahkan lebih tepatnya dengan nada mengancam. Kenapa tak ada kesan romantis sedikitpun. Apa Yesung benar benar serius?
“cepat jawab atau kalau tidak....”

“ne, ak-aku mau” kata Hakyung cepat sebelum Yesung meneruskan kata katanya. Ia sudah takut dengan tatapan Yesung yang mengerikan itu.

Hyun dan Appanya yang melihatnya dari luarpun tersenyum. Mereka senang melihat Hakyung bahagia. Walau saat itu ekspresi Hakyung lebih mendominasi dengan ketakutannya, tapi mereka yakin dibalik itu semua Hakyung juga sangat bahagia. Apalagi mereka sudah juga mengenal Yesung dengan baik.

Yesung kini tersenyum mendengar jawaban Hakyung. Yesung langsung memeluk Hakyung erat. Ia tak mau kehilangan yeoja ini. Yeoja yang selalu membuatnya seperti orang gila. Tak akan. Yesung benar benar tak akan melepaskannya lagi. Cukup kemarin saja.
“ehemmm” Appa Hakyung berdehem melihat mereka berpelukan. Sontak Yesung melepaskan pelukannya. Hyun tersenyum sinis seperti mengejek Yesung.
‘huh, padahal baru sebentar’


******************************



Malam sudah hampir larut. Bintang bintang kini terlihat lebih terang dari yang tadi. Di rumah sakit itu kini ramai. Tentu saja karena member SJ sudah ada di sana. Tadi mereka meminta ijin kepada pihak RS agar bisa menjenguk Hakyung lebih lama. Untung saja pihak RS memperbolehkan mereka walau jam jenguk sudah habis.
Hakyung saat itu begitu bahagia. Entah apa yang harus ia katakan untuk menunjukkan rasa bahagianya. Bagaimnapun ia dulu bersalah pada SJ. Tapi kini mereka bahkan melupakan semuanya yang terjadi.
“cepatlah sembuh” kata Yesung lembut sambil menggenggam tangan kanan Hakyung. 

Hakyung hanya tersenyum. Mulutnya kini masih sibuk mengunyah makanan yang disuapkan oleh Soo Hyun. Bahkan Yesung tak malu menunjukkan kemesraannya di depan Hyun. Ia tak peduli apa tanggapan Hyun. Untung saja Appanya sudah pulang ke hotel tempat mereka menginap selama ini karena tadi Appanya terlihat sangat capek dan Hyun menyuruh agar Appanya pulang dan istirahat saja.

“ish, memalukan sekali kau Yesung” sindir Hyun mengejek Yesung dan diikuti tawa para member lain. Yesung hanya bisa mendelik Hyun dengan tatapan tak suka. Merasa dibully Yesung hanya bisa diam dan mempoutkan pipinya sangat lucu, seperti anak kecil.

Hakyung yang melihatnyapun tersenyum. Senyuman yang sangat dirindukan oleh Yesung. Yesung terus melihat Hakyung yang sedang tersenyum manis. Entah kenapa jantungnya kini terus berdetak dengan cepat. Ada apa dengan senyuman Hakyung?

“yak berhenti tersenyum. Kau pikir dengan melihatmu tersenyum aku tak akan membencimu lagi eoh?” kata Yesung kesal. Seketika Hakyung berhenti tersenyum. Kenapa Hakyung merasa Yesung itu benar benar menakutkan. Ia tak tau kapan mood Yesung itu berubah dengan cepatnya.

“mianhae” kata Hakyung lirih.

Pletak....

Hyun memukul kepala Yesung sehingga Yesung merintih kesakitan dan mengelus kepalanya.

“yak kenapa kau memukulku Hyung?”

“salah sendiri kau kasar sekali dengan dongsaengku, awas saja jika kau macam macam dengannya” Yesung berdecak mendengarnya. Menyebalkan. Hakyung tersenyum puas melihatnya. Sepertinya ia merasa itu adalah hiburan tersendiri.
Setelah beberapa lama di RS, akhirnya Leeteuk mewakili SJ pamit pulang. 1 jam lagi pesawat mereka akan berangkat. Semua member pun menyalami Hakyung dan Hyun. Mereka bergegas untuk pergi kecuali Yesung. Yesung masih dengan posisi awal. Ia hanya duduk dan menggenggam tangan Hakyung.

“yak kajja Hyung, kenapa masih di situ” kata Hae pada Yesung.

“shireo, kalian pergilah dulu” jawab Yesung enteng dengan wajah tanpa dosanya. Semuanya menatap Yesung dengan geram. Bagaimana bisa Yesung dengan gampangnya seperti itu.

Mereka terus membujuk Yesung agar mau pulang. Rapi memang dasarnya keras kepala, tetap saja Yesung tidak mau.

“Yesung, cepatlah pulang” titah Hakyung dengan lembut.

“kau mengusirku hah? Shireo, aku akan menunggumu sampai kau sembuh” jawab Yesung.
Namja itu benar benar keras kepala. Bahkan ia tak peduli dengan ocehan para dongsaeng dan hyungnya. Bahkan tangan kirinya ia gunakan untuk menutup sebelah telinganya.

“sudah ku bilang aku mengijinkanmu menjenguk Hakyung asal kau tak berulah Jong Woon” kata Leeteuk kesal. Dia menaikkan nada suaranya. Kali ini Yesung melepaskan tangannya. Ia tentu saja sangat menghormati Teuk. Tapi ia tetap tak akan mau terpengaruh. Ia akan tetap di sini menjaga Hakyung.

“omo, kau galak sekali Hyung”

Teuk menghela nafas panjangnya agar lebih sabar menghadapi dongsaengnya yang sangat keras kepala. Apakah namja itu benar Yesung yang ia kenal? bukankah Yesung selalu mengalah untuknya. Terus apa ini?

“tinggalkan saja dia di sini” kata Hyun yang kini ikut bicara. Yesung tersenyum senang dan menaikkan alisnya naik turun melihat Teuk menunjukkan dia menang kali ini. Teuk tak habis pikir kenapa Hyun bilang seperti itu.

“Oppa... tapi...” protes Hakyung tapi katanya dipotong oleh Hyun.

“biarkan saja. Kupastikan jika dia masih ada di sini tak akan ku serahkan kau pada orang yang egois seperti namja jelek itu” lanjut Hyun. Yesung yang tadinya senang kini merubah raut wajahnya menjadi sedikit kaget. Member SJ malah tertawa mendengarnya, bahkan ada yang mengejek Yesung.

“yak kau jahat sekali Hyung”

Akhirnya dengan terpaksa Yesung mau pulang bersama member Sj yang lain. Akhirnya ada pawangnya juga.

***********************************



3 minggu kemudian..


Sore itu sangat ramai. Beberapa orang terlihat menikmati hidangan yang sudah ada di depan mereka masing masing. Ada juga yang masih mengantri di untuk mendapatkan makanan mereka.

Terlihat penjaga kasir tampan yang sedang tersenyum ke arah pembeli. Siapa lagi kalau bukan Kim Jong Woon pemilik Mouse Rabbit.

“sudah Jong Woon-ah, kau sudah lelah sepertinya, istirahatlah” titah Eomma Yesung yang kasian melihat Yesung yang kelelahan. Tadi sehabis konser Yesung menyempatkan diri untuk mengunjungi Mobit.

Yesung tersenyum lalu mengangguk.

“ne Eommaku sayang” jawab Yesung manja. Yesung kemudian pergi ke dalam mengikuti Eommanya. Yesung memeluk eommanya dari belakang.
“Eomma kapan aku menikah?” tanya Yesung manja. Eommanya tersenyum mendapati Jong Woon yang seperti anak kecil. Bagaimana mungkin ia menikah jika sifatnya masih manja seperti itu.
“dia masih muda nak, tunggu saja sampai dia lulus kuliah. Arra?”
Yesung melepaskan pelukannya dan cemberut. Memang Appa dan Eomma Yesung sudah melamarkan Hakyung untuknya, tapi tetap saja belum tau kapan dia akan menikahi Hakyung. Sudah 3 minggu Yesung tak melihat Hakyung. Ia benar benar merindukannya. Bahkan masih belum ada komunikasi diantara mereka.
Eommanya langsung mencubit pipi chubi Yesung. Eommanya tau jika Yesung sedikit kecewa. Yesung bahkan tak di ajak saat Eomma dan Appanya menemui Appa Hakyung. Aneh kan? katanya Yesung saat itu sedang sibuk karena memang saat orang tua Yesung menemui Appa Hakyung, Yesung tak mengetahuinya.

***********************


Keesokan harinya....

Yesung terus melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dia sangat kesal. Ia tak peduli lagi dengan keadaan jalan yang masih ramai. Ia terus menerobos lalu lalang kendaraan di depannya.

“ass, Hakyung paboya, awas kau” gerutu Yesung dengan wajah yang sangat tampak kesal.

Bagaimana dia tidak kesal. Tadi Sungmin menelponnya agar cepat ke dorm. Ya, Hakyung saat itu sedang ada di dorm SJ. Dia sangat kesal, Hakyung bahkan tak mengabarinya kalau dia ternyata sudah ada di Seoul 3 hari yang lalu, yang lebih parahnya Yesung tak tau akan hal itu.

Setelah sampai, Yesung langsung menuju ke lantai 11. Dibukanya pintu dengan kasar. Ingat ya, dia sedang emosi, jadi gitulah. Semua mata tertuju padanya saat itu. Yesung tak peduli, matanya terus mencari di mana yeoja itu. Hakyung kini sedang duduk di sebelah Sungmin dan Hani, tunangan Soo Hyun.
Hakyung sangat cantik menggunakan dress warna biru dan rambutnya yang tergerai. Kini ia terlihat lebih fress dibanding saat Yesung melihatnya terakhir kali di RS. Kulitnya masih saja putih dan bukan putih pucat lagi.
“Hyung kau sudah datang” sapa Sungmin ramah. Yesung diam tak tak mempedulikan Sungmin. Matanya masih menatap tajam Hakyung. Ryeowook, Kyuhyun dan Eunhyuk yang ada di sana bahkan tak dipedulikan oleh Yesung. Tatapan Yesung benar benar menakutkan.

“dasar yeoja pabo, kenapa kau pulang tak mengabariku terlebih dahulu hah?” Hakyung yang mendengarnya sedikit tersentak kaget. Bukannya ia disambut dengan ramah tapi malah dengan omelan dari Yesung.

“mianhaeyo, aku akan cuma ingin memberi kejutan buatmu” jawab Hakyung polos.
“aku tak terkejut”
“hey, kejutan ini bukan cuma buatmu. Lagi pula aku kan juga sibuk mengurusi kuliahku yang tertinggal”
“sudah sudah, kalian ini. Yang penting Hakyung sudah pulangkan? Katanya saling mencintai tapi malah seperti itu” kini Hani menengahi mereka sebelum pertengkaran dimulai lagi.
“mwo? Siapa yang mencintai yeoja paboya seperti dia, bahkan aku tak menyukainya sedikitpun” kata Yesung enteng.
Hakyung membulatkan matanya saat mendengarnya. Yesung tak mencintainya? Jinja?

Sungmin, Ryeowok, Eunhyuk dan Kyuhyun hanya terkekeh mendengar jawaban munafik Yesung. Tentu saja mereka tau jika Yesung hanya bohong. Bahkan tadi Kyuhyun sempat bilang jika Yesung pabo membuat Yesung mendelik ke arah Kyuhyun.

Yesung lelah berdiri dari tadi, ia pun merebahkan tubuhnya ke sofa di sebelah Kyuhyun. Hakyung yang masih kesal dengan jawaban Yesung langsung berdiri.

“yak, jika kau tidak mencintaiku, kenapa kau memintaku untuk menikah denganmu? Bahkan orang tuamu juga sudah bicara dengan Appaku” kata Hakyung polos membuat siapa saja yang mendengarnya akan menahan tawanya.

“itu balasan karena kau pernah menyakitiku”

“kyaaa, neo... menyebalkan sekali. Aku juga tak suka sedikitpun padamu. Aku membencimu Yesung” jawab Hakyung masih kesal dan menggunakan bahasa informal. Memang saat kejadian itu Hakyung malu jika memanggil Yesung dengan sebutan Oppa.
“jinja?” Yesung meremehkan perkataan Hakyung.
“ne, mau apa kau?”

“ani”
Kini Hakyung benar benar kesal. Menyebalkan sekali Yesung. Hakyung kira Yesung akan senang dengan kedatangannya ke drom, tapi alhasil malah Yesung dari tadi sangat menyebalkan. 

“neo...” kata Hakyung menunjuk Yesung dengan tangan kanannya. Tapi langsung menepisnya dan langsung berjalan ke luar. 

‘kenapa dia tak menghentikanku? Dasar namja menyebalkan’ batin Hakyung.
“untuk apa aku menghentikanmu?” kata Yesung tersenyum menang. Apa Yesung tau apa yang sedang dipikirkan Hakyung? Hakyung kemudian berbalik dan menatap geram Yesung.

‘apa dia bisa membaca pikiranku, awas kau namja jelek’
Yesung tau jika Hakyung tak akan benar benar keluar. Yesung menatap Sungmin seakan memberi isyarat padanya. Sungminpun mengerti akan tatapan Yesung yang seperti itu.
“Hakyung-ssi, apa kau mau pergi? Padahal aku punya coklat untukmu” kata Sungmin. Hakyung yang tadinya akan beranjak keluar kini berhenti dan menatap Sungmin. Hakyungpun tersenyum ke arah Sungmin.

“dasar maniak coklat” ejek Yesung. Hakyung menoleh kesal pada Yesung.

“sudah jangan dengarkan alien itu” kata Sungmin lalu menarik tangan Hakyung.

Yesung yang tak terima dengan panggilan itupun langsung melempar bantal ke Sungmin. Tapi Sungmin berhasil menghindar. Sungmin menaikkan bahunya bergantian karena merasa dia menang. Lalu ia menjulurkan lidahnya.

“awas kau”

****************************


Semenjak itu Yesung dan Hakyung tak pernah bertemu lagi bahkan tak menghubungi satu sama yang lain. Mereka terlalu mementingkan ego masing masing dan terlalu gengsi untuk memulai. Padahal sebenarnya mereka sangat merindukan satu dengan yang lainnya.

Hari ini Hakyung masuk kuliah.
Pagi yang dingin membuat Hakyung harus memakai baju yang tebal dan kaos tangan. Hakyung menikmati pemandangan yang indah di depannya itu. Butiran butiran es itu jatuh ke tangan Hakyung saat Hakyung mangadahkan tangannya. Seulas senyum tergulir dari wajah cantiknya.
“Hakyung-ah” teriak yeoja yang berdiri tidak jauh dari tempat Hakyung berdiri. Hakyung menoleh ke sumber suara setelah tau siapa yang memanggilnya ia melambaikan tangan kanannya.

“sudah lama?” tanya yeoja itu.
“belum, cha pulang Haera” ajak Hakyung pada yeoja yang bernama Haera. Haera dan Hakyung berlalu. mereka melangkahkan kaki menuju rumah Hakyung.

SKIP

Setelah sampai di rumah Hakyung, mereka langsung menuju ke kamar Hakyung. Terlihat rapi dengan boneka yang juga tersusun indah di tempat tidur. Semuanya dominan berwarna biru. Hakyung langsung merebahkan tubuhnya pada tempat tidur sedangkan Haera hanya duduk di tepi.
“bagimana hubunganmu dengan Yesung Oppa?” tanya Haera. Hakyung menghela nafasnya. Ia jadi teringat dengan Yesung. Namja paling menyebalkan yang pernah ia temui.

Hakyung kemudian bangun dan menatap Haera.

“dia menyebalkan, sangat sangat menyebalkan”

Mata Hakyung kini beralih menatap boneka kura kura berwarna hijau di ujung tempat tidurnya. Boneka itu sangat lucu. Hakyung masih ingat boneka itu adalah pemberian Yesung dulu. Sudut bibir Hakyung kini terangkat membentuk senyuman manis. Tangannya bergerak mengambil boneka lucu itu. Di dekapnya boneka itu dengan lembut. Ia jadi terus teringat dengan Yesung. Sedang apa dia? Apakah sangat sibuk? Kenapa dia tak pernah menghubunginya? Hakyung menggeleng pelan. Kenapa ia harus teringat dengan namja jelek seperti Yesung? Jelek?
“kau merindukannya?” tanya Haera yang kini sedang sibuk dengan laptopnya. Hakyung lagi lai menghela nafas tapi kemudian ia mengangguk perlahan.
“kenapa tak menghubinginya?”

Hakyung yang mendengar pertanyaan itu hanya memajukan bibirnya. Hah? Menghubunginya? Di mana harga dirinya? Dia kan yeoja? Andwee,,,
“Yak, shireo”

Haera menggelengkan kepalannya. Haera berfikir jika Yesung dan Hakyung itu sama saja. Sama sama keras kepala.

Drrtt Drttt

Ponsel Hakyung bergetar tanda ada panggilan. Hakyung langsung tersenyum. Ia sangat berharap jika telpon itu dari Yesung. Dengan cepat Hakyung membuka ponselnya. Ternyata yang menelponnya bukan Yesung melainkan Eommanya Yesung. Hakyung pun mengangkatnya. Hakyung sendiri heran, bahkan Yesung dan Eommanya lebih perhatian Eommanya dari pada Yesung. Tak jarang Eomma Yesung menelpon dan mengajak Hakyung ke Mobit.

********************************


Super Junior kecuali Yesung dan Kyuhyun kini sedang ada di subuah gedung. Gedung itu sangat megah. Di dalamnya banyak sekali orang yang sibuk dengan urusan sendiri sendiri. Yah, memang acaranya sudah selesai dari tadi. Hanya tinggal beberapa orang saja yang masing di sana.

Hari itu adalah hari pesta pernikahan Soo Hyun dan Hani. Tentu saja SJ juga diundang ke acara itu. Terlihat Hyun dan Hani yang sedang menyalami beberapa tamu yang hadir.

Tak berapa lama setelah itu, Hakyung keluar menuju tempat Hyun dan Hani berdiri. Hakyung sangat cantik. Ia menggunkan dress berwarna putih. Rambutnya di sanggul ke atas. Poni nya masih tergerai bebas menutupi sebagian dahi dan beberap rambut panjangnya masih terurai di sebelah poni. Rambutnya kini berwarna hitam yang menambah kesan cantik. Ada hiasan mahkota di atas kepalanya.
Ia mendekati Hyun perlahan dengan mengangkat gaunnya karena sedikit menganggu jalannya.

“Oppa Eonni masuk dulu. Kalian pasti lelah kan? biar Hakyung saja yang menerima tamu” tawar Hakyung dengan lembut. Hyun tersenyum pada Hakyung dan mengelus rambut Hakyung lembut.

“Yak, Oppa, nanti rusak” gerutu Hakyung sambil menepis tangan Hyun.
arra arra, kajja Chagi” kata Hyun mengajak Hani dan menggandengan tangan Hani. Hakyung tersenyum lagi dan melambaikan tangannya saat Hyun dan Hani benar benar sudah masuk.

Hakyung melihat Sj yang sedang bercanda ria di pojok. Hakyung menatap mereka seperti mencari seseorang. Siapa lagi kalau bukan Yesung. Memang dari tadi Hakyung belum melihat Yesung dan Kyuhyun. Hakyung menghela nafa kecewa dan mengalihkan pandangannya lagi. Ia kecewa kenapa namja yang diharapkannya tidak datang. Jarang jarangkan ia bisa bertemu Yesung. Sangat sulit untuknya untuk bertemu dengan Yesung.

Ia kemudian duduk dan mengeluarkan ponselnya. Ia menatap fotonya dan Yekyung. Ia kemudian tersenyum lagi.

“apakah kau bahagia di sana Yekyung-ah, apa kau bertemu dengan Eomma. Huh,, aku merindukanmu” kata Hakyung lirih.

“heh beruang jelek” kata namja sambil sedikit menjambak rambut Hakyung. Ia sontak menoleh ke sumber suara. Ternyata namja itu adakah Kyuhyun. Hakyung yang melihatnya langsung merengut kesal dengan Kyu. Kyuhyun hanya nyengir saja. Ia juga senang menggoda Hakyung. Apalagi jika sudah menarik rambut Hakyung, pasti ia akan tersenyum puas.
Hakyung tak menyadari jika Yesung juga sedang berdiri di sebelah Kyu. Hakyung kemudian mengambil buku dan digulung untuk membalas Kyuhyun. Ia langsung berdiri dan segera mengangkat tangannya untuk memukul kepala Kyuhyun.

“Appo” kata Kyuhyun.

“Syukurin, rasakan kau setan. Wkwkw” balas Hakyung. Kyuhyun yang tak terima langsung akan membalas Hakyung. Ia siap menggerakkan tangannya. tapi sebelum ia melakukannya...

“appoo” teriak Kyuhyun yang ternyata telinganya sudah kena jewer Yesung. Hakyung langsung menoleh ke Yesung. Ia kaget ternyata Yesung dari tadi ada di sebelah Kyuhyun.

“dia yeoja, dasar” kata Yesung lirih dan melirik ke Hakyung yang tersenyum. Tentu saja Hakyung senang, bukankah Yesung membelanya?

“alah bilang saja kau tak terima Hyung, jika Hakyung lebih akrab denganku makanya kau membelanya”

Hakyung yang mendengarnya tambah semakin senang. Yesung langsung melepaskan tangannya dari telinga Kyuhyun. Kyuhyun hanya mengelus telinganya yang kini merah.

“gomawo” lirih Hakyung.

“ckk, jangan besar kepala dulu, dasar anak kecil. Siapa yang membelamu”

Jleb

Mendengar kata itu Hakyung langsung kesal. Matanya menatap tajam pada Yesung membuat Yesung harus mengalihkan pandangannya.

“kau menyebalkan sekali. Siapa yang besar kepala hah? Kau tak lihat siapa yang besar kepala hah? Dasar alien” teriak Hakyung kesal. Beberapa orang bahkan melihat Hakyung karena suaranya terlalu keras. Yesung jadi salah tingkah sendiri.
“hahahahaha” tawa Kyuhyun sekarang meledak mendengar Hakyung mengejek Yesung. Yesung kini memilih diam.

Tak lama setelah itu Hyun dan Hani keluar dan langsung mendekati Yesung dan Kyuhyun. Mereka langsung mengucapkan selamat pada Hyun. Hyun melihat dongsaeng kesayangannya merengut sambil melirik Yesung dengan tatapan tak suka. Hyun tersenyum lalu mengelus rambut Hakyung lembut.

“ada apa?” tanya Hyun lembut. Hakyung tak menjawabnya, ia hanya menggeleng pelan.

Hyun pun mengajak Yesung dan Kyuhyun bergabung dengan member SJ yang lain. Mereka kini duduk tak beraturan di pojok ruangan. Yesung mengambil minuman dan meneguknya perlahan. Sesekali ia melirik ke Hakyung yang duduk di sebelah Hyun. ‘cantik’ batin Yesung. Tak terasa Yesung kini mengukir senyuman dari bibir manisnya. Ia memang baru pertama kali melihat Hakyung berpenampilan seperti itu.
Hakyung yang sedang sibuk memutar mutar botol di depannya langsung melirik ke arah Yesung.
DEG
Pandangan mereka bertemu. Jantung Hakyung langsung beradu dengan cepat. Ia langsung mengalihkan pandangannya begitu juga Yesung. Tak berapa lama setelah itu Hakyung melirik ke arah Yesung lagi. Kali ini Yesung tak melihat ke arahnya.
Seulas senyum kini juga terlihat dari wajah cantik Hakyung. Ia sangat suka melihat penampilan Yesung saat itu. Ia mengenakan jas biru dipadukan dengan hitam. Sebuah kaca mata bening bertengger di hidung mancungnya membuat Yesung terlihat sangat tampan.
Hakyung kemudian menghembuskan nafasnya. Berbagai pertanyaan terbesit di pikirannya. Kenapa ia bisa menyukai namja menyebalkan seperti Yesung, memang tak dipungkiri Yesung adalah namja yang sangat tampan dan tentunya saja mapan. Katanya sih baik hati juga. Baik hati? ani, Hakyung harus berfikir 2 kali mengatakan Yesung baik hati.

“Oppa, aku mau ke dalam dulu ne” rengek Hakyung. Hyun langsung menoleh ke arah Hakyung.

“wae? kau capek chagi?” tanya Hyun halus.

Yesung langsung melirik ke arah Hakyung. Tatapan itu sangat menakutkan bagi Hakyung. Apakah ia salah berkata?

“awas saja kau berani masuk ke dalam, kau tak liat hah jika aku sedang ada di sini? kau harus menungguku arra!” bentak Yesung pada Hakyung. Hakyung sontak kaget mendengar kata dari Yesung. Memangnya apa yang Yesung mau? Bukankah dari tadi Hakyung dicuekin olehnya. Dasar namja gila, namja aneh.

“yak memangnya kau siapa berani memerintahku” Yesung menatap Hakyung lebih tajam. Ia melotot. Errr, sangat menakutkan. 

“mworago? Apa yang kau bilang? Sepertinya kau harus di beri pelajaran” kata Yesung langsung menarik Hakyung menjauh dari kerumunan namja namja tampan itu.

“hya, awas kau jika macam macam dengan adikku” bentak Hyun pada Yesung. Yesung tak mengubris. Ia hanya mengacungkan lima jarinya tanpa menoleh ke arah Hyun.

“yak namja gila, aku mau dibawa kemana oih? Yak lepaskan” teriak Hakyung. Yesung tak menanggapinya, ia terus melajukan langkahnya ke luar gedung. Setelah sampai di luar, Yesung lantas menatap kursi di bawah pohon rindang. Ia menarik Hakyung ke sana.

“duduklah” perintah Yesung. Hakyung pun dengan terpaksa mengikuti perintah Yesung. Mulutnya terus komat kamit tak jelas. Baiklah, kali ini Yesung bisa seenaknya terhadapnya.

“wae?” tanya Hakyung.

“dasar yeoja aneh, kau tau apa kesalahanmu oih? Dari tadi kau mengacuhkanku, dan tadi kau bilang mau masuk ke dalam, ckk, dasar tak tau diri, aku ini calon suamimu, arraseo”

Ketika mendengar itu Hakyung hanya mengedipkan matanya beberapa kali. Namja itu selalu saja menganggap dirinya benar. Bukankah tadi Yesung yang mengacuhkan Hakyung?

“kau berlebihan? Bahkan aku tak yakin jika kau calon suami ku”
“yak, sopanlah sedikit kepadaku, sepertinya kau memang ingin mendapatkan hukuman”

Yesung kini tersenyum smrik sangat mengerikan. Hakyung bahkan semakin duduk menjauh dari Yesung. Yesung mendekatkan dirinya kepada Hakyung. Membuat jarak mereka lebih dekat. Yesung memperhatikan wajah Hakyung dengan seksama.

“bibirmu ternyata sangat indah Hakyung” kata Yesung yang membuar Hakyung bergidik ngeri saat mendengarnya. Sontak ia langsung menutup wajahnya. Apakah Yesung akan menciumnya? Yang benar saja? andwee....

Sialnya Yesung berhasil menahan tangan Hakyung agar tak menutupi wajahnya. Yesung terus mendekatkan wajahnya dan

CUP

Yesung mencium kening Hakyung dengan lembut. Kini wajah Hakyung sangat memerah. Ia malu, bahkan sangat malu. Ia mengira Yesung akan mencium bibirnya. Hah, sepertinya ia sudah gila.
“yak apa yang kau lakukan?”
“menciummu, apa lagi. Cih, apakah kau mengira aku akan mencium bibirmu?” Hakyung langsung melotot. Tapi bukankah benar apa yang Yesung bilang?
Hakyung langsung menginjak kaki Yesung dengan wedges yang sedang dipakainya dengan keras.
“yak Appo”
Tentu saja sakit. Wedges yang dipakai Hakyung sangat kuat dan keras. Walalupun Yesung memakai sepatu, tetap saja terasa sakit.
“rasakan” Hakyung tersenyum senang.
“dasar yeoja gila”
“kau yang gila”
“hyak, kau yang gila”
“ish, aku mau masuk, lama lama bersamamu bisa bisa aku juga gila sepertimu” jawab Hakyung.

“berani beranjak satu langkah saja kau akan kuhabisi Hakyung-ssi” kata Yesung tajam tapi sangat mengerikan bagi Hakyung. Bukankah tadi Yesung juga bisa mencium Hakyung seenaknya. Apa jadinya jika nanti terjadi yang lain. Andwee
Hakyung pun tetap duduk manis di samping Yesung. Yesung tersenyum senang. Ia langsung menyandarkan kepalanya di pangkuan Hakyung. Hakyung kaget mendapat pelakuan seperti itu. Apa yang sebenarnya diinginkan Yesung.

“aku lelah. Biarkan aku tidur sebentar saja seperti ini” Perlahan Yesung menutup matanya. Entah kenapa Hakyung tak menolak saat Yesung seperti itu. Sejak kapan Yesung manja seperti itu?

Hakyung menatap Yesung yang mulai terlelap dipangkuannya. Ia tersenyum. Wajah Yesung begitu damai saat tidur. Wajah itu seperti membiusnya agar tetap menjaga Yesung tetap terlelap. Lihatlah, memang dari tadi Yesung terlihat sangat lelah. Mungkin jadwalnya sangat padat dan tidak bisa meyempatkan diri untuk sekedar tidur nyenyak seperti halnya manusia normal lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar